Tak disangka, Alfano Yudhistira seorang CEO angkuh terkena jebakan musuhnya yang memiliki dendam karena lelaki itu telah menghancurkan bisnisnya dengan memberikan obat yg menyebabkan Alfano bermalam bersama gadis yang tidak ia kenal.
Disisi lain, gadis itu merupakan karyawan swasta yang baru saja dipecat dari perusahan besar yang tak lain adalah perusahaan Alfano karena dikhianati oleh pacar sekaligus partner kerja. Ia bernama Asmara Raniata, gadis desa yg berhasil merantau di ibukota tapi naas, kegadisannya diambil oleh CEO mantan perusahaan tempat dia bekerja.
Apakah dari hubungan semalam itu menumbuhkan benih kehidupan dan membuat ikatan antara kedua manusia tak saling kenal menjadi takdir hidup bersama ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Soto Ayam
Setelah masuk rumah yg ia sewa, Asmara langsung menujua kamarnya yang sudah tertata rapi dan terisi beberapa perlengkapannya seperti baju, makeup, meja belajar, dan barang barang pribadi lainnya. Sebelum hari ini ia datang, beberapa hari yg lalu ia sudah kesini untuk meletakkan barang barangnya. Mungkin ia sudah beberapa kali ke rumah yg ia sewa ini sejak sebulan yg lalu ketika sudah tanda tangan kontrak sewa.
Ia cicil demi sedikit barang2 untuk mengisi rumah yg minimalis karena berada di perumahan sebelah restauran, jadi memang type rumahnya tidak terlalu besar dan seragam dengan tetangga. Posisi rumahnya berada di paling depan sehingga tidak terlalu jauh jika berjalan keluar perumahan dan menuju restauran.
"Aaaah enaknya, kasur ini!" seru Asmara sambil merebahkan tubuhnya di kasur yg ia beli dengan berlahan dan mengelus perutnya.
"Hey, my babies. Alhamdulillah kita udah sampek rumah nih. Kita akan hidup dengan baik ya disini" kata Asmara lembut menyapa bayi bayinya yg masih berupa janin itu.
Asmara pun mengingat janjinya akan menghubungi ibu Asih ketika sudah sampek rumah di Kota Bandung untuk mengabari kondisinya.
Wanita hamil itupun langsung mengambil hpnya ditas sebelah tubuhnya. Langsung saja ia mencari nomor ibunya lalu menelepon.
Setelah beberapa kali berdering, akhirnya telepon itu diangkat.
"Halo ibu, Asmara sudah sampek kota Bandung nih dan udah di rumah yg aku sewa" kata Asmara dengan semangat.
"Alhamdulillah. Gimana keadaanmu, apakah udah gak mual?" tanya Asih masih terdengar khawatir. Asmara pun tersenyum saja mendengar ke khawatirkan ibunya namun ia juga tidak bisa jujur ke Asih bahwa saat ini dirinya sedang hamil.
"Alhamdulillah bu. Asmara baik baik aja. Malah aku senang bisa memulai bisnis ini. Doakan bisnisku lancar ya bu" jawab Asmara dengan meminta doa kepada ibunya juga.
"Pasti dong. Semoga lancar lancar bisnis anak ibu" sahut Asih yg selalu memberikan support baik untuk anak anaknya.
"Yaudah, udah sore nih. Ibu mau masakin ayah sama Rani makan malam dulu ya. Kamu jangan lupa segera mandi kalau belum mandi keburu kemalaman dan jangan lupa makan ya sayang" lanjut Asih berpamitan untuk mengentikan telepon Asmara karena mau masak.
"Oke bu siap" sahut Asmara kemudian panggilan di akhiri.
Asmara pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Kamar mandi Asmara ternyata bermodel modern dengan adanya shower. Wanita hamil itupun tidak perlu repot2 mengayung air dari bak mandi meskipun ada juga bak mandi di kamar mandi itu, namun ia memilih menguyur tubuhnya dengan air shower.
Tiba tiba tangannya tergerak menyentuh perut polosnya dengan aliran air dari atas tubuh. Senyum tulus mengembang dibibir Asmara, mengingat perut yg ia sentuh itu berisi 2 bayinya dan ternyata tanpa ia sadari sebelumnya, perut itu sedikit terasa membuncit daripada beberapa minggu yg lalu.
"Ternyata aku buncit bukan karena masakan ibu tapi ada bayi bayiku" lirih Asmara sambil mengelus elus perutnya. Mungkin hobinya saat ini bertambah yaitu menyentuh dan menyapa anak anaknya yg masih diperut.
Setelah dirasa tubuhnya sudah bersih dan segar, Asmara menyelesaikan mandinya dan langsung memakai handuk untuk mengeringkan tubuhnya kemudian berjalan menuju lemari mengambil pakaian yg akan ia pakai dengan berlilitkan handuk untuk menutupi tubuhnya yg masih polos.
Pakaian sudah didapat, lalu ia langsung memakai baju itu didepan lemari dan melepas handuknya hingga tubuh yg polos itu tidak tertutup lagi. Lagian di kamar itu hanya ada dirinya sendiri.
Akhirnya, Asmara sudah memakai baju rumahan alias daster yang merupakan baju kesukaannya ketika dirumah.
Merasa lapar, Asmara pun memesan makanan online dan menunggunya di ruang tamu. Menunggu 30 menit, makanan yg ia pesan sudah datang. Asmara memilih memesan soto ayam untuk menu makan malamnya dan 2 porsi nasi. Mengingat ia harus makan meskipun mual dan minum obat obat yg ia terima dari Dokter Aryanti.
2 porsi nasi dan soto ayam ternyata tidak membuat Asmara terlalu mual malah nafsu makannya bertambah. Sepertinya, bayi kembarnya menyukai soto ayam jadi tidak ada penolakan dari perutnya.
Setelah menghabiskan makan malamnya, ia meninum 3 jenis obat untuk kesehatan bayi dan dirinya sendiri, kemudian mulai melakukan aktifitas bisnis pemula bersama Bunga melalui telepon dan berubah jadi videocall.
