NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Lana

Cinta Untuk Lana

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lidya Riani

Lana, seorang gadis yang tumbuh dalam pengabaian orangtua dan terluka oleh cinta, harus berjuang bangkit dari kepedihan, belajar memaafkan dan menemukan kembali kepercayaan pada cinta sejati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidya Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 11 Sebuah Pelukan

Senja mulai merayap, langit menguning keemasan. Lana kembali ke kota, namun enggan pulang ke rumah. Kesepian di rumahnya, dengan dinding-dinding bisu, hanya akan memperdalam luka di hatinya.

Ia memilih untuk menghabiskan waktu di taman kota, sebuah oase di tengah hiruk pikuk. Telinganya menangkap riang tawa anak-anak yang bermain, matanya menikmati teduhnya pohon rindang yang menaburkan kelopak tabebuya, dan hatinya terenyuh melihat keakraban ibu dan anak, bukti nyata kasih sayang keluarga.

Momen-momen sederhana ini selalu menjadi pelipur lara bagi Lana. Kebahagiaan kecil di sekitarnya, meski bukan miliknya, memberinya kekuatan untuk bertahan. Ia duduk di ayunan, merasakan ayunan pelan membawanya ke alam mimpi. Saat hari semakin gelap, taman mulai sepi.

Lana bimbang, antara pulang ke rumah atau tetap di sini. Ia masih enggan menghadapi kesendirian di rumahnya yang besar. Perutnya keroncongan, sejak pagi belum terisi apa pun. Lana kemudian bangkit, berjalan ke minimarket terdekat, memutuskan mengisi perutnya terlebih dahulu.

Minimarket itu menyambutnya dengan sapaan ramah karyawan. Lana menuju rak makanan favoritnya yang menyuguhkan sekotak choco pie, onigiri salmon, susu pisang, dan es matcha latte. Cukup untuk mengenyangkan perutnya hingga malam tiba. Ia menemukan bangku di sisi minimarket yang menghadap jalan yang ramai, ia pun memutuskan untuk menikmati makanannya di sana. 

Setelah membayar, Lana duduk, menghabiskan makanannya dengan lahap. Makanan lezat ini tak pernah mengecewakannya, hiburan kecil di tengah kesedihan. Mulutnya penuh dengan onigiri, matanya menatap keramaian, tanpa menyadari seseorang duduk di sampingnya, memperhatikannya.

Seseorang yang menahan tawa melihat pipi Lana yang menggembung, seperti ikan buntal. Lana akhirnya menyadari kehadiran seseorang. Ia menoleh, mulutnya masih penuh, dan mendapati Sakha menatapnya dengan senyum santai.

Lana mengerutkan kening, matanya berkedip bingung. Sakha hanya tersenyum melihat kebingungan di wajah Lana. 

Lana menelan makanannya, tak sabar bertanya. "Kamu sedang apa di sini?"

"Tadi lewat, lihat kamu, jadi aku masuk," jawab Sakha santai.

Lana mengangguk, melanjutkan makannya. Ia tak tahu Sakha berbohong, sebenarnya ia sudah memperhatikan Lana sejak di taman. Ia tak berani mendekat, melihat Lana yang murung, Sakha putuskan untuk membiarkannya sendiri dahulu.

Saat melihat Lana masuk minimarket dan tampak lebih baik saat makan, Sakha memberanikan diri mendekat. Lana mengangguk, menggeser choco pie ke arah Sakha, lalu melanjutkan makannya. 

Sakha mengambil choco pie, membukanya, dan menggigitnya. 

"Hmm... enak juga," serunya. "Kamu sering makan di sini?"

Lana mengangguk. Ia sering membeli makanan di sini saat malas memasak dan ingin makanan praktis. 

"Nonton yuk. Aku traktir," ajak Sakha.

Lana meliriknya sejenak, lalu menggeleng. 

"Mau ke rumah, ketemu nenek?"

Lana kembali menggeleng sebagai jawaban. 

Sakha menghela napas, mengusap puncak kepala Lana, membuatnya menoleh. 

"Kamu baik-baik saja?" tanya Sakha lembut.

Pertanyaan itu membuat Lana membeku, rasa sesak kembali menyeruak. Sentuhan Sakha menghangatkan hatinya, namun matanya berkaca-kaca. Lana menurunkan tangan Sakha perlahan. 

"Aku baik-baik saja," jawabnya pelan, memalingkan wajah.

"Ikut aku yuk!" ajak Sakha. 

"Ka, aku mau sendiri ya, please! Aku sedang tak ingin melakukan apa pun," mohon Lana, suaranya sedikit meninggi, membuat Sakha terkejut.

Sakha mengangguk mengerti. Keduanya lalu terdiam, menatap jalanan yang mulai sepi. Lana menghabiskan minumannya. 

Sebenarnya Ia merasa bersalah menolak ajakan Sakha, namun energinya telah habis, ia tak sanggup berpura-pura tersenyum. 

Ia benar-benar lelah.

...--------...

