HIDUP DALAM TUBUH IBU YANG KEJAM

HIDUP DALAM TUBUH IBU YANG KEJAM

1. awal sebelum kejadian

seorang Aryani mayora yang memiliki hobi pencinta alam ini, dan juga sudah menaklukkan beberapa gunung tertinggi yang ada di Indonesia. kini Ia kembali akan pergi menaklukkan gunung yang paling tinggi, yang terletak di pulau Papua. yaitu gunung Jayawijaya dengan ketinggian 4.884 m dpl. dan juga merupakan salah satu gunung tertinggi di Dunia. kali ini, ia juga akan pergi sendiri ke tempat itu. seperti biasa, Aryani pergi tanpa membawa rombongan.

agar memudahkan dirinya cepat sampai ke daerah tujuan. Aryani pergi menggunakan pesawat untuk menuju kota Jayapura itu. sekitar 24 jam perjalanan menuju kota Jayapura itu, akhirnya Aryani mayora telah sampai di sebuah tempat penginapan yang biasa didatangi oleh para pendaki atau para pencinta alam lainnya. biar nanti setelah di pagi hari ia akan melakukan perjalanan solonya itu.

***

Pagi hari pun menyingsing. Biasanya orang baru bangun dari tidur mereka, beda halnya dengan Aryani yang sudah melakukan perjalanan menuju puncak gunung Jayawijaya setelah melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Tak lupa sebelum melanjutkan perjalanannya Ia juga telah menyematkan sepenggal doa untuk penyerta atau perlindungan di perjalanan. Baik itu sebelum ia pergi maupun setelah ia kembali lagi. Akhirnya dengan tekad yang kuat, Aryani langsung pergi mendaki gunung Jayawijaya itu dengan menggunakan bantuan GPS dan juga kompas agar tidak kehilangan arah.

Singkat cerita, kurang lebih 6 hari Aryani melakukan pendakian itu, akhirnya ia sampai di puncak paling tertinggi. Senyum bahagia pun langsung tercetak jelas di wajah Aryani. Iya cukup puas pencapaiannya hari ini.

Di mana dirinya telah menjelajahi Indonesia untuk sekedar melihat keindahan alam yang terbentang luas dan memiliki sejuta pesona ini. Iya dapat menikmati keindahan alam yang ada melalui pendakian yang ia lakukan. Iya juga dapat merasakan betapa segar dan sejuknya tempat-tempat yang tak pernah dijamah atau dibangun oleh manusia selain tempat peradaban atau pemukiman.

"Oh.. selamat Ariani mayora !! Akhirnya pengorbanan mu selama 6 hari ini tidak sia-sia mendaki gunung Jayawijaya. Sungguh sangat luar biasa..!!" Ujar Aryani menyemangati dirinya sendiri sambil meletakkan beberapa barang bawaannya di tempat yang aman.

Di sana dia tidak menemukan salju yang biasanya akan ditemui oleh para pendaki jika berjodoh. Aryani pun tak lupa mengeluarkan kamera yang sedari berhari-hari tidak pernah Ia gunakan untuk menghemat baterai. Dan kini ia telah berada di puncak kejayaannya.

"Oh Aryani. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan dari tuhanmu. Lihatlah pemandangan yang tersuguh indah di bawah kakimu ini. Benar-benar suatu pemandangan yang tidak akan pernah kamu temukan di daerah-daerah maju." Ujar mayora lagi bermonolog sendiri.

Tak lupa Ariani juga memasang tendanya di tempat di mana orang-orang biasanya membangun tenda jika ingin bermalam di puncak Jayawijaya.

Setelah malam hari menjelang dan setelah menyaksikan sunset di waktu senja, Aryani langsung turun pergi menuju tendanya. Suasana di tempat itu benar-benar sepi tak ada orang lain selain dirinya.

ia sampai di tendanya dan mulai memasak untuk makan malamnya. Saat ia sedang memasak makan malam, entah kenapa Aryani yang jarang merasakan hal-hal mistis mulai merasakannya di tempat itu.

Seolah dari kejauhan ada yang mengawasi dirinya. Aryani pun mulai celinga-celinguk ke sana kemari untuk mencari keberadaan orang-orang tersebut. Namun nyatanya di tempat ini memang tidak ada orang lain selain dirinya.

"Aneh, mungkin hanya perasaanku saja kali ya..." Monolog Aryani kepada dirinya sendiri.

Karena tidak menemukan apapun, ia langsung kembali fokus memasak makanan untuknya. Aryani memang gadis yang tak pernah memiliki ketakutan apapun. Walaupun kadang-kadang sesekali perasaan aneh menghampiri nya.

Setelah Aryani memasak dan menyantap makan malam nya itu. Karena belum merasa ngantuk, Aryani memilih untuk duduk di luar tenda sambil mengamati lingkungan sekitar dan juga melihat suasana malam yang ada di puncak gunung Jayawijaya ini, begitu hening dan mencekam.

