berkisah tentang perjalanan cinta wanita muda ,ternyata cantik saja tidak cukup menjamin kemulusan dalam menjalin sebuah hubungan percintaan, setelah mengalami jatuh bangun yang cukup berat dan menyakitkan, akhirnya hati wanita muda berlabuh di hati duda idaman
penasaran gak ma cerita nya???
yuk reading guys😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Alfredo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13 Akad nikah
Esok hari,
Vevey bangun dan bergegas beberes rumah, cuci piring ,ngepel.
"Selesai!" kata Vevey sambil merebahkan tubuhnya ke sofa.
pak Tohar menghampiri Vevey dan Duduk di sampingnya.
" mulai, sekarang kamu gak usah capek-capek bantu bapak urus rumah Vey!, nak Jovan udah kirim PRT buat bantu babe disini!" ujar pak Tohar memberitahu.
" Vevey bisa bantu kan pas liburan kuliah aja be, kapan lagi?" jawab Vevey.
"babe mau sampaikan kemarin hasil kunjungan keluarga nak jovan,tapi kamu bisa-bisanya tidur pulas begitu!, anak gadis lain pasti udah was-was ,gak makan tidur saat di lamar, kamu ini sungguh luar biasa!" pak Tohar sungguh heran pada anaknya.
" iya be, hehehe mungkin sangking paniknyah ketiduran, terus gimana be?" tanya Vevey santai.
" kamu 2 Minggu lagi ya nikah!" ujar pak Tohar juga Santai.
"what,what,what!, beee demi apa?, biasa yang Vevey tahu nikah itu butuh waktu be paling cepat juga 3 bulan, ini kenapa cuma 2 Minggu?, babe bencanda ah!" ujar Vevey yang tak percaya.
" mana ada babe bencanda ini sudah kesepakatan bersama,Vey!" jawab pak Tohar
"beh gak lucu ih beee!" (Gilak ini nikahnya kayak dikejar-kejar singa aja! buru-buru amat!) dalam hati vevet
di sela pembicaraan.
ting-tong
ting-tong
Vevey membuka pintu.
"iya cari siapa ya?" tanya Vevey pada tamu di luar.
" maaf, kami dari butik Fatimah, kami diperintahkan Tuan Jovan untuk mengirim beberapa set pakaian Akad untuk nona Vevey pilih!"
(apah gila ini mimpi bukan sih, ini benar-benar akunya nikah dadakan!) dalam hati vey terbengong.
" maaf, bagaimana ini? dimana nona Vevey nya?"
"Vevey itu saya sendiri,heheheh mari masuk dulu!" Vevey meringis mempersilahkan masuk.
"siapa Vey??? "tanya pak Tohar.
" dari butik Be, kak Jovan yang suruh!" jawab Vevey
" wah, menantuku ini sungguh, sigap! mari silahkan duduk!" pak Tohar mempersilakan duduk.
"iya pak trimakasih, bisa langsung di pilih nona ada 10 warna dan 10 model berbeda!" ujar pihak butik.
Vevey memperhatikan setiap baju yang ada satu persatu.
"saya pilih warna Salem aja kak!" Vevey menentukan pilihannya
"Baik, nona bisa di coba jika ada yang kurang nyaman kami bisa buatkan yang sesuai keinginan nona!" ujar pihak butik.
Vevey pun mencoba baju yang dipilihnya .
wah ini benar-benar pas sekali, sungguh kakak ini paling mengerti ukuranku, ( dalam hati vey)
Vevey pun keluar menggunakan baju pilihanya.
pak Tohar terbelalak melihat putrinya sungguh terlihat anggun meski tanpa polesan make up.
"wah nona cantik sekali, bahkan tanpa riasan!"ujar pihak butik sambil memotret Vevey diam-diam dan mengirim pada Jovan.
cengkling
pesan masuk dari butik, Jovan membuka pesan dari butik.
terlihat gambar Vevey yang membuat senyum kemerahan di wajah Jovan.
istriku ini bikin gemas saja!, kalau bisa lebih dipercepat lagi pasti akan ku percepat lagi pernikahan kita! gumam Jovan dalam hati.
setelah selesai mencoba Vevey bergegas masuk kamar ,mengambil handphone dan menelpon Jovan.
Jovan yang masih memandang gambar Vevey terkejut melihat layar handphonenya,
saat panggilan masuk tertera tulisan anak kucing
"wah apa dia juga rindu?"dalam hati Jovan
lalu mengangkat teleponnya.
"hallo sayang!"
" heh kakak jelek, bagaimana bisa kita menikah secepat kilat!" ujar Vevey mengomel.
"hahahahahah, sayang galak sekali,biar aja abis kita gak boleh ketemu sampai hari H, sudah lah sayang sama saja mau cepat atau lambat yang penting kita nikah!" ujar Jovan tak sabar.
"ya memang begitu aturannya di sini!" ujar Vevey kesal.
" maaf sayang, aku harus mempercepat laju, agar tidak di dahului orang lain!,kamu hoby ngomel muluk deh, Kitakan mau jadi suami istri, kita belajar memperbaiki diri ya?" ujar Jovan.
" ya karna sudah begini Vevey bisa apa coba?" jawab Vevey .kemudian menutup telponnya.
****
Hari Akad tiba.
"Saya terima nikahnya veirra salsabila binti sairbanu dengan mas kawin perhiasan emas 24 karat sebesar 12 gram, dibayar tunai”
"bagaimana sah?" tanya penghulu.
semua Serentak mengatakan sah
"sah,sah,sah!" semua saksi.
"Alhamdulillah dua mempelai dinyatakan menjadi sah suami istri!"
kemudian Vevey mencium tangan Jovan yang sudah sah menjadi suaminya dan Jovan mencium kening Vevey.
setelah itu Vevey mencium tangan ayahnya dengan terharu dan menangis.
"selamat ya nak untuk pernikahanmu!, jadilah istri dan ibu yang baik dan slalu bahagia!"ucap pak Tohar pada anaknya.
Vevey hanya mengangguk dengan air mata berlinang.
lanjut Jovan menyalami pak Tohar.
" nak Jovan, saya serahkan semua tanggung jawab saya ke padamu, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah" ujar pak Tohar pada Jovan.
" iya pak terima kasih" jawab Jovan dan beralih kepada orang tua Jovan.
"Vey, terimakasih sudah mau menerima Jovan dan Cindy semoga kalian selalu bahagia" ujar mama Jovan.
" iya nak kami bahagia melihat kalian bahagia!" ujar pak Guthan.
"Jo,vey selamat yah.semoga bahagia slalu bersama kalian"sahut Nathan.
kemudian terlihat Cindy berlari dengan di ikuti Sinta dari belakang menghampiri Vevey dan Jovan.
" Jo,vey selamat ya" ujar Sinta
" papah, apa sekarang mama bisa tinggal bersama kita?"tanya Cindy gembira.
" iya sayang,mulai sekarang kita tinggal bersama!" ujar Jovan menggendong Cindy.
"Ayo kita pulang!"ajak Jovan
"mah,pah, Jovan bawa Cindy ke tempat Vevey dulu , sementara Jovan tinggal di sana.
biar nanti mbak Zara ikut aku juga biar beberes nanti biar Bram yang jemput !"Jovan memberitahu mamahnya.
" baiklah nak, kalau begitu hati-hati ya, papa mamah pulang dulu.lain kali kita berkunjung lagi ke rumah pak Tohar"ujar Santrian.
"silahkan Bu, rumah kami slalu terbuka untuk keluarga nak Jovan" sahut pak Tohar.
mereka pun pulang di kediaman pak Tohar.
Jovan dan pak Tohar duduk di depan ,Bella dan Bima duduk bersama Vevey di belakang,
sementara Cindy dipangkuan Vevey.
"Cindy kenalkan ini adek-adek kakak!" ujar Vevey
"Cindy bisa panggil Tante' Bella dan om Bima.!"
"tente bella sama om Bima Cindy boleh main sama kalian nanti?" ujar Cindy.
" jangan panggil aku Tante, panggil aku kakak, aku masih kecil aku belum menikah seperti Tante-tanteku,nanti kalau aku sudah menikah kamu boleh panggil aku Tante!" ujar Bella polos.
" iya nih kak vevey nih ngaco,Bima juga belum jadi om-om, kamu panggil aku kakak juga ya! " sahut Bima.
" bodo amat ih, dasar bocil!" ujar Vevey.
"hahahahhaha" pak Tohar dan Jovan tertawa.
" ya udah, mau panggil gimana boleh yang penting tetep akur satu sama lain!" ujar pak Tohar.
" Cindy, yang di dekat papah Jovan itu ayahku, kamu bisa panggil dia kakek!" Vevey mengenalkan babenya.
" kakek!" panggil Cindy
"iya sayang!, aduh aku sudah tua rupanya! hihihi." kata pak tohar tertawa.
mereka pun sampai di rumah
Bella,Cindy, Bima bermain bersama.
"Cindy ayo istirahat sama mamah!" ajak Vevey.
" kenapa cuma Cindy yang diajak, aku egak nih?" ujar Jovan protes.
" kakak pulang aja kerumah sebelah!" jawab Vevey.
" mamah papah, Vevey tidur sama kak Bella aja ya?" ujar Cindy
" wah pinter sekali nih anak papah! Bella, kakak titip Cindy ya?, nanti malam kita beli es cream!" Jovan girang.
" Cindy papah mama istirahat dulu ya! jangan nakal?"kata Jovan sambil berlalu mengikuti Vevey di belakang.
" kakak kenapa gak pulang ke rumah sebelah?" tanya Vevey.
"la kan kamu di sini?,ya aku ikut dong!, kita kan udah sah!, bebas dong hehehe" Jovan nyengir.
vevey kalah telak
mereka masuk ke kamar,
Jovan kemudian menutup pintu dan mengunci.
" kenapa di kunci? Cindy gimana nanti kalau mau masuk?"ujar Vevey membersihkan riasan wajahnya di depan kaca.
Jovan menghampiri Vevey yang hampir selesai membersihkan riasanya, dan memeluk Vevey dari belakang.
" apa kakak bahagia?" tanya Vevey.
" sangat bahagia!" jawab Jovan dan membalikan badan Vevey menghadap dirinya, Jovan membatu Vevey membersihkan sisa riasan di wajah Vevey.
" cantiknya istriku ini, meski tanpa riasan wajahnya masih tetap saja cantik!"Jovan memuji wanita dihadapannya yang kini sudah sah menjadi istrinya.
Vevey tersipu malu dan mengalungkan kedua tangannya ke leher Jovan, dan menyatukan hidungnya ke hidung Jovan.
" kakak, Vevey juga bahagia!" ujar Vevey kemudian memeluk Jovan.
entah mimpi atau nyata, sekarang aku sudah menjadi istri kak Jovan,bahkan sekilat ini, bahkan tidak pernah terpikir di benakku tentang pernikahan di usia hampir 20tahun ini,ya Tuhan terimakasih untuk hadiah tak terduga ini.(dalam hati vevey)
Vevey melepas pelukannya dan tertunduk malu.
Jovan mengangkat dagu vevey
" sayang, kamu malu-malu kucing ya?"ujar Jovan.
" Vevey mengangguk!" Karna dalam pikiran Vevey pasti Jovan akan menerkamnya tanpa ampun.
" tenanglah, aku akan menunggumu sampai benar-benar bersedia sepenuh hati, sayang!" Jovan menenangkan kegelisahan istrinya.
" kakak, terimakasih!!" Vevey mencium pipi Jovan.
"kakak mau mandi ?" tanya Vevey
" iya sayang, tapi bajuku masih dirumah sebelah!, aku akan ambil dulu!" ujar Jovan.
"kakak biar Vevey saja ya yang ambil, kakak mandi saja! ini kewajiban ku !" ujar Vevey.
" baiklah jika istriku tidak keberatan, kuncinya dimobil sayang ,kunci mobilku diruang tamu !" Jovan memberi tahu
Vevey bergegas berlari keruang tamu untuk mengambil kunci dan kemudian ke mobil mengambil kunci rumah.
Vevey mengambil beberapa baju Jovan dan balik kerumah.
" aku harus menjadi istri dan ibu yang baik mulai sekarang, aku ingat ibu selalu memilihkan baju setiap ayah akan berangkat kerja dan sepulang kerja." gumam Vevey sambil berjalan kembali ke kamarnya.
" Astagah,!" Vevey terkejut dan menutup mata dengan penampakan yang pernah dilihat sebelumnya,tapi kali ini Jovan hanya memakai boxer saja.
Jovan menghampiri Vevey yang menutup matanya.
" sayang, bukankah kamu sudah pernah melihatnya?"Jovan menggoda,
kemudian mengambil baju yang di pegang Vevey dan menaruhnya dimeja.
Jovan menarik tangan Vevey untuk menyentuh dada bidangnya.
" kita ini sudah menikah, memandang juga tidak apa-apa ! apalagi menyentuhnya, bukankah akan menjadi pahala?" ujar Jovan menggoda istrinya.
Vevey membuka matanya dan terpanah dengan otot-otot kekar suaminya,
ini sungguh seperti perawakan pemain film action barat yang slalu Vevey gemari seperti Tom Cruise.
Vevey pun gemetaran
"astaga habis sudah bila kakak melahapku sekarang!"
dalam hati vevey.
Jovan menyadari tubuh istrinya gemetaran,Jovan menarik tubuh Vevey dalam pelukannya.
"sayang mana nyalimu?, kenapa hilang begitu saja ketika kita sudah menikah?" ujar Jovan.
" kakak,Vevey sudah putuskan untuk menjadi istri yang baik, mana berani Vevey membantah kakak! vey akan berusaha menjadi istri dan ibu yg baik!, vevey tidak akan melawan kakak lagi seperti sebelumnya, Vevey akan menuruti semua perintah kakak!" ujar Vevey dengan gemetar.
" patuh sekali istriku ini, jika akan menuruti semua perintahku, lalu apa Vevey siap? jika aku meminta hak ku sekarang?" bisik Jovan ditelinga Vevey.
Vevey hanya mengangguk dan menunduk.
dalam hati berucap ( matilah sepertinya aku salah dialog kali ini!sama saja aku menawarkan diriku sendiri) .
Jovan menjatuhkan tubuh Vevey ke ranjang ,Jovan mengecup kening Vevey kemudian turun ke hidung ke pipi dan mencium lembut bibir Vevey yang tipis.
" kalau begitu ijinkan aku memintanya istriku" ujar Jovan meminta izin
" ba,ba,baik kakak!" Vevey begitu tegang sangking takutnya dia meremas sprei dengan kencang.
" panggil aku suamiku !" pinta Jovan
"ba,baik susuamiku !" Vevey yang masih memejamkan mata menjawab dengan terbata- bata dan berkeringat dingin.
Jovan menahan tawanya,melihat istrinya menjadi seperti anak kucing yang ketakutan.
" sayang ,bukalah matamu!" pintanJovan
Vevey membuka matanya.
" suamimu ini apa begitu menyeramkan? kenapa kau berkeringat dingin?" tanya Jovan keheranan Jovan menarik tangan Vevey untuk duduk.
"tidak suamiku, aku hanya sedikit gugup!" ujar Vevey.
" benarkah? " tanya Jovan sambil mebelai rambut Vevey yang terurai dan mencium nya.
hmmmm bau istriku ini membuatku tenang
dalam hati Jovan ,
kemudian memeluk Vevey dengan hangat.
"ya sudah jika belum siap tidak apa-apa!" ujar Jovan berdiri dan memakai pakaian yang di bawakan Vevey tadi.
"mandi dan bersiap-siap untuk jalan-jalan dengan anak-anak, babe juga kita ajak sekalian dinner diluar! ujar Jovan
" Baik suamiku!" Vevey bergegas mandi dan berdandan kemudian mereka pun pergi jalan-jalan bersama.
keren yah
serta ibu dan istri yang baik👍👍
ayo tunjukkan taring mu sama pelakor
tapi ttp lembut pada istrinya
benar-benar mantap ceritanya
dia terlibat enggak sama orang-orang zelene itu
kalau mereka melihat matahari terbit namanya Sunrise bukan sunset.
terimakasih.
tapi cerita kakak ttp suka
Bram bram
10 tahun bukanlah waktu yang singkat Nathan, cobalah cintai istrimu yang tulus mencintaimu walaupun kalian sah karena perjodohan
cari perempuan untuk ngurus Bram heheh