NovelToon NovelToon
Between Blood, Sin, And Sacrifice

Between Blood, Sin, And Sacrifice

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Carolline Fenita

Mengira bahwa Evan–suaminya hendak membunuhnya, Rose memilih menyerang pria tersebut. Tanpa tahu bahwa Evan berupaya melindungi Rose biarpun tahu bahwa dirinya akan meninggal di tangan istrinya sendiri.

Penyesalan selalu datang belakangan, namun hadir kesempatan untuk memperbaiki garis nasib yang mengikatnya dalam bayangan cinta dan dendam. Rose kembali mengulangi kehidupannya, satu demi satu disadarkan dengan bunga tidur misterius.

Mempraktekkan intrik dan ancaman, menemukan pesona sihir untuk memutus tali asmara yang kusut antara Rose dan Evan yang menjadi suaminya di kehidupan lama dan sekarang. Apakah ia akan berhasil membalik takbir yang telah ditentukan oleh Dewa, atau malah gagal melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carolline Fenita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 - Udon Palace

"Sejujurnya belakangan ini aku memang dijauhi oleh para gadis yang memenuhi undangan pesta teh. Jika informasi yang kau berikan benar adanya, semuanya lebih jelas bagiku.." Miss Chloe melayangkan pandangannya ke luar.

"Tetapi aku tidak menyangka gosip murahan itu sampai terbang jauh ke kediamanmu. Memangnya mereka sering berinteraksi dengan dunia luar?"

Rose menggeleng pasrah, "Kalau itu aku kurang tahu. Mereka umumnya keluar masuk dari kediaman Zen semata-mata untuk melengkapi barang yang kurang."

Sebelum Miss Schariac berbicara, pengawal dari luar memasuki rumah dan memberitahukan kedatangan Duchess Aurora Grace. Seorang perempuan yang menggenakan gaun berwarna silver keemasan sudah datang dari belakang pengawal. Tanpa disuruh tentu saja Rose dan Chloe segera berdiri dan menunduk formal.

"Selamat siang semuanya, saya memenuhi panggilan anda, Miss Schariac.."

Duchess Aurora Grace merupakan adik perempuan dari Pangeran Ketiga, Bridgethrone Vollerei. Rose sedari kecil hingga dewasa tidak terlalu sering mendengar keaktifan dan prestasi dari Pangeran Bridgethrone. Jika pangeran lain terkadang menampakkan dirinya, maka putra dari kaisar Jordanio ini sebaliknya.

"Miss Chloe Schariac menyapa Putri Pertama dari kekaisaran Vollerei." Chloe menoleh ke sosok di sebelahnya dan berkata, "Perkenalkan dia adalah salah satu teman saya, Miss Rosella Zen."

"Miss Rosella Zen menyapa Putri Pertama dari kekaisaran Vollerei," tiru perempuan itu sembari menekukkan kedua lututnya 45 derajat. Tidak tahu bahwa sahabatnya sudah berkeringat dingin karena dulu Ella pasti hanya menyapa tanpa membungkuk dan pantang mengucapkan kalimat itu.

"Tidak perlu begitu formal, silahkan duduk kembali. Kebetulan saya bertemu dengan anda, Miss Rosella."

Pelayan Chloe mengantarkan secangkir teh ke atas meja, sedangkan Duchess Aurora Grace duduk di sofa yang seringkali menjadi alas tiduran bagi Rose.

Dia melanjutkan perkataannya, "Saya mengundang kalian untuk menghadiri perayaan debut yang diadakan di dalam istanaku, tepat lima hari kemudian, dimulai dari sore hari. Saya sangat mengharapkan kedatangan Miss Schariac dan Miss Zen."

Ketika Duchess menyuarakan tujuannya, Miss Schariac memanggil pelayan yang tadi menuangkan teh ke cangkir. Menyuruhnya segera ke dapur dan membantu pelayan Rose dalam membuat sisa masakan yang ada.

"Terima kasih atas undangan anda, saya akan mempertimbangkannya," ujar Rose sambil tersenyum. Perempuan dengan rambut coklat yang disanggul kepang itu menunjukkan dirinya dalam tampilan yang lebih sopan dari sebelumnya. "Saya sangat menghargainya."

