"Karya ini merupakan karya jalur kreatif"
***
Tahun 2222 Masehi.
Kecanggihan teknologi telah mengubah kehidupan manusia bukan hanya satu atau dua, tapi secara keseluruhan. Tatanan kehidupan juga tidak lagi sama, karena manusia sudah ketergantungan akan teknologi - termasuk pendidikan.
Semua gedung sekolah telah lama tutup, tidak ada aktivitas untuk proses belajar mengajar. Lalu, bagaimana dengan anak-anak yang membutuhkan ilmu pengetahuan agar tidak bodoh?
"Kau punya uang? Beli pengetahuan! Karena di dunia ini, pengetahuan dapat diperjual-belikan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tompealla kriweall, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Mengumpulkan Pendukung
Kerugian yang dialami oleh restoran, pada saat Charles menyerang Reo dan Sean, sudah di bayar Charles waktu itu. Bahkan pemuda anak orang kaya itu menambahkan tips pada pelayan - orang-orang yang membantu membereskan kekacauan.
Itulah sebabnya, Reo tidak perlu mengeluarkan uangnya untuk ganti rugi sehingga uang miliknya tidak berkurang.
Sekarang ia sedang termenung sendiri di dalam kamar, meskipun sebenarnya bukan merenung karena melamun, melainkan sedang serius menatap ke arah layar transparan Sistem Pengetahuan yang aktif.
[Ding Ding]
[Master mendapatkan misi dari Sistem Pengetahuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan itu sendiri.]
"Mengembangkan ilmu pengetahuan? Maksudnya memasang Chip Cemer pada orang-orang? Atau melakukan penelitian lagi?" tanya Reo ingin tahu - dengan memastikan.
[Tepat, Master. Master diberi misi untuk mencerdaskan orang-orang dengan cara memasang Chip Cemer pada otak mereka. Tapi ini dalam jumlah banyak sehingga Master bisa mendapatkan posisi yang lebih tinggi dari pada sebelumnya, terkait pengaruh atau kedudukan.]
Mendengar penjelasan Sistem Pengetahuan, Reo terdiam. Dia mulai berpikir untuk bisa mewujudkan misi ini secepatnya.
Tak lama matanya terbuka lebar, saat Reo mendapatkan ide dari penyelesaian misinya kali ini. Namun, Reo membuang nafas berat saat mengingat sesuatu.
"Aku ada jalan keluar untuk menyelesaikan misi ini dengan mudah dan cepat, tapi aku juga membutuhkan modal yang besar."
[Apapun itu, Master harus mengupayakannya demi kesuksesan misi tersebut.]
"Ok, aku akan keluar modal yang cukup besar demi kesuksesan misi ini. Tapi, Apakah aku akan mendapatkan hadiah yang besar juga jika misinya selesai?" tanya Reo memastikan.
[Sistem Pengetahuan akan memberikan hadiah yang cukup besar pada Master untuk kesuksesan misi ini, sesuai dengan target yang diberikan.]
"Target?" Reo bergumam dengan rasa terkejut.
Kini Sistem Pengetahuan kembali memberikan penjelasan bahwa hadiah yang diterima Reo cukup besar sehingga target yang diminta juga besar.
Seperti kata beberapa pepatah yang mengatakan bahwa, usaha yang dilakukan harus sesuai dengan hasil yang diinginkan.
** Seperti biji-bijian yang harus ditanam dengan cukup pupuk, untuk meraih hasil besar, diperlukan modal yang cukup besar pula.
** Tak ada gading yang tak retak. Demikian juga dalam mencapai hasil besar, seringkali memerlukan investasi yang besar pula.
"Ok, aku mengerti!"
Akhirnya Reo terinspirasi dari banyaknya "pelaku usaha" juga beberapa cerita sejarah yang pernah dia baca.
[Good job, Master. Sebaiknya misi segera dilaksanakan agar bisa secepatnya selesai.]
"Siap! Aku mengerti dan secepatnya melaksanakan misi ini."
[Ding Ding]
[Waktu misi dimulai.]
Memproses ...
