NovelToon NovelToon
Jodoh Di Atas Kertas

Jodoh Di Atas Kertas

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak
Popularitas:831.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Kopii Hitam

Untuk membalas budi kepada Elkan yang sudah melunasi hutang ayahnya, Yuna terpaksa menikahi pria yang tak dia kenal itu. Hati Yuna hancur, dunianya seakan runtuh saat mendengar dua orang saksi berkata sah.

Disaat malam pertama yang tak diinginkannya itu, kegundahan hati Yuna lenyap seketika. Elkan ternyata hanya memberinya status sebagai seorang istri, bukan hak menjadi seorang istri. Yuna bahkan harus menandatangani sebuah perjanjian tertulis malam itu juga.

Mengetahui kenyataan yang sebenarnya, Yuna tentunya sangat bahagia. Namun dia harus menanggung siksaan bertubi-tubi karena hinaan dan perlakuan Elkan yang selalu melukai perasaannya.

Akankah Yuna sanggup bertahan menghadapi sikap Elkan yang kasar?
Ataukah dia malah terikat dengan perjanjian yang sudah mereka sepakati?

Halo Kakak 🖐
Intip yuk bagaimana kelanjutan ceritanya!
Jangan lupa dukungannya ya! Agar author lebih semangat lagi dalam menulis.

Lope lope segudang untuk kalian semua 🥰🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

J.D.A.K BAB 13.

**Hai kak, salam kenal dari Author Kopii Hitam

Meskipun hitam, tetap manis seperti reader yang membaca novel ini kan**

**Jangan lupa tinggalkan jejak petualangannya ya

Happy Reading**

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Elkan bangkit dari duduknya, kemudian menyusul Yuna ke belakang. Di sana, Yuna tengah duduk di dekat pompa air, wajahnya terlihat sendu. Sepertinya dia sedang berpikir keras untuk menghindari Elkan yang mulai menyulitkan dirinya.

"Hei, ngapain duduk di sini? Kemari lah, ikut ke kamar bersamaku!" ajak Elkan, dia menggenggam sebelah tangan Yuna dan mencoba menariknya.

"Jangan sentuh aku!" bentak Yuna, lalu menarik tangannya dengan kasar.

Yuna bangkit dari duduknya, tatapannya sangat tajam bak pisau yang siap menusuk jantung.

"Ingat Tuan Elkan, jangan melewati batasan mu! Posisiku di sini hanya sebagai istri di atas kertas, jangan sembarangan menyentuhku!" Yuna menghela nafas berat dan membuangnya kasar.

"Jika kau ingin melihatku bertahan sampai perjanjian ini selesai, maka jangan pernah mendekatiku lagi setelah ini! Kembalilah ke kamarmu, jangan menampakkan wajahmu lagi di depanku!" ancam Yuna dengan tatapan mematikan, kemudian mendorong dada Elkan dengan kasar.

Yuna meninggalkan Elkan yang masih terpaku di tempatnya berdiri. Ucapan Yuna barusan membuat dada Elkan berdenyut nyeri. Perih bak disayat sembilu, lalu disirami dengan asam cuka. Benar-benar perih hingga Elkan tak mampu berkata-kata.

"Sebesar itukah kebencian mu padaku?" batin Elkan dengan mata berkaca-kaca.

Elkan mengusap wajahnya kasar, kemudian membalikkan tubuhnya. Entah kemana Yuna pergi, dia bahkan tidak tau.

Dengan hati gundah gulana, Elkan mengayunkan kakinya meninggalkan tempat itu. Setibanya di depan ruangan yang ditempati Yuna, Elkan menautkan alisnya dengan bibir sedikit terangkat.

"Jangan harap bisa melawanku Yuna! Lihat saja nanti, siapa yang akan mencari siapa?" gumam Elkan sembari tersenyum licik.

Elkan menutup pintu ruangan itu dan menguncinya, kemudian mencabut kunci yang tergantung lalu memasukannya ke dalam kantong celananya. Setelah itu, Elkan melenggang meninggalkan area belakang.

Sesampainya di dekat dapur, seulas senyum terpahat indah di wajah Elkan saat mendapati Yuna yang tengah sibuk menyiapkan sarapan. Elkan mendekat dan berdiri di pintu dapur.

"Yuna, pagi ini aku ingin sarapan di kamar. Setelah masakannya matang, bawa ke atas ya!" pinta Elkan sembari tersenyum kecil.