Di sisi lain, pelayan tadi kembali dan berbisik ke telinga Chloe. Kedua gadis yang tengah duduk itu tidak mengacuhkannya. Miss Schariac ikut menggangguk dan menampilkan wajah ramah, ia memandangi Rose dengan tatapan yang tidak dapat diartikan sebelum beranjak dari sofanya, "Tolong, tunggu sebentar."

Duchess Aurora Grace menganggukkan kepalanya saat memandangi gadis bergaun pudar itu melangkah dengan lebar ke arah dapur. Sambil menunggu, ia memulai topik pembicaraan dengan Miss Zen. "Cuaca hari ini sangat cerah dan terik bukan?"

'Ya, sampai sampai keringatku sebesar telur ulat.'

Sayangnya pemikiran ini hanya sampai di ujung lidah, Rose pada akhirnya mengatakan hal lain.

"Benar sekali Duchess, musim panas akan tiba sebentar lagi."

"Apakah terdapat dresscode yang perlu kami kenakan?" Rose membalas pernyataan dari Putri Pertama dengan topik lain, agar suasana tidak menjadi semakin kaku.

"Tidak ada. Seluruh pendatang bebas menggenakan gaun apapun, hanya saja terkadang ada yang menampilkan dirinya secara mewah dan mencolok. Seperti pesta debut pada umumnya," jawabnya dengan tenang.

Putri Pertama mengayunkan lengannya dan mengangkat cangkir bermotif sulur dan kupu kupu itu. Dia mengaduk teh di porselen cangkir antik dengan tertata, "Jika secara garis besarnya saya mengundang keluarga kekaisaran dan orang berkepentingan untuk menghadirinya."

"Oh begitu rupanya," pungkas Rose untuk menunjukkan ketertarikannya dengan undangan yang baru saja dikatakan oleh Chloe.

"Para bangsawan umumnya menyukai pesta dansa, permainan kecil kecilan, baru diiringi sambutan anggota kekaisaran. Rakyat jelata pun dapat masuk leluasa, untuk jamuan yang biasanya kuselenggarakan di tempat umum." Putri Aurora menghela nafas dengan sedih, "Sayang sekali untuk acara ini mereka tidak dapat mendatanginya.."

"Saya baru mendengar bahwa ada jamuan untuk rakyat biasa, biasanya kapan digelar di tempat umum?" Tanya gadis itu dengan bingung, ia tidak pernah keluar untuk mengikuti acara seperti ini.

Matanya sekarang buta, antara acara pesta bangsawan dan rakyat pun dia tidak tahu sama sekali.

"Sebenarnya Minggu depan ada. Di tempat makan yang kerapkali disebut orang "Udon Palace" setiap hari Kamis. Acaranya lebih seronok dibandingkan dansa dansa yang membosankan itu," kekeh Duchess Aurora.

Ketika mendengarkan kalimat ini, mau tidak mau Rose menarik nafasnya sehingga dadanya terasa sempit. Sedangkan Duchess tertawa kecil, "Maafkan saya bila mengatakan hal lancang seperti ini," pukasnya dengan ringan.

"Tidak, saya hanya merasa sepemikiran dengan anda. Jarang ada orang yang menganggap tarian dansa dan urusan pesta besar membosankan. Temanku saja sering melontarkan ejekan akibat pandangan itu," ucap Rose dengan jujur dan tegas. Di seberangnya, Duchess Aurora tertawa. Sebesar apapun tawanya, putri pertama terlihat memikat dan elegan. Mau tidak mau membuat Rose sedikit iri.

Gadis bersanggul kepang itu seolah belum puas menanyakan hal lain, dengan keberaniannya ia bertanya, "Apakah kakakmu akan menampakkan sosoknya di hari itu?"

Aroma harum memenuhi ruangan. Miss Schariac membawa serta Evelyn Sonata keluar dari dapur, membawa sepiring cookies dan alat makan lainnya. Gadis itu kemudian mendorong camilan tersebut ke arah mereka berdua, "Acara minum teh akan lebih baik apabila diselingi dengan kue coklat yang renyah."

