NovelToon NovelToon
Perselingkuhan Suamiku

Perselingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Beda Usia
Popularitas:979k
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni t

Alena mengorbankan usia mudanya dengan menikahi Aviano. Dia menikah di usia yang terbilang masih sangat muda yaitu 18 tahun. Dirinya bahkan mengubur dalam-dalam impiannya untuk berkuliah dan lebih memilih menjadi ibu rumah tangga. Mengurus rumah dan 2 buah hatinya adalah pekerjaannya sehari-hari.

5 tahun pernikahan mereka, hal yang mengejutkan pun terkuak, Alviano suaminya ternyata diam-diam memiliki wanita lain. Dia telah mengkhianati kesetiaan, ketulusan bahkan semua pengorbanan yang telah di lakukan oleh istrinya selama ini.

Akankah Alena bertahan demi kedua buah hatinya, memaafkan dan memberi kesempatan kedua kepada suaminya itu? Atau, dia akan memilih mundur dan mengejar cita-citanya yang sempat dia kubur dalam-dalam?

"Perselingkuhan Suamiku"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjelaskan Kepada Anak-anak

"Mom! Mommy kenapa menangis?" tiba-tiba saja terdengar suara Lani berjalan menghampiri membuat mereka menyudahi percakapan tersebut.

Alena mengurai pelukan sang ibu. Dia pun mengusap wajahnya kasar juga merubah raut wajahnya kini. Senyuman kecil pun dia layangkan. Kedua tangannya seketika meraih tubuh mungil sang putri lalu membawanya ke dalam pangkuannya kini.

"Mommy gak nangis, sayang. Mata Mommy kelilipan tadi," jawab Alena tersenyum kecil.

"Beneran gak nangis? Ko mata Mommy merah gitu? Mommy jangan nangis lagi, Mommy sudah menangis terus di jalan tadi. Aku sedih kalau melihat Mommy nangis kayak gini."

"Hmmm! Putri Mommy yang cantik ini sudah pandai bicara juga ternyata, anak siapa sih? Pinter banget," decak Alena mencubit gemas kedua sisi pipi sang putri.

"Anak Mommy sama Daddy dong. O iya, Mom. Daddy kapan ke sini? Kasihan Daddy di tinggal sendirian di rumah."

Pertanyaan yang sukses membuat Alena seketika merubah raut wajahnya. Dia melirik ke arah ibu dan sang kakak yang juga berada di sana. Dirinya tidak tahu harus menjawab apa atas pertanyaan sang putri, dia pun sadar betul bahwa pertanyaan seperti itu akan dia dengar dari buah hatinya itu setiap harinya nanti.

"Lani, adik kamu di mana? Om Fazril mau ajak kalian jalan-jalan, mau?" tanya Fazril segera merubah topik pembicaraan.

"Mau, Om. Mau! Lian lagi sama bibi di belakang," jawab Lani tersenyum sumringah.

"Kita berangkat sekarang?"

Lani menganggukkan kepalanya seraya tersenyum lebar.

"Mom, boleh ya aku jalan-jalan sama Om Fazril?" Lani mengalihkan tatapan matanya kepada sang ibu.

"Tentu saja boleh, sayang, tapi ingat kamu jangan nakal ya. Nurut sama Om, oke?"

"Oke, Mom. Aku janji gak akan nakal."

Alena tersenyum kecil menatap wajah sang putri. Berkat kakaknya dia tidak perlu menjawab pertanyaan Lani. Berat sekali rasanya jika harus berkata jujur kepada anak-anaknya prihal keputusan dia yang akan segera melayangkan gugatan cerai kepada ayah mereka.

Meskipun begitu, dia tetap harus mengatakan yang sebenarnya nanti. Ya ... Nanti, Alena akan merangkai kata sehalus mungkin, mencari waktu yang tepat untuk mengatakan tentang perpisahannya dengan ayah mereka.

Perlahan, Lani mulai beringsut turun dari pangkuan sang ibu. Fazril sang kaka pun melakukan hal yang sama. Dia menggenggam telapak tangan keponakannya juga berpamitan untuk membawa mereka keluar.

"Apa gak apa-apa Abang membawa anak-anak keluar? Nanti Abang kerepotan lho?" tanya Alena kemudian.

"Gak apa-apa, Abang mau ajak bibi juga. Biar Lian di jagain sama bibi."

"Baiklah, kalian hati-hati di jalan."

Fazril dan Lani pun mengangguk-angguk kepalanya seraya tersenyum sumringah.

Alena menatap kepergian mereka berdua. Beruntung dirinya memiliki kaka laki-laki yang baik dan bersedia menghibur kedua buah hatinya. Fazril bisa menjadi pengganti sosok ayah bagi mereka. Meskipun kasih sayang yang diberikan oleh Om mereka tidak akan sama dengan kasih sayang yang pernah mereka terima dari Alviano sang ayah kandung.

