NovelToon NovelToon
Cinta Sejati Sang Pewaris

Cinta Sejati Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:475.9k
Nilai: 4.1
Nama Author: Hernn Khrnsa

Nadira Ghautiah hanyalah seorang gadis berhijab yang kesehariannya bekerja sebagai akuntan. Ia tak menyangka hidupnya akan berubah 180 derajat saat bertemu seorang pria yang dikejar-kejar pembunuh.

Situasi itu membawanya pada posisi rumit nan mencekam. Kejadian demi kejadian yang berbahaya terus mengikutinya. Demi keselamatan hidupnya, ia terjebak dalam pernikahan paksa dengan Arsenio Harrington, Sang Pewaris tunggal kerajaan bisnis Harrington.

Mampukah Nadira menerima kenyataan pernikahan yang jauh dari bayangannya dan menerima fakta bahwa suaminya adalah seorang pewaris yang dingin dengan masa lalu kelam.

Bagaimana kisah selanjutnya? Nantikan hanya di novel Cinta Sejati Sang Pewaris.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hernn Khrnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CSSP Ep. 13

Minggu pagi yang cerah, Luna sudah berdiri di depan pintu apartemen Nadira. Ya, sudah jadi kebiasaannya untuk mengunjungi Nadira saat dia memiliki waktu senggang. Mengajak sahabatnya itu untuk keluar dari tempat persembunyiannya, keluar jalan-jalan, atau jika keduanya sedang malas, mereka akan ada di apartemen Nadira, menonton film ataupun memasak.

Ia mengetuk pintu dengan sebelah tangannya yang bebas, sebelah tangannya penuh dengan jinjingan makanan junkfood yang dibelinya dalam perjalanan. Ketukan kian keras, membuat seseorang di dalam tergopoh-gopoh membuka pintu.

"Lama banget, sih-eh Anda siapa, ya?" tanyanya begitu melihat yang membuka pintu ternyata bukan Nadira, melainkan seorang perempuan paruh baya umur 30 tahun yang sama sekali tidak dikenalnya.

Dari ruang tengah, Nadira sudah menduga siapa yang datang. "Luna!" panggilnya yang membuat Luna masuk. Perempuan itu mempersilahkan Luna untuk duduk bahkan menanyainya ingin minum apa.

"Nad, itu siapa?" cecar Luna begitu matanya menatap Nadira yang masih berbaring di tempat tidur. "Nah ini, Lo juga kenapa masih tidur, deh? Tumben banget Lo masih di tempat tidur begini, Lo sakit?" tanyanya lagi seraya meletakkan bungkusan yang di bawanya di meja depan televisi.

Nadira menggeleng pelan, ia membenarkan posisi tidurnya jadi duduk bersandar. "Itu... maid Gue, hehe" jawab Nadira sambil terkekeh ringan.

"Hah? Sejak kapan Lo pakai maid? Lo kerepotan kah sampai pakai maid segala?" tanya Luna merasa heran. Menyewa seseorang untuk membantu pekerjaan dasarnya bukanlah sifat Nadira. Sesibuk apapun gadis itu, ia lebih senang melakukan pekerjaan yang menurutnya sederhana itu sendirian.

"Sejak kemarin, sih. Ceritanya panjang, Lun" Nadira menyingkap selimut yang menutupi kakinya. Begitu melihat kaki Nadira yang diperban, Luna tampak terkejut.

"Ya ampun! Kaki Lo kenapa? Kok Lo gak bilang apa-apa sama Gue?"

"Ini nih yang bikin Gue gak mau bilang apa-apa sama Lo. Lo pasti heboh, deh."

"Ya pasti heboh lah! Lo sampai diperban gini terus Gue gak boleh panik gitu, Nad? Kenapa Lo? Kena tabrak lari, ya? Siapa yang nabrak Lo? Bilang sama Gue, biar Gue hantam kepalanya," celoteh Luna panjang lebar. Membuat Nadira terkekeh sendiri.

"Calm, Laluna Ayeshwara. Im okay, dan Gue gak kena tabrak lari. Biar Gue ceritain, tapi bisa gak papah Gue dulu ke ruang TV? Gue penasaran Lo bawa apa tadi."

"Ck, gak sakit, gak sehat. Kenapa, sih Lo selalu ngerepotin Gue? Sini Gue bantu, awas hati-hati!" gerutunya seraya memapah sahabatnya itu selangkah demi selangkah.

"Pelan-pelan! Awas kaki Lo nyangkut" Luna cukup kerepotan, beruntung perempuan paruh baya itu datang membantu. Setelah memastikan Nadira duduk dengan nyaman, Luna mulai membuka satu persatu makanan yang dibawanya.

Sedangkan Nadira sendiri sudah membuka laptopnya, mengunduh film yang akan mereka tonton hari ini. Lalu, Luna memberikan satu mangkuk besar Tteokbokki berkuah merah yang mengundang air liur Nadira.

"Jadi, ada yang bisa Lo ceritain soal kaki Lo itu, hm? Lo hutang penjelasan sama Gue dan Gue mau menagihnya sekarang!" tanya Luna begitu ia menutup pintu. Perempuan paruh baya itu telah pamit lebih dulu, seolah mengerti untuk tidak mengganggu waktu kedua gadis itu.

"Jadi, kemarin itu Pak Arsen datang ke rumah Gue, Lun" ucap Nadira memulai ceritanya.

"Demi apa Lo, Nad? Pak Arsen? Presdir baru kita itu? Datang ke sini? Lo ngayal, ya?" tanya Luna berkali-kali tanpa jeda.

"Lo lihat muka Gue, adakah ekspresi bercanda di sini?"

