NovelToon NovelToon
Hutang Cinta Liam & Elena

Hutang Cinta Liam & Elena

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Playboy / Konflik etika / Beda Usia / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Berawal dari Elena yang menolong seorang pria asing saat sedang mendaki gunung, membuat Elena harus kehilangan seluruh tabungan yang dia simpan untuk masa depannya. Sementara pria itu kabur melarikan diri dari rumah sakit keesokan harinya dengan meninggalkan sepucuk surat.
Kesal karena merasa tertipu, Elena bertekad membuat Liam untuk membayar hutangnya beserta bunganya.
Tapi dirinya malah terjebak dalam situasi romantis dan berbahaya.
Kelanjutannya bisa dibaca sendiri ya, masih on going...

Dukung terus Author, bisa like, vote, komen atau follow.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

Liam baru saja terbangun dari tidurnya setelah semalaman menginterogasi Allan atas kejahatan yang dia lakukan. Bukan keinginannya untuk bangun sepagi itu, saat waktu masih menunjukkan pukul 6 pagi. Liam terbangun karena suara berisik yang dibuat oleh Elena didapurnya.

"Alice, Sedang apa kau? pagi - pagi begini berisik sekali" tanya Liam yang masih mengantuk.

"Kau sudah bangun pa.....man.... Agghhhhhh" teriak Elena saat Liam berdiri dibelakangnya dan mengejutkannya.

"Bletak" sebuah sendok sayur mendarat ke kepala Liam dengan sempurna, membuatnya segera tersadar dari rasa kantuknya.

"Alice, kau mau mati ya? Kenapa kau memukulku dengan sendok sayur ke kepalaku!!!!" teriak Liam tak terima.

"Huh, Elena? Sedang apa kau? Dimana Alice? tanya Liam.

"Paman, kau tidak tahu kalau Alice sudah pergi ke asrama pegawai kemarin? dan apa - apaan kau mengendap - endap di belakangku, kukira kau pencuri yang masuk!!!"

Liam mengurut kepalanya yang sedikit benjol, "Mana ada pencuri masuk kemari di pagi hari pula. Kau sedang apa sih?" tanya Liam melirik ke belakang Elena.

"Kau sedang memasak?" tanya Liam.

"Tapi kenapa semuanya gosong begini?" Liam melirik ke tempat sampah, sekitar lima butir telur terbuang sia - sia karena gosong. Beberapa buah sosis, dan juga beberapa potong roti.

Dahi Liam serasa berkedut melihat Elena membuang - buang bahan makanan begitu saja, "Elena, apa kau sedang memasak sarapan?" tanya Liam.

Elena mengangguk, "Aku ingin membuat sarapan untukmu sebelum kau pergi bekerja. Tapi sepertinya aku malah mengacaukannya" jawabnya sambil meringis.

"Sudahlah, biar aku saja yang membuat sarapan. Kau tunggu saja di meja makan" ucap Liam.

"Tapi, Alice bilang aku harus memasak dan membersihkan rumah setelah dia pergi karena paman tidak akan sempat melakukannya karena sibuk dengan pekerjaan paman" kata Elena.

"Aku tidak mau kau menghancurkan dapurku, jadi tunggu saja di meja makan selagi aku masih bersikap baik" tatap Liam.

Sebagai seseorang yang menyukai kerapian dan kebersihan, melihat begitu berantakannya dapur karena perbuatan Elena membuat tangan Liam gatal untuk segera membersihkan semuanya.

"Lain kali jangan pernah memasak apapun, kalau kau lapar dan aku tidak ada dirumah beli saja makanan dari luar" seru Liam.

"Tapi.. Terima kasih kau mau membuatkan sarapan untukku. Tunggulah di meja"

"Oke paman"

Sarapan sederhana pun selesai, dan setelah selesai sarapan Liam kembali ke kamarnya sementara Elena bertugas untuk mencuci piring kotor, "Ah aku lupa mengatakan sesuatu pada paman" monolognya.

 "Ah!! Um, Paman?" kata Elena.

Liam yang sedang membuka bajunya itu kontan membuat Elena terkejut bukan kepalang, "Ma-maafkan aku!!!"

"Huh? Apa? Kenapa?" Tanya Liam santai.

"I-itu, karena aku menghabiskan banyak stok makanan. Jadi tidak ada bahan makanan tersisa di kulkas. Mungkin kau bisa memberiku uang untuk berbelanja bahan makanan, tenang saja aku bisa memilih bahan makanan yang bagus karena sering menemani kakak dan ibuku ke supermarket" ucap Elena tersipu malu, menyembunyikan wajahnya yang memerah.

"A-aku bisa saja membelinya dengan uang bulanan yang diberikan kakakku, ta-tapi mungkin paman ingin membeli sesuatu" kata Elena lagi.

"Jangan gunakan uang bulananmu, kau pakai saja ini. Ini akan memotong hutangku padamu kan?" tanya Liam sembari menyerahkan beberapa lembar uang pada Elena.

"Ah... A-apa paman mau pergi berbelanja bersamaku? Supermarketnya cukup jauh dari sini" tanya Elena.

"Kau tidak kuliah?" tanya Liam.

"Sekarang hari minggu, aku tidak kuliah" kata Elena.

"Baiklah, aku akan menemanimu ke supermarket" jawab Liam.

