NovelToon NovelToon
Setelah 12 Tahun Berlalu

Setelah 12 Tahun Berlalu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi kim

“Maaf, Camila. Aku tidak sanggup hidup miskin lagi. jadi aku memutuskan untuk kembali pada keluargaku.”


“Jayden, bagaimana denganku? Bagaimana dengan kedua calon anak kita?” Camila menyentuh tangan Jayden, berharap Jayden akan berubah pikirkan.

***

Jayden adalah putra mahkota dari keluarga Milyarder, hidup Jayden penuh dengan kemewahan.

Tapi, Jayden lebih memilih untuk melepaskan kemewahan yang dia dapatkan, karena dia memilih bersama Camila. Carlos yang tak lain Ayah Jayden tidak setuju Jayden menikahi Camila yang merupakan anak yatim piatu, hingga Carlos mengusir Jayden.


Jayden pikir, walaupun kekurangan harta dia akan bahagia asalkan bersama Camila.. tapi ternyata Jayden salah, ternyata dia menderita tanpa kemewahan.

pada akhirnya setelah setahun menikah dengan Camila, dan setelah setahun berusaha bertahan dengan kondisi yang serba kekurangan, Jayden menyerah dia memilih untuk kembali pada keluarganya dan meninggalkan Camila yang sedang mengandung kedua anak kembarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keanehan Philips

“Tuan ....” Philips langsung menjatuhkan ponsel yang dia pegang ketika mendengar suara Camila dari arah luar, berharap Camila tidak mendengar percakapannya dengan seseorang barusan.

Ketika melihat gagang pintu berputar, dengan cepat Philips mengambil ponselnya kemudian dia langsung mendudukkan diri di kursi kerjanya berpura-pura tenang, dan pada akhirnya Camila pun masuk ke dalam ruangannya.

“Tuan ini berkas yang anda minta.” Camila menyimpan berkas itu di meja Philips, sedangkan Philips tetap berpura-pura bersikap santai, Padahal dia ingin tahu apakah Camila mendengar percakapannya barusan atau tidak mengingat, dia tidak mengaktifkan kedap suara di ruangan.

“kau sudah memastikan bahwa semuanya benar?" Tanya Philips hingga Camila mengangguk.

“Ya sudah kau boleh pulang."

Setelah mendengar perintah Philips, Camila pun langsung berbalik wanita itu keluar dari ruangan bosnya, melihat dari reaksi Philips barusan yang tampak tenang, Camila kembali yakin bahwa nama yang Philip tadi sebutkan, berbeda dengan nama yang ada di pikirannya.

1 bulan kemudian

Camila menatap ponselnya dengan mata yang berkaca-kaca, wanita itu benar-benar tidak percaya dengan nominal gaji yang dia terima, sebenarnya dari awal Camila sudah diberitahukan berapa gajih yang akan dia terima, tapi ternyata dia mendapatkan bonus karena kinerjanya dan ternyata bonus yang dia dapatkan juga sangat besar.

Ini sudah satu bulan berlalu semenjak Camila bekerja perusahaan Philips, tidak ada yang berubah, tidak ada yang berbeda dengan hari-hari Camila dan Austin. Camila bekerja dengan nyaman di perusahaan Philip, dan Austin tetap menjaga Helena ketika siang.

Pada akhirnya setelah 1 bulan berlalu, Camila menerima gajinya, dan dia benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan bonus sebanyak ini.

Camila melihat ke arah jam di dinding, di mana waktu menunjukkan pukul 02.00 siang, Camila melihat ke arah samping di mana Philips seperti sedang sibuk dengan laptopnya, harusnya Camila pulang pukul 05.00 sore, tapi ketika melihat gaji yang dia terima, Camila mendadak dia ingin pulang setengah hari, dan mengajak Austin untuk makan diluar.

Kemarin malam Camila mendengar hal yang sangat menyakitkan, di mana Austin meminta uang sedikit pada Camila untuk membeli burger, karena sudah lama sekali Austin tidak memakan makanan kesukaannya, sebagai seorang ibu hati Camila benar-benar patah ketika mendengar itu, dan sekarang dia berniat untuk membelikan makanan yang Austin mau.

