NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Mr. Arogan

Menikah Dengan Mr. Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dendam Kesumat
Popularitas:393.7k
Nilai: 4.2
Nama Author: Indah Mawarni

Mila terjebak oleh keadaan. Ia terpaksa harus sabar mendengar cacian dari Angga. Angga sangat membenci Mila. Karena menurut Angga, Mila adalah wanita miskin, rendahan yang hanya ingin menikmati kekayaan keluarganya.

Mila juga sangat membenci Angga semenjak kejadian yang menimpa dirinya bersama Angga. Angga adalah satu-satunya orang yang tidak ingin Mila temui lagi di dunia ini tapi, takdir berkata lain. Dimana pun Mila berada pasti ada Angga.

Walaupun keduanya saling bermusuhan, tapi mereka tidak menyadari bahwa setiap hari mereka saling bertemu dan bersama. Kapankah benih-benih cinta akan tumbuh di hati mereka?

Baca kisah Mila dan Angga hanya di Novel toon dengan judul Menikah dengan Mr. Arogan.

Jangan lupa like dan share nya ya.... Terima kasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Mawarni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Riwayat Penyakit Jantung

Mila masih tetap tidak ingin memandang Angga. Ia yakin, jika Angga tidak tulus mengatakannya. Ia tahu betul seperti apa Angga itu. Kesalahannya benar-benar tidak bisa termaafkan lagi. Apapun yang Angga katakan, Mila tidak akan mempercayainya lagi. Menurutnya ini adalah trik supaya Angga bisa menyakitinya lagi.

“Aku tahu, kesalahanku tidak bisa dimaafkan. Tapi, aku benar-benar menyesal. Apa yang bisa aku lakukan untuk menghapus semua penghinaanku di hati dan di benakmu?”, lanjut Angga dengan penuh kesungguhan.

“Pergilah dari hadapanku”, jawab Mila pelan sambil mengeluarkan air matanya.

Sebenarnya Mila tidak ingin mengucapkan perkataan itu. Namun, rasa sesak yang di rasakannya membuat mulutnya tidak terkendali. Ucapan itu keluar begitu saja dari mulutnya. Apalagi dengan kembalinya ingatan di mana Angga selalu saja mengganggunya dan berkata kasar padanya.

“Aku mohon Mil maafkan aku”, ucap Angga lagi sambil menyentuh tangan Mila.

“Jangan sentuh aku lagi!”, Seketika suara Mila menggelegar. Suara yang terdengar kuat namun bergetar seperti ketakutan. “Apa belum puas kamu melakukannya? Belum puas kamu karena aku belum terbunuh? Apa kamu pikir aku bisa mempercayaimu begitu saja? Selamanya aku nggak akan bisa percaya dengan orang yang sudah menghancurkan hidupku dan ingin membunuhku!”, lanjut Mila dengan berapi-api.

Tidak di sangka Mila akhirnya mengeluarkan suaranya. Ia benar-benar merasakan sesak di dadanya dan tanpa sadar ia menceritakan kejadian yang ia alami dengan Angga yang belum diketahui oleh orang lain.

“Tunggu! Angga ingin membunuhmu?”, tanya Mama Siska yang tengah kaget.

Mila pun nangis sejadi-jadinya. Mama Siska langsung memeluk Mila. Ia juga merasakan kesedihan yang Mila rasakan. Kemudian, Mama Siska menatap dingin ke arah Angga. “Apa yang sebenarnya kamu lakukan pada Mila!”, ucap Mama Siska masih dengan suara yang pelan namun penuh dengan penekanan.

Angga hanya berlutut di lantai, menundukkan kepalanya tanpa mengatakan sepatah kata pun. Ia tidak tahu harus bagaimana. Apakah harus mengatakan semuanya pada mereka atau menyembunyikannya. Oh, berapa pengecutnya dia saat ini. Angga merasa dirinya hanya seorang pecundang.

“Angga!”, teriak Mama Siska saat melihat Angga hanya diam saja. “Katakan! Apa yang sebenarnya kamu lakukan pada Mila!”

“Brengsek!” Papa Roy sudah tidak tahan lagi. Ia berjalan mendekati Angga dan...

Bugh!

Papa Roy memukul Angga sekuat tenaganya. Sampai tubuh Angga terhempas hingga tersungkur. Namun, Angga tidak melakukan perlawanan apa pun. Tidak sampai di situ saja, Papa Roy terus menghajar Angga habis-habisan. Dari menendang, memukul dan menampar Angga.

“Katakan!”, ucap Papa Roy sambil mencengkram kerah baju Angga. “Apa benar kamu ingin membunuhnya?”, lanjut Papa Roy yang sudah geram terlihat dari otot rahangnya yang menegang.

Angga mengatur napasnya. Dengan wajah yang sudah lebam, ia melihat ke arah Mila yang masih menangis dipelukkan ibunya. Kali ini, Angga pada akhirnya menganggukkan kepalanya. Dengan terbata-bata ia menceritakan semua kejadiannya setelah orang tuanya menyalahkannya dan mengusirnya dari rumah. Angga juga mengakui saat itu ia begitu benci dengan Mila karena ia menilai Mila sebagai wanita murahan yang akan menguasai hartanya. Saat itu Angga mulai merencanakan untuk membalas dendam pada Mila.

Angga mempunyai kesempatan saat tahu Mila mencalonkan diri di sekolah milik mereka. Dengan menerima Mila begitu saja untuk mempermainkannya dan mempermalukannya. Tapi, saat tahu acara pernikahan Tasya berlangsung, Angga benar-benar hilang kendali. Ia mabuk lagi dan mendatangi Mila berniat untuk menodai Mila lagi sekaligus menghancurkannya. Saat itu ia ingin sekali Mila enyah dari muka bumi ini.