Sakha mengantarkan Lana pulang, langkah kaki mereka menyusuri jalanan yang remang-remang. Jarak minimarket ke rumah gadis itu ternyata tak terlalu jauh, hanya sekitar 700 meter. Sakha memutuskan untuk menemani Lana berjalan pulang, menjaga langkahnya agar tak terlalu cepat, memberikan ruang bagi keheningan yang menyelimuti mereka. 

Lana tenggelam dalam pikirannya, enggan memecah kesunyian, sementara Sakha berusaha memahami, memberikan waktu bagi gadis itu untuk menenangkan diri.

Tak lama, sekitar lima belas menit berlalu, mereka tiba di depan rumah Lana yang gelap gulita. Rumah itu sunyi, tak ada cahaya yang menyambut. Sakha menyadari, setiap kali ia mengantarkan Lana pulang, rumah itu selalu kosong, sunyi seperti tak berpenghuni. Ke mana perginya orang tua gadis itu? tanya Sakha dalam hati.

"Terima kasih sudah mengantarku pulang," ucap Lana, suaranya pelan, nyaris berbisik. Ia menggigit bibirnya, seolah ada kata-kata yang ingin diucapkannya, namun ragu. 

"Maaf, tadi aku..." Lana tak melanjutkan kalimatnya, matanya tertunduk, menatap ujung sepatunya yang kotor. "Aku tidak bermaksud membentakmu tadi. Aku..."

Belum selesai Lana berbicara, tubuhnya terhuyung ke depan, dan dalam sekejap, ia merasakan kehangatan yang menyelimuti tubuhnya. Sakha menarik gadis itu ke dalam pelukannya, mendekapnya erat, mengelus rambutnya dengan lembut, berusaha menenangkan badai yang berkecamuk di dalam diri Lana.

"Sa... Kha..." bisik Lana, suaranya bergetar.

"Lana..." Sakha berbisik, suaranya lembut, penuh kasih.

Lana tertegun, hatinya berdesir. Baru kali ini ada seseorang yang memanggil namanya selembut itu, penuh perhatian.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu hari ini, tapi..." Sakha mengeratkan pelukannya, seolah tak ingin melepaskan Lana. "Setidaknya saat bersamaku, jangan berpura-pura kuat, jangan menyembunyikan kesedihanmu."

"Saat bersamaku, tak perlu tersenyum jika hatimu menangis, tak perlu bersikap ramah jika kamu lelah."

Sakha menyentuh wajah Lana dengan kedua telapak tangannya, mengangkat wajah gadis itu agar menatapnya. Jarak mereka sangat dekat, hembusan napas terasa hangat di kulit masing-masing. Jantung keduanya pun berdegup kencang, seolah ingin melompat keluar dari dada.

"Saat bersamaku, jadilah dirimu sendiri," ucap Sakha, matanya menatap dalam mata Lana, menyampaikan ketulusan hatinya.

1
Rita Riau
tuh Shaka dengerin betapa baiknya Lana,dan kamu hanya seorang pecundang
Rita Riau
bagus Lana,jgn lemah bikin hidup di Shaka dalam penyesalan seumur hidup
Rita Riau
terlalu bego kamu Lana kalo mau di bodohi oleh manusia seperti si Gani
Rita Riau
hadeeh,,, mampus aja sekalian Sofia ga simpati aq
Rita Riau
udah mau mati baru ingat anak yang rak di inginkan. basi
Rita Riau
takdir benar benar kejam mempermain hidup Alana,,, kasihan Lana,,
Rita Riau
Lana,ga salah kha,,, kamu salah besar kalo membenci Alana,,, yg salah itu bapak nya.
Rita Riau
berarti yg nabrak ayah Shaka sampai meninggal itu si putra ayah Alana. rumit
Rita Riau
kasian Alana, punya ayah tapi seorang pecundang dan memiliki seorang ibu namun lebih bagus ibu ayam,,
Rita Riau
Lana,kamu bersama Shaka aja biar waktu yang membalas semua perbuatan orang tua mu,,
tak bapak tak ibu sama aja dua duanya jahat sama anak sendiri
Rita Riau
ga apa" Sofia terus aja dgn sikap mu yang tak menganggap ada anak mu, akan ada hari balasan karena hukum alam itu berlaku tabur tuai juga nyata
Rita Riau
kasian banget Lana, nanti kalo kedua orang tua datang dgn penyesalan ga usah dipedulikan juga.abai kan
Rita Riau
bahagia kan diri mu Lana walaupun tanpa kasih sayang orang tua mu.
Rita Riau
nyesek banget dgn nasib Lana,,, punya orang tua tapi seperti yatim piatu. bapak ibunya cuma pandai bikin setelah hadir di sia sia kan,,, bener bener orang tua egois,,
Rita Riau
izin mampir ya Thor,,, 🙏
CantStopWontstop
Aku udah jatuh cinta sama cerita ini, semoga thor terus update terussss!
Abadon007
Nggak sia-sia baca ini. 💪
Coralfanartkpopoaf
Cerita yang menghanyutkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!