NovelToon NovelToon
Cinta Dan Kenangan

Cinta Dan Kenangan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Momy Gimiks

Ketika cinta yang begitu besar harus berakhir dan menjadi kenangan...ketika dipertemukan kembali oleh takdir,apakah semua hanya sebatas kenangan atau akankah takdir berkata lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Gimiks, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kebebasan yang hilang

Dua bulan sudah dijalani Rani menjadi kekasih sang CEO,Romi.Rani menyadari Romi sering berbohong soal Tisa.Namun Rani tetap tidak mempertanyakannya,karena dia tahu,jawaban Romi pasti hanya soal sepele,dan itu berkaitan dengan Ayah Tisa.Romi seringkali memaksa Rani untuk menerima barang - barang yang dibelikan Romi.Rani sering menolak karena dia merasa pakaian - pakaian mewah,sepatu dan tas dengan brand terkenal dan mahal itu tidaklah dia butuhkan.Dia menyadari betul dia bukanlah sosialita.Itu semua tidak dia butuhkan.Dia nyaman berpenampilan menjadi dirinya sendiri,dengan baju kaos atau kemeja bermotif,celana jeans yang kadang panjang atau selutut,kadang juga mengenakan celana joger dan juga sepatu kets atau sandal teplek biasa.Intinya bagi Rani berpenampilan itu rapi,bersih dan nyaman.Namun Romi seringkali memaksa agar rani mengenakan gaun - gaun mewah pemberiannya ketika mereka ada acara makan malam.Seperti biasa,Rani menurut walau sebenarnya hatinya menolak.

Hari itu Rani terlihat sudah di meja kerjanya.Dia bekerja shift siang bersama William.Mereka tampak sibuk bekerja penuh dengan semangat.Saat jam istirahat tiba,mereka makan bersama di ruangan yang biasa digunakan para karyawan menyantap makan siang mereka.

"bekal apa hari ini Ran?" tanya William..

sekedar informasi,William sudah biasa memanggil Rani tanpa 'kak' lagi di depannya sebab William merasa lebih nyaman memanggil Rani.Padahal Rani sudah mengingatkan bahwa usianya lebih tua 5tahun dari William,tapi tetap saja William bandel dan nyaman memanggilnya Rani.Rani pun mengizinkan.

"kalau shift siang begini aku sempat lah masak yang agak rempong,Will...nihh aku masak chicken katsu ala ala resto gitu.." kata Rani nyengir sambil memeperlihatkan isi kotak makannya kepada William.

"wah..kelihatannya enak..."

"kalo kamu mau coba,silahkan...aku bawa untuk dua porsi kok...ini aku juga bawa head potato sebagai ganti nasi.."

"wah....masakan home made,memang juara!!!"

"lalu kamu bekal apa?" tanya Rani

"aku bekal burger.." kata William sambil memperlihatkan bungkusan burgernya

"lho ini kan burger cepat saji?"

"iya sih..tapi mau bagaimana,kan tidak mungkin aku memasak....hahahahahaha" celoteh William

"hehehe iya juga sih,hmm..ini kalau kamu mau coba silahkan saja..."

"mau dong!!!!!!" William sumringah sambil mengambil satu chicken katsu yang dibawa Rani,dan juga potato head nya.Mereka pun makan bersama sambil ngobrol.

"hummmm akhirnya kenyang...makasi ya Ran,berkat kamu aku jadi makan makanan sehat dan lezat!"

"hahahaha...iya iya will!" Rani tertawa melihat William yang begitu bahagia bisa memakan masakan rumahan.

Merekapun berjalan ke meja kerja.Dan tanpa di duga,Rani berjalan berpapasan dengan Tisa.Tisa pasti akan menemui Romi.Di belakang Tisa ada Pak Toni yang berjalan mengikut.Rani bertanya - tanya ada apa dengan mereka? Terlihat begitu serius.

"Ran!!!" William mengagetkan.

"eh iya Will....kenapa?"

"ngapain melamun sih? Jadi makin cantik tau!" Goda William

"Duh kamu ni,ada saja dibilang! Ayo kita semangat bekerja!"

"semangat!!" sahut William

...****************...

Sepulang bekerja jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.Rani hendak mencari taxi,tapi Pak Toni menghampiri.

"Maaf Nona,saya ditugaskan..."

"maaf Pak Toni,saya sedang ingin pulang sendiri." Rani menyela perkataan Pak Toni.

"tapi Non.."

"tidak usah khawatir Pak,saya lebih nyaman pulang sendiri.!"

Rani membungkuk kecil ke arah Pak Toni lalu pergi,menaiki taxi.

"sudah kuduga akan begini..." kata Pak Toni seorang diri sambil melihat taxi yang Rani kendarai berlalu pergi.

Brak!!!!!!!!!

Romi memukul meja nya dengan marah ketika Pak Toni selesai menginformasikan soal Rani yang tidak mau diantar pulang.