Mata Yuna melotot tajam mendengar itu. "Baiklah Tuan Elkan, pergilah dari sini!" ketus Yuna dengan amarah berapi-api.

Melihat tatapan Yuna yang begitu, Elkan tiba-tiba menjadi gemas. Entah kenapa, kebenciannya mulai luntur dari hatinya. Dia justru merasa penasaran dengan istrinya.

Elkan membalikkan tubuhnya, kemudian berlalu meninggalkan dapur.

Sesampainya di kamar, Elkan membuka pakaian yang dia kenakan dan membuangnya ke dalam keranjang kain kotor. Dia pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setengah jam berlalu, Elkan keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Saat mengeringkan rambutnya di depan cermin, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka lebar. Seulas senyum terpahat indah di wajahnya melihat Yuna yang tengah berjalan membawa sebuah nampan.

Saat Yuna melangkah menuju nakas, Elkan pun berjalan menuju pintu. Tanpa Yuna sadari, Elkan dengan sigap mengunci pintu itu dan menyimpan kuncinya di tempat yang aman.

Elkan kembali berdiri di depan cermin dan berpura-pura tidak melihat Yuna. Dia bahkan sangat enggan mengenakan pakaiannya.

"Ini sarapannya, makanlah! Aku keluar dulu," ucap Yuna dengan jengkel, kemudian berlalu menuju pintu.

Elkan sengaja tak menyahut, dia mengambil nampan yang diletakkan Yuna di atas nakas dan membawanya menuju balkon.

"Elka........n," Teriakan Yuna menggelegar memenuhi seisi kamar.

Elkan yang baru saja menempelkan bokongnya di sofa, langsung tersenyum sumringah mendengar teriakan Yuna. Dia sengaja berpura-pura tidak tau dan mulai menikmati sarapannya dengan santai.

"Elkan, jangan bermain-main denganku!" Lagi-lagi teriakan Yuna menggelegar dengan dahsyatnya, membuat Elkan tersenyum tiada henti.

Dengan wajah memerah menahan amarahnya yang berapi-api, Yuna menghentakkan kakinya menyusul Elkan yang tengah asik menikmati sarapannya.

"Bajingan! Sebenarnya apa yang kau inginkan dariku hah?" bentak Yuna yang sudah berdiri di belakang sofa, tangannya mengepal erat saking jengkelnya melihat kelakuan Elkan.

"Ada apa? Kenapa berteriak terus?" tanya Elkan dengan mulut yang dipenuhi makanan, namun dia tak menoleh sedikitpun ke arah Yuna.

Yuna melanjutkan langkahnya dan berdiri di samping Elkan. Jika tidak memikirkan resiko yang harus dia tanggung, dia sangat ingin memukulkan gelas yang ada di atas meja ke kepala Elkan saat ini juga.

"Duduklah, temani aku sarapan!" pinta Elkan dengan sedikit lirikan yang mematikan.

"Tidak mau, makan saja sendiri!" ketus Yuna dengan bibir manyun nya.

"Ya sudah, kalau begitu berdiri saja sampai nanti malam!" ucap Elkan dengan wajah cueknya.

"Cukup Elkan, aku sudah lelah berdebat denganmu. Berikan padaku kuncinya, aku harus keluar!" pinta Yuna memelas, suaranya terdengar begitu lembut.

"Kalau begitu duduklah di sampingku! Makanannya terlalu banyak, aku tidak sanggup menghabiskannya sendirian." ucap Elkan dengan muka datarnya.

"Kalau tidak sanggup tinggalkan saja!" jawab Yuna, dia benar-benar nampak lelah. Bahkan suaranya saja terdengar bergetar.

"Mubadzir Yuna, ayo kemari lah!"

Elkan meraih tangan Yuna dan menariknya hingga terduduk di sampingnya. Tak ada jarak sedikitpun diantara keduanya, Elkan bahkan melingkarkan sebelah tangannya di pinggang Yuna.

Mata Yuna tiba-tiba membulat dengan jantung berdegup kencang. Dia rasanya ingin mati saja dari pada harus berdekatan dengan pria yang sangat dibencinya itu.

"Elkan, apa yang kau lakukan? Tolong lepaskan aku!" pinta Yuna dengan suara beratnya, jantungnya seakan berhenti berdetak untuk beberapa saat.

