NovelToon NovelToon
Booking Online

Booking Online

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Romansa / PSK
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki Amelia berhasil memikat hati seorang pria. Asmara yang menggelora mengantar Amelia pada titik keseriusan sang kekasih. Apakah hubungan mereka berjalan lancar sampai ke jenjang pernikahan? Apalagi setelah pria tersebut mengetahui jika Amelia ternyata seorang wanita panggilan.

Lantas, bagaimana Amelia melewati segala lika-liku kehidupannya? Apakah dia mampu meninggalkan dunia yang sudah membantunya mengobati luka di masa lalu atau justru semakin terjerumus di agensi yang menaunginya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berkenalan

Tepat pukul setengah dua dini hari, Jovana sampai di rumah agensi 'Butterfly'. Gadis cantik itu melangkah dengan anggun menuju teras rumah. Tanpa mengetuk pintu dia memasuki rumah megah tersebut.

"Hai,"

Jovana menyapa seorang gadis seprofesinya yang sedang duduk di ruang tamu. Namun, sikap ramahnya tak mendapat balasan dari gadis tersebut. Jovana tak menghiraukan hal itu. Dia terus mengayun langkah menuju kamarnya untuk beristirahat. Malam ini dia memutuskan untuk menginap di sini karena merasa lelah.

"Aku menginap di sini, Mi. Tugasku sudah selesai. Ahli spiritual itu ingin ditinggalkan karena harus meditasi setelah mendapat pelayanan," ucap Jovana saat mengirim pesan suara kepada Sari.

Setelah meletakkan ponselnya. Jovana segera membersihkan diri dan bersiap istirahat. Rasa lelah terasa di sekujur tubuh. Rasa kantuk mulai datang untuk menjemput Jovana menuju alam mimpi yang indah.

***

Kilau mentari menembus masuk ke dalam kamar yang ditempati Jovana. Gadis cantik itu sudah rapi dengan penampilan casual. Wajahnya dibiarkan tanpa polesan makeup. Setelah selesai bersiap, Jovana keluar dari kamar untuk menemui Sari sebelum pergi dari rumah ini.

"Pagi, Mi," sapa Jovana saat menghampiri Sari di ruang makan. Rupanya wanita paruh baya itu baru selesai sarapan.

"Pagi," jawab Sari sambil menuang air ke dalam gelasnya. "Kenapa tadi malam pulang cepat? Apa klienmu kurang puas dengan pelayanmu?" tanya Sari dengan tatapan menyelidik.

"Tidak ada masalah kok, Mi. Beliau hanya ingin menyendiri karena harus melakukan kegiatan spiritual. Aku disuruh pulang setelah selesai," jelas Jovana.

"Ya sudah kalau begitu. Tiga hari lagi pak Yan tiba di Jakarta. Siapkan dirimu," ucap Sari.

"Kebetulan sekali kalau begitu. Aku mau pulang ke Bandung hari ini, Mi. Besok sore mungkin aku sudah kembali ke Jakarta, Mi," jelas Jovana.

Setelah berbicara bersama Sari selama beberapa puluh menit, pada akhirnya Jovana pergi dari rumah tersebut. Dia harus mampir ke coffe shop nya terlebih dahulu sebelum pulang ke apartment untuk bersiap. Jovana mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang karena jalanan kota sedang macet.

"Akhirnya sampai juga. Haaah," gerutu Jovana dengan diiringi helaan napas yang berat setelah sampai di tempat parkir coffe shop.

Jovana memasuki coffe shop yang masih sepi itu. Hanya ada beberapa orang yang datang untuk menikmati menu yang ada di sini. Langkah Jovana harus terhenti tatkala ada seorang pria yang menghalangi jalannya.

"Selamat pagi," sapa Jovana dengan diiringi senyum tipis. Dia berusaha terlihat ramah meski sebenarnya tidak suka dengan sikap pria yang ada di hadapannya saat ini. "Ada yang bisa saya bantu, Kak?" tanya Jovana.

"Saya ingin komplain mengenai pelayanan di sini. Anda pemiliknya 'kan?" tanya pria tersebut.

"Iya. Kalau begitu silahkan duduk dulu, saya akan memanggil manager sebentar," ucap Jovana sambil mempersilahkan pria tersebut duduk di salah satu kursi.

"Tapi saya maunya komplain ke Anda," sergah pria tersebut.

"Baik. Silahkan duduk dulu. Saya mau ke ruangan sebentar." Kali ini tidak ada senyum manis dari wajah Jovana.

Jovana berlalu menuju ruang kerjanya. Dia menemui salah satu pegawainya untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Pegawainya pun mengatakan tidak ada sesuatu atau komplain dari pelanggan sejak kemarin.

"Kalau begitu tolong panggilkan Nina," ucap Jovana.

Tak lama setelah itu manager bernama Nina itu menemui Jovana. Dia pun menjelaskan jika tidak ada kendala apapun di coffe shop ini. "Mungkin pria itu ingin berkenalan dengan kak Amel karena kemarin saya lihat tiga kali dia datang. Pagi, sore dan malam. Bisa jadi dia ingin menawarkan produk ke Kakak," jelas Nina setelah melihat wajah pria yang sedang duduk di dekat pintu masuk.

