Hampir empat tahun menjalani rumah tangga bahagia bersama Rasya Antonio, membuat Akina merasa dunianya sempurna. Ditambah lagi, pernikahan mereka langsung dianugerahi putri kembar yang sangat cantik sekaligus menggemaskan.
Namun, fakta bahwa dirinya justru merupakan istri kedua dari Rasya, menjadi awal mula kewarasan Akina mengalami guncangan. Ternyata Akina sengaja dijadikan istri pancingan, agar Irene—istri pertama Rasya dan selama ini Akina ketahui sebagai kakak kesayangan Rasya, hamil.
Sempat berpikir itu menjadi luka terdalamnya, nyatanya kehamilan Irene membuat Rasya berubah total kepada Akina dan putri kembar mereka. Rasya bahkan tetap menceraikan Akina, meski Akina tengah berbadan dua. Hal tersebut Rasya lakukan karena Irene selalu sedih di setiap Irene ingat ada Akina dan anak-anaknya, dalam rumah tangga mereka.
Seolah Tuhan mengutuk perbuatan Rasya dan Irene, keduanya mengalami kecelakaan lalu lintas ketika Irene hamil besar. Anak yang Irene lahirkan cacat, sementara rahim Irene juga harus diangkat. Di saat itu juga akhirnya Rasya merasakan apa itu penyesalan. Rasya kembali menginginkan istri dan anak-anak yang telah ia buang.
Masalahnya, benarkah semudah itu membuat mereka mau menerima Rasya? Karena Rasya bahkan memilih menutup mata, ketika si kembar nyaris meregang nyawa, dan sangat membutuhkan darah Rasya. Bagaimana jika Akina dan anak-anaknya justru sudah menemukan pengganti Rasya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Siap Memulai Lembaran Baru
“Kangen ... setelah sepuluh hari lebih bareng-bareng. Meski jarang tidur, dan tidur pun lebih sering karena ketiduran.”
“Qilla yang manisnya pakai banget.”
“Chilla yang super ceriwis fans garis kerasnya mas duda ... mamanya yang mirip oksigen kehidupan dan memang sudah langka.”
“Kalian memang paket komplit banget!”
Zeedev termenung di depan dinding sebelah ranjang tidurnya. Di sana, beberapa foto berukuran 3R berisi kebersamaannya dan Akina beserta si kembar ia tempel. Dari semua foto, tidak ada yang tidak membuat seorang Zeedev tersenyum hingga dirinya mendadak menjadi oksigen kehidupan. Semua foto yang jumlahnya ada sekitar tiga puluh di sana benar-benar memiliki kisah tak terlupakan. Khususnya yang ketika Asyilla memakai bedak. Teringat adegan pagi itu, saat Asyia sampai tidak mengenali diri sendiri, Zeedev mendadak tertawa hingga bengek. Sampai akhirnya, foto-foto tersebut ia foto dan kirimkan kepada Akina.
Oum Dep : Kangen.
Kebahagiaan Zeedev langsung menular kepada Akina hanya karena foto-foto yang Zeedev kirimkan.
“Kak Zeedev bisa semanis ini?” setelah terdiam sejenak, Akina yang sempat senyum-senyum sendiri mengakui, bahwa Zeedev memang paket komplit. Zeedev bisa menjadi garda terdepannya. Meski mulutnya tak memiliki rem, Zeedev orang yang sangat bertanggung jawab. Lucu, smart, keren, dan memang paket komplit. Sebab Asyilla saja sudah mulai memuji bahwa oum Dep itu keren!
Ibu Negara : ♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
“Aduh ... dadaku terasa langsung berat, serasa tertindih pasukan hati merah kiriman Ibu Negara,” lirih Zeedev mendadak tepar di tengah tempat tidur sambil memegangi dadanya menggunakan kedua tangannya.
Balasan Akina yang hanya berupa emoji hati merah, benar-benar membuat seorang Zeedev jatuh cinta sejatuh-jatuhnya. Zeedev mendadak mirip cacing kepanasan, guling-guling tak mau diam di tempat tidur sambil terus menjerit kegirangan di dalam hati.
Ibu Negara : [Pesan suara : “Oum Dep, ... ini Chilla. Oum Dep, aku mau plotes. Aku malah, ... kok aku nda diadak poto di yang poto pakai badu tuning! Maca yang diadak yang pake bedak delek itu. Kuting galong kepala item kan dia! Potoknya, becok kalau ketemu, aku mau poto lagi ya. Yaaaa Oum yaaaa!”]
Ibu Negara : [Pesan Suara : “Oum ... ini aku Kak Qilla. Oum kangen, Oum. Becok kita main baleng lagi, yaaa!”]
Sempat senyum-senyum sendiri karena tingkah si kembar, Zeedev justru mendadak melow. Sungguh perubahan emosi yang amat sangat drastis. Sambil tetap meringkuk sambil menatap layar ponselnya yang perlahan redup, Zeedev berpikir. Apakah Rasya memang memiliki kelainan? Apakah Rasya memang sudah tidak waras? Kenapa Rasya terkesan baik-baik saja, padahal Zeedev yang baru kemarin saja sudah tercandu-candu ke kegemasan si kembar maupun tingkahnya?
“Stres emang si Rasya!” batin Zeedev yang kemudian refleks senyum-senyum lagi lantaran Akina mengingatkannya.