Angga mengakui semuanya. Ia juga mengaku hendak menusuk Mila menggunakan pecahan botol kaca. Tidak ada yang di sembunyikan oleh Angga. Agar Mila yakin jika dirinya sungguh-sungguh menyesali perbuatannya.

“Oh, Astaghfirullah. Aku melahirkan seorang monster”, ucap Mama Siska yang sangat kaget dan takut mendengar penjelasan Angga. “Memang benar! Angga tidak pantas untukmu, sayang. Kita batalkan saja pernikahan kalian”, ucap Mama Siska pada Mila.

“Jangan Ma, jangan di batalkan...”, pinta Angga dengan wajah yang sedih.

Bugh! Sebuah pukulan dari Papa Roy di wajah Angga.

“Diam! Kau tidak berhak untuk menghentikan kehendak kami!” ucap Papa Roy.

Mama Siska dan Reina menemani Mila untuk berjalan menuju pintu. Mama Siska telah berjanji akan mengurus biaya hidup Mila dan juga tempat tinggal. Walaupun begitu, Mila terus saja menolak niat baik itu.

Angga ingin mengejar, namun di cegah oleh Papa Roy. “Mila, tolong jangan pergi! Aku akan melakukan apa pun untuk menebus semua kesalahanku!”

Namun, mereka tidak mendengarkan Angga. Mereka terus berjalan menuju pintu. “Mil, aku mohon. Jangan pergi”, pinta Angga lagi dengan suara yang begitu lirih.

Lalu, Angga melihat anak buahnya berada di dekat pintu. “Tutup pintunya!”, perintah Angga.

“Jangan! Awas kalian kalau berani menutup pintu itu!”, sahut Papa Roy untuk mengambil alih perintah.

“Tutup cepat!”

“Jangan!”

Tapi, pada akhirnya mereka  menutup pintu rumah itu. Mencegah kepergian Mila. Angga pun tersenyum lega.

“Mereka itu anak buahku Pa”, ucap Angga sambil tersenyum mengejek.

Papa Roy mengumpat dalam hatinya. Ia tidak bisa lagi menghentikan Angga. Angga pun mendatangi Mila dengan tertatih-tatih. Sekali lagi ia memohon pada Mila untuk tidak meninggalkannya. Dengan berlutut dan menundukkan kepalanya.

Mila masih tidak mau. Ia tetap ingin pergi. Sudah tidak ada lagi rasa percaya di hatinya pada Angga. Karena Angga selalu kasar padanya. Mila menjelaskan semua rasa sakit dan sesak di hatinya saat Angga semena-mena padanya.

Melihat putranya yang begitu tulus ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya, Mama Siska menjadi kasihan pada Angga. Tapi, Mila juga mempunyai hak untuk menentukan keputusannya.

"Ahhh! Jantungku", ucap Mama Siska kesakitan sambil memegangi dadanya.

Tiba-tiba Mama Siska jatuh pingsan. Semua orang berteriak dan mendatanginya untuk membangunkannya. Semua terlihat begitu khawatir. Terutama Mila. Ia juga ikut memanggil-manggil nama Mama Siska untuk menyadarkannya.

Kemudian, Angga langsung menggendong Mamanya dan membawanya ke kamar. Semuanya pun juga ikut ke kamar untuk melihat kondisi Mama Siska. Semua orang berupaya untuk membangunkannya. Lalu, beberapa saat kemudian, Mama Siska pun mulai sadar.

"Tante, maaf.. hiks. Ini semua gara-gara aku", ucap Mila menangis.

"Kamu nggak salah sayang. Tapi, memang tante punya riwayat penyakit jantung", jawab Mama Siska sedih.

Papa Roy, Angga dan Reina saling berpandangan. Pasalnya, mereka tahu jika Mama Siska tidak ada riwayat penyakit jantung. Lalu, mereka pun sadar jika Mama Siska telah memulai aksinya. Entah harus tertawa, sedih atau kesal mengingat Mama Siska telah menipu mereka sampai sekhawatir itu.

"Permisi", ucap seseorang yang berada di depan kamar.

Itu adalah dr. Frans. Ia memang biasa datang ke rumah itu jika ada yang jatuh sakit di sana. Umurnya masih terbilang muda. Yaitu seumuran dengan Angga. Lalu, Ia pun masuk dan meminta yang lain untuk keluar kecuali Angga.

***

1
Diana
Luar biasa
Indah MB: terima kasih ❤️❤️
total 1 replies
Sena judifa
jahatnya baron. Muara cinta kita mampir
Sena judifa
akhirx sembuh kau mila
Sena judifa
lanjut...lanjut
Sena judifa
penasaran farhan nemu yg dicari ngga y
Sena judifa
😂😂😂😂😂
Sena judifa
penasaran aku siapa sh orang itu
Indah MB: hahhaa... lanjut bacanya kak 😁
total 1 replies
Sena judifa
siapa sh dalangx
Sena judifa
syukur km sdh sadar mila
Sena judifa
siapa sh sahabat papa roy
Sena judifa
padahal farhan jgsuka sm mila knp ngga bilamg sejak dulu
Sena judifa
duh syukurlah....muara cinta kita hadir thor
Sena judifa
ooo farhan ini jahat jg y
Sena judifa
siapa yg kena?
Sena judifa
pantas aj farhan justru perhatianx ke mila
Sena judifa
aku jg pengen tau thor
Sena judifa
haduh apa niatx tasya nih
Sena judifa
haduh masuk lg tasya dlm hidup angga
Sena judifa
oalah
Sena judifa
jujur ngga ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!