Ia mengedarkan pandangannya ke sana ke mari seolah ada yang ia cari. Karena mata yang tak henti-hentinya mengedarkan pandangan, tiba-tiba dari jarak 10 m dari tenda yang dibangun Aryani.

Ada sekelebat kilauan cahaya yang menurutnya seperti orang yang membawa senter untuk mendaki. Tanpa merasa takut terjadi apa-apa, Aryani pun langsung mengambil senternya dan kemudian pergi menghampiri cahaya tersebut.

Yang mana, memang cahaya itu tidak terlalu terang namun masih bisa tertangkap mata. Tak lama Aryani sampai di tempat di mana cahaya itu bersinar. Ternyata cahaya itu berasal dari satu buah cincin yang terbuat dari batu mulia sedang mengeluarkan cahayanya. Arian yang melihat itu merasa takjub apalagi ukiran-ukiran dari cincin tersebut benar-benar indah.

"Wih !! tidak menyangka dapat menemukan cincin yang berasal dari logam mulia ini. Sepertinya cincin orang yang hilang atau bagaimana ya..." Tebak Aryani yang merasa bingung sendiri.

Cincin yang dulunya bercahaya setelah disentuh oleh Aryani kini mulai meredup. Tanpa banyak pikiran dan banyak tanya lagi, Ariani langsung mengambil cincin tersebut membawanya ke tenda dan juga mencuci agar sedikit menampakkan Bagaimana bentuk cincin itu.

"Benar-benar indah sekali." Aryani pun langsung memasukkan jari manisnya dalam cincin tersebut.

Di mana cincin itu awalnya tidak pas di ukuran jari Ariani. namun, seketika langsung pas dan melekat dijarinya. Membuat Aryani mengerutkan keningnya merasa heran.

Namun ia tak merasa takut, karena hal-hal seperti ini sudah berkali-kali ia temukan walaupun tidak sering. Aryani hanya beranggapan barangkali matanya lelah sehingga penglihatannya tidak terlalu jelas. Ia tidak pernah memikirkan hal-hal di luar nalarnya, mungkin karena itulah dirinya tidak pernah memiliki ketakutan selain takut pada Tuhannya.

***

Setelah Aryani merasa puas berkemah di puncak gunung Jayawijaya itu. Kini dirinya mulai berkemas kembali. Karena hari ini ia akan memulai perjalanan pulang kembali ke kota tempat tinggalnya.

Aryani juga bukanlah merupakan orang yang miskin. Dari hasil touring yang ia lakukan serta membuat berbagai video-video yang menarik minat para pengguna sosial media, dari sana Ia bisa mendapatkan penghasilan.

Kedua orang tua Aryani juga bukanlah orang yang miskin. Namun walaupun begitu Ariani tetap rendah hati dan tidak pernah sombong. Ia juga tak menunjukkan kekayaannya kepada teman-temannya atau sekedar membangga-banggakan keluarganya. Ia hanya perlu menjalani itu apa adanya, mengalir seperti air.

Berhari-hari ia berjalan kembali setelah mengucapkan selamat tinggal di puncak gunung Jayawijaya.

namun, diperjalanan ia mendapatkan musibah, ia berjalan dengan kurang hati-hati sehingga menyebabkan kakinya tergelincir dan akhirnya ia jatuh kedalam jurang yang dalam dan hutan yang lebat. dan sudah dapat di pastikan, bahwa Aryani tidak akan selamat dari insiden tersebut.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

ke

2024-05-06

0

Ida. Rusmawati.

Ida. Rusmawati.

