NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Tuan Impoten

Istri Kontrak Tuan Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Menikah Karena Anak / Disfungsi Ereksi
Popularitas:37.3k
Nilai: 5
Nama Author: YoungLady

Perhatian : Membaca Novel ini bisa membuat anda baper sampai sakit kepala.🤭


Diselingkuhi oleh tunangannya, membuat Dika patah hati dan mengalami trauma mendalam pada wanita hingga menderita impoten.

Takdir mempertemukan Dika dengan Diva, anak dari teman baiknya yang belum lama meninggal dunia. Impoten Dika mendadak sembuh dan mereka melakukan one night stand karena pengaruh obat terlarang.

Satu bulan kemudian Diva hamil, mereka pun melakukan pernikahan kontrak. Diva terpaksa mau menikah kontrak dengan Dika agar anaknya memiliki sosok Ayah untuk diakui, juga agar dia bisa membalas dendam pada sang Tante yang telah menindasnya dan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoungLady, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baby Boy?

Nurma mengajak Diva untuk memeriksakan kehamilan, dia sudah tidak sabar ingin tau apa jenis kelamin calon cucunya. Walau perempuan dan laki laki semua sama saja, tapi Nurma sangat berharap dia bisa mendapatkan cucu pertama laki laki.

Sama seperti Nurma, Diva juga terlihat begitu sangat bersemangat. Sementara Dika memasang wajah datar karena kurang suka diajak kerumah sakit. Dika tidak suka bau obat, semua karena selama beberapa bulan yang lalu Dr. Ali selalu memaksanya mengkonsumsi banyak obat agar impoten yang diderita Dika cepat sembuh.

Nama Diva dipanggil, Nurma dan Diva masuk kedalam ruangan menemui Dokter kandungan. Dika memilih duduk diluar, menunggu dengan perasaan khawatir kalau kalau anaknya berjenis kelamin perempuan. Dika mantan playboy, akan sangat mengkhawatirkan kalau punya anak perempuan. Dia takut dosa masa lalunya akan menurun pada putri kecilnya.

"Kenapa tidak ikut masuk ke dalam?" Tanya seseorang. Dika terlalu asyik dengan pikirannya sampai tidak sadar ada orang berjalan mendekatinya.

"Dokter Ali? Sedang apa disini?" Tanya Dika balik.

"Dokter kandungan yang sedang memeriksa istri anda adalah istri saya. Saya ingin menemuinya dan mengantar makan siang untuknya,"

"Aku tidak menyangka Dokter galak seperti anda bisa perhatian juga,"

"Jangan lihat saya dari luarnya saja. Dari luar boleh nampak garang, tapi hari tetap hello kitty,"

"Ha.... Ha... Ha... Pandai sekali Dokter melawak."

Dua pria itu duduk berdampingan, mereka menunggu pasangan masing masing. Ali memilih untuk menunggu istrinya selesai memeriksa pasien, dia tidak mau mengganggu istrinya sebelum selesai bekerja.

Tak lama, pintu terbuka. Nurma dan Diva keluar dari ruangan dengan ekspresi wajah bahagia. Sekilas, Dika bisa tau kalau keinginan Ibunya baru saja menjadi kenyataan.

"Untunglah bayinya laki laki," lirih Dika.

"Memangnya kenapa kalau bayinya perempuan?" Tanya Ali.

"Jangan pura pura tidak tau, aku yakin anda sudah tau jawabannya," bibir Dika sedikit mengerucut. Ali berusaha keras untuk tidak tertawa.

"Ingat ini, hasil USG belum tentu akurat. Siapa tau bayi itu adalah bayi perempuan, jadi jangan terlalu senang dulu ya!" Ledek Ali.

Ali adalah Kakak kelas Dika saat sekolah dulu, dia tahu betul perangai Dika saat masih muda. Sering ganti ganti pacar, sering diam diam mengajak pacarnya pergi ke club' malam. Ternyata kelakuan buruk Dika bisa berubah setelah menikah dan memiliki seorang anak.

"Saya masuk kedalam dulu." Pamit Ali. Dika hanya diam tanpa membalas ucapan Dokter pribadinya itu.

Diva memeluk Dika, dia menunjukan hasil USG yang menyatakan anaknya adalah seorang laki laki. Dia sangat senang akhirnya bisa memiliki Dika versi junior.

