NovelToon NovelToon
Home

Home

Status: sedang berlangsung
Genre:Persahabatan / Angst / Ibu Tiri
Popularitas:975.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: SunFlower

Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan seorang gadis yang sangat ingin merasakan kehangatan dalam sebuah rumah. Tentang seorang gadis yang mendambakan kasih sayang dari keluarganya. Seorang gadis yang di benci ketiga kakak kandungnya karena mereka beranggapan kelahirannya menjadi penyebab kematian ibu mereka. Seorang gadis yang selalu menjadi bulan- bulanan mama tiri dan saudara tirinya. Kehidupan seorang gadis yang harus bertahan melawan penyakit mematikan yang di deritanya. Haruskah ia bertahan? Atau dia harus memilih untuk menyerah dengan kehidupannya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SunFlower, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#23

Mahen, Aga dan Nico terdiam sampai Feli datang dan memberitahu bahwa Keyla sudah sadarkan diri. Mereka bertiga bergegas berjalan menuju ruang rawat Keyla. Teringat kembali ucapan Aga membuat Mahen memperlambat langkah kakinya, mau tidak mau ia hanya bisa melihat Keyla dari jendela ruang rawat adiknya. Melihat tubuh kurus Keyla yang di tempeli beberapa selang membuat hati Mahen terasa sakit.

"Ga." Panggil Keyla lirih.

"Kenapa Key? Ada yang sakit?" Keyla menggelengkan kepalanya pelan. "Apa kamu ingin sesuatu?" Tanya Aga lagi sambil mengusap tangan Keyla.

"Mi- num." Jawab Keyla lirih. Feli yang lebih dekat dengan meja bergegas mengambil air minum yang memang sudah di sediakan.

Feli menyodorkan sedotan ke bibir Keyla. Keyla yang terlalu lemas bahkan tidak bisa untuk menyedot air minumnya. Aga meraih gelas yang berada di tangan Feli lalu meraih sendok di samping tempat tidur Feli.

"Pelan- pelan Key." Ucap Aga sambil menyendokkan air putih ke mulut Keyla.

"Terima kasih."Ucap Keyla. Ia membuka matanya lalu mengerjap berulang- ulang untuk menormalkan pandangannya.

"Ini sudah memasuki hari ke empat."

Keyla membuka kedua matanya karena merasa terkejut. "Operasinya Ga." Keyla menggenggam tangan Aga erat. "Bagaimana kondisi Zia sekarang?" Tanya Keyla kalut.

"Disaat kondisimu sendiri sedang tidak baik- baik saja kenapa kamu malah mengkhawatirkan orang lain." Protes Aga kesal.

"Tapi Ga, Zia.. " Ucapannya terhenti saat pandangan matanya terhenti ke arah Feli dan Nico yang berada tepat di sampingnya. Dia masih belum sempat memberitahu tentang niatnya untuk mendonorkan ginjalnya untuk Zia. Keyla menatap sendu kedua sahabatnya dengan rasa bersalah.

"Kenapa berhenti? " Ucap Feli kesal. Ia selalu merasa kesal saat sahabatnya itu lebih mengkhawatirkan orang lain daripada dirinya sendiri. "Kenapa kamu suka sekali mengambil keputusan sendiri Key?" Lanjut Feli dengan mata berkaca- kaca.

"Maaf." Ucap Keyla semakin merasa bersalah.

Nico menghela nafasnya. Ia menatap Keyla sendu. "Kami sedikit merasa kecewa saat kamu memilih untuk merahasiakannya dari kami. Apa kamu sudah tidak menganggap kami sebagai sahabatmu lagi?"

"Maaf." Lagi- lagi hanya kata maaf yang keluar dari mulut Keyla.

Nico hanya bisa menganggukkan kepalanya. Ingin marah pun percuma karena hanya akan memperburuk keadaan. Yang Keyla butuhkan sekarang hanya semangat dan dukungan dari mereka.

"Berhenti untuk meminta maaf. Berjanjilah kamu akan sembuh. Berjanjilah bahwa kamu tidak akan menyerah. Berjanjilah bahwa kamu tidak akan mengambil keputusan apapun tanpa persetujuan dari kami." Ucap Feli sambil menggenggam tangan Keyla.

Keyla hanya terpaksa tersenyum untuk mengiyakan.

Keyla tiba- tiba mengalihkan pandangannya ke arah jendela. "Kamu mencari siapa?" Tanya Aga yang menyadari arah pandangan mata Keyla..

"Kamu tidak memberitahu kak Mahen kan?" Tanya Keyla memastikan karena sedari tadi ia merasa bahwa ada kakaknya disini.

"Key apa tidak sebaiknya kamu memberitahu kak Mahen tentang kondisi kamu. Kak Mahen berhak tahu Key."

Keyla menggelengkan kepalanya. "Kamu sudah berjanji dengan ku Ga. Kamu sudah berjanji tidak akan memberitahu kakakku." Melihat keterdiaman Aga membuat Keyla semakin merasa takut jika kakaknya memang sudah mengetahui kondisinya sekarang. "Ga. Kamu tidak memberitahu kak Mahen kan? Jawab Ga."

"Tapi kenapa Key?" kali ini Nico yang bertanya.

"Aku tidak ingin membuat kak Mahen bersedih. Aku tidak ingin membuat kak Mahen merasa Khawatir. Kak Mahen sudah terlalu banyak masalah dan aku tidak ingin menambah masalah itu dengan menjadi beban kak Mahen." Ia menatap Nico dan Feli bergantian. "Kalian berdua juga berjanjilah bahwa kalian tidak akan memberitahu kakakku." Mohon Keyla.