Ibu Negara : Minum obat sama suplemennya dijeda ya Oum. Kasih selang waktu satu jaman. Biar obat maupun suplemennya bekerja dengan maksimal. Selamat istirahat. Tetap jaga kesehatan ❤️❤️❤️
Oum Dep : Besok sebelum ke kantor, aku mampir. Berarti agak pagi. Anak-anak enggak ada keluhan, kan?
Mendapat pesan tersebut, hati Akina makin berbunga-bunga. Ia sengaja merekam video kebersamaan si kembar yang sudah bersiap tidur. Kedua putrinya sudah bisa berbaring dengan leluasa. Plester di wajah juga sudah tidak ada. Tinggal perban patah tulang di kedua tangan si kembar saja yang belum dilepas karena memang masih belum boleh. Namun ketimbang baru kecelakaan bahkan sebelum mengalami kecelakaan, dunia kedua putrinya dirasa Akina jauh lebih berwarna. Dan Zeedev menjadi salah satu penyebab utamanya.
***
Keesokan, Zeedev benar-benar mengunjungi Akina ke kediaman papi Ojan. Sekitar pukul setengah tujuh dan papi Ojan beserta istri baru saja jalan santai di halaman.
“Ini nanti buat makan siang, ya!” lembut Akina sambil menyusun bekal makanan ke dalam kantong wadah biru tua. Padahal, kini saja Zeedev sedang sarapan dengan si kembar.
“Kamu masak sebanyak ini, bangun jam berapa?” heran Zeedev menatap Akina.
“Sudah biasa. Karena memang, anak-anak butuh makan cepat. Jadi, harus segera disiapkan. Alhamdullilah sih, mereka makin doyan makan,” ucap Akina segera duduk di sebelah anak-anaknya. Ia mengontrol makan keduanya yang masih berantakan karena memang sedang belajar makan sendiri.
Kedua mata Zeedev tidak bisa berhenti mengawasi Akina, sang oksigen kehidupannya. “Tetap jaga kesehatan. Aku enggak mau kesehatan kamu tumbang. Hari ini, kamu belum ke kantor, kan?”
Setelah menghela napas dalam, Akina berkata, “Hari ini aku kerja dari rumah. Namun memang ada beberapa hang harus diantar atau diambil buat ditanda tangani.”
“Ya sudah diatur saja. Kalau memang enggak sanggup, jangan dipaksa. Takutnya kamu kelelahan karena urus dua anak yang lagi aktif-aktifnya saja sudah menguras banyak tenaga. Oh, iya ... oma sama mama sudah ngabarin kan, kalau weekend kita diminta ke butik buat fitting pakaian pengantin?” ucap Zeedev serius dan memang sedang mengungkapkan kepeduliannya.
Akina yang tengah minum air putih hangat, berangsur mengangguk-angguk. “Iya, Kak. Dari kemarin kami sudah diskusi. Termasuk untuk seragam keluarga.” Ia yang menatap Zeedev mendadak menahan tawa. “Enggak usah bawa-bawa tapera apalagi tanggungan kebutuhan lainnya!”
Disinggung begitu, Zeedev juga jadi menahan tawa. Namun yang Zeedev herankan, kenapa anak-anak tetap sepi dan begitu fokus dengan makanan di piring masing-masing?
“Nda boleh omong kalau lagi makan, Oum!” ceriwis Asyilla dan gayanya mirip tante-tante sosialita.
Zeedev yang kembali menertawakan Asyilla sengaja berkata, “Nah itu, barusan Chilla ngomong!”
“Ah, Mama jimana dong, ini balusan aku ngomong pas makan,” panik Asyilla dan lagi-lagi membuat Zeedev terpingkal-pingkal.
Dari segi kepatuhan, tampak jelas bahwa si kembar sangat mematuhi arahan-arahan yang mereka terima. Hingga ketika mereka melakukan larangan, keduanya sudah langsung ketakutan.
“Ke depannya, kebahagiaan seperti ini pasti akan selalu terjadi. Aku janji, ... kalian pasti jauh lebih bahagia ketimbang ketika bersama Rasya,” batin Zeedev nyaris tersedak karena terlalu sering menertawakan kedua putri Akina.
“Bahagia dengan cara kita memang enggak ada salahnya. Apalagi kalau partner bahagia kita juga membebaskan. Dan setelah apa yang terjadi, aku rasa melangkah ke depan, memulai lembaran baru bersamamu, bukanlah sebuah kesalahan. Ini juga bukan keputusan terburu-buru karena keluarga kami saja memberi restu,” batin Akina.
***
Irene dinyatakan mengalami gangguan jiwa. Kenyataan tersebut menjadi pukulan berat untuk keluarga besar apalagi Rasya. Meski karena itu juga Irene tak sampai dipenjara, Irene tetap ditangani secara khusus di RSJ. Mereka apalagi Rasya tak tega melihat itu terjadi.
Di lain sisi, Rasya bertekad move on dari Akina dan putri kembarnya. Rasya bertekad untuk bahagia juga dengan putrinya. Terlebih, Akina dan putri kembarnya juga tak peduli kepadanya. Namun, benarkah semudah itu melupakan Akina dan si kembar?
harus dicerna dan dibaca ulang
aaah pokok nya nih cerita bikin hilang smua pikiran, apalgi yg bikin stres hilang smuaaaa..krn ketawa lg ketawa...
g tau nih ka Ros ketitisan apa sampe2 bikin cerita absurd bangeeet...🤣🤣👍👍👍👍👍