"Lebih baik kamu istirahat dulu, Len. Wajah kamu pucat banget lho. Ibu takut kamu jatuh sakit nanti," pinta sang ibu sesaat setelah putra sulungnya meninggalkan rumah bersama kedua cucunya.

"Iya, bu. Aku memang lelah banget. Aku tidur dulu ya," jawab Alena.

"Ingat pesan ibu. Jangan terlalu larut dalam kesedihan. Jangan nangis lagi, laki-laki seperti itu tidak pantas untuk di tangisi."

Alena menganggukkan kepalanya seraya tersenyum hambar.

* * *

Malam hari.

Alena menatap kedua buah hatinya yang kini tertidur lelap di atas ranjang. Sepertinya mereka berdua merasa kelelahan setelah di ajak jalan-jalan dan segera terlelap setelah mereka sampai di rumah sang ibu.

Dret! Dret! Dret!

Ponsel yang dia letakkan sembarang di atas ranjang seketika bergetar. Dia pun meraih benda itu dan menatap layar ponsel lalu kembali meletakkannya di tempat yang sama. Alena memutuskan untuk mengabaikan panggilan telpon tersebut.

Ponsel miliknya itu pun akhirnya berhenti bergetar. Namun, benda pipih itu kembali bergetar singkat tanda sebuah pesan masuk. Alena kembali meraih benda itu lalu membaca pesan tersebut.

📲 "Kenapa kamu tidak mengangkat telpon dari Mas? Mas kangen kamu dan anak-anak. Mereka apa kabar? Rumah sepi sekali tanpa kalian. Sayang ... Mas sudah mengakhiri hubungan Mas sama wanita itu. Mas sadar, hanya kamu wanita yang Mas cintai. Mas khilaf, Mas tergoda dengan cinta sesaat. Jadi, Mas mohon pulanglah, atau setidaknya segera pulang setelah perasaan kamu merasa tenang. Maafkan Mas, sayang. Mas janji gak akan pernah mengulangi kesalahan Mas lagi. I love you, Alena."

Seperti itulah pesan yang di kirimkan oleh suaminya. Dia meletakan kembali benda pipih itu. Alena tidak membalas pesan tersebut. Dirinya meringkuk di atas ranjang. Seluruh tubuhnya pun dia tutup dengan selimut tebal. Air mata itu kembali berjatuhan tatkala mengingat masa-masa indah yang pernah dia lewatkan dengan suaminya itu.

Flash Back.

BERSAMBUNG

...****************...

1
V
👍
Innara Maulida
pak dosen licik juga ya,,mau pdkt aja harus muter2 ke komedi putar,,,🤣🤣
Nizma Mauli
Lumayan
Jumiah
ak salut bangat ,thor ..
mna ad orang tua yg rela anak x diselingkuhi ..
sdh tepat keputusan mm x alena.
untuk menempa ilmu buat msa depan
ak pun akan berbuat sma sesama .
orang tua
Jumiah
klo alena berpikir pisah itu sdh tepat ..
dri pd sakit hati berkepanjangan
klo berpisah bsa jd ad yg sanggup ..
mengobati luka mu..
yg bisa buat bahagia dan tenang..
Jumiah
alena jangan takut walau lulusan ,SMA..
banyak orang sukses ....
sarjana aj banyak nganggur ..
tergantung keberuntungan ..
contoh x ak bisa dibilang gk sekolah ..
bisa dibilang ak sekses dlm ekonomi..
keberuntungan berpihak pd ku...
jawir
Ingat wanita mungkin bisa memaafkan tp tidak bisa untuk melupakan
jawir
Duit buat gaji Art mending kasih si jalang ..dasar suami biadab
Aluh Alvrida
Hahahahahahaha..pengantin koplak
Gupron Gupron
ceritanya datar gada kesan baik
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
Nani Fitriani
modus nih
Nani Fitriani
modus nih
Stephanie michelle
kl saya gak bakalan setuju kl mereka balik an. laki" hati yg sudah retak pasti membekas
Stephanie michelle
bagaimanapun Lain salah sudah . dia ada kakak laki" .kok dia pergi dengan Alvin. itu kesalahan.
Stephanie michelle
laki" selalu berbuat dengan sesuka hati nya. giliran susah ngajak perempuan nya. lagu lama. .........
DN
mommy atau ibu sich ini....thor
DN
Luar biasa
Sri Puryani
lanjut thor
Sri Puryani
jgn takut lani...blg aja kenapa bpk nya sdh tua dibiarkan jln sdr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!