NovelToon NovelToon
Anak Tersembunyi Sang Kapten

Anak Tersembunyi Sang Kapten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Tentara / Cinta Lansia / Menikahi tentara / Tamat
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Deyulia

Juara 1 YAAW 2025 periode 1 kategori 2

Setelah lulus SMA, Syafana menikah siri dengan kekasihnya yang baru saja lulus Bintara TNI-AD. Sebagai pengikat bahwa Dallas dan Syafana sudah memiliki ikatan sah. Pernikahan itu dirahasiakan dari tetangga maupun kedinasan.

Baru beberapa hari pernikahan siri itu digelar, terpaksa Dallas harus mengikuti pendidikan selama lima bulan serta masa dinas dua tahun. Mereka berpisah untuk sementara.

"Nanti setelah Kakak selesai pendidikan dan masa dinas dua tahun, kakak janji akan membawa pernikahan kita menjadi pernikahan yang tercatat di kedinasan," janji Dallas.

"Kak Dallas janji, harus jaga hati," balas Syafana.

Namun baru sebulan masa pendidikan, Dallas tiba-tiba saja menalak cerai Syafana. Syafana hilang kata-kata, sembari melepas Hp nya ke ubin, tangan Syafana mengusap perutnya yang kini sudah ditumbuhi janin. Tangis Syafana pecah seketika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 Pertemuan Itu

     Dallas keluar dari kesatuannya tepat jam 12.00 Wib, bersamaan dengan jam istirahat. Dallas sekalian ijin untuk tidak apel siang, karena hari ini ia akan memenuhi janjinya menemui Syafana.

     Dallas membulatkan tekad akan menemui Syafana di kafe yang disebutkan Syafana di pesan WA nya kemarin. Meskipun Dallas belum tahu di mana tepatnya kafe Saung Seubeuh itu, tapi nama kafe itu memang cukup familiar dan pernah didengarnya.

     Dallas pun segera memacu mobilnya menuju kafe yang disebutkan Syafana. Dan ternyata kafe itu masih terletak di kota di mana Syafana tinggal. Sepertinya Syafana sengaja mencari tempat pertemuan yang tidak jauh dari rumahnya.

     "Aku pasti menemukannya." Dallas yakin bisa menemukan kafe Saung itu, terlebih dirinya sudah mencari di map, dan dia sudah mengikuti arahan map. Tidak hanya itu, Dallas juga sempat bertanya pada orang yang dilaluinya. Jawaban mereka ternyata sama seperti apa yang ditunjukkan di dalam map.

     Sebelum waktu menunjukkan ke angka dua siang, Dallas sudah tiba di kafe itu. Sebuah kafe dengan konsep menyatu dengan alam. Dengan pemandangan di setiap saung terdapat hamparan sawah yang menyejukkan mata. Sungguh luar biasa. Suasana pedesaannya sangat kental sekali.

     Sebelum Dallas memilih satu saung untuk ditempatinya, Dallas berusaha menghubungi Syafana. Ia akan memberitahu bahwa ia akan memilih salah satu saung yang paling ujung.

     Namun, belum sampai Dallas menghubungi, sebuah pemberitahuan dari Syafa muncul di layar HP nya. Dallas segera membuka pesan WA dan membacanya.

     "Aku sudah menempati satu saung, saung paling ujung dekat kolam ikan," beritahunya. Dallas bersorak, padahal saung itu sudah menjadi incarannya sejak tadi, ternyata Syafana sudah menempatinya. Sepertinya Syafana datang ke tempat ini berusaha untuk tidak didahului Dallas.

     Dallas berjalan menuju saung yang disebutkan Syafana tadi. Dia merasa akan bertemu seorang kekasih yang lama tidak bertemu. Jantungnya berdebar-debar, sementara hatinya berdesir hebat.

     Setelah mengirimkan pesan WA kepada Dallas, Syafa berdiri dan duduk di tiang saung, menatap kolam ikan dan hamparan sawah di depannya yang menyejukkan mata. Sengaja tempat ini ia pilih, setidaknya hamparan sawah ini bisa sedikit menghibur hatinya yang terluka, apabila terkenang kisah lama yang ditorehkan Dallas.

     Syafana menghirup nafas dalam-dalam sebelum Dallas benar-benar sampai. Ia tidak mau larut dalam buaian Dallas atau terkesan memalukan saat bertemu lelaki itu. Syafana ingin terlihat tegar dan tetap anggun di mata Dallas, agar Dallas berpikir saat dirinya disia-siakan tidak ada hal yang bisa membuatnya terpuruk atau hancur.

     Langkah Dallas semakin mendekat, ia menemukan sosok tubuh yang dia kenal meskipun sudah 19 tahun lalu ia abaikan, dan beberapa minggu lalu pernah bertemu tanpa sengaja itu, kini tengah duduk di tiang saung menghadap hamparan sawah.