Mereka berdua pergi menuju sebuah supermarket yang cukup besar di daerah mereka, meskipun lokasi itu sedikit jauh tapi bahan - bahan yang ada disana cukup lengkap dan harga yang cenderung murah membuat supermarket itu selalu ramai dikunjungi oleh warga sekitar.

"Ehm Elena, mungkin sebentar lagi kau akan dipanggil sebagai saksi atas kasus penyerangan semalam. Kau tidak perlu khawatir aku akan menemanimu nanti, kau katakan saja apa yang kau alami semalam tanpa meninggalkan detil apapun"

"Ya paman aku mengerti"

Mereka berkeliling supermarket memilih barang - barang yang mereka butuhkan, "Apa kita perlu membeli sayur?" tanya Elena  malu - malu.

"Boleh saja kalau kau mau" jawab Liam

Berbelanja bersama dengan Liam membuat Elena yang biasanya penuh tenaga dan energik menjadi sedikit pendiam dan kalem, yang membuat Liam sendiri heran dibuatnya.

"Hari ini kau lebih pendiam dari biasanya? Apa kau sakit?" tanya Liam

"Tidak, aku baik - baik saja. Hahahaha. Haruskah kita membeli daging juga?" sahut Elena berlari meninggalkan Liam ke stand yang menjual daging segar.

"Apa dia sedang datang bulan, sikapnya aneh sekali?" batin Liam.

...****************...

Di markas Black Team

"Selamat pagi" sapa Liam pada semua anggota yang sudah datang pagi itu.

"Oh, Captain" seru Felix dan Holden

"Jadi bagaimana ba*jingan yang tertangkap itu? Dia akan membusuk di penjara untuk waktu yang lama kan?" tanya Felix.

Liam mengangguk, "Bukti - bukti yang kita temukan dirumahnya cukup jelas, dia tidak akan bisa mengelak lagi. Ditambah dengan kesaksian Elena pasti akan membuatnya mendekam di penjara seumur hidupnya"

"Ba*jingan seperti mereka seharusnya dike*biri" kata Julia geram.

Henry dan Sophia bertepuk tangan meminta perhatian semua orang yang ada disana, "Kerja bagus semuanya. Satu kasus lagi selesai berkat kerjasama kita, aku memiliki kabar bagus untuk kita semua" kata Henry

"Mulai hari ini, kantor kita akan dipindahkan ke departemen pusat. Kita tidak perlu lagi bermarkas di tempat ini dan komandan juga berjanji akan memberikan suport sepenuhnya selama kita bekerja dengan baik dan menyelesaikan kasus - kasus tak terpecahkan dan kasus kejahatan berat" kata Henry lagi.

Semua bersorak senang mendengar kabar tersebut, "Finally, aku bisa keluar dari ruangan berdinding lembab dan berjamur ini" seru Felix.

"Satu lagi, hari ini juga kita akan kedatangan dua anggota baru. Mereka masih berstatus magang, tapi kuharap kalian bisa bekerja sama" lanjut Sophia.

Wanita itu melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 10 pagi, "Seharusnya mereka sudah datang" monolognya sendiri.

Aaron dan Elena datang dengan nafas terengah - engah, " Selamat pagi. Maaf kami terlambat" ucap Elena.

Sophia tersenyum melihat keduanya datang, "Oh dear. Kukira kau tidak jadi bekerja karena apa yang kau alami kemarin. Ternyata kau cukup keras kepala juga ya gadis kecil" sambut Sophia.

"Oh tidak bibi, ini salahku karena terlambat. Aku menaiki bis dengan rute yang salah" jawab Elena.

"Bi-bibi!!!" lirih Sophia seraya mengernyitkan dahinya.

"Astaga Sophia, jangan merengut begitu dengan anak baru. Bukan salahnya dia memanggilmu bibi" ledek Julia diiringi tawa semua orang.

"Usiaku belum cukup tua dipanggil bibi" gerutu Sophia

"Lama tidak bertemu Aaron" sapa Julia pada Aaron.

"Halo sister Julia, kau masih saja sama seperti dulu" seringai Aaron.

Semua lalu bersalaman dan menyambut kedatangan Aaron dan Elena, keduanya kemudian ditugaskan untuk mengikuti Piper sebagai bagian dari orientasi pegawai baru.

"Semoga kalian betah bekerja bersama kami, aku tidak sabar bekerja sama dengan kalian" sahut Piper ramah.

"Kami juga" jawab Aaron dan Elena

...****************...

1
davil_14
bagus
Gabutz
lanjut thor yang banyak
Gabutz
akhirnya yang ditunggu tunggu
Risna Sari
seru
Gabutz
kpn update thor udh lama gak update aku bolak balik buat liat apa udh update atau belum tapi ternyata belum. lanjutttttt ya thor
Gabutz
masih nunggu update, tetap semangat dan sehat selalu yaa thor
Gabutz
kpn update thor?
Gabutz
double up ya thor
Gabutz: ganti yang kemarin gak update
total 1 replies
Gabutz
lanjut thor ceritamu makin seruuuu
Gabutz
lanjut
Gabutz
kyknya Elena tinggal dirumah aron karena permintaan Liam deh
Gabutz
lanjutttt double update thor
Gabutz
lanjuttttt
Neneng Dwi Nurhayati
keren ceritanya kak
Gabutz: pake sekaliiii malah
total 1 replies
Gabutz
lanjut
Gabutz
kpn update?
Gabutz
kapan double/triple updatenya thor 😀
Gabutz
lanjut thor
Gabutz
lanjutttt thor
Gabutz
lanjutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!