Alena merupakan putri dari pasangan Abimanyu dan Zahra. Abimanyu merupakan pengusaha yang sangat sukses. Kekayaannya tidak main-main. Mungkin sampai tujuh turunan kekayaan itu tidak akan habis.
Alena merupakan anak tunggal. Dia selalu dimanja dan dilimpahi kasih sayang yang berlimpah. Meski begitu tidak membuat Alena menjadi sombong.
Kehidupan Alena berubah seratus delapan puluh derajat semenjak tragedi yang menimpah keluarganya.
Kedua orang tua Alena terbunuh saat mereka sedang merayakan ulang tahun Alena yang ke tujuh belas tahun. Keduanya di tembak di depan matanya.
Alena sendiri berhasil selamat dari kejaran pembunuh, karena loncat kedalam jurang. Beruntung nyawanya masih bisa terselamatkan.
Bagaiamana Alena melanjutkan hidupnya?
Akankah ia berhasil membalas orang yang sudah membunuh kedua orang tuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernyataan Arka
"Bukankah itu ayah dan ibumu? "
"Seperti yang tuan lihat. Ternyata iblis itu mengurung kedua orang tuaku. Syukurlah papa dan mama masih hidup."
"Apa kamu ingin menyelamatkan mereka? "
"Pertanyaan macam apa itu? kalau seandainya yang berada di tempat itu adalah orang tua Tuan, apa yang akan Anda lakukan? "
"Tentu saja menyelamatkannya, apa lagi? "
"Itu tahu! "
"Terus apa rencanamu?"
"Tuan mau membantu? "
"Bisa tidak... panggil aku seperti biasa? "
"Oh, tidak bisa. Anda atasan ku. Apa jadinya jika aku panggil nama saja, "tolak Alena tanpa pikir panjang.
"Sekarang kita sedang berdua. Lagian sekarang juga diluar jam kerja."
"Tuan sendiri yang bilang jika, aku harus siap untuk bekerja dua puluh jam."
"Tapi_"
"No tapi no debat. Anda mau membantu apa tidak? "
"Tentu saja! "
"Oke. Sekarang tinggal menunggu iblis itu lengah."
Alena melupakan kesedihan yang baru saja ia rasakan. Arka diam-diam bernafas lega. Untung tadi ia datang kesini. Dia takut Alena melakukan hal yang diluar nalar.
Arka pulang ke rumah setelah Alena mengusirnya. Padahal di apartemen itu dia kamar. Namun Alena tidak membiarkannya untuk tinggal disana.
Keesokan harinya Alena bekerja seperti biasa. Tidak ada jadwal untuk pertemuan di luar. Jadi dengan santai mengerjakan pekerjaanya di ruangan Arka. Dia tidak keluar bahkan untuk makan siang.
"Kamu tidak istirahat? " tanya Arka heran. Biasanya Alena akan makan bekalnya di luar. Namun saat ini tidak ada tanda-tanda Alena akan keluar dari ruangannya.
"Sebentar lagi. Tuan mau keluar? "
"Ya.Ada janji sama temen-temen, " jawab Arka jujur. Entah kenapa ia berkata seperti itu. Padahal ia bisa saja mengabaikan pertanyaan Alena. Anehnya Arka menjawab dan menjelaskan tujuannya.
"Baik. Apa Anda akan kembali ke kantor? "
"Sepertinya akan langsung pulang ."
Setelah itu Arka keluar dari ruangnya. Tujuannya saat ini sebuah klub berkuda yang cukup terkenal. Dia sudah lama menjadi anggota klub tersebut. Seminggu sekali Arka pasti ke tempat ini.
Sahabat Arka juga datang. Brian datang bersama sang tunangan yang tak lain Salsa. Gadis itu akhirnya menyerah dalam mengejar Arka. Dia menjatuhkan pilihannya pada Brian yang tidak kalah tampan dengan Arka.
Sedangkan Kevin dan Dava datang bersamaan. Yang tidak Arka sangka adalah kedatangan putri tuan James yang tak lain Vania.
Dengan tidak tahu malunya gadis itu hendak memeluk Arka. Untung instingnya sangan kuat. Ia langsung melompat kesamping. Hampir saja Vania terjatuh.
Brian dan Kevin tidak bisa menahan tawanya.
"Ha ha ha ha ha! "
"Kalian gila? "
"Kami hanya tak menyangka jika responmu masih tetap sama, " jawab Kevin sambil terkekeh.
"Kasihan banget loh nona Vania. Sedari tadi ia sudah menunggu kehadiranmu, " goda Brian.
"Memangnya kita ada janji Nona? " tanya Arka dengan serius. Matanya menyorot Vania tajam. Entah kenapa nyali Vania langsung ciut.
"Saya hanya ingin lebih dekat dengan Anda. Apa itu salah? "
"Itu urusan Anda. Yang penting saya sudah ingatkan bahwa saya sudah memiliki seorang kekasih . Saya sangat mencintai kekasih saya itu. Dia juga sangat mencintaiku, " jawab Arka dingin.
"Masih banyak cowok jomblo yang siap menerima Anda menjadi seorang kekasih. Kenapa memilih menjadi pelakor? "
Deg!
Bukan hanya Vania saja yang shok. Ketiga sahabat serta Salsa langsung terpaku ditempat. Mereka jadi penasaran dengan pernyataan Arka.
"Siapa kekasihmu? kenapa kami tidak tahu? "
"Kepo! "
Arka tidak menghiraukan rasa penasaran mereka. Dia segera pergi dari sana. Tujuannya saat ini adalah mengambil kuda kesayangannya
"Tungguin kita dong! " teriak Kevin sambil berlari mengejar Arka .