/Smile/

2024-04-18

0

Wy Ky

Wy Ky

keren

2024-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. awal sebelum kejadian
2 2. berpindah waktu
3 3. bersikap baik
4 4. sifat ibu yang berubah
5 5. buruan pertama
6 6. dapat ruang dimensi
7 7. memasak hasil buruan
8 8. membagikan makan malam di malam hari
9 9. berjanji akan merawat keduanya
10 10. baju baru untuk Nakula dan Sadewa
11 11. pergi kehutan bersama para warga buangan
12 12. buah rambutan yang manis
13 13. Amarah anara
14 14. terkejut dengan perubahan anara
15 15. bekas pukulan nenek sihir
16 16. bantuan sederhana
17 17. Adiwilaga
18 18. memulai dengan membaca buku
19 19. bibi cantik
20 20. aroma wangi dari sabun
21 21. ingin jalan-jalan
22 22. wajah cantik siapa ini ??
23 23. mitra kerjasama
24 24. dipatenkan
25 25. keadilan untuk anak kecil
26 26. sombong tapi penakut
27 27. tiga anak malang
28 28. memandikan bayi
29 29. herbal skincare
30 30. berjanji untuk mendidik dengan baik
31 31. membagikan bibit tanaman
32 32. desa buangan berubah menjadi desa yang sejuk
33 33. menangkap udang jumbo
34 34. langsung tepar
35 35. mandi dan nyebur
36 36. mayat berlumur darah
37 37. merawat
38 38. pamannya ngak makan Bu..??
39 39. tersadar
40 40. ingin berpura-pura
41 41. mirip
42 42. obat berbentuk bulat
43 43. saling suruh menyuruh
44 44. apa itu di punggung kalian ??
45 45. orang orang buangan yang melahirkan inovasi
46 46. di sambut baik
47 47. mencoba buah matoa dan lengkeng liar
48 48. hari panen
49 49. bukan raja sebenarnya
50 50. mengetahui
51 51. drama sang pangeran
52 52. rancangan mesin penggiling padi
53 53. pergi ke kota Raja
54 54. mengambil hasil
55 55. benda asing yang dikerumuni
56 56. membeli batu-bata dan tanah perekat
57 57. di cemaskan
58 58. membantu
59 59. menangis kerena bawang
60 60. pipi memerah
61 61. anara merasakannya sejak pertama kali
62 62. cemburu kah..??
63 63. meminta
64 64. pengantaran batu bata
65 65. tak di persulit
66 66. sampai kapan
67 67. raja widura
68 68. apa maksudnya
69 69. aku tidak takut
70 70. siapa yang mengutus pembunuh ??
71 71. sifat sebenarnya
72 72. lama-lama bisa gila
73 73. membawa permaisuri
74 74. terlalu rakus dengan kekuasaan
75 75. ditolak perempuan
76 76. kapan ayah kembali ??
77 77. sangat ingin bertemu cucu
78 78. apa ini istana ??
79 79. nasehat
80 80. misi yang berjalan sempurna
81 81. ingin bertemu dengan anak-anak
82 82. ingin meminta maaf
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. awal sebelum kejadian
2
2. berpindah waktu
3
3. bersikap baik
4
4. sifat ibu yang berubah
5
5. buruan pertama
6
6. dapat ruang dimensi
7
7. memasak hasil buruan
8
8. membagikan makan malam di malam hari
9
9. berjanji akan merawat keduanya
10
10. baju baru untuk Nakula dan Sadewa
11
11. pergi kehutan bersama para warga buangan
12
12. buah rambutan yang manis
13
13. Amarah anara
14
14. terkejut dengan perubahan anara
15
15. bekas pukulan nenek sihir
16
16. bantuan sederhana
17
17. Adiwilaga
18
18. memulai dengan membaca buku
19
19. bibi cantik
20
20. aroma wangi dari sabun
21
21. ingin jalan-jalan
22
22. wajah cantik siapa ini ??
23
23. mitra kerjasama
24
24. dipatenkan
25
25. keadilan untuk anak kecil
26
26. sombong tapi penakut
27
27. tiga anak malang
28
28. memandikan bayi
29
29. herbal skincare
30
30. berjanji untuk mendidik dengan baik
31
31. membagikan bibit tanaman
32
32. desa buangan berubah menjadi desa yang sejuk
33
33. menangkap udang jumbo
34
34. langsung tepar
35
35. mandi dan nyebur
36
36. mayat berlumur darah
37
37. merawat
38
38. pamannya ngak makan Bu..??
39
39. tersadar
40
40. ingin berpura-pura
41
41. mirip
42
42. obat berbentuk bulat
43
43. saling suruh menyuruh
44
44. apa itu di punggung kalian ??
45
45. orang orang buangan yang melahirkan inovasi
46
46. di sambut baik
47
47. mencoba buah matoa dan lengkeng liar
48
48. hari panen
49
49. bukan raja sebenarnya
50
50. mengetahui
51
51. drama sang pangeran
52
52. rancangan mesin penggiling padi
53
53. pergi ke kota Raja
54
54. mengambil hasil
55
55. benda asing yang dikerumuni
56
56. membeli batu-bata dan tanah perekat
57
57. di cemaskan
58
58. membantu
59
59. menangis kerena bawang
60
60. pipi memerah
61
61. anara merasakannya sejak pertama kali
62
62. cemburu kah..??
63
63. meminta
64
64. pengantaran batu bata
65
65. tak di persulit
66
66. sampai kapan
67
67. raja widura
68
68. apa maksudnya
69
69. aku tidak takut
70
70. siapa yang mengutus pembunuh ??
71
71. sifat sebenarnya
72
72. lama-lama bisa gila
73
73. membawa permaisuri
74
74. terlalu rakus dengan kekuasaan
75
75. ditolak perempuan
76
76. kapan ayah kembali ??
77
77. sangat ingin bertemu cucu
78
78. apa ini istana ??
79
79. nasehat
80
80. misi yang berjalan sempurna
81
81. ingin bertemu dengan anak-anak
82
82. ingin meminta maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!