     Ada rasa segan ketika Dallas akan menyapa. Punggung itu seperti sebuah tirai keangkuhan yang pastinya akan sulit ia gapai. Tapi, Dallas sudah terlanjur tiba, dan ia tidak mungkin mundur lagi. Kalau bisa dan diijinkan, Dallas ingin memeluk punggung itu dan membawanya ke dalam pangkuan, lalu ia sandarkan di dadanya. Akhhh semua itu hanya angan belaka.

     "Assalamualaikum." Dallas menyapa.

     Tubuh itu tertegun, dengan mata mulai bermain kiri dan kanan. Perlahan ia menuruni tiang saung lalu membalikkan badan dengan lambat menuju arah suara. Hati Syafana mendadak berdesir dan berdebar, padahal ia sejak tadi sudah menguatkan hati dan tekad, tidak akan luluh atau lemah ketika berhadap-hadapan dengan Dallas.

     "Waalaikumsalam," balasnya dengan seulas senyum yang sama sekali tidak pernah Dallas bayangkan. Dallas tertegun takjub, melihat pemandangan di depan mata, yang ternyata lebih indah dari hamparan sawah di hadapannya.

     Syafana tersenyum padanya seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Beda ketika mereka bertemu tanpa sengaja di trotoar simpang empat saat Syafana ditolongnya. Syafana seakan tidak suka saat bertemu dengannya. Tapi, kali ini sangat berbeda. Syafana melemparkan senyum padanya dan menyambut kedatangannya.

     "Syafana," gumam Dallas diambang bingung dan heran.

     "Silahkan duduk, untuk apa berdiri di sana?" tegur Syafana masih sangat tenang. Dallas terkejut, ia seakan tersadar dari lamunannya. Dallas membuka sepatu tentaranya, lalu ia menaiki lantai saung yang terbuat dari bilah papan kayu yang mengkilat. Dia duduk lesehan berhadapan dengan Syafana. Di atas meja sudah ada air kelapa muda dengan batoknya, sepertinya Syafana sudah memesankan minuman alami itu untuknya.

     "Dek, kamu sudah pesan makanan?" Dallas memberanikan bertanya. Tidak sah rasanya sudah ke kafe dengan pemandangan seeksotis dan alami ini, tidak menikmati kulinernya. Syafa menggeleng, lagipula ia memang tidak berniat untuk makan.

     Dallas berniat mencari seorang pelayan kafe. Dengan cepat, dua orang yang sepertinya pelayan kafe itu datang ke saungnya dan menanyakan makanan apa yang akan dipesan Dallas.

     "Menu paling spesial di kafe saung ini," jawab Dallas tanpa mempertanyakan apa saja menu spesial itu. Kemudian pelayan itu segera bergegas untuk mengeksekusi pesanan Dallas.

     "Dek, terimakasih sudah bersedia datang dan menemui kakak." Kalimat itu terlontar di balik kebingungan yang masih melanda Dallas. Dia seperti orang yang benar-benar keder, padahal pertemuan ini hal yang sudah lama dia impi-impikan, tapi kenapa saat berhadapan seperti ini, wibawa Dallas seolah meluncur ke bawah?

     Sebuah kecantikan yang sudah dia kagumi sejak dulu, kini hadir kembali di depan mata. Memberikan binaran mata yang indah, dengan bibir yang mengkilat mengulaskan senyum. Tatapnya yang teduh dan selalu menunduk, mampu membuat Dallas gugup dan mati kuku.

     Dallas membenahi sikapnya, ia tidak boleh kehilangan kharismanya meskipun saat ini dia sedang terkagum-kagum pada sosok yang dulu sedekat kulit ari. Sangat dekat, bahkan pernah berbagi nafas dan peluh kehangatan atas nama sebuah cinta.

     "Kabar kamu bagaimana, sehat, Dek?" tanya Dallas seraya membuka jaket loreng yang selalu menutupi seragam tentaranya. Deburan angin sawah, sepertinya tidak sabar ingin Dallas nikmati.

     Sebuah pemandangan yang rasanya masih sama seperti dulu. Sebuah dada yang bidang tubuh yang kekar terpampang di sana, dengan dilengkapi atribut yang berbeda tidak seperti dulu.

     Syafana menatap sekilas pundak Dallas, ada yang banyak berubah. Pangkatnya ternyata sudah Kapten. "Cepat banget Kak Dallas, eum lelaki itu naik pangkat. Sepertinya dia sempat sekolah Capa," tebaknya dalam hati.

     Tiba-tiba saja sudut mata itu seperti mendorong-dorongnya untuk mengeluarkan air mata, mengingat selama ini Sakala selalu merindukan sosok papa. Dan kini sosok itu tepat berada di hadapannya. Masih sangat tampan, akan tetapi dengan tampilan yang dewasa.

     Hampir saja Syafana terlena dalam buaian emosi jiwa yang sejak dulu dipendam di dalam dadanya. Ingin rasanya Syafana meraih kerah Dallas lalu menariknya dan memukul-mukul sekujur dadanya yang bidang itu untuk mengungkapkan bahwa saat ini Syafana marah padanya.

