seorang gadis dari zaman modern, yang melakukan touring di salah satu gunung tertinggi yang ada di Indonesia. dan menyebabkan dirinya meninggal setelah berhasil menaklukkan gunung tertinggi itu.
namun, arwah yang ditarik itu, bukannya pergi kealam baka, malah melakukan perjalanan waktu ke dunia yang lampau, yang mungkin hanya ada dalam sejarah.
ia, sang gadis bernama Aryani mayora merasuki tubuh seorang ibu yang kejam, yang tega menyiksa anak kandung sendiri tanpa ampun. nama wanita itu adalah Anarawati.
lalu, bagaimana kah Kisah Aryani setelah mengambil alih jasad ibu kejam itu.?? yuk.. disimak..🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Amarah anara
"Baik Nona kami setuju. Kami juga akan mengikuti apa yang Nona usulkan dan arahkan kepada kami. Karena jujur saja, walaupun kami memiliki pengetahuan, tapi dahulunya kami tidak berpengalaman dalam masalah bertani ini." Ujar salah satu lelaki yang juga ikut bersama dengan istrinya.
"Baiklah, dengan senang hati saya juga akan membantu. Kalau begitu kita berpisah di sini." Ujar anara lagi.
Setelah itu mereka semua pun langsung membubarkan diri mereka kembali ke gubuk masing-masing. Di perjalanan, anara melihat segerombolan orang tengah berdiri di depan kediaman reot mereka.
Terlihat seorang wanita mudah dan berpakaian bagus, sedang memarahi Nakula dan Sadewa. ia juga melakukan kekerasan kepada mereka. Anara yang melihat hal seperti itu langsung bergegas berlari untuk menyelamatkan kedua putranya.
"Dasar anak-anak pembawa sial !! Seharusnya kalian tidak dilahirkan di dunia ini !! Mati saja !!" Ujar wanita muda itu sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan bersiap akan memukulkan tongkat itu kepada kedua balita itu. melihat aksi itu, Anara pun langsung mengeluarkan suaranya yang begitu menggelegar.
"Hentikan !!!" Teriak anarah dengan penuh amarah.
Semua yang mendengar teriakan anara langsung mengarahkan pandangan mereka sosok yang tadi berteriak itu. Perempuan itu tampak lusuh dan sangat kucel menurut mereka. Wanita muda itu pun menghentikan aksinya dan menatap sinis ke arah anara.
"Ibu....." Ujar kedua anak itu yang sudah sedikit babak belur dan sudah tak memiliki tenaga lagi.
dan saat itu juga, Mereka terkapar di tanah yang berwarna gersang dan penuh debu itu. keduanya pun pingsan karena sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit di sekujur tubuh mereka. Anara yang melihat hal itu, emosinya langsung membuncah. dadanya sudah naik turun menandakan amarah dalam dirinya mulai bergejolak. Ia menatap nyalang orang-orang yang sudah menyakiti kedua anaknya tersebut dengan tatapan seperti ingin menelan mereka hidup-hidup.
"Siapa kalian hah !! Berani sekali kalian menyentuh anak-anakku..!!" Teriak anara seperti kesetanan. matanya begitu merah layaknya api yang sedang berkobar.
Ia tak dapat berpikir jernih lagi. ia langsung mengambil beberapa batu yang ada di sana dan melemparkannya dengan membabi buta ke arah mereka semua. Melihat aksi gila Anara, wanita muda itu langsung berteriak.
"Apa yang kamu lakukan anak sialan !!! Hentikan kau bisa melukaiku..!!" Ujar wanita tersebut sambil berusaha melindungi wajahnya dengan kedua tangannya agar tak kena benturan dari batu-batu itu.
Namun karena anara sudah dikuasai dengan emosi, Ia tak peduli Siapa wanita tersebut. mau dia adalah seorang bangsawan atau orang terhormat lainnya, Tujuannya saat ini hanyalah untuk membalaskan perbuatan mereka kepada anak-anaknya.
Setelah batu-batu itu habis ditangannya, anara langsung berlari ke arah mereka semua dan memukuli mereka satu persatu dengan ilmu taekwondo yang dipelajarinya semasa ia berada di zaman modern. melihat aksi anara Yang sepertinya menguasai ilmu bela diri, Perempuan itu langsung pun langsung memekik ketakutan. jujur saja, Ia baru melihat sisi anara yang seperti ini.
"Hentikan wanita sialan !! Kau akan membuat mereka mati !!" Ujar wanita tersebut.
