NovelToon NovelToon
Sweet Marriage With You (Season 1)

Sweet Marriage With You (Season 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lentera Sendu

Mesya merasa sedih karena dijodohkan saat ia masih kuliah. Namun berjalannya waktu, perlakuan Sandi yang begitu lembut kepada Mesya berhasil meluluhkan hati Mesya dan membuat Mesya jatuh cinta seiring berjalannya waktu pernikahan mereka... Saat cinta keduanya mulai tumbuh, sosok wanita di masa lalu Sandi yang tiba-tiba datang mencoba menghancurkan kebahagiaan mereka dengan terus membuat kesalah pahaman dan pertikaian diantara hubungan keduanya. Di saat hubungan keduanya mulai renggang, sosok pria yang mencintai Mesya pun ikut muncul dan menambah keruhnya rumah tangga mereka. . . . Dapatkan mereka mempertahankan hubungan rumah tangga mereka? Atau pernikahan mereka akan hancur dengan kemunculan orang yang mereka cinta di masa lalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lentera Sendu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 30

"Kamu mau kemana Ajiz?!"

Sang Ibu yang melihat Ajiz berpenampilan rapi merasa heran. Karena hari itu Ajiz tidak ada perkuliahan, dan seperti biasa Ajiz hanya akan diam di rumah seharian.

"Aku mau ke kota Sukabumi dulu, Mah"

"Mau apa nak? Apa kamu masih mau mencarinya ? Jika dia memang sudah menikah, sudah jangan mengganggu rumah tangga nya"

Ajiz hanya terdiam, ia meraih kunci sepeda motornya yang tergantung di balik pintu kamarnya dan bersiap untuk pergi.

"Aku pergi dulu mah"

Dengan ekspresi datar Ajiz meninggalkan rumah menuju kota Sukabumi, selaam diperjalanan Ajiz terus melamun dan memikirkan cara agar bisa bertemu dan berbicara dengan Mesya. Pucuk di cinta ulam pum tiba, di pasar terminal yang biasa Ajiz lewati ia tidak sengaja melihat Mesya yang tengah bersiap menyeberang jalan. Dengan sigap Ajiz mempercepat laju sepeda motor nya dan menghampiri Mesya.

Mesya yang bersiap-siap menyeberang jalan  dikejutkan oleh Ajiz yang menghentikan sepeda motornya tepat dihadapannya.

"Astagfirullah!!..."

Mesya menatap pengendara sepeda motor dihadapannya itu dan menyadari jika itu adalah Ajiz.

"Apa yang kamu lakukan?! Apakah kamu berusaha membunuhku?" Ucap Mesya dengan nada kesal.

"Mesya, bisakah kita bicara. Sebentar saja, aku mohon" Pinta Ajiz

Setelah berpikir sejenak akhirnya Mesya mengizinkan Ajiz utuk berbicara dengannya. Ajiz menepikan sepeda motornya dan mengajak Mesya untuk duduk di sebuah warung masakan padang di samping halte bus.

"Apa yang mau kamu bicarakan, katakanlah secepatnya sekarang"

"Tunggulah sebentar Mesya, kita makan dulu ya. Aku dari Bogor belum makan, aku benar-benar lapar dan ingin makan bersama kamu"

Meski berulang kali menolak dan meminta Ajiz untuk segera berbicara, namun lagi-lagi Ajiz hanya mengelak dan mencoba menahan Mesya untuk tetap tinggal.

"Kalau kamu gak akan bicara apapun, aku pergi sekarang. Karena  aku masih harus pergi belanja" Ucap Mesya yang beranjak dari tempat duduknya

"Tunggu Mesya!! Tolong jangan dulu pergi. Aku mohon, sepuluh...tidak lima belas menit"

Dengan pasrah Mesya pun kembali duduk dan menunggu Ajiz untuk berbicara kepadanya. Untuk pertama kalinya Mesya bisa duduk bersama dengan Ajiz seperti yang ia mimpikan sebelumnya, namun kini semuanya sudah terlambat saat hal itu terjadi kepada keduanya Mesya sudah menikah.

"Jadi begini Mesya....",

Ajiz menceritakan semua yang ingin ia ceritakan kepada Mesya, bahkan ia meminta maaf dan tidak lupa berterima kasih kepada Mesya yang selama ini diam-diam membantunya tanpa sepengetahuannya.

"Ka-kamu sudah tau?!"

"Iya Mesya, aku minta maaf sekaligus berterima kasih. Aki benar-benar tidak tahu kamu selama ini membantuku"

"Jika kamu tahu?! Apakah kamu akan mencintaiku"

"I-itu.."

"Lupakan saja semuanya, aku juga sudah melupakan semuanya.  Semoga kamu bisa bersama dengan orang yg kamu cintai ya"

"Tapi bagaimana jika aku ingin bersamamu?!"

Mesya yang sempat bersiap beranjak dari tempatnya duduk nya tiba-tiba berhenti. Ia mencoba memahami keinginan Ajiz saat itu juga, mungkin jika Ajiz mengatakan hal itu dulu saat Mesya mengejarnya tanpa berpikir panjang Mesya akan menerimanya. Namun untuk saat itu, Mesya justru mengingat Sandi dan tidak berniat untuk menerima Ajiz.