Setelah menimang-nimbang, akhirnya Camila pun memberanikan diri untuk meminta izin pulang setengah hari, Walaupun dia harus menerima resiko mungkin saja Philips akan mengomelinya.

“tuan, bolehkah aku berbicara sesuatu?" Tanya Camila ketika sudah berada di ruangan Philips. Hingga Philips yang sedang berada di depan laptop langsung menoleh.

“kenapa?"

“Tuan maaf jika aku lancang, bolehkah aku hari ini pulang lebih awal?” Camila tidak lagi meneruskan ucapannya karena tiba-tiba Philips menatapnya dengan intens.

“Apa kau sedang ada acara mendadak, Katakan Apa alasan kau ingin pulang lebih awal mungkin aku bisa mempertimbangkannya?" Tanya Philips.

“Hari ini aku menerima gaji, dan aku ingin mengajak putraku untuk makan di luar. Maaf jika alasanku tidak masuk akal tuan, tapi jika Tuan tidak mengizinkan aku pulang aku tidak akan pulang.”

“Pulanglah, nikmati waktumu bersama anakmu, sebagai gantinya besok kau harus lembur."

Mata Camila berbinar ketika mendengar ucapan Phillips, Dia pikir Philip akan melarangnya karena alasan dia pulang tidak berurusan dengan hal yang urgent, tapi ternyata Philip malah mengizinkannya.

“Terimakasih, Tuan. Terimakasih.” Camila dengan cepat berbalik, tepat ketika Camila berbalik raut wajah Philips berubah, ada rasa sesak tersendiri ketika mendengar alasan Camila pulang.

****

“bibi, apa kita tidak memesan burger saja. Lalu kita makan di sini, aku tidak tega meninggalkan Helena," ucap Austin ketika Camila mengajaknya untuk makan di luar.

Camila menggeleng. “selama satu bulan ini kau sudah menjaga Helena, dan bibi rasa kita membutuhkan udara luar, kita makan tidak berjam-jam, Austin. jadi bibi rasa kita bisa menitipkan Helena pada suster.”

Austin tampak terdiam, selama sebulan ini memang ada kalanya dia jenuh hanya diam berdiam diri ruangan, tapi meninggalkan Helena sendiri rasanya Austin juga tidak tega.

“Ayo!" Helena mengulurkan tangannya pada Austin, hingga walaupun ragu Austin pun pada akhirnya mau mengikuti ucapan ibunya yang mengajaknya untuk makan di luar.

***

“Austin kau hanya memesan burger?" Tanya Camila ketika mereka sudah di restoran cepat saji. Sebenarnya banyak sekali yang Austin inginkan, mengingat dia sudah jarang memakan makanan yang seperti ini. Tapi, dia juga tau bahwa pengobatan Helena lebih penting, dan dia tidak mau membuat beban ibunya bertambah.

“Ini saja sudah cukup bibi.” Austin menyerahkan buka menu pada ibunya, karena Camila belum memesan.

Camila menggenggam tangan Austin, “Austin, bibi baru saja mendapatkan bonus yang banyak, bibi rasa, kau bisa memesan makanan apapun yang kau mau. Jadi tolong jangan menahan apapun, Jangan membuat Bibi semakin merasa bersalah, jadi ayo tambah lagi.”

Mendengar ucapan ibunya, Austin tampak berpikir. “Benarkah boleh aku memesan yang lain?" Tanya Camila, pertanyaan Austin memang sederhana, tapi mampu membuat hati Camila patah berkeping-keping. Putranya, adalah lelaki yang sangat hebat, rela menahan apapun karena mengerti keadaannya.

“Hmm, pesanlah.”

Dengan semangat, Austin pun langsung memesan makanan yang dia mau, membuat Camila mengembangkan senyumnya, jarang sekali Dia melihat Austin seperti ini semenjak Helena koma.

Waktu menunjukkan pukul 09.00 malam, seperti biasa Austin tertidur di sofa, sedangkan Camila baru saja membersihkan ruang rawat Helena dan setelah itu Camila akan pulang karena dia akan menginap di rumah, terlalu,ebih lagi besok dia harus bangun pagi untuk membuatkan bekal untuk Austin yang akan berjaga di rumah sakit.