Tapi lagi-lagi teriakan itu tak pernah digubris oleh anara. Ia juga tak merasa berat dengan barang bawaannya, padahal berat keranjang yang dipenuhi dengan bahan makanan itu cukup membuat kewalahan. tak lama, orang-orang itu pun langsung dijatuhkan oleh anara, mereka meringkuk di tanah seperti cacing kepanasan akibat menerima tendangan dan pukulan dari anara yang sangat barbar itu. karena, anara yang semasa berada di zaman modern wajib mempelajari ilmu taekwondo untuk melindungi dirinya. Dan akhirnya ilmu ini bermanfaat di tempat ini.
Setelah anara membuat semua orang terkapar dengan aksi brutalnya itu, kini ia menatapnya nyalang ke arah wanita paruh baya yang perlahan-lahan memundurkan langkahnya.
melihat itu, Anara pun langsung tersenyum sinis ketika mendapati sekelebat ingatan mengenai wanita itu. Wanita itu adalah selir yang dimiliki oleh sang ayah, wanita ini juga selalu melampiaskan kekesalan dan amarahnya kepada mereka, jika di kediaman Adipati mendapatkan masalah mengenai dirinya.
Wanita ini juga sering datang ke tempat pembuangan hanya untuk menyiksa anara dan anak-anaknya. Tapi karena anara sang pemilik tubuh sangat mengharapkan dirinya kembali ke kediaman Adipati, dirinya tak pernah membalas perlakuan sang selir itu, Bahkan ia juga membiarkan wanita itu menyiksa anak-anaknya tanpa membela sedikitpun. Dengan harapan bahwa wanita ini akan merasa puas dan sewaktu-waktu anara dapat dipanggil kembali ke kediaman Adipati.
"Eh wanita sialan..!! Aku sudah cukup bersabar selama ini untuk menghadapimu.. sekarang waktunya untuk pembalasan. Jangan panggil aku anara kalau aku tidak bisa membuatmu cacat seumur hidup." Ujar anara sambil tersenyum sinis. Entah dari mana asalnya, di tangan kanannya ada sebuah pemukul bola kasti yang akan ia gunakan untuk memukul wanita tersebut.
"Apa yang akan kamu lakukan kepadaku wanita gila !! Menjauh dariku dan Jangan mendekat !!" Ujar wanita muda itu yang dikenal dengan nama nyonya Dieng sari.
Namun penuturan itu sama sekali tak dihiraukan oleh anara, Ia terus berjalan mendekat, setelah cukup dekat, anara langsung mengangkat kayu itu tinggi-tinggi bersiap akan memukul wanita itu.
tapi, pada Saat anara akan mengayunkan kayu tersebut untuk menghantam kepala wanita itu, tiba-tiba dari jarak yang cukup jauh ada yang menghentikan dirinya.
"Hentikan anarawati..!!" Teriak suara itu dengan begitu gagah dan menggelegar.
Ayunan tongkat anara langsung melayang di udara. Kemudian dengan raut wajah yang masih datar dan sangat menakutkan, Ia memutar kepalanya dan melihat Siapa yang telah berani menghentikan dirinya.
Di sana anarawati melihat segerombolan orang berjalan mendekat ke arah mereka dengan menunggangi kuda dan berpenampilan seperti prajurit perang. Saat anarawati sedang memandang orang-orang tersebut, tiba-tiba kepalanya kembali diserang dengan ingatan-ingatan siapa lelaki itu.
(Cih !! ternyata ini adalah saudara dari anara. Memuakkan.)" Batin anara. Ia langsung memasang wajah sangar di depan orang tersebut.
(padahal mereka dilahirkan dari rahim yang sama, tapi sedikitpun tak pernah memiliki rasa simpati dan kasihan terhadap saudaranya. Ia lebih mendengarkan ucapan orang lain ketimbang penjelasan saudaranya sendiri. hanya karena sudah menjadi seorang panglima dipletonnya, dia bertingkah seperti itu. dia pikir dia sudah hebat apa..??) batin anara sedikit mengatai saudara kandung dari anarawati itu.
"Siapa anda, berani-beraninya Anda menghentikan aksi saya di sini. Kau tidak lihat bahwa saya sedang melakukan pembalasan dendam atas apa yang ia lakukan kepada anak-anak saya." Ujar anara dengan nada yang begitu datar dan ekspresi wajah yang sangat dingin.
ia berbicara formal dan tegas, sambil menunjuk kedua bocah yang masih tergeletak tidak sadarkan diri di tanah gersang itu. Wajah mereka dipenuhi dengan lebam akibat tamparan yang diberikan oleh Dieng Sari.
Lelaki yang tak lain adalah saudara kandung dari anara langsung tercengang melihat keadaan kedua bocah tersebut, dan lebih tercengang lagi ketika menyadari bahwa anarawati berbicara seperti orang asing kepadanya.
"Aku tahu !! Tapi kau tak harus melakukan seperti ini juga kan..!!" Ujar saudara lelaki yang bernama Adiwilaga bagaspati.