"Maaf....."

Tanpa mengatakan kata lain selain kata maaf Mesya beranjak pergi meninggalkan Ajiz sendirian. Dengan wajah kecewa Ajiz kembali menatap punggung Mesya yang tidak sekalipun menoleh. Padahal dulu Mesya akan selalu menjadi wanita yang tak berhenti mencuri pandang ke arahnya, sedangkan sekarang tatapan yang begitu lembut dan penuh cinta itu sudah tidak terlihat di mata Mesya untuknya.

"Apakah aku begitu dalam melukai kamu Mesya?! Atau memang kamu yang sudah sepenuhnya hilang rasa kepadaku"

Di sisi lain Meysa yang tengah berjalan-jalan dan berbelanja di pasar mengingat kembali perkataan Ajiz kepadanya dengan mata berkaca-kaca. Jika Mesya tidak menikah dengan Sandi, mungkin hari itu dia akan bersama dengan Ajiz. Dimana hal itu adalah hari yang dinantikan oleh Mesya, selama ini Mesya selalu mengejar Ajiz namun tidak juga kunjung mendapatkan nya  hingga hari itu hari dimana Mesya seharusnya mendapatkan Ajiz tetapi kini dia telah dimiliki orang lain.

"Seharusnya aku senang mendengar kalimat itu terucap dari Bang Ajiz, karena itu adalah hal yang aku nantikan. Tapi....."

Mesya mengusap kasar air mata yang hampir jatuh membasahi wajahnya, sambil menarik nafasnya Mesya kembali berbelanja dan bergegas memasak untuk pulang.

Hari itu kebetulan hari pertama sebelum memasuki bulan suci ramadhan, Mesya memasak ayam kesukaan Sandi yaitu ayam serundeng dan ayam balado. Tak lupa Mesya membeli kentang dan bahan makanan yang lainnya.

Di pukul Empat sore Sandi dan beberapa temannya tiba di rumah dan langsung disambut hangat oleh Mesya, bahkan John yang sempat bertemu dengannya pun ikut datang.

"Kamu sudah pulang mas?! Biar aku simpankan jas kamu" Sapa Mesya penuh kehangatan.

Melihat Mesya yang bisa bersikap hangat kepadanya membuat Sandi merasa terharu, karena bagaimana pun baru saja semalam tanpa sadar Sandi memarahi dan membentak istrinya itu. Namun, kini Mesya masih bisa tersenyum ramah menyambut dirinya dan teman-temannya saat tiba di rumah.

"Waaah jadi ini istrimu Sandi?!" Ucap Rival

"Wah kamu hoki banget San, keliatannya dia masih muda banget. Bener kan?!" Celetuk Fian

Sandi hanya tersenyum dan meminta ketiga temannya itu untuk duduk. Mesya yang kembali dari dapur langsung menyuguhkan air minum dan beberapa cemilan untuk mereka semua.

"Aduh padahal gak usah, kita jadi merepotkan ya. Kami ke sini kan hanya ingin berkunjung saja" Ucap Rival sambil mengambil cangkir teh di hadapannya

"Ah dasar lu ini Val" Ucap Fian sambil tertawa

Semua orang terlihat bahagia, hingga tanpa disadari teman Sandi yang bernama Andi tengah memperhatikan Mesya sejak awal pertama bertemu. Andi duduk di ujung sofa dan tak hentinya memperhatikan Mesya.

"Cantiknya" batin Andi

John yang berada duduk tepat di samping Andi menyadari akan hal itu dan menepuk paha Andi.

"Heyy!! Melamun saja kamu ini" Tegur John

"E-eh...iya, aduh maafkan aku"

"Lagi bengongin apa emangnya?, serius amat!!. Tenang aja besok puasa gak akan dapet cuti kok, jadi besok masih kerja ya" Jelas John menggoda Andi

Andi yang mendengar hal itu hanya tersenyum kecil, ia mengambil cangkir teh dan meminum teh buatan Mesya. Andi membulatkan matanya saat mencicipi teh buatan Mesya, sejak awal Andi sudah terpana oleh Mesya ditambah dengan mencicipi teh buatan Mesya membuat jantung Andi seketika berdegup kencang dan matanya pun berkaca-kaca.

"Eh lu kenapa Ndi?! Lu nangis?"

"Sandi, istrimu tinggal dimana?!" Tanya Andi

Mendapatkan  Andi yang tiba-tiba bertanya kepadanya membuat Sandi merasa jika itu hal yang wajar. Sandi menjelaskan alamat tempat tinggal Mesya meskipun tidak begitu akurat hanya menyebutkan nama desa nya saja.

"Memangnya kenapa Ndi?!" Tanya kembali Sandi

"Ndak, ini teh hijau buatan istrimu sangat enak. Sama seperti teh buatan seseorang yang aku kenal, jadi aku pikir mungkin istrimu kenal atau tinggal dengan seseorang yang aku kenal itu. Namun nampaknya hanya karena kebetulan saja istrimu bisa membuat teh yang sama dengan dia" jelas Andi

"Wah, wah, siap nih yaa... Apa mantan istrimu?!" Celetuk Rival

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!