Mendengar ucapan Keyla membuat Mahen menitikan air matanya. Ia kembali menangis. Adik yang mereka paksa untuk mendonorkan ginjalnya ternyata sedang menahan sakitnya seorang diri. Mahen memeluk kedua lututnya lalu menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya untuk meredam isakkan yang keluar dari bibirnya. Ia kembali teringat saat keluarganya dan dirinya meminta Keyla untuk mendonorkan ginjalnya tanpa mencaritahu dulu kondisi kesehatan sang adik yang sedang tidak baik- baik saja. "Maafkan kakak Key. Ini salah kakak. Kakak tidak menyadari bagaimana keadaanmu padahal kita tinggal dalam satu rumah." Ucap Mahen lirih.

.

.

Dokter Ferdi berjalan memasuki ruang rawat Keyla. "Bagaimana keadaanmu?" Tanya dokter Ferdi.

Keyla hanya tersenyum lemah. Entah kenapa ia seperti merasa tak memiliki tenaga.

"Apa kamu masih merasa kedinginan?" Tanya dokter Ferdi saat menyentuh tangan Keyla pasalnya tadi ia sempat mengeluh kedinginan kepada suster yang sedang memeriksa kondisinya.

Keyla menggeleng pelan. "Sedikit dok."

Dokter Ferdi beralih ke arah kaki Keyla. Ia menyikap selimut Keyla sampai batas lutut lalu memberikan sedikit tekanan pada telapak kaki Keyla. "Apa yang kamu rasakan?"

"Sedikit pusing, mual dan lelah." Jawab Keyla.

"Lelah?"

Keyla menganggukkan kepalanya. "Untuk mengangkat tangan atau hanya sekedar menggerakkan kaki tidak kuat dok, rasanya seperti tidak ada tenaga sama sekali."

"Coba nanti malam atau besok kita lakukan Ct- scan ulang ya." Ucap dokter Ferdi sambil mengusap lengan Keyla. "

"Kira- kira kapan saya boleh pulang dok ?" Ia benar- benar merasa jenuh jika semakin lama berada disini.

"Nanti ya setelah kamu melakukan kemo ke tiga kamu." Jawab dokter ferdi yang langsung membuat Keyla menghela nafasnya. "Tunggu tiga sampai 4 hari lagi."

.

.

Keyla melamun sambil menatap langit lewat jendela kamarnya. Bahkan saat suara pintu yang terbuka tidak mengalihkan pandangannya.

"Sus boleh tidak jika aku pergi ke taman?" Tanya Keyla yang memang ini jadwal suster untuk memeriksa dirinya.

"Tentu saja." Keyla menoleh menatap suster Tasya suster kesayangannya. "Mau di temani?" Tawar suster Tasya.

Keyla pun mengangguk antusias. Suster Tasya pun keluar mengambil kursi roda.

Setelah membantu Keyla untuk berdiri dan mendudukkannya di kursi roda, suster Tasya mendorong kursi roda Keyla menuju taman.

Setelah sampai di taman suster Tasya membawa Keyla ke tempat dimana bisa menatap bintang di langit. Keyla mendongak menatap bintang di langit. Bintang bintang yang bertaburan membuat langit malam ini terlihat sangat indah.

Keyla menarik nafasnya dalam. Lalu menghembuskannya perlahan. Andai saja dia bisa bebas mengekspresikan perasaannya. Perasaan marah, perasaan takut, perasaan bahagia dan perasaan- perasaan lainnya. Akankah hidupnya terasa lebih menyenangkan?

1
Sumini Ningsih
kayla orangnya ngeyel juga sih
Sumini Ningsih
serba salah. sih emang buat mahsn
Sumini Ningsih
kasihan sekali kamu kay
Anonymous
suster tasya
Anonymous
berbelit2
Anonymous
masak kakak2 keyla bego banget thor
guntur 1609
bulshit kau kenan
guntur 1609
maaf..maaf..terus habis tu diulang lagi
guntur 1609
bagus tuh key. buat hidup mereka dalam penyesalan
guntur 1609
salah kau sendiri. karna kau yg mendidik kezia sprti tu
guntur 1609
dasat bodat kalian semuanya. enak saja kalian memaafkan sofi. bagaimana selama bertahun2 kalian siksa dia..bisa gak kalian. kalau kalian dibalik keadaanya. enak ja ngomong maaf
guntur 1609
masih gak sadar juga
Anonymous
permasalahan tlg diselesaikan one by one, sofia blm selesai tambah lagi eprsoalan kd campir aduk
Anonymous
suster tasya ada something wrong, jgn reina atau aini anaknya
guntur 1609
seperti ni ygvbagis sikapmu tegas. jangan mudah ditindas. terutama sm kenan
guntur 1609
lrmah kali pun kau key. kenan gak cocok kau bilang ayah. dan kenapa kakamu cepat kali kau terima
guntur 1609
ya gak sabar konfliknya. kapan key kasih tahu penyebab kecelakaan mamanya
guntur 1609
kenapa keyla gak mengatakan yg sebenarnya kalau kecelakaan mama mereka tubdiaebabkan oleh ayah merrka sendiri. panatas anak perempuan mereka di bilang key anak haram
Anonymous
la katanya keyla mau bongkar rahasia sofia, kpn thor
guntur 1609
ahh ceoat kalai memafkan kedua bajibgan ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!