Laras ialah cewek primadona di kampusnya. Parasnya yang cantik bak cewek bule dan wajah imutnya membuat ia banyak disukai kaum adam. Suatu hari Laras diajak sang kakak bernama Fito ke kantor tempat kakaknya bekerja. Laras tidak sengaja tertidur di ruangan kerja Fito. Saat yang bersamaan ada pemeriksaan ruangan karyawan oleh CEO. Ketika CEO masuk ke ruangan Fito betapa terkejutnya ia melihat ada seorang cewek yang disembunyikan karyawannya di dalam ruangan kerja. Bagaimanakah nasib Fito akankah ia dipecat oleh sang CEO? Atau bisakah Laras membantu sang kakak untuk meluruskan kesalahpahaman tentang keberadaannya di ruangan sang kakak? Mari simak ceritanya agar tidak penasaran!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mai story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cara cepat mengenal lebih dekat
Bagas adalah keponakannya Bryan. Bryan selalu menuruti kemauan Bagas sesuai dengan moodnya. Meskipun baik jika tidak mood Bryan tetap menolak. Contohnya seperti saat ini, ia menerima ajakan sang keponakan untuk bertemu dengan temannya.
"Ini Celia lama banget sih, keburu mood Uncle Bro memburuk ini mah"
"Ya tuhan, mudahkanlah hamba untuk mempertemukan Uncle Bro dengan Laras"
"Lancarkanlah niat hamba untuk mencomlangin mereka, Amiin! "kata Bagas dalam hati.
"Temen kamu itu jadi datang nggak sih?"
"Ini udah hampir setengah jam loh kita disini. Untung aja kita udah makan, kalau nggak kita kelaparan disini! "kata Bryan.
"Bentar lagi Uncle Bro, soalnya tadi mereka kejebak macet"
"Uncle Bro haus ya, kalau haus aku beliin minuman ya! "kata Bagas.
"Kalau Uncle yang nungguin disini, sementara kamu pergi. Nanti temen kamu datang tapi Uncle nggak tau, gimana? "tanya Bryan.
Bagas tidak bisa menjawab sepertinya ia bingung.
"Biar Uncle aja yang beli ya! "kata Bryan.
"Iya, tapi Uncle Bro jangan coba-coba kabur? "tanya Bagas.
"Siap, nanti kalau uncle berubah pikiran. Uncle bakal telepon kamu! "jawab Bryan dengan candaan.
"Uncle, please lah! "kata Bagas.
"Bercanda, serius amat sih! "kata Bryan sambil mengusap kepala Bagas.
Bryan pergi meninggalkan Bagas sebentar untuk membeli air minum di minimarket terdekat.
"Bagas? "kata Celia menepuk-nepuk pipi Bagas.
"Loe beneran Bagas kan? "lanjut Celia.
"Aw, iya ini gue Bagas. Celia sakit, jangan ditepuk juga pipi gue "kata Bagas sambil memegang pipinya karena kesakitan.
"Ups, sorry Bagas
"Oh iya kenalin ini temen gue namanya Laras "kata Celia.
Laras dan Bagas saling berjabat tangan.
"Laras, temennya Celia "kata Laras.
"Bagas
"Mari duduk, kayaknya kalian capek banget ya! "kata Bagas sambil tersenyum.
"Kenapa Celia nggak bilang kalau Laras cantik dan imut kayak gini?"
"Hem... kira-kira Uncle Bro bakalan suka nggak ya? "kata Bagas dalam hati.
"Tunggu bentar ya, tadi gue ditemenin uncle kesini. Gue biasanya panggil dengan sebutan Uncle Bro. Jadi tadi mungkin karena kehausan jadi dia beli air minum di minimarket dekat sini "kata Bagas.
Bagas melihat Bryan keluar dari minimarket.
"Nah itu dia, mau kesini! "kata Bagas.
"Hah jadi kak Bryan adalah unclenya Bagas? "kata Laras dalam hati.
"What oppa Bryan?"
"Bagas kok loe nggak bilang kalau oppa Bryan itu uncle loe! "kata Celia terkejut saat melihat Bryan.
"Wah parah banget mana Celia kayaknya suka banget lagi sama kak Bryan, ini bener-bener nggak termasuk dalam rencana gue. Gue kira jalan gue buat dapetin kak Bryan bagaikan mulusnya jalan tol. Gue nggak tau kalau jalannya bakalan penuh lika-liku kayak begini "kata Laras dalam hati.
"Uncle Bro, sini cepetan! "kata Bagas memanggil Bryan.
"Cewek itu, dia kayak Laras?"
"Apa jangan-jangan dia beneran Laras? "kata Bryan dalam hati sambil berjalan ke arah tempat duduknya Bagas and friends.