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Selesai
[Ding Ding]
Nama : Reo San Aron
Umur : 17 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Muatan Chip Cemer : 1 PetaByte
Status misi : Mengumpulkan pendukung
Status misi : Sedang proses
Kekuatan : level 2
Pendukung : 5 orang
Total hadiah : Rp 3.495.100.000,__
[Ding Ding]
Setelah layar transparan Sistem Pengetahuan nonaktif, Reo menghubungi nomor ponsel Charles dan keempat temannya secara bersamaan. Dan untungnya, mereka berlima cepat menerima panggilan telepon darinya.
Reo mengemukakan maksud dan tujuannya menghubungi mereka, karena ia sedang membutuhkan tenaga mereka untuk membantunya.
Tanpa banyak bertanya, Charles dan teman-temannya setuju dan patuh pada perintah yang diberikan oleh Reo. Dan semua ini membuat Reo semakin yakin untuk melanjutkan rencananya.
"Dengan begini, aku akan menjadi satu-satunya orang yang mereka butuhkan dan mereka juga menggantungkan keselamatan mereka padaku."
***
Pada pagi harinya, Reo tidak ingin pergi bersama Sean. Ia memberikan alasan pada pengawalnya itu, bahwa ia akan pergi sendiri tanpa perlindungan atau dikawal - sebab Ia pergi mengurusi urusan pribadinya sendiri, bukan pekerjaannya yang berhubungan dengan David Himam Rifaldi.
"Tidak apa-apa, Reo. Aku akan tetap mengawal kemanapun kamu pergi untuk berjaga-jaga dan melindungimu saja, sebab memang itulah tugasku."
"Hm, baiklah."
Akhirnya Reo mengalah, membiarkan Sean ikut bersamanya. Dan dengan sigap, Sean melakukan tugas rutin sebagai pengawal sekaligus supir pribadi Reo.
Reo memberikan arahan pada Sean, tentang jalan mana yang harus dilalui. Mereka bukan berniat untuk pergi ke pabrik pembuatan satelit khusus, tapi untuk bertemu dengan Charles dan keempat temannya - di tempat yang sudah ditentukan dan disetujui bersama.
Tak lama kemudian, mobil yang dikendarai Sean dan membawa Reo tiba di tempat yang dituju. Di sana sudah ada Charles dan kedua temannya, bersama dengan anak-anak remaja yang lebih muda dari mereka. Sementara dua temannya yang lain belum sampai.
"Mana dua yang lain, Charles?" Reo bertanya tentang keberadaan dua temannya yang belum hadir.
"Mereka sedang menjemput dan membujuk anak-anak di jalan raya sebelah sana!" terang Charles dengan jari telunjuknya yang menunjuk ke arah samping kiri.
"Ok, ayo kita mulai secepatnya agar yang datang belakangan tidak terlalu lama menunggu." Reo bersiap-siap.
"Tapi, seperti yang kita sepakati sebelumnya, bagaimana Reo?" cepat Charles mengajukan pertanyaan.
Reo tersenyum mendengar pertanyaan tersebut. Ia sudah menyiapkan banyak amplop dengan jumlah yang cukup besar untuk dibagi-bagikan kepada anak-anak jalanan yang dikumpulkan mereka, sebab memang itu adalah hadiah yang dia persiapkan untuk membujuk anak-anak supaya mau mengikuti permintaannya.
Charles tersenyum senang melihat banyaknya amplop yang sudah diisi Reo. Ia tidak akan merasa malu pada anak-anak jalanan yang sudah diajaknya ke sini, sebab ia memang mengatakan bahwa selain mendapatkan Chip Cemer secara gratis, mereka juga akan diberi hadiah besar.
Iming-iming yang cukup menggiurkan bagi mereka yang miskin, sama seperti keadaan Reo pada saat itu - di saat masih menjadi OB.
"Sekarang bisa kita mulai, teman-teman?" tanya Reo memastikan kesiapan mereka.
"Ya, kami tentu saja siap!" Mereka menjawab dengan kompak.
***
"Karya ini merupakan karya jalur kreatif"
salam jempol, thor ...
From a Bodyguard to be a Wife