"Aku hamil anak laki laki. Apa Mas senang?"

"Ya, aku senang,"

"Kalau begitu traktir aku makan enak,"

"Mau makan apa?"

"Apa saja, yang penting rasanya enak."

Dika memijit kepalanya, dia bingung dengan jawaban dari istrinya. Wanita memang hobi membuat pria sakit kepala, apalagi kalau sudah mengeluarkan kata "Terserah."

🍁🍁🍁

Sore hari, paling enak duduk santai di teras rumah sambil minum teh dan makan camilan. Melihat tanaman bunga yang tiap hari Diva sirami tumbuh subur dan bermekaran membuat hati terasa senang. Tanaman itu seolah sedang membalas budi dengan menampakkan keindahannya pada manusia yang senantiasa merawatnya dengan baik.

Dika duduk disisi Diva, dia menyodorkan ponselnya yang terus berdering karena panggilan dari Tasya. Sepertinya ada hal penting yang ingin dia bicarakan dengan Diva.

"Ada apa dengan jomblo tua itu? Aku sudah mengirim nomor ponsel Leon padanya kemarin," lirih Diva.

Klik...

Diva mengangkat telfon dan menempelkan ponselnya pada telinganya.

"Dia mengabaikan pesanku," teriak Tasya.

"Leon maksudnya?"

"Iya, Leon. Pria itu sombong sekali, dia mengacuhkan semua pesan yang aku kirim," nada bicara Tasya terdengar sangat kesal. Mendengar hal itu, Dika tertawa terbahak-bahak. Tapi Dika melotot memberi isyarat agar Dika berhenti bicara.

"Apa kataku, Leon itu pria yang sulit," cicit Dika.

"Apa itu suamimu?" Tanya Tasya.

"Iya," sahut Diva.

"Menjauh darinya, aku tidak mau dia mendengar curhatan ku padamu,"

"Oke."

Diva beranjak pergi, Dika cemberut. Dia tidak suka Diva merahasiakan sesuatu darinya, termasuk tentang curhatan temannya. Setiap jengkal tentang Diva Dika harus tau, tidak ada yang boleh terlewat sedikit pun termasuk tentang hubungan pertemanannya.

"Sabar Tasya, jangan marah marah seperti itu. Nanti aku akan bicara dengan Leon dan bertanya kenapa dia mengabaikan pesan darimu," ucap Diva mencoba menenangkan perasaan temannya yang sedang gundah.

"Baiklah, segera hubungi aku jika kamu sudah bicara dengannya,"

"Iya, nanti aku akan menelfon mu. Aku tidak bisa bicara dengannya sekarang, dia sedang pergi ke luar,"

"Pergi kemana?"

"Aku tidak tau. Sekarang lebih baik kamu pergi mandi dulu agar hati dan pikiranmu tenang,"

"Tau dari mana aku belum mandi?"

"Bau badanmu sampai kesini, aromanya mirip dengan kambing betina yang baru selesai melahirkan," ejek Diva.

"Jangan coba coba membuat aku marah, apa kamu mau anakmu lahir nanti mirip denganku?"

"Tentu saja tidak. Anakku lahir harus mirip denganku, aku Ibunya."

Obrolan keduanya berakhir setelah setengah jam berlalu. Diva melihat Leon kembali, dia pun buru buru menemui asisten suaminya itu.

Bersambung....

1
Mas Tista
Luar biasa
Kamiem sag
kalau cerdas Diva bisa temui dokter, bidan utk konsult agar tak hamil
tau setidanya ke apitek atau toko obat beli pil KB utk mencegah kehamilan
tapi kalo othor membuat Diva bodoh ya mau gimana lagi
Kamiem sag
tapi impoten kenapa menggagahi perawan??
Ran Tea
Luar biasa
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺
Hallo, pantengin terus ceritanya ya. Jangan lupa untuk memberikan like sebanyak banyaknya agar Author tetap semangat menulis...😘
Teti Nurhayati
seruuu
Galih Adrian
lanjutkan
bintang hidayat
wau bagus sekali ceritanya
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺: Terimakasih sudah mampir, nantikan terus kelanjutan ceritanya ya.☺️
total 1 replies
Irin Ka
❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!