Duchess Aurora Grace memetik salah satu biskuit berwarna coklat. Samar-samar, ia dapat merasakan potongan almond dari cookies coklat yang diberikan oleh Miss Chloe. "Apakah anda yang membuatnya? Lezat sekali," pujinya dan mengambil lagi setelah menghabiskan biskuit pertamanya.

"Bukan, pelayan dari Miss Zen yang membuatnya tuan putri."

"Saya senang anda menyukainya," sapa Evelyn dengan sopan dan membungkuk 90 derajat.

"Jika anda tidak keberatan, sesekali jika ingin mempelajari sesuatu dapat mencari kios yang dibuka kecil-kecilan untuk belajar masakan, lumayan mengembangkan keahlian anda sendiri," tutur Duchess Aurora penuh semangat.

Pembicaraan ringan antara ketiganya membuat Rose menyadari bahwa Duchess Aurora sangat merakyat. Kegiatan mereka juga tidak hanya berputar pada kepentingan aristokrat, Putri Pertama dari kekaisaran Vollerei itu bisa mengalihkan topik ke permasalahan rakyat bawah bahkan kios tadi sudah dikenal secara baik oleh Miss Schariac.

Ketika Rose menanyakan sejumlah hal mengenai tindakan Duchess Aurora, Viscount Brooklyn keluar dari dalam kamarnya. Duchess Aurora segera mengundurkan dirinya, "Ah tidak terasa waktu tersisa beberapa jam lagi sebelum tengah malam, saya mohon undur diri dahulu."

"Semoga anda selalu diberkati tuan putri," sahut ketiga orang di kediaman Schariac bersamaan. Duchess Aurora menampilkan wajah penuh terimakasih sebelum beralih ke kedua gadis di depannya.

"Saya menunggu kedatangan kalian di acara," putusnya dan berbalik dengan anggun.

Mendapati Duchess Aurora Grace telah pergi, Rose menghilangkan aura anggunnya dan kembali ke mode setelan pabrik. Tanpa sadar, Viscount Brooklyn menggelengkan kepala sebelum mengambil sepotong biskuit terakhir.

"Enak, kerja bagus Eve."

Chloe yang awalnya ingin memakan kue lagi memasang ekspresi sedih. Hanya tersisa remahan dan piring kosong. Mengangkat semua alat makan, Miss Schariac membawanya ke dapur.

Rose ikut membantunya membersihkan lantai yang kotor akan sepatu milik Duchess. "Sejujurnya aku ingin mengomentari sepatu kaca mewah miliknya membuat lantai marmer mahalmu ternodai," ucap Rosella seraya menyapu lantai.

"Seperti kau tidak saja, malahan kau membuat lingkunganku menjadi suram sekali," sunggut Chloe dari dapur, terdengar ke telinga gadis yang mengomentari sepatu tuan putri itu.

1
Tini Timmy
strategi yang bagus
Tini Timmy
seru" nih scene ini
Tini Timmy
racun apa tuh/Frown/
Bening Hijau
3 iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terima kasihh
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kaka
Tini Timmy
lanjut kakak
iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terimakasih untuk dukungannya 😁
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kakak
Lei.
iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih untuk dukungannyaa
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Cherlys_lyn: siappp 😁
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ada iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihh 🥰
total 1 replies
Bening Hijau
ngeri2 sedap chapter ini
Tini Timmy
semangat nulisnya /Smile/
Cherlys_lyn: terima kasih yaa 🥰
total 1 replies
Lei.
2 iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih atas dukungannyaa 🥰
total 1 replies
ona
terkejut terjungkal terpungkur
ona
bener itu bener
ona
WOYYY PANGERAN KEDUA KEJAM BANGET BJIR NGAPAIN DAH ITU GUE KESEL
Cherlys_lyn: ini baru permulaan, nanti akan disuguhkan adegan yang lebih menjadi-jadi dibanding hari ini 💀💀
total 1 replies
ona
bjir eve ngapain dah
Bening Hijau
ini cerita kehidupan rose sebelum mengulang waktu, kah
Cherlys_lyn: Benar sekali, jadi di bab 18 Rose baru mulai diingatkan secara perlahan oleh anak pemberi permen ☺️
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ini ada 3 iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
menarik /Smile/
lanjut kk
Cherlys_lyn: okeee, terima kasih ya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!