follow Ig mom_tree_17, tik tok Mommytree17 💕
Lara gadis cantik berusia delapan belas tahun, tak menyangka rencana sang Ibu untuk menjebak kakak tiri mereka yang bernama Edgar agar tak menguasai seluruh kekayaan keluarga Collins justru menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.
Dia terjebak satu malam panas bersama Edgar tanpa keduanya sadari, dan setelah kejadian malam itu keduanya berusaha untuk menutupi scandal tersebut, namun yang terjadi justru perasaan cinta mulai tumbuh dihati keduanya.
Hubungan yang tak seharusnya terjadi di antara keduanya, karena mereka bersaudara satu ayah walaupun beda ibu justru semakin rumit dengan benih yang mulai tumbuh di rahim Lara.
Lalu bagaimana akhirnya jika keluarga mereka mengetahui hubungan yang terjalin antara Edgar dan lara? Dan apa jadinya jika Scandal yang dilakukan Edgar dan Lara justru membongkar kisah masa lalu kedua orang tua mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2 Pergi Ke Singapura
Kini Miranda kembali menatap ketiga putrinya dengan intens setelah memberikan ancaman pada Lara.
"Dengar baik-baik, kalian harus merebut apa yang seharusnya menjadi milik kalian. Cukup Daddy kalian yang sudah direbut ****** itu! Jangan biarkan anaknya juga merebut harta milik kalian. Bantu Mom balas sakit hati yang Mommy rasakan selama bertahun-tahun ini karena Daddy lebih memilih tinggal bersama istri keduanya hanya karena dia melahirkan seorang anak lelaki. Bantu Mom tunjukkan ke seluruh keluarga Collins terutama pada Nenek kalian, kalau kalian anak perempuan ku bisa menjadi yang terbaik dan mampu mengambil alih kekuasaan keluarga Collin, menjadi pewaris yang sebenarnya meskipun kalian anak perempuan. Bantu Mom mengambil kembali hak kalian yang hilang selama bertahun-tahun lamanya."
"Siap Mom aku akan bantu Mommy meskipun nyawa taruhannya." Ucap Lara dengan menggebu dan penuh semangat setelah mendengar pidato panjang lebar Miranda.
Miranda, Rose, dan Lily begitu terharu dan tak menyangka Lara bisa berkata-kata seperti itu.
"Tapi jangan lupa uang bulanan ku ditambah." Ucap Lara kembali dengan tersenyum lebar, membuat Miranda, Rose, dan Lily yang tadinya merasa terharu kini menjadi kesal setengah mati.
"Lara!" Teriak ketiganya dengan penuh emosi, sedangkan Lara bingung kenapa semua orang berteriak padanya.
"Sudah-sudah, sekarang dengarkan Mom." Miranda kembali menatap ketiga putrinya. "Satu-satunya cara untuk menggagalkan Edgar menjadi pemegang saham terbesar hanya dengan cara merusak pertunangan tersebut, buat putri Philip tidak mau menikah dengan anak ****** sialan itu dan ciptakan sebuah scandal yang memalukan agar Edgar tidak bisa dipercaya untuk menjadi CEO di perusahaan Exxon."
"Rencana yang hebat mom, tapi bagaimana caranya? Edgar tinggal di Singapura dan kita di Jakarta." tanya Rose dengan antusias, karena ia merasa seperti sedang menjalani sebuah peran yang ada di drakor-drakor yang pernah di tontonnya.
"Berarti salah satu dari kalian harus pergi ke Singapura untuk tinggal bersamanya."
"What?" pekik Rose, Lily, dan Lara bersamaan.
"Aku tidak mau, dan tidak bisa karena harus bekerja." Tolak Rose dengan cepat.
"Aku juga tidak mau." Lily pun menolak karena tidak ingin meninggalkan karier modelnya hanya untuk tinggal di Singapura bersama saudara tirinya yang tidak jelas.
Kini semua mata tertuju pada satu sosok yang tersisa, siapa lagi kalau bukan Lara. Sementara Lara menunggu dipilih oleh Mom Miranda, karena jika ia yang terpilih pergi ke Singapura otomatis dirinya tidak perlu berangkat sekolah dan artinya Lara hidup bebas.
"Lebih baik Lara yang berangkat ke sana." Ucap Rose.
Yes.. yes... Lara berseru dalam hati dengan bahagia.
"Tidak-tidak," Miranda menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin ia mengirim anak ketiganya itu untuk menjalankan misi penting mereka, karena yang ada semuanya bisa gagal berantakan.
"Mom kenapa tidak," protes Lara dengan kesal.
"Ya Mom, kenapa? Hanya Lara yang bisa menjalankan misinya, karena sebentar lagi dia ujian Nasional otomatis akan libur panjang sampai menunggu pengumuman kelulusan."Lily ikut bersuara.
Lara menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Berangkatnya sebelum ujian saja, agar—"
"Agar kau tidak ikut ujian." Sahut Miranda dengan kesal karena sudah hapal betul watak anak ketiganya itu.
"Betul," Lara tertawa meskipun ditatap dengan tajam oleh Mom Miranda.
"Jadi bagaimana Mom?" tanya Rose yang mulai bosan dengan perbicangan tersebut.
Miranda berpikir keras untuk menemukan jalan keluarnya, tapi tetap saja dia tidak menemukannya dan satu-satunya jalan hanyalah mengirim putri ketiganya untuk menjalankan misi mereka.
"Lara setelah ujian kau berangkat ke Singapura!" putus Miranda pada akhirnya karena tidak ada pilihan lain.
"Asik.. asik.. liburan," seru Lara yang langsungnya mendapatkan pukulan pada lengannya dari kedua kakak dan Mom Miranda.
"Kau kesana bukan untuk liburan, tapi menjalankan..."
"Aku tahu Mom, menjalankan misi menghancurkan hubungan Edgar dengan tunangannya," gerutu Lara sambil mengusap lengan kanan dan kirinya bergantian. "Yes.. yes.. liburan akhirnya aku bisa keluar dari mansion. "Singapura aku datang!" teriaknya dengan penuh semangat sampai membuat Mom Miranda, Rose, dan Lily menutup kedua telinga mereka.