"Ada apa dengan Rani,kenapa dia tidak mau diantar pulang dan juga tidak mau mengangkat telfonku?!!!"

"saya rasa Nona Rani sedang marah Tuan..."

"marah kenapa?!"

"mungkin karena tadi Nona Rani melihat kedatangan Nona Tisa kemari..."

"oh iya ya! Tentu saja dia pasti marah! Dia pasti cemburu! Aku harus kerumahnya dah menjelaskannya..."

"Tuan....mau sampai kapan anda membohonginya?"

"aku juga sebenarnya tidak ingin begini...tapi Bapak tau kan bagaimana besarnya perasaan ini buatnya?"

"iya saya bisa memahami itu Tuan..."

"yasudah saya akan kerumahnya besok,coba cek esok Rani shift apa?"

"esok shift pagi Tuan."

"baiklah..biar besok aku menjemputnya sambil aku menjelaskan.Untuk malam ini biarkanlah dia menenangkan diri dulu.Karena aku faham betul bagaimana Rani jika masih marah namun diganggu.

Pak Toni hanya diam dan menggangguk.

...****************...

Rani menutup gerbang rumahnya dan kaget melihat Romi sudah berdiri di depan mobilnya.

"Romi...sedang apa kamu?"

"pertanyaan macam apa itu sayang? Apakah aneh jika aku ingin mengantar pacarku bekerja?"

"ayolah..aku sedang tidak mood bercanda pagi ini!"

"Ran...kenapa kamu begitu ketus? Kamu tidak mengangkat telfonku yang entah berapa puluh kali mencoba menghubungimu...ada apa sayang?"

"aku hanya sedang tidak mood diganggu.Aku ingin sendiri!"

"tapi sayang,aku ingin mengantarmu kerja..aku janji tidak akan sampai ada yang melihat kita.."

"bukan itu masalahnya..."

"lalu dimana masalahnya sayang?"

"aku sedang tidak ingin membahas itu saat ini.Aku butuh mood yang bagus untuk bisa bekerja dengan baik.Aku mohon biarkan aku sendiri dulu Rom!"

"sayang..." ketika Romi hendak melanjutkan bicaranya,datang Mery menjemput Rani.

"Ran,udah siap?"

"iya sudah Mer,ayo kita berangkat!"

"ayo lets go.."

Mereka pun meninggalkan Romi yang berdiri terdiam.

...****************...

Sesampainya di hotel,Rani mengganti baju lalu duduk sejenak.Dia menarik nafas panjang.

"huuuuffffffttttttttttt..."

"kenapa matamu seolah memendam seribu duka Ran?"

"wah Will,mau jadi pujangga ya?"

"hahahahaha...habisnya dari tadi aku lihat kamu bengong...diam...kamu kan biasanya selalu ceria...."

"ah...sudahlah....tidak tahu kenapa,suasana hatiku sedang tidak karuan..ayo kita semangat kerja..!" Rani berusaha semangat

Walau Rani bekerja dengan perasaan yang kurang tenang,tapi dia tetap profesional.William terus berusaha membuat Rani tersenyum.

"nanti pulang kerja kemana Ran?"

"aku mau jalan sama Mery....!"

"boleh aku ikut?"

"memangnya kamu mau ngapain ikut?"

"ya kan aku pengen ikutan jalan sama kamu dan Mery..aku juga lagi pengen jalan - jalan tapi aku malas sendiri..."

"iya...oke....kamu boleh ikut.."

"makasi!!! Yessss!!!"

Dalam hati Rani,"ni anak dari waktu ini seperti caper..jangan - jangan dia mau pendekatan sama Mery...hahahahaha.."

...****************...

Sepulang bekerja,kembali Rani melihat Pak Toni sedang menunggunya di parkir.Rani pun berjalan ke arah Pak Toni.

"Pak Toni menunggu saya?"

"iya Nona,Tuan Romi masih belum selesai meeting nya jadi saya yang akan mengantar anda pulang ke rumah.."

Rani merasa kasihan melihat ekspresi Pak Toni yang tampak begitu lesu seolah berharap Rani tidak menolak lagi agar tidak kena marah Romi.

"hmm...baiklah Pak,saya ikut Bapak...tapi tunggu sebentar ya,saya mau memberitahu teman saya dulu kalau saya tidak pulang bersama mereka."

"baik Non.." Pak Toni mengangguk dan tersenyum lega.

"oh..jadi begitu...kasihan juga ya Pak Toni...kalau begitu memang sudah benar kamu diantar Pak Toni saja pulang kerumah.Dengan begitu Pak Toni merasa lega sudah menjalankan tugas dari Romi.Jadi tidak ada alasan Romi marah ke Pak Toni,kan?" Mery memahami situasinya.

"nah....begitulah fikiranku...." Rani meneruskan.

