adelia kamila wanita berusia 23 tahun yang sudah menyandang status janda karena ditinggal suami yang baru satu jam menikahinya
kisah cintanya yang berakhir tragis saat baru sah menyandang status sebagai istri. dia bertekad untuk tidak lagi mengenal laki-laki lagi dalam hidupnya setelah apa yang menimpa dirinya
namun siapa sangka hujan badai telah berlalu kini munculah pelangi begitupun kisah cinta sejatinya datang
bermula pertemuan tak sengaja dengan niko sanjaya. siapa sangka adelia menemukan kembali rasa yang telah lama tak bertuan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 21
"bu atun! saya keterima kerja" adelia memeluk ibu pemilik kontrakan yang ia tinggali
adel merasa senang mungkin ini akhir dari penderitaannya selama ini. punya pekerjaan dan juga bu atun yang sangat baik pada adel
bu atun sudah janda dan kedua anaknya sudah memiliki keluarga masing masing yang tinggal secara terpisah
kehadiran adelia membuat bu atun kembali tak kesepian
"syukur neng, ibu juga ikut senang mendengarnya!" bu atun ikut berbahagia
sebelumnya adel bercerita tentang keadaannya. namun tak semuanya adel ceritakan pada orang yang baru ia kenal
"bagaimana kalau makan siang hari ini adel traktir ibu makan diwarteg!" ucap adel
"uangnya disimpan saja. kan gajihan masih lama baru juga kerja" ucap bu atun tak tega
"tenang saja bu gajih adel besar, kalau duitnya habis bisa ngutang dulu kan sama ibu?" canda adel
"berangkat!" ucap bu atun
keduanya menuju warteg yang sudah beberapa hari ini menjadi langganan adel untuk makan. selain harganya terjangkau masakannya banyak varian dan juga enak
"bu saya pesan ini dan ini. minumnya teh anget! bu atun mau yang mana bebas" ucap adel duduk dikursi yang disediakan untuk makan para pembeli
waktu yang bertepatan dengan makan siang. banyak juga pembeli lain yang mengnti untuk dilayani
adel yang sudah sangat lapar dari pagi belum.kemasukan apapun diperutnya
"nak kaki sama tangannya kenapa?" bu atun baru melihat luka ditubuh adel
"ngga apa apa bu, ini luka keberuntungan!" ucap adel mengingat kejadian tadi pagi
"kamu ini ada ada saja!" jawab bu atun
"ehh om! suka makan disini juga pasti lagi hemat ya!" ucap adel melihat niko sendirian tanpa ferdi yang sedang memesan makanan
"kok kamu tahu! pasti peramal ya?" niko mendekati adelia dan duduk disampingnya
"kayaknya ada yang lagi senang hari ini?" tanya niko melihat raut wajah adel yang tak seperti sebelumnya
"iya dong! om boleh pesan makanan kali ini aku yang traktir. anggap aja ucapan terima kasih sudah mengantarkan aku tadi pagi" ucap adelia
"boleh juga!" ucap niko yang memang menyukai makanan diwarteg yang lebih pada makanan rumahan
"bos!" ferdi memanggil niko dan mendapatkan tatapan tajam dari bosnya
"ini makanannya" ucap ferdi
niko mengayunkan tangannya agar ferdi mendekat
"selamat siang pak ferdi! orang kaya mau makan disini juga ternyata" ucap adel pada ferdi
niko membelalakan matanya adelia begitu sopan pada asistennya
"kita boleh bergabung?" tanya ferdi yang agak kaku
"boleh sini silahkan duduk!" ucap bu atun
"ini atasan adelia bu" ucap adel memperkenalkan ferdi pada bu atun
"oh iya! terima kasih sudah menerima adelia ya pak" ucap bu atun sopan
selesai makan siang ferdi membayar makanan yang dipesan oleh adel juga
"semua sudah saya bayar, jadi tak perlu bayar lagi" ucap ferdi
"om temen om kaya dan baik ya!" bisik adel pada niko
niko hanya mengangguk mengiyakan "om pasti numpang makan terus ya tiap hari! lain kali jangan begitu ya om" lanjut adel
"terima kasih pak, maaf merepotkan!" adel dan bu atun meninggalakan warung makan dan kembali ke kontrakannya tanpa melihat ekspreai wajah niko yang dipandang rendah oleh adel
"om terima kasih makan siangnya" ucap ferdi menahan tawanya saat meledek niko yang masih kesal
"diam!"
"baik om!" ucap ferdi lagi
"kita langsung pulang, saya sudah ngga fokus kerja!" ucap niko seenaknya
"bos kita ada rapat penting setelah makan siang!" ucap ferdi mengingatkan
"saya sudah bayar kamu mahal bukan! lakukan tugasmu" jawab niko datar