Ayu, seorang gadis desa yang bekerja sebagai perawat di sebuah puskesma di daerahnya, tak sengaja mengenal seorang yang tinggal di Jakarta, hanya karena ia salah mengirim pesan.
Hanya karena berbeda satu angka dibelakang nomor ponsel temannya. Membuat Ayu mengenal Sosok Ardi, pria kesepian yang di tinggal menikah oleh kekasihnya.
Bagaimana kisah mereka?
Akankah hanya sebatas pacar online saja atau mereka akan bertemu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lamaran Randy
Saat malam hari setelah makan malam, Ayu kembali menghampiri ponselnya dan kembali melihat pesan dari Ardy di sana yang mengatakan jika dia mencintainya, dia akan datang dan menjadikannya miliknya.
Ayu tak membalas pesan tersebut, ia hanya terus menatapnya. Hati kecilnya sangat bahagia membaca pesan tersebut. Namun, ada rasa takut di hatinya, ada rasa bimbang dan juga cemas. Ia tak tahu perasaan apa yang dirasakannya saat ini.
Suara ketukan terdengar dari balik pintunya, Ayu pun beranjak dari tempat tidur dan membuka pintu dan ternyata itu adalah Chika.
"Chika, ada apa?" tanya Ayu yang melihat wajah adiknya itu terlihat panik. Chika tak menjawab, ia hanya langsung masuk dan menutup kembali pintunya.
"Kak, di luar ada Rendy dan keluarganya, sepertinya dia ingin melamar Kakak," ucap Chika membuat Ayu sangat terkejut.
"Kamu ini bicara apa sih, itu nggak mungkin. Aku belum menerimanya. Dia mengatakan jika aku menerimanya baru dia akan datang," ucap Ayu tak percaya.
"Chika serius, Kak."
Di saat mereka tengah berbicara, pintu Ayu kembali diketuk dari luar. Ayu dan Chika saling menatap.
Ayu membuka pintu kamarnya dan melihat yang mengetuk adalah ibu.
"Ibu, ada apa?" tanya Ayu berpura-pura tak tahu dengan apa yang terjadi di luar sana.
Sama halnya dengan Chika, ibu langsung masuk dan juga menutup pintunya. Ia menarik Ayu ke tempat tidur kemudian mereka duduk berhadapan di sisi tempat tidur.
"Bukannya kamu mengatakan jika Ardy mau datang?" ucap ibu membuat Ayu pun mengangguk.
"Aku juga nggak tahu, itu hanya katanya falam pesan, ini dia juga baru ngirim pesan. Jika dia akan datang."
"Apa kamu yang meminta Rendy untuk datang?" tanya ibu membuat Ayu menggeleng cepat.
"Nggak, Bu. Aku nggak pernah mengatakan apapun pada Rendy, aku juga bahkan belum menerima pernyataan cintanya," ucapnya.
Mendengar itu ibu menghela nafas, entah mengapa dari cerita dan membaca chat anaknya ia merasa Ardy akan datang, tapi bagaimana ini Rendy juga sedang melamar putrinya di luar sana dan ia bisa melihat jika suaminya menyetujui akan lamaran Rendy.
"Coba kamu tanya kepada Ardy, apakah dia benar-benar akan datang dan kapan?" ucap ibu membuat Chika langsung mengambil ponsel kakaknya dan memberikan kepada Ayu.
Ayu langsung menelpon nomor Ardy. Namun, beberapa kali menelpon nomor Ardy tak aktif.
"Ibu! Ayu!" teriak ayah dari luar membuat mereka bertiga langsung melihat ke arah pintu dan terlihat pintu terbuka.
"Kalian ada di sini, ayo, di luar ada tamu kita temui dulu," ucap ayah membuat Ayu hanya mengangguk begitu juga dengan ibu.
"Ibu, bagaimana ini?" tanya Ayu bingun.
"Kita keluar dulu, nanti kita minta waktu saja," jawab Ibu.
Mendengar itu, Ayu pun keluar bersama ibunya, begitupun dengan Chika. Mereka bertiga duduk di satu kursi panjang yang sama, sementara di depan mereka duduk Rendy, Ayah dan ibunya begitupun di kursi single. Ayah duduk di sana.
"Ayu, Nak Rendy dan kedua orang tuanya datang ke sini untuk berniat baik, ia ingin melamarmu. Bagaimana? Apa kamu menerimanya?" tanya ayah.
Mendengar pertanyaan itu, Ayu melihat ke arah ibunya. Ia tak tahu harus menjawab apa, dia juga melihat ke arah Rendy. Ada rasa kesal di hatinya, mengapa Randy datang tanpa memberitahunya dan mengapa ia datang padahal dia sudah meminta waktu untuk memikirkan pernyataan cintanya, apakah ia akan menerima atau menolaknya.
ngk apa2 uda halal di mata hukum dn agama sikat bang Ardy😘❤🌹
rasa di cintai dr pasangan kita itu sangat lah istimewa