"lalu bagaimana dengan rencana kita untuk jalan bareng?" Will mulai gusar takut tidak jadi.

"hm..kalau kalian pergi tanpa aku gmn?" Rani merasa perlu memberi kesempatan kepada mereka untuk pergi berdua.Namun dengan kompak mereka lantas menjawab,

"tidak!!!!!!" William dan Mery saling menoleh,lalu ketawa masam.

"ya sudah..sekarang kalian langsung menuju 'warung steak spicy' ya,begitu aku diturunkan dirumah,aku akan langsung menyusul kesana,oke?"

"oke!" Will dan Merry kompak.

~

"terimakasih ya Pak Toni,maaf selalu merepotkan."

"anda seorang wanita yang baik.Tetaplah seperti itu Nona Rani."

"ahhh? Oh iya Pak,terimakasih.." walaupun Rani sedikit bingung oleh ucapan Pak Toni , tapi Rani sedang tidak ingin basa basi.

"baik Non,saya pamit."

Pak Toni dan supir pun berlalu pergi.Begitu Rani melihat mobil sudah jauh,Rani langsung menyetop taxi lalu langsung berangkat ke warung steak tempat Will dan Merry menunggu.

Sesampainya di warung steak,Rani langsung bisa menemukan meja tempat Will dan Merry duduk.

"wah...syukurlah kamu tidak lama.." kata Will

"iya..jalanan tadi tidak begitu ramai jd tidak macet." sahut Rani

"ayo kita pesan dulu.." kata Merry

"ya ayo..." Will menjawab sambil melihat ke buku menu

"aku pesan menu seperti biasa,chicken steak with potato head with extra papper." kata Rani

"kalau begitu aku juga pesan itu.Yang sama dengan Rani." William memesan menu serupa dengan Rani.

"kalo aku pesan beef steak with corn and spicy sauce.." kata Mery

"Lalu minumannya?" tanya Will

"aku mau hot lemon tea" jawab Rani

"aku soda!" jawab Will

"aku juga mau soda Will!" kata Merry

...****************...

Setelah selesai menyantap menu pesanan mereka,disana baru mereka berbincang - bincang.Will terus bertanya kepada Rani terkait kehidupannya.Rani pamit ke toilet sebentar saat ponselnya berdering dan itu dari Romi.

"will....kamu tahu tidak?" kata Merry

"tau apa Mer?" tanya William

"aku melihat ada perasaan khusus di matamu kepada Rani.."

William kaget.

"a..apa itu terlihat jelas?"

"hm..bisa dibilang begitu..tapi Rani mungkin tidak akan menyadari jika kamu tidak mengungkapkannya.Karena Rani menganggapmu seperti adik."

"please ya Mer,jangan bilang soal ini ke Rani...aku tidak mau dia menjadi menjauhiku karena tahu perasaanku.Aku tahu dia sudah punya kekasih.Maka dari itu aku tidak mengungkapkan rasa suka ku.Paling tidak,aku bisa tetap dekat dengan dia walaupun sebatas teman.Aku sudah bersyukur."

"tentu saja..aku tidak akan bilang...aku juga tidak ingin Rani bingung...tapi aku penasaran,kenapa kamu bisa menyukai Rani yang umurnya pun di atas mu kan?"

"entahlah...aku tidak butuh alasan spesifik untuk menyukai seseorang.Yang jelas,jantungku selalu berdegup kencang saat aku bersamanya.selama kita kenal,aku sudah melihat air matanya,entah kenapa aku juga merasa pedih di hati.Aku ingin dia tetap ceria seperti biasanya.Semoga saja dia selalu bida bahagia."

"kadang aku heran..begitu banyak yang mengagumi Rani,tapi begitu banyak jg yg menyakitinya.Untuk apa hadir dalam hidupnya?"

William terdiam sambil melihat ke arah kamar mandi.Nampak Rani sedang menerima panggilan telfon sambil menggerak - gerakan tangannya.Alisnya nampak mengkerut.Will sudah menduga,mood nya Rani kembali buruk.

...****************...

"kamu baik - baik saja Ran?" tanya will

"kenapa sih dia harus selalu membuatku marah?!"

"siapa???"

Mery menyenggol siku William.Mengartikan dalam situasi begini jangan terlalu banyak bertanya.William pun mengerti.Mereka memutuskan pulang.Bill dibayar William atas permintaan William.

Kira - kira apa isi percakapan Rani dan Romi tadi hingga membuat Rani menjadi begitu kesal? Lanjut di episode berikutnya.

...****************...

1
Phoenix Ikki
Bikin penasaran!
Ayu Kristina: terimakasih comentnya 🥰
total 1 replies
douwataxx
Pembaca setia datang lagi untuk memintamu mengupdate thor!
Ayu Kristina: terimakasih suportnya 🥰 sudah terbit episode 3
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!