Ketika Austin sedang melamun tiba-tiba Austin terpikirkan sesuatu, dia pun bangkit dari duduknya kemudian berjalan ke arah nakas di mana ada tasnya di sana, lalu dia mengeluarkan sebuah kalung.

” bibi!” Panggil Austin, hingga Camila yang baru saja membereskan ruangan langsung menoleh.

“Kenapa, hmm?" Tanya Camila.

“bibi, sebelum keluar dari asrama, Aku membeli kalung ini dari temanku, kalung ini terbuat dari bahan akrilik biasa, dan harganya juga tidak mahal. Aku membelikan untuk Bibi satu, dan untuk Helena 1. Tapi jika Bibi tidak ingin memakannya, tidak apa-apa.”

Sungguh rasanya Camila ingin menangis dengan kencang ketika mendengar ucapan Austin, walaupun sampai sekarang Austin belum memanggilnya mommy, tapi raut wajah Austin menyiratkan bahwa Austin menyayanginya, dan bagi Camila itu sudah lebih dari cukup.

“Bibi, pasti akan memakainya, Austin. Ini sangat indah.” Camila mengambil kalung itu dari tangan Austin, kemudian memakai kalung itu di lehernya,

membuat Austin mengembangkan senyumnya.

Keesokan harinya

”Apa, Austin, kau tidak bercanda, kan?"Camila tanpa sadar berteriak ketika mendengar ucapan Austin yang mengatakan bahwa Helena sudah membuka mata.

“Hmm, bibi. Aku tidak berbohong, sekarang dokter sedang memeriksa kondisi Helena," jawab Austin. Tanpa Menjawab ucapan putranya, Camila langsung mematikan panggilannya, kemudian dia kembali masuk ke dalam ruangan meeting, karena barusan dia memang sedang mendampingi Philips

“Tuan, anakku baru sadar dari komanya. Bolehkah aku izin untuk pulang sekarang?" Tanya Camila yang sedikit berbisik di di telinga Philips, tentu saja karena dia masih berada di ruangan meeting.

Philips berdehem, dengan tenang dia menatap semua anggota meeting dan para pemimpin perusahaan lainnya, “kita lanjutkan meeting besok, ” ucap Philips, tentu saja membuat Camila bingung.

Setelah itu, Philips pun langsung bangkit dari duduknya kemudian dia melihat ke arah Camila. “Ayo, aku antarkan kau ke rumah sakit.” tanpa mendengar ucapan Camila, Philips langsung berbalik kemudian pergi meninggalkan ruang meeting tentu saja membuat Camila kebingungan.

Ayo gengs 100 komentraaaaaaa

1
Sarmida Parekombong
Semangat Author, karyamu bagus... luar biasa
Daniel Aufa
update sll
Yunia Afida
lumayan jayden dapat daun muda
Yunia Afida
aku💪💪💪💪tar kisah jayden pasti seru, semoga sama nena bahagia
Yunia Afida
kok philips
Yunia Afida
tar nena jodoh jayden ya
Yunia Afida
akhirnya sah juga, semoga bahagia selalu
Yunia Afida
sekarang saat nya kalian baikan ya, ambil hikmah nya dan pelajaran nya
Yunia Afida
ikut nangis 😭😭😭😭😭
Yunia Afida
sekarang saatnya kalian bahagia
Yunia Afida
Philip sekarang jadi manis ni
Mia Sukatmiati
Setuju Jayden sama Nena,,saatnya Jayden bahagia juga,,Camila SDH bahagia sama Miko
Wati_esha
🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
yuning
aku gak begitu antusias sama Jayden, cerita Austin saja
Nurul Hidayah
lanjut kak...semua karya kak saya suka🥰🥰🥰
Wati_esha
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Wati_esha
Helena ... ☺☺☺ selalu mampu mengenali meskipun jauh atau tersamarkan. 🥰🥰🥰🥰🥰
Wati_esha
😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇
Wati_esha
Cinta ... tapi terus memberi luka baik verbal maupun tindakan. 🙃🤦‍♀️
Wati_esha
☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!