HIDUP DALAM TUBUH IBU YANG KEJAM
seorang Aryani mayora yang memiliki hobi pencinta alam ini, dan juga sudah menaklukkan beberapa gunung tertinggi yang ada di Indonesia. kini Ia kembali akan pergi menaklukkan gunung yang paling tinggi, yang terletak di pulau Papua. yaitu gunung Jayawijaya dengan ketinggian 4.884 m dpl. dan juga merupakan salah satu gunung tertinggi di Dunia. kali ini, ia juga akan pergi sendiri ke tempat itu. seperti biasa, Aryani pergi tanpa membawa rombongan.
agar memudahkan dirinya cepat sampai ke daerah tujuan. Aryani pergi menggunakan pesawat untuk menuju kota Jayapura itu. sekitar 24 jam perjalanan menuju kota Jayapura itu, akhirnya Aryani mayora telah sampai di sebuah tempat penginapan yang biasa didatangi oleh para pendaki atau para pencinta alam lainnya. biar nanti setelah di pagi hari ia akan melakukan perjalanan solonya itu.
***
Pagi hari pun menyingsing. Biasanya orang baru bangun dari tidur mereka, beda halnya dengan Aryani yang sudah melakukan perjalanan menuju puncak gunung Jayawijaya setelah melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Tak lupa sebelum melanjutkan perjalanannya Ia juga telah menyematkan sepenggal doa untuk penyerta atau perlindungan di perjalanan. Baik itu sebelum ia pergi maupun setelah ia kembali lagi. Akhirnya dengan tekad yang kuat, Aryani langsung pergi mendaki gunung Jayawijaya itu dengan menggunakan bantuan GPS dan juga kompas agar tidak kehilangan arah.
Singkat cerita, kurang lebih 6 hari Aryani melakukan pendakian itu, akhirnya ia sampai di puncak paling tertinggi. Senyum bahagia pun langsung tercetak jelas di wajah Aryani. Iya cukup puas pencapaiannya hari ini.
Di mana dirinya telah menjelajahi Indonesia untuk sekedar melihat keindahan alam yang terbentang luas dan memiliki sejuta pesona ini. Iya dapat menikmati keindahan alam yang ada melalui pendakian yang ia lakukan. Iya juga dapat merasakan betapa segar dan sejuknya tempat-tempat yang tak pernah dijamah atau dibangun oleh manusia selain tempat peradaban atau pemukiman.
"Oh.. selamat Ariani mayora !! Akhirnya pengorbanan mu selama 6 hari ini tidak sia-sia mendaki gunung Jayawijaya. Sungguh sangat luar biasa..!!" Ujar Aryani menyemangati dirinya sendiri sambil meletakkan beberapa barang bawaannya di tempat yang aman.
Di sana dia tidak menemukan salju yang biasanya akan ditemui oleh para pendaki jika berjodoh. Aryani pun tak lupa mengeluarkan kamera yang sedari berhari-hari tidak pernah Ia gunakan untuk menghemat baterai. Dan kini ia telah berada di puncak kejayaannya.
"Oh Aryani. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan dari tuhanmu. Lihatlah pemandangan yang tersuguh indah di bawah kakimu ini. Benar-benar suatu pemandangan yang tidak akan pernah kamu temukan di daerah-daerah maju." Ujar mayora lagi bermonolog sendiri.
Tak lupa Ariani juga memasang tendanya di tempat di mana orang-orang biasanya membangun tenda jika ingin bermalam di puncak Jayawijaya.
Setelah malam hari menjelang dan setelah menyaksikan sunset di waktu senja, Aryani langsung turun pergi menuju tendanya. Suasana di tempat itu benar-benar sepi tak ada orang lain selain dirinya.
ia sampai di tendanya dan mulai memasak untuk makan malamnya. Saat ia sedang memasak makan malam, entah kenapa Aryani yang jarang merasakan hal-hal mistis mulai merasakannya di tempat itu.
Seolah dari kejauhan ada yang mengawasi dirinya. Aryani pun mulai celinga-celinguk ke sana kemari untuk mencari keberadaan orang-orang tersebut. Namun nyatanya di tempat ini memang tidak ada orang lain selain dirinya.
"Aneh, mungkin hanya perasaanku saja kali ya..." Monolog Aryani kepada dirinya sendiri.
