Ayana Frandrika harus diusir oleh kedua orangtuanya karna ia kedapatan hamil dengan posisi masih menjadi
siswi disalah satu sekolah Negeri disebuah kota. tak ingin menanggung malu, orangtua Ayana dengan tega menyuruh Ayana pergi dan mencari pria yang telah menghamilinya.
Ayana terpaksa datang pada Kelvin, kekasihnya yang juga termasuk ayah biologis dari calon anak yang dikandung Ayana.
Namun karna keadaan ekonomi Kelvin yang pas-pasan, membuat Kelvin selalu menyalahkan Ayana yang harus hamil diusia mereka yang masih sangat muda. Pernikahan bahagia yang diimpikan Ayana selama ini jika bersama Kelvin ternyata hanya sebuah mimpi saja. pada kenyataannya Ayana harus teraniaya dan tersakiti terus-terusan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan lebay begitu
Bab 13
.
.
.
Hampir 2 minggu Ayana hanya diam dirumah. Ia sekarang lebih banyak diam dari pada biasanya. Buk Hesti juga masih melarangnya bekerja kembali pasca pemulihan Ayana yang keguguran.
Saat termenung sendiri, Ayana hanya bisa menangis sedih teringat buah hatinya. Entah mengapa ia terus terbayang dan teringat Janinnya.
Sore itu, Kelvin yang sudah lapar hendak makan dan menuju meja makan. Namun ternyata Meja makan masih terlihat kosong.
"Ya ampun Ayana !!!" Teriak Kelvin.
Ayana yang sedang melamun didapur terjengit dan segera berlari kedepan.
"Ada apa Vin ??" Ayana terlihat terengah-engah.
"Kau ini bagaimana !!!? Aku lapar mau makan kenapa belum ada makanan dimeja !!!?"Mara Kelvin
"Maaf Vin, Aku.. Aku masih mau masak."Ayana tertunduk.
"Apa ?? Astaga !!! Kau ini ya, Kehilangan anak saja sampai seperti ini !!! Ini sudah 2 minggu lebih !! Jangan lebay begitu kenapa ?!!! Jika difikir kan ada bagusnya anak itu mati !! Mengurangi beban kita !!" Cerocos Kelvin dengan berapi-api.
Ayana sudah tak bisa menjawab. Ia hanya terus tertunduk dan menangis.
"Aahhh sial !!! Punya istri cums bisa menangis terus !!!" Umpat Kelvvin.
Brakkk !!!
Pintu dibanting kasar oleh Kelvin. Yang memilih keluar dari rumah.
Ayana terduduk dan menangis tersedu-sedu dengan dasa yang terasa sesak. Bagaimana ada suami seperti itu.
.
.
.
Tujuan Kelvin tak lain adalah mega. Wanita yang selalu memberikan segalanya pada Kelvin selama Ayana terpuruk.
Bahkan Mega dengan senang hati memberikan tubuhnya saat Kelvin membutuhkan pelampiasan Nafsu.
pelukan hangat dari Mega diterima Kelvin saat pria itu masuk keapartemen Mega.
"ada apa baby ??" Tanya Mega seraya bergelayut manja.
"Aku kesal sama Ayana !! Dia tidak memberiku makan."balas Kelvin.
"Aku kan sudah bilang, jangan pulang. Disini saja. Kau ngeyel."timpal Mega.
"Kau kan tidak bisa masak. memasak kan sudah tugas Ayana."ucap Kelvin seraya masuk kedalam.
"Come on baby.. Delivery order banyak disini.."Timpal mega lagi.
"entah apa itu. Pesankan untukku. Aku sangat lapar." Ucap Kelvin seraya bersandar disofa.
Dan disinilah pelarian Kelvin. Lebih tepatnya tempat Kelvin menghindari Ayana.
.
.
.
Hingga pagi menjelang Kelvin tak kembali kerumah. Ayana yang sudah bangun pagi itu sudah biasa dengan Kelvin yang jarang pulang ketika malam.
Semakin kesini malah Kelvin semakin acuh padanya. Bangun tidur yang seharusnya membuat semangat adalah Suami, namun tidak untuk Ayana. Ia terus dan terus menelan kepahitan dalam rumah tangganya.
Tak ingin terus-terusan terbelenggu kesedihan, Ayana kembali bekerja dirumah Ibu Hesti.
Ia berusaha menyibukkan diri dan juga, Ia butuh biaya hidup. Makan dan bayar uang kontrakan. Mengingat Kelvin sudah tidak pernah bekerja dan memberinya uang.
.
Kelvin yang tengah berenang bersama Mega diarea apartemen tak sengaja dilihat oleh Davian yang juga berkunjung diapartemen itu untuk mitting.
Davian menghentikan langkahnya guna memastikan Benar itu zkelvin atau bukan.
"Itu Kelvin kan ?? Dengan siapa dia ??" Tanya Davian sendiri, Tak sengaja klien yang berjalan bersama Davian mendengar.
"Wanita itu namanya Mega tuan. Dia putri investor diproperty kita."Jelasnya.
"Mega ??"Davian seolah tak percaya.
"Tuan mengenalnya ??" Tanyanya.
"Tidak. Ayo kita masuk.."Ajak Davian. Ia memilih segera menuju ruang mitting saja.
Namun otak Davian terus kefikiran dengan Kelvin barusan. Bisa-bisanya pria itu berenang dengan bahagia disitu bersama wanita lain. Lalu Ayana bagaimana ?? Otak Davian terus bergelut dengan segalanya tentang Ayana. Ia saja yang begitu kawatir dengan kondisi Ayana hanya bisa menahan diri takut jika menjadi fitnah, tapi suaminya malah seperti itu.
.
.
Belum sadar juga?
Trauma tapi sering tu ciuman dg Davian bahkan sering curi ciuman lagi.Waras gak si