NovelToon NovelToon
Selir Barbar Kesayangan Kaisar

Selir Barbar Kesayangan Kaisar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Poligami / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:20.1k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Qin Yichen adalah putra kesayangannya kaisar dan sangat dimanjakan. Karena sangat dimanjakan, Qin Yichen tumbuh menjadi remaja yang suka membuat masalah dan akhirnya dikirim ke akademi militer kerajaan di bawah bimbingan Jenderal Bao. Di sana dia bertemu dengan putri jenderal Bao yang tomboy. Putri jenderal itu bernama Bao Jiali. Qin Yichen jatuh cinta pada Bao Jiali. Namun, politik yang kejam membuat Qin Yichen ditarik kembali ke istana dan Jenderal Bao sekeluarga dibunuh kecuali Bao Jiali. Bao Jiali berhasil hidup dan masuk ke dalam istana sebagai penari untuk menuntut balas.
Ikuti kisah komedi romantis penuh suka dan duka ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman Panas

Qin Yichen langsung menarik Bao Jiali dan saat Bao Jiali tercebur di dalam air, Qin Yichen dengan cepat mendekap tubuh selirnya lalu dia mencium kening gadis cantik itu. Dan di saat Bao Jiali membeliak kaget, laki-laki tampan itu melesat keluar dari dalam bak mandi dan sambil meraih jubah mandinya dia berkata, "Mandilah! Aku tunggu kamu di depan"

Bao Jiali meleyot lemas di dalam bak mandi dan sambil menyentuh dadanya dia bergumam, "Hei, jantungku! Jangan bikin ulah, ya, dicium di kening aja, kok, pakai berdebar-debar begini, cih!"

Qin Yichen yang memiliki pendengaran tajam, tersenyum lebar karena dia bisa mendengar gumamannya Bao Jiali.

Aku tahu kamu juga memiliki rasa cinta untukku A Li. Batin Qin Yichen sambil melangkah pelan ke ruang ganti dan