"Uncle Bro akhirnya sampe juga, kenalin mereka temen aku namanya Celia dan Laras! "kata Bagas pada Bryan.
"Loe? "kata Bryan terkejut sambil menunjuk Laras.
"Kenapa, Uncle Bro udah kenal sama Laras? "tanya Bagas.
Saat tatapan Celia dan Bagas tertuju pada Bryan, Laras menatap tajam Bryan sambil menutup mulutnya dengan jari telunjuk seolah berkata "Tidak, jangan Bryan. Katakan bahwa kita tidak saling mengenal"
"Nggak, Laras agak mirip sama temennya uncle "jawab Bryan berbohong sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Celia dan Bagas saling bertatapan seakan ragu dengan jawabannya Bryan.
"Kalian aneh deh, gue kan baru di Surabaya. Jadi mana mungkin gue kenal. Ketemu aja baru sekarang gimana caranya kita saling kenal ya kan, Uncle Bryan! "kata Laras pada Bryan seolah mengejek.
"Iya, nggak mungkin. Muka Laras itu pasaran buktinya aja sama mukanya kayak temen uncle di kantor "kata Bryan seolah membalas ejekan Laras.
"What dia bilang muka gue pasaran?"
"Seharusnya kalau muka gue pasaran sama kayak temennya itu yang dia tuntut itu temennya bukan gue"
"Alien awas ya loe!"
"Gue pastikan cepat atau lambat loe bakalan bertekuk lutut sama gue! "kata Laras dalam hati.
"Oh ya, tadi cuma beli 2 botol air minum. Gue nggak tau kalau ada temen-temennya Bagas. Gimana kalau gue beli lagi? "tanya Bryan.
"Eh, nggak usah Uncle Bro. Biar Bagas sama Celia aja yang beli. Uncle Bro sama Laras tunggu disini aja!"
"Yuk Celia! "kata Bagas sambil memegang tangan Celia.
"Bagas gue nggak mau, gue mau memandang idola gue dulu! "kata Celia berbisik pada Bagas.
"Celia, ikut gue!"
"Jangan merusak rencana yang udah kita susun matang-matang! "kata Bagas berbisik sambil menarik tangan Celia untuk pergi ke minimarket bersama.
Bryan dan Laras memperhatikan Celia dan Bagas sampai mereka masuk ke dalam minimarket.
"Kamu sengaja buat deketin Bagas, untuk memata-matai ku? "tanya Bryan.
"Bisa nggak sedikit aja loe nggak berprasangka buruk sama gue?"
"Gue disini karena diajak sama Celia!"
"Loe pikir gue cewek yang kegatelan apa suka deket-deket sama cowok! "jawab Laras.
Celia dan Bagas tenyata belum membeli apapun di minimarket, tetapi mereka malah mengintai Laras dan Celia tepat di depan pintu minimarket.
"Apa gue bilang, gue udah menduga bahwa sebenarnya mereka itu saling mengenal "kata Bagas.
"Tapi mereka kenal dimana?"
"Laras juga nggak pernah cerita sama gue? "tanya Celia.
"Gue nggak tahu ya, yang jelas gue menduga kalau Uncle gue sebenernya suka sama Laras "jawab Bagas.
"Loh kok gitu? "tanya Celia.
"Celia, gue tau siapa Uncle Bryan. Dia paling anti kalau di deketin sama cewek. Dan loe liat tadi uncle gue yang geser kursinya buat bicara sama Laras"
"Dan loe denger sendiri kan tadi pas Laras menatap Uncle Bryan saat dia bilang bahwa mereka nggak saling kenal. Uncle gue meresponnya dengan terbata-bata kan? "tanya Bagas balik.
Celia menganggukkan kepalanya mendengar jawaban Bagas.
"Nah itu artinya Uncle gue suka sama dia, karena uncle gue nurutin apa yang dibilang sama Laras. Gue kasih tau ya sama loe, cowok kalau udah suka sama cewek dia bakalan nurutin apa aja kemauan dari cewek yang dia suka. Sekarang itu terjadi sama uncle gue "kata Bagas
"Ya bagus dong, itu artinya kita nggak perlu bersusah payah buat jodohin mereka. Toh mereka juga punya rasa yang sama kan? "tanya Celia.
"Nggak bisa, uncle gue itu belum pernah sekalipun pacaran...." jawab Bagas.
"What, cowok seganteng sekelas oppa Bryan belum pernah pacaran? "tanya Celia.
"Iya, maka dari itu kita harus buat grup chat dimana hanya ada kita berempat tujuannya supaya mereka bisa lebih dekat "jawab Bagas.
"Tapi gue bingung untuk jelasin ke mereka supaya mereka mau gabung di grup chat yang kita buat "lanjut Bagas