Karena tidak menemukan apapun, ia langsung kembali fokus memasak makanan untuknya. Aryani memang gadis yang tak pernah memiliki ketakutan apapun. Walaupun kadang-kadang sesekali perasaan aneh menghampiri nya.
Setelah Aryani memasak dan menyantap makan malam nya itu. Karena belum merasa ngantuk, Aryani memilih untuk duduk di luar tenda sambil mengamati lingkungan sekitar dan juga melihat suasana malam yang ada di puncak gunung Jayawijaya ini, begitu hening dan mencekam.
Ia mengedarkan pandangannya ke sana ke mari seolah ada yang ia cari. Karena mata yang tak henti-hentinya mengedarkan pandangan, tiba-tiba dari jarak 10 m dari tenda yang dibangun Aryani.
Ada sekelebat kilauan cahaya yang menurutnya seperti orang yang membawa senter untuk mendaki. Tanpa merasa takut terjadi apa-apa, Aryani pun langsung mengambil senternya dan kemudian pergi menghampiri cahaya tersebut.
Yang mana, memang cahaya itu tidak terlalu terang namun masih bisa tertangkap mata. Tak lama Aryani sampai di tempat di mana cahaya itu bersinar. Ternyata cahaya itu berasal dari satu buah cincin yang terbuat dari batu mulia sedang mengeluarkan cahayanya. Arian yang melihat itu merasa takjub apalagi ukiran-ukiran dari cincin tersebut benar-benar indah.
"Wih !! tidak menyangka dapat menemukan cincin yang berasal dari logam mulia ini. Sepertinya cincin orang yang hilang atau bagaimana ya..." Tebak Aryani yang merasa bingung sendiri.
Cincin yang dulunya bercahaya setelah disentuh oleh Aryani kini mulai meredup. Tanpa banyak pikiran dan banyak tanya lagi, Ariani langsung mengambil cincin tersebut membawanya ke tenda dan juga mencuci agar sedikit menampakkan Bagaimana bentuk cincin itu.
"Benar-benar indah sekali." Aryani pun langsung memasukkan jari manisnya dalam cincin tersebut.
Di mana cincin itu awalnya tidak pas di ukuran jari Ariani. namun, seketika langsung pas dan melekat dijarinya. Membuat Aryani mengerutkan keningnya merasa heran.
Namun ia tak merasa takut, karena hal-hal seperti ini sudah berkali-kali ia temukan walaupun tidak sering. Aryani hanya beranggapan barangkali matanya lelah sehingga penglihatannya tidak terlalu jelas. Ia tidak pernah memikirkan hal-hal di luar nalarnya, mungkin karena itulah dirinya tidak pernah memiliki ketakutan selain takut pada Tuhannya.
***
Setelah Aryani merasa puas berkemah di puncak gunung Jayawijaya itu. Kini dirinya mulai berkemas kembali. Karena hari ini ia akan memulai perjalanan pulang kembali ke kota tempat tinggalnya.
Aryani juga bukanlah merupakan orang yang miskin. Dari hasil touring yang ia lakukan serta membuat berbagai video-video yang menarik minat para pengguna sosial media, dari sana Ia bisa mendapatkan penghasilan.
Kedua orang tua Aryani juga bukanlah orang yang miskin. Namun walaupun begitu Ariani tetap rendah hati dan tidak pernah sombong. Ia juga tak menunjukkan kekayaannya kepada teman-temannya atau sekedar membangga-banggakan keluarganya. Ia hanya perlu menjalani itu apa adanya, mengalir seperti air.
Berhari-hari ia berjalan kembali setelah mengucapkan selamat tinggal di puncak gunung Jayawijaya.
namun, diperjalanan ia mendapatkan musibah, ia berjalan dengan kurang hati-hati sehingga menyebabkan kakinya tergelincir dan akhirnya ia jatuh kedalam jurang yang dalam dan hutan yang lebat. dan sudah dapat di pastikan, bahwa Aryani tidak akan selamat dari insiden tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Bilal Alfariji
aduh kasian ya
2024-08-16
0
Anonymous
.
2024-07-14
0
Dewi Ansyari
Astaga 😱 Aryani meninggal thorr karena jatuh dari jurang😭
2024-07-14
0