"Makanlah dulu, setelah itu aku akan melepaskan mu!" ucap Elkan dengan suaranya yang begitu lembut, hal itu membuat Yuna tersentuh. Baru kali ini Elkan bicara selembut itu pada dirinya.

Dengan mata berkaca-kaca, Yuna meraih sendok bekas Elkan barusan. Kemudian menatapnya dengan tangan sedikit bergetar.

"Kenapa diam saja? Apa kamu jijik menggunakan sendok bekas mulutku?" tanya Elkan, lagi-lagi suara Elkan membuat Yuna tersentuh. Kenapa tidak dari dulu saja Elkan bersikap selembut ini padanya, mungkin kebencian Yuna tidak akan mendarah daging di hatinya.

"Ti, tidak, aku akan makan. Tapi setelah ini tolong biarkan aku pergi!" pinta Yuna, tanpa dia sadari cairan bening itu mengalir begitu saja di sudut matanya.

Elkan sangat menyadari ketakutan Yuna terhadap dirinya, dia juga sadar akan kesalahannya selama ini. Hampir satu bulan dia menyiksa Yuna dengan kata-katanya yang begitu keji, bahkan binatang pun tidak akan sanggup mendengarnya.

"Kalau begitu makanlah!" pinta Elkan.

Elkan menyibakkan rambut panjang Yuna ke belakang. Entah kenapa, dadanya tiba-tiba berdenyut ngilu melihat leher jenjang Yuna, tidak hanya putih, tapi sangat bersih dan mulus.

Denyutan itu tak hanya terasa di dadanya, namun sudah menjalar ke seluruh tubuhnya. Elkan sampai menahan nafas saking tak kuat menahan diri. Baru kali ini dia terjerat dengan hasrat yang bergejolak di dirinya.

"Astaga Elkan, apa yang kau pikirkan? Sadar woi, sadar!" Elkan refleks memukul wajahnya sendiri, hal itu membuat Yuna terlonjak kaget.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Yuna sembari menautkan alisnya.

"Ti, tidak ada, makan saja!" elak Elkan dengan pipinya yang memerah.

Elkan tak sanggup lagi mengendalikan dirinya, si jono miliknya sudah menggeliat bebas di bawah sana. Dia bahkan belum memakai apa-apa, separuh tubuhnya hanya dilindungi sehelai handuk.

"Habiskan makanannya! Aku ke dalam sebentar," Elkan bergegas meninggalkan Yuna, hal itu membuat Yuna menghela nafas lega. Rasanya seperti terlepas dari penjara.

Bersambung...

1
Nur Roudhotul Janah
knp cerita muter-muter ya thor
Erna M Jen
sombong sekali ya..si elkan
Vani_27
berbelit
Apriana Suci
Luar biasa
Aswi Yanti
buah dari kesabaran Elkan dalam menuggu sadarnya Yuna dari koma
lanjut👍
Omi Rohimah Omi
Luar biasa
Sri mulyanah Mulya
semua kalau di kerjakan dengan ikhlas jadi ringan TDK jadi beban
Enung Samsiah
yuna jngn marah marah terus suami palsumu aneh otaknya geser kali,, wkkw wkwk,,,
Jusniar AJ
lanjut
Yani Mulyani
Kecewa
Salsabila Saiful
Luar biasa
Jeni Safitri
Benar kata krg jodoh cerminan diri, sama" meras dan bisa kasar😊🤭
Lisa Icha
hi Thor Aku mampir LG Di karyamu ini.Semangat nulisnya.
Nurlaila Hasan
syukurin lelaki sombong,,, maaf yah jg gregetan akoh
Kopii Hitam: Makasih kk udah mampir 🙏🥰🥰🥰
total 1 replies
Kasmiwati P Yusuf
tak bentur pala mu dinding biar oon beneran kau jd org..
Darmawan Aja
kisah beno n rini di mulai..
Ifa Masrifah Basman
Biasa
Tungku Kayu
😍😍😍😍😍😍
Hasanah Ana
knapa si mantan slalu datang di saat si laki2 baru menerima istri dengan baik.
Kopii Hitam: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
Abinaya Albab
bener² nih Beno kemarin² bisa nasehatin Elkan lahhhh ini kok mlh 11 12 sama kaya' Elkan pas lg khilaf dlu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!