NovelToon NovelToon
Pesona Janda Kembang

Pesona Janda Kembang

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Trauma masa lalu
Popularitas:424.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: nona manis

Warning!!!
ini hanya sebuah cerita kayalan belaka, bukan area bocil, jika tidak suka silahkan skip.

Tolong juga hargai karya ini dengan memberikan LIKE untuk mengapresiasi karya ini, VOTE atau GIFT sangat berharga buat kami para penulis, terima kasih sebelumnya.

-------

Berkali-kali mengalami kegagalan dalam pernikahan membuat seorang janda muda yang umurnya belum genap 24 tahun nan cantik jelita bernama Sisilia Aramita memutuskan untuk tidak akan menikah lagi seumur hidupnya. Meskipun statusnya janda namun ia masih tatap perawan.

Ia sudah bertekat, jika menemukan pria yang menurutnya tepat ia akan menyerahkan dirinya pada orang itu dan hanya akan menjalani hubungan tanpa ikatan pernikahan.

Hingga ia bertemu dengan seorang pengusaha tampan bernama Jackson Duran, yang membuat dunianya jungkir balik.

Apakah Jackson bisa merubah pendirian Sisilia untuk mau menikah kembali ataukah ia akan gagal mendapatkan cinta Sisilia.

Yuk simak bagaimana kisah mereka berdua...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Interview

Gaess...jangan lupa tinggalkan jejaknya setelah membaca ya...happy reading gaess...

...----------------...

Sisil berada tepat di depan Hotel Anggrek, ia menatap bangunan tinggi yang ada di depannya itu. Dadanya berdebar, ia gugup, ini pengalaman pertamanya menjalani tes wawancara kerja.

Dengan langkah yakin ia berjalan memasuki hotel tersebut. Ia menemui bagian HRD, hari ini ia harus tes waeancara dengan menejer HRD dan menejer keuangan, jika ia lolos ia masih harus wawancara dengan pemilik sekaligus direktur hotel tersebut.

Meski dengan perasaan gugup, Sisil menjalani satu per satu wawancara itu. Setelah selesai wawancara dengan kedua menejer tersebut kini ia harus menunggu pemberitahuan apa ia lolos atau tidak.

Setelah lama menunggu dengan perasaan cemas, menejer HRD memanggil Sisil untuk masuk ke dalam ruangannya.

"di tahap ini anda lolos, sekarang tinggal tahap terakhir, anda harus wawancara dengan pemilik hotel ini" ucap menejer personalia

"terima kasih pak, saya wawancara hari ini atau di hari lain?" tanya Sisil

"hari ini, kebetulan beliau sedang ada di sini" ucap menejer itu

"baik pak..."

"silahkan anda naik 1 lantai ruangan beliau berada di paling ujung" ucap menejer itu

"baik pak, terima kasih, saya permisi" ucap Sisil menunduk sopan

Sisil pun berjalan ke arah lift, kemudian ia naik satu lantai. Kini dadanya lebih berdebar dibanding tadi. Ia akan menemui bos besar yaitu pemilik hotel terserbut.

Sisil mengetuk pintu ruangan direktur, dengan harap-harap cemas ia menunggu dipersilahkan masuk ke dalam. "Masuk" Sisil mendengar suara seseorang di dalam. Sisil memberanikan diri membuka pintu "permisi pak" ucap Sisil sopan

Orang yang sedang duduk di meja kerjanya kemudian mendongak, menatap ke arah Sisil "Sisil...?" orang itu mengembangkan senyumnya "apa kabar" ia pun berjalan menghampiri Sisil

"Kak Arman....?" Sisil pun mengembangkan senyumnya "kak Arman di sini?"

"aku kira tak akan bisa bertemu kamu lagi, kamu mau apa datang kemari?" Arman berdiri di hadapan Sisil

"wawancara kak..."

"oh...jadi yang mau wawancara itu kamu? Ayo duduk" Arman menyuruh Sisil duduk di sofa di ruangan itu

"iya kak..."

"sudah...nggak usah wawancara, kamu aku terima, masalah gaji beres...kamu nggak perlu kawatir" ucap Arman tersenyum

"eh...aku jadi nggak enak kak" ucap Sisil tersipu

"sudahlah Sil...aku tahu kemampuan kamu...eh...ngomong-ngomong kenapa kamu melamar di hotel ini, bukankah kamu mendapat banyak tawaran kerja?" Arman menyelidik

"kakak tahu dari mana?"

"adalah...sumber yang dapat dipercaya tentunya" Arman terkekeh

"panjang ceritanya kak..." ucap Sisil lirih dan tertunduk

Arman yang menyadari perubahan raut wajah Sisil pun tak berani bertanya kembali. Ia penasaran, namun ia tak mungkin bertanya sekarang, saat baru pertama kali bertemu setelah sekian lama.

Sama seperti Sisil, Arman sebenarnya jatuh hati pada Sisil, namun dulu ia tak berani mendekati Sisil karena dulu Sisil terlihat serius kuliah dan terlihat tak ingin berhubungan dengan siapapun.