"Nggak! Oke, lanjut"

"Kemarin Pak Arsen datang ke apartemen Gue ini. Gue juga kaget banget, gila! Nah terus dia minta Gue ikut ke lokasi proyek kita itu, Lun. Karena katanya Pak Arsen gak tahu tempatnya."

Luna masih menyimak serius cerita Nadira. Bahkan film yang akan mereka tonton terlupakan begitu saja. Cerita Nadira dan Presdirnya lebih menarik!

"Terus? Lo ikut?" tanya Luna seraya mengambil tisu dari meja, mengelap sisa saus tteokbokki di sekitar mulutnya.

Nadira mengangguk lalu melakukan hal yang sama seperti Luna. "Lo tahu kan, Pak Rizal minta Gue yang atur semua pengeluaran untuk proyek itu. Jadinya, ya, Gue setuju ikut sama Pak Arsen. Karena menurut Gue bakal lebih mudah menentukan jumlah pengeluaran kalau Gue terlibat langsung di lapangan."

"Nah, pas Gue lagi meninjau proyek di sana. Terjadilah insiden itu. Besi-besi yang disusun buat pondasi gak tahu kenapa tiba-tiba mau jatuh, posisinya Pak Arsen tepat di bawahnya."

"Gue duga Lo yang menyelamatkan Pak Arsen?" duga Luna yang diangguki Nadira.

"Iya, Gue dorong dia sampai kita tuh guling-guling. Dia selamat, awalnya Gue juga tapi ya gitu tiba-tiba besi-besi itu berjatuhan dan salah satunya menimpa kaki Gue yang mulus ini," ucap Nadira agak berlebihan.

"Dan berakhir dengan kaki Lo diperban gini? Lo pernah mikir gak, sih, Nad? Kalau Lo itu terlalu baik jadi manusia?" Luna kini berubah tak habis pikir. Bagaimana bisa Nadira mengabaikan keselamatannya dan menolong seseorang yang bahkan tak akan peduli dengannya.

"Ya, Gue pikir juga gitu. Tapi, Luna. Waktu itu Gue panik, saat Gue lihat Pak Arsen mau tertimpa besi itu, otak Gue seakan-akan bilang, 'ayo selamatkan dia' And you know, I can't handle it" jawab Nadira.

Luna menggeleng kepalanya pelan. "Aih, Gue tahu kalau Lo selalu gini. Hati kecil Lo gak pernah bisa lihat orang dalam bahaya sedikit pun. Terus, habis insiden itu? What happen on you and Mr. Harrington?"

"Ya, habis itu Pak Arsen sama Tim Pengawas lapangan langsung bawa Gue ke rumah sakit. Lo pasti gak percaya, deh, Lun kalau Gue kasih tahu rahasia ini!"

"Rahasia apa?" Luna tampak antusias. Ia bahkan membenarkan posisi duduknya demi mendengar rahasia yang akan Nadira ungkap.

"Kalau menurut Gue, Pak Arsen tuh gak sekejam, sejahat, secuek, sedingin dan se-enggak peduli yang kita kira" Luna melengos. Ia kira rahasia besar apa ternyata tentang rumor Pak Arsen galak-dingin-kejam yang kerap digosipkan oleh semua divisi terutama perempuan.

"Itu, sih namanya bukan rahasia, Nad! Tapi cuma praduga Lo sendiri!" ketus Luna merasa kecewa. Di sampingnya Nadira justru terkekeh geli.

Kini keduanya beralih ke film yang sejak awal ingin mereka tonton. "Oh, ya, Nad. Kalau Lo cedera gini, Lo gak bisa masuk kantor dong?" tanya Luna tiba-tiba.

1
Achie Asmara
Iya Mbak Author kan ceritanya Nadira berhijab tapi perasaan selalu kesiangan gak pernah ada cerita ibadah..Bukan sok agamis tapi biar sinkron aja dan cerita makin bagus
girlcant
Buruk
girlcant
Kecewa
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Uni 🤎: Duh, kasihan yak numpang tenar. Tahu Yang namanya berkaca gak? Ngaca dulu, udah bener belum tulisannya. Baru satu baris baca karyanya, udah ada salah. Nah ini sok-sokan bilangin karyanya orang buruk, sebelum memberikan penilaian pada orang lain, lebih baik anda menilai diri anda diri sendiri dulu. Sampai sini paham, enggak?
moon: auucchh sungguh annu, ternyata cuma numpang tenar... /Smile/

perbaiki dulu tulisanmu, baru boleh diadu sama tulisan orang.

aku baru baca 2 baris aja, udah nemu 3 kesalahan...

tidak elegan sekali caranya 🤣🤣🤣
total 3 replies
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
bagus Nadira 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Betul 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Telat ya 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul tuh 😏
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
kacau hidup kalo ada pengganggu, eh tapi bisa juga nanti justru jatuh cinta wkwkwk
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
ponselnya
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
1 🌹 untukmu
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
dag dig dug bacanya kayak ngalamin sendiri, penjelasannya rinci sekali thor suka ❤️❤️
Tina El faza
suka part/alenia ini
Siti Bingatun
thor tdk semua yg bc paham ber bahasa inggris termasuk saya..critanya bgs tp bahasanya byk yg ga paham😭🙏🏻
ᴹˢ᭄𝕯𝖆𝖗𝖐𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝖒☢︎٭⃟👾⃟
mampir...
Wina Kusuma
setiap ganti bab iklan mllu
didi herawan
ceritanya seru dan menarik
didi herawan
coba mampir dulu ahh
salam kenal untuk author nya
Rari
Bahasa Inggrisnya lucu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!