1
Selvy Anton
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Syamsiar Samude
semoga sj bidan Dista tdk gila mna tahu Syafana lg hamil, trll kepo jd org syirik dengki dipelihara buknx sdh hijrah tp mngkn krn dasarx trlalu trobsesi buknx brsyukur sdh pux suami seorng dokter
Syamsiar Samude
dasar cemburu buta tdk tahu diri & tdk pux malu pdhal sdh pux suami tdk tahu kekurangan & jeburukan diri sendiri malah jd provokasi yg bukan pd t4x apa mngkin dia tdk bahagia ya thor 🙂
Syamsiar Samude
Sakala sengaja dtg telat utk mnghindari teman sekantorx papa Dallas, Dallas sdh tdk sabaran nyosor mw malam kedua krn prtamax sdh ada hsilx Saka semoga Saka segera pux adek baru ya thor😅
Syamsiar Samude
Dallas blm mnikah sdh bucin akut reader pd dibuat ikut manyun 😅
Syamsiar Samude
mngkin si bidan tdk bahagia dgn suami ke2x apalg tdk bs pux ank hingga dia tdk rela Dallas mnikah lg n bahagia dg irg lain, pdhl sdh hijrah pke hijab tp hatix msih penuh syirik n dengki yg pstix dia akan shock n struk sekalian bila tahu Dallas mnikah dg org yg sll ada dihatix
Syamsiar Samude
entah ya thor gimna tanggapan n reaksi si bidan dista tahu Syafanalah org yg sll Dallas cintai smg sj dia tdk struk at pingsan mau seenak jidat cerita yg bukn2 pdhl dialh yg tdk oux rasa malu 🤭
Syamsiar Samude
cemburux bidan dista brimbas dendam kluargax yg semena2 sm Dallas justru cerita yg bukn2 tdk sepantas brbuat bgtu krn km jg sdh mnikah lg, dista akan lbh shock lg tahu nntix Syafana mntan istrix Dallas
Syamsiar Samude
smga sj bidan dista tdk brcerita yg bukan2 ttg Dallas krn justru dialh yg tdk tahu diri mncintai dg sepihak penuh obsesi
Syamsiar Samude
ibu bidan ta thor dia nnt akan kaget klw Syafana mntan istri sirix Dallas
Syamsiar Samude
Aku sdh tua tp knpa ikut greget ya thor bhagia lihat org lain bahagia meski sy tdk prnah bhagia krn tdk mnikah dgn org yg dicintai tp ttp bahagia melihat diax bahagia 🤭
Lina Zascia Amandia: Masya Allah... ceritanya Bunda menikahnya bukan dgn pria idamannya ya? Sbr Bun. Siapa tahu kebahagiaan justru ada di suami bunda yg saat ini.
total 1 replies
Syamsiar Samude
tetap semngat thor sehat sukses sllu dimudahkan segala urusan
Syamsiar Samude
semoga Saka bisa mbuat Syafana mau tinggal merawat Dallas smga nnti saking bucin n bahagiax mrka imbas ke raederx thor 😅
Syamsiar Samude
Syafana mulai kepo ya thor lama2 saling bucin & readerx thor pd bs bahagia 😅
Syamsiar Samude
Mungkin krna trlalu baik hatix Syafana sampai bgtu sakit hatix dgn keadaan sewktu di talak lgsung lewat hp jrn tekanan orgtuax hingg memutuskan tlpn scra sepiha tnpa pnjelasan yg bisa Syafana ketahui
Syamsiar Samude
km bukn Tuhan syafana tp org lain sdh bgt tulus mnta maaf atas salah jg khilafx yg jg korban dr egoistis tp sikap & tanggapnmu trhdp sesama sprt iblis yg tdk mw sujud kpd Nabi Adam
Syamsiar Samude
entahlah gimana endingx trserah thor sj, Dallas sebaikx menerima semua takdirx klw bisa melupakn Syafana & membuka hati utk orglain yg smg lbh baik & mw menerimanya dg tulus ikhlas 😥
Syamsiar Samude
Thor dibikin mninggal sj Dallas biar Syafana yg mnyesal seumur hidupnya krn dallas jg sdh brp kali minta maaf bahkan smpai brsujud tp iblis lbh mnguasaix lupa kpd Yang Maha SegalaNya apapn keadaannya smua Innalilahi Wainna Ilaihi Raji'un Lahaula Wala Quwwata IIlah Billah
Syamsiar Samude
Semoga dg pertemuan dg ibux Dallas bisa membuat Syafana hatix luluh & memaafkan mrka
Syamsiar Samude
Semoga semua yg telah di jalani dlm hidup ada hikmahx & saling memaafkan Allah Sang Maha Agung sj Maha Pengampun sebesar apapn dosa tiap hamba-Nya selagi kita tulus bertaubat kepada-Nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!