"baiklah...besok kamu bisa mulai bekerja" Arman memecah kehingan, ia tak mau melihat Sisil bersedih "oh...iya Sil...untuk merayakan pertemuan kita kembali, bagaimana kalau kamu aku traktir?" tanya Arman

"hemm...boleh..." ucap Sisil terlihat memaksakan senyumnya. Sisil sedih karena ia tiba-tiba teringat akan Alan. Salah satu alasan kenapa ia melamar kerja di hotel milik Arman.

"baiklah...tunggu sebentar...aku ambil kunci mobil dulu" ucap Arman

Mereka pun berjalan keluar dari ruangan Arman bersama. Semua mata mentap mereka berdua, karena mereka berdua terlihat akrab. Tak sedikit menatap Sisil dengan tatapan sinis karena belum resmi bekerja ia sudah dekat dengan pemilik hotel itu.

Saat masuk ke dalam mobil, apalagi duduk di depan, ingatan dimana ia kecelakaan seolah-olah diputar kembali. Sisil mematung, bahkan bulir bening dari matanya terlihat menetes membasahi pipinya ia teringat akan kejadian naas itu.

"Sil...kamu baik-baik saja?" Arman kawatir karena tiba-tiba Sisil menangis

"ah...iya kak...aku baik-baik saja" Sisil berusaha untuk tersenyum. Arman pun mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, sesekali ia melirik ke arah Sisil yang terdiam.

Setengah jam kemudian mereka telah sampai di sebuah restoran bernuansa alam, terdapat kolam ikan di beberapa tempat dan saung-saung kecil terlihat dari depan restoran

Arman pun mengajak Sisil masuk ke dalam, dan semua pelayan dan pegawai yang ia lewati pun menunduk memberi hormat "siapkan makanan untuk kami" ucap Arman

"baik tuan..." ucap seorang pelayan

Arman mengajak Sisil untuk duduk di sebuah saung, yang spot pemandangannya paling indah. Kemudian ia duduk dan menyandarkan tubuhnya di dinding saung.

"kenapa mereka tadi menunduk?" Sisil bingung

"oh...itu...kebetulan restoran ini milik keluargaku juga" ucap Arman santai, padahal jantungnya serasa berlompatan di dalam dadanya.

"oh..." Sisil hanya ber oh ria

"restoran ini dibangun bersamaan dengan hotel Anggrek, namun resto ini yang selesai duluan jadi sudah buka lebih dari tiga bulan" terang Arman menatap pada Sisil yang sudah lebih ceria dibanding tadi.

"terus orang tua kakak dimana?"

"mereka berada di ibukota mengurus bisnis yang lain, sedangkan hotel dan resto ini mereka serahkan padaku" ucap Arman terlihat memperhatikan Sisil yang terlihat tak seceria dulu sewaktu mereka kuliah.

Sisil yang sekarang terlihat berbeda dan lebih pendiam. Namun soal kecantikan, ia semakin cantik dan semakin dewasa, Arman jatuh cinta lagi pada Sisil, setelah beberapa tahun ia berusaha melupakan Sisil karena ia harus belajar mengelola bisnis keluarganya.

Makanan mereka telah datang, pelayan mengantarkan berbagai macam makanan ke meja mereka. Sisil hanya bisa melongo, mereka cuma berdua tapi makanan yang diantar oleh pelayan sungguh banyak.

"kak...ini apa nggak terlalu banyak? Kita cuma berdua lho..." ucap Sisil melihat satu per satu makanan yang tersaji

"ini menu spesial di sini Sil...kan tadi sudah ku bilang, merayakan pertemuan kita kembali jadi ya harus banyak makanan" Arman terkekeh melihat Sisil tampak lucu dan imut ketika bingung.

Sisil bingung mau makan yang mana dulu. Tiba-tiba Arman menuangkan nasi ke dalam piring milik Sisil.

"ini makanan favoritku" ucap Arman menuangkan kepiting saus padang di piring Sisil

"kok sama kak...?aku juga suka ini...terus ditambah tumis kangkung pasti enak" ucap Sisil riang

"sama juga..." Arman terkekeh ketika ternyata makanan favorit mereka ternyata memiliki kesamaan. Arman merasa senang, jika memiliki kesamaan makan jalannya untuk mendekati Sisil akan lebih mudah.

Arman sudah memantapkan hati akan mengejar cinta Sisil. Kini ia akan lebih mudah karena Sisil bekerja di hotelnya. Ia memiliki waktu lebih banyak untuk mendekati Sisil.

.

.

.

B e r s a m b u n g

1
Sri Ratmini
Luar biasa
Dea Dea
Buruk
pebri hastuti
Luar biasa
Ita rahmawati
ternyta blm sempet nikah
Ita rahmawati
baru baca tp kyknya bagus jd lanjuuuuttt
yusri sukiyatman
Luar biasa
Patrisia Seli
sisil ceroboh bikin tensi naik
Patrisia Seli
sisil yg bodoh
Ayudah
Ceritanya bagus Kak... marathon baca ini
Siti Nur M. Yahya
bagus 👍
Tika Panda
good
Kalsum
lanjut
Kalsum
dag dig dug
Kalsum
kasihan dery kenapa nadia gk mau kasi kesempat ke dua
Kalsum
sisil hamil
Kalsum
huuu seru dan tengang
Kalsum
jgn pisah nadia
Kalsum
waoooo dag dig dug
Kalsum
😃😃😃😃😃cemburu sm org udh g ada
Kalsum
ternyata erlan dan rara di balik semuanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!