"Ya sudah kalau begitu biar aku temui dulu. Apa sebenarnya yang dia inginkan," pungkas Jovana setelah mendengar penjelasan Nina.

Jovana mengayun langkah menuju meja yang ditempati pria tersebut. Kedatangannya disambut pria tersebut dengan senyuman yang sangat manis. Kekaguman terhadap Jovana terlihat jelas dari sorot matanya.

"Andra," ucap pria tersebut seraya mengulurkan tangan kepada Jovana.

"Amel," balas Jovana saat menjabat tangan pria berparas manis itu. "Jadi, apa yang sebenarnya Anda masalahkan dari cafe saya?" tanya Jovana tanpa basa basi lagi.

"Saya ingin menawarkan kerja sama," jawab Andra tanpa mengalihkan pandangan dari paras cantik Jovana.

"Kerja sama bagaimana?" Jovana mengernyitkan kening.

"Saya sebenarnya hanya sales marketing. Produk yang saya tawarkan adalah milik bos saya. Jadi, saya ada produk penggiling kopi terbaru. Tak hanya itu, saya juga memiliki mesin espresso terbaru," jelas Andra dengan lugas.

"Maaf saya tidak membutuhkan alat-alat tersebut karena saya sudah memperbarui semua mesin kopi saya," tolak Jovana dengan sopan.

"Baiklah. Saya juga ada produk kopi impor dan harganya sangat terjangkau. Kalau berkenan saya minta kartu nama kakak untuk pengiriman tester kopinya," jelas Andra.

Jovana mengernyitkan kening setelah mendengar penjelasan Andra. Dia menemukan kejanggalan pada pria yang ada di hadapannya saat ini. Instingnya mengatakan jika Andra memiliki maksud lain dari pertemuan ini.

"Apa yang sebenarnya Anda inginkan? Saya yakin Anda bukan marketing alat kopi ataupun produk kopi impor. Sebaiknya Anda tidak bertele-tele karena saya harus segera pergi." Jovana mulai kesal dengan pria yang ada di hadapannya saat ini.

Bukannya merasa takut, Andra justru tersenyum tipis mendengar ucapan Jovana. Dia suka melihat sikap Jovana yang dinilai to the point itu. "Saya sebenarnya ingin berkenalan dengan Kak Amel. Saya kagum dengan Kakak sejak kemarin saya bertemu Kakak di sana," jelas Andra sambil menunjuk meja yang kemarin ditempati Amel saat zoom meeting.

Jovana termangu mendengar penjelasan Andra. Dia tidak menyangka saja jika ada pria gentle yang meminta berkenalan dengan cara seperti ini. Sudah lama hati Jovana kehilangan bunga asmara. Hatinya terasa tandus karena luka di masa lalu. Seringkali berhubungan bersama pria hidung belang membuat Jovana melupakan masalah asmara.

"Lalu apa tujuan Anda jika sudah berkenalan dengan saya?" tanya Jovana.

"Jika memang diizinkan saya ingin mengenal Kakak lebih jauh. Saya tertarik dengan Kakak," jawab Andra tanpa rayuan.

Jovana mengamati paras tampan yang ada di hadapannya saat ini. Dia mengamati setiap lekuk di wajah Andra. Gadis asal Bandung itu hanya ingin memastikan jika Andra termasuk dalam kriterianya. Jovana segera mengalihkan pandangan tatkala tatapan matanya beradu pandang dengan Andra.

"Jadi, bagaimana?" desak Andra tanpa mengalihkan pandangan dari objek indah yang ada di hadapannya saat ini.

"Jika memang tujuan Anda ingin mengenal saya secara pribadi, ada banyak hal yang harus Anda penuhi. Saya memiliki banyak aturan dalam menjalin hubungan. Anda sanggup?" jelas Jovana dengan ekspresi wajah serius.

"Katakan saja apa aturannya." Andra semakin tertarik dengan Jovana setelah melihat sikap tegas yang ditunjukkan.

"Saya tidak suka memiliki pasangan yang posesif dan selalu ingin tahu urusan pribadi saya. Apalagi sampai mengatur kegiatan yang saya lakukan. Saya gadis tapi bukan perawan. Meski begitu tidak mau ada hubungan s3ksual saat menjalin hubungan bersama seorang pria. Sanggup?" jelas Jovana dengan detail.

Kali ini Andra lah yang terkejut setelah mendengar penjelasan panjang Jovana. Dia tidak menyangka saja jika Jovana memiliki aturan aneh dalam menjalin hubungan bersama seorang pria. Ada rasa penasaran yang begitu besar atas alasan yang mendasari aturan tersebut. Akan tetapi Andra tidak yakin jika Jovana mau menjelaskan alasan di balik semua itu.

"Jika tidak sanggup menjalani aturan yang saya buat, urungkan niat Anda untuk mengenal saya lebih dekat. Saya tidak suka membuang waktu hanya demi seseorang yang tidak pasti. Jika memang Anda sanggup memenuhinya, silahkan minta kartu nama saya kepada kasir. Permisi," ucap Jovana sebelum beranjak dari tempat duduknya. Lantas, dia pergi meninggalkan Andra yang termenung di tempatnya.

...🌹TBC🌹...

*Ingat ya! Jovana dan Amel adalah orang yang sama.

1
Bunda dinna
Entahlah,,ikut deg2an pas Amel ketemu sama Yanuar..
Takutnya kliennya ternyata bapaknya Andra atau malah Andra sendiri
Titik pujiningdyah: tenang. bisa lebih dari ini sih😆
total 1 replies
octa❤️
duh..harap2 cemas ni mo masuk konflik..🫣
octa❤️: mo bilang ikut alur..tapi ketar ketir juga..😃
Titik pujiningdyah: wkwkwkkw. mau yg berat atau ringan nih
total 2 replies
Bunda dinna
Andra belum tau cerita kelam yg di alami Amel..cinta dan ketulusan Andra yg bisa menolong Amel
Titik pujiningdyah: semoga aj begitu ya bund. mudah²an Andra gk berubah haluan
total 1 replies
Bunda dinna
kok g pernah dapat notif ya..jadi g tau pas update 😑
Bunda dinna: Ntun sering eror mungkin
Titik pujiningdyah: mungkin belum subscribe bunda? harusnya ada notif kalau up
total 2 replies
Eva Wahyuni
Semoga Allah bukakan pintu hati Amel supaya segera meninggalkan dunia kelamnya.. Aamiin.. Semoga Andra lelaki yang tepat untuk Amel, dan bisa menerima Amel dengan masa lalu nya.. semangat Thor 💪💪💪
Titik pujiningdyah: semoga saja mas andra mau menerima ya
total 1 replies
Bunda HB
Bertobat lah amel,apa gk kasian sma 2 org tua di alam kubur.melihat ank nya ber zina trs.org tua mu nangis amel.😢
Titik pujiningdyah: habis ini tobat ya bund
total 1 replies
Bunda dinna
Nyesek bacanya 🥺🥺🥺🥺
Titik pujiningdyah: sedih y bund
total 1 replies
Bunda dinna
Siap2 saja Yusuf jadi samsak napi di sel..
Bonyok
Titik pujiningdyah: kyakny lebih dari bonyok deh bund
total 1 replies
Bunda dinna
Andra pria gentle,,berani meminta restu pada neneknya Amel..
Titik pujiningdyah: 🤩🤩🤩🤩🤩🤩
total 1 replies
Bunda dinna
Amel kalau mau nengok si bapak tiri kenapa g bawa pasukan emak2 gitu..
Pasti mereka bakal suka rela membantu Amel buat kasih pelajaran..
Titik pujiningdyah: sayangnya kagak boleh rame2 nih kalau ke lapas
total 1 replies
Bunda dinna
Amel berhak bahagia bersama Andra..
Semoga Andra bisa membuat Amel terus bahagia dan berharga..
Titik pujiningdyah: ah semoga saja y bund
total 1 replies
Bunda dinna
Serem juga klien mami Sari..
Amel untungnya punya prinsip kuat..
Bunda dinna
Amel malah ketiduran,,nyaman ya Mel ada di samping Andra..
Titik pujiningdyah: dia pasrah aj sama keadaan
Titik pujiningdyah: dia pasrah aj sama keadaan
total 2 replies
Bunda dinna
Andra cerdas,,bisa peka dengan permasalahan Amel.
Kyk sudah rahasia umum kalau sudah berhubungan dengan bapak atau tiri..walau pun ada yg baik juga
Titik pujiningdyah: gk semua bpk tiri jahat. tp yg baik seribu satu
total 1 replies
Bunda dinna
Sedih,,miris banget 🥺🥺🥺🥺
Mardiana Edi
lego obat mujarab d kala jenuh☺️
Mardiana Edi
pengen tau seberapa tulusnya Andra klo udah tau cerita hidup Amel yg menyakitkan apakah bertahan atau menghilang tanpa kabar
Titik pujiningdyah: takutnya menghilang nih😌
total 1 replies
Bunda dinna
Hadeehh..harusnya orang kyk yusuf itu kasih kenangan dulu..minimal di jepit ke pintu dulu..
Bikin kesel,,ibunya Amel sadarnya telat juga..
Miris banget nasib Amel
Titik pujiningdyah: harusnya lebih dari itu
total 1 replies
Bunda dinna
Sumpah ikutan nangis,,sedih bacanya..
Ibunya Amel sudahsalah di awal..fatal akibatnya..
Titik pujiningdyah: terlena bu marini
total 1 replies
Bunda HB
Alhamdulillah skrg udah sadar kesalahan mu bu.demi laki2 biadab ank jdi korban mu bu.alim hya berkedok trnyata tukang judi,lacur,germo.pinter suruh org istifhar.gk tau nya hya Kedok...😦😉😉
Titik pujiningdyah: wkwkwkwkwkwk enak dong langsung metong nanti
Bunda HB: Klo bisa di penggal jdi 10 thor...😁
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!