Alika tak pernah menyangka sebuah tragedi yang merugikannya akan membawa dia bertemu dengan seorang tentara tampan yang menyelamatkannya, cinta pandangan pertama langsung ia sematkan kepada tentara itu.
Tapi bagaimana bisa Alika mengatakan cinta pandangan pertama karena wajahnya saja Alika tidak pernah melihatnya karena wajah tentara tersebut tertutup oleh masker sehingga Alika sendiri tidak tahu tapi sudah mengatakan cinta padangan pertama hanya dengan melihat matanya saja dan belum tentu mereka akan bertemu kembali.
Bagaimanakah perasaan sang tentara apakah dia juga merasakan getaran pertama sama seperti Alika atau hanya berniat menolong karena Alika adalah korban yang harus di tolong??
Follow IG : Lala_syalala13
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1_Dokter
"Alika bangun!" pekik bunda Yunita membangunkan Alika yang jam segini masih saja tidur.
"Enggghhh, ada apa sih bun Alika masih ngantuk tahu!" ucap Alika sambil menutup kembali selimutnya yang di tarik oleh bundanya tadi.
"kamu ya bukannya sekarang kamu harus berangkat kerja, lihat tuh udah jam 7!" ucap bunda Yunita membuat Alika langsung bangun dari tidurnya dan segera melihat hpnya yang ternyata sekarang sudah jam tujuh pagi sedangkan dia harus segera berangkat karena jam setengah delapan dia harus sudah berada di rumah sakit.
"Astaga, bunda kenapa gak bangunin Alika sih!" pekik Alika kemudian menghilang di balik pintu kamar mandi.
Sedangkan bunda hanya bisa menggelengkan kepalanya saja dengan tingkah anak perempuannya itu yang menurutnya sangat aneh di luar sana terlihat dewasa namun jika sudah di dalam rumah maka sikap manjanya akan langsung terlihat.
Tak lama Alika sudah siap dengan pakaian kerjanya dan langsung terburu-buru tanpa bisa sarapan karena dia akan telat jika sarapan.
"kamu gak sarapan dulu sayang?" tanya David sang ayah.
"Gak sempet yah, Alika langsung berangkat aja." ucap Alika dengan menyambar satu roti dan juga susu kemasan yang memang bundanya siapkan karena bunda Yunita sangat tahu kebiasaan Alika yang sering melewatkan sarapan.
"Assalamualaikum yah, bun." ucap Alika setelah menyalimi tangan kedua orang tuanya dan pergi meninggalkan rumah dengan menaiki ojek online yang sudah dia pesan tadi karena jika Alika bawa mobil sendiri maka akan semakin lama sampai di rumah sakit dengan kondisi jalanan yang pasti akan sangat macet sekali di jam berangkat kerja seperti sekarang ini.
Oh ya biar author perkenalkan dulu ya gadis cantik yang dari tadi berseliweran di atas, dia adalah Alika Amanda Susanto gadis cantik berusia 25 tahun, gadis yang memiliki mata bulat hidung mancung dan tinggi badan yang tidak terlalu tinggi namun tidak terlalu pendek bentuk tubuhnya juga sangat profesional sekali dan menjadi incaran banyak pria, dia bekerja sebagai seorang dokter bedah saraf tahun kedua di salah satu rumah sakit ternama di Jakarta.
Ayahnya bernama David Susanto sedangkan bundanya bernama Yunita Susanto dan jangan lupa Alika memiliki kakak bernama Gilang Susanto yang sekarang sedang mengenyam pendidikan S2 nya di Amerika, keluarga Alika sendiri mengelola perusahaan sendiri meskipun tidak besar tetapi cukup lah untuk menghidupi anak dan cucunya kelak.
Alika sendiri meskipun sangat cantik dan rebutan banyak pria tetapi dia sama sekali belum pernah berpacaran atau pun berkencan karena Alika percaya akan pandangan pertama yang nantinya akan membawanya kepada suami dunia akhirat nya dan tidak ingin bermain main dalam sebuah hubungan apalagi di umurnya yang sekarang. (Udah segitu aja ya perkenalannya.)
.
Sampai di rumah sakit Alika segera menuju ke ruangannya, dia baru bekerja di rumah sakit selama dua tahun dan perlu banyak belajar lagi tetapi selama dia bekerja di rumah sakit tersebut dia dikenal sebagai dokter yang cerdas dan juga tak kenal lelah bahkan tahun pertama saat ia menjadi dokter di sana Alika pernah menggantikan dokter bedah profesional karena waktu itu dokter tersebut berhalangan hadir.
Alika yang biasanya hanya seorang asisten saat di ruang operasi berubah menjadi seorang dokter yang membedah pasien membuat Alika sangat gugup tetapi entah bagaimana semua berjalan dengan baik bahkan saat selesai pun Alika masih belum percaya sama sekali dan hal itu pun adalah operasi pertama nya yang begitu penting selama ia sebagai seorang dokter.
Dengan kejadian tersebut Alika pun mulai memberanikan diri untuk mengoperasi pasien dan selalu berhasil sehingga dia banyak di lirik oleh profesor dan dokter dokter senior lainnya karena kinerja yang bagus sekali.
"Dok baru sampek?" tanya lula salah satu suster yang bekerja bersama dengan Alika.
"Iya lul, aku ke dalam dulu ya." pamit Alika kemudian masuk ke dalam ruangan dokter dan bersiap untuk menjalankan prakteknya.
Menjadi seorang dokter sangat lah beresiko apa lagi dokter bedah saraf yang sangat beresiko yang harus siap saat memegang pisau bedah di tangannya dan juga bergelut dengan ruang operasi namun Alika sudah biasa akan hak tersebut, meski pun baru dua tahun bekerja sebagai dokter profesional Alika sudah berhasil membuat para profesor meliriknya sehingga mungkin ada beberapa dokter yang tidak suka dengannya baik itu sesama dokter bedah saraf atau pun dokter bidang lainnya.
Hari ini Alika bekerja sampai jam empat sore karena besok adalah hari minggu di mana tidak ada jam praktek untuknya sehingga momen tersebut Alika gunakan untuk menyenangkan diri sendiri, rencananya malam nanti dia akan menepi sejenak di hiruk pikuk kehidupan kota dengan melipir ke Bali karena seninnya dia akan menghadiri penerbitan buku dari penulis yang selalu menyemangati Alika dengan buku bukunya.
Saat Alika merasa sangat down sehingga Alika rela untuk mengambil cutinya karena dari yang ia dengar buku barunya kali ini adalah buku terakhirnya sebelum pensiun menjadi penulis.
Tidak ingin melewatkan kesempatan baik ini Alika pun rela izin cuti untuk dua hari yaitu Senin dan selasa demi sang penulis buku.
"Dok jangan lupa oleh oleh nya ya kalau ke Bali." ucap Lula dengan nada bercanda saat mereka selesai visit ke kamar pasien.
"Astaga Lula aku ke Bali tuh mau ikut menghadiri penerbitan buku bukan liburan." ucap Alika, entah itu termasuk liburan atau bukan tapi bagi Alika itu adalah sebuah belajar.
"Itu juga liburan dok." jawab Lula.
"Ya udah nanti kalau gak lupa aku bawakan oleh oleh buat kamu." ucap Alika.
"Saya gimana dok?" tanya suster Maria mendengar kalau suster Lula akan di belikan hadiah tadi dia tidak.
"Ya sudah kalian aku belikan." ucap Alika.
Dia memang meminta para susternya berbicara tidak formal kepadanya karena sangat kaku sekali di dengar, dia tidak ingin membuat para rekan tim nya sampai takut kepada dirinya, karena mereka adalah satu tim jadi harus saling melengkapi.
"Semoga saja perjalanan nanti lancar," Alika berdoa dalam hatinya dengan sungguh-sungguh.
Rasanya dia benar benar tak sabar menunggu hari di mana dia bisa bertemu dengan penulis terkenal yang begitu menginspirasi dirinya.
.
.
Bersambung......
Hai readers semuanya 👋👋👋
AKHIRNYA AUTHOR KEMBALI LAGI DENGAN CERITA YANG MENARIK LAGI NIH!!! UDAH PADA NUNGGUIN GAK NIH CERITA TERBARU AUTHOR?? KALAU ADA KOMEN YAAAA😁😁
Sebelum lanjut jangan lupa beri dukungan author degan cari follow akun NovelToon author, favorit kan cerita ini, dan jangan lupa bintang lima nya yaa, vote, like dan komen semenarik mungkin, kritik dan saran di persilahkan selama masih dengan bahasa yang sopan yaaaa
YUKK DUKUNG TERUS BIAR SEMAKIN BERKEMBANG DAN BERLANJUT UNTUK CERITA KALI INI ❤️❤️
Author hanya ingin memberitahukan dalam penulisan ini nantinya mungkin ada salah ketik karena biasanya ada kata yang otomatis langsung berubah dalam penulisannya dan membuat readers membacanya bingung tetapi tenang saja akan author koreksi lagi sebelum upload atau kalau kurang teliti maka readers bisa komen di part nya ya atau setelah novel tamat akan author revisi keseluruhan, jadi author harap agar readers bisa memaklumi akan hal itu dan jika memberikan kritik diusahakan dengan kalimat yang sopan ya pasti bakalan author terima kritik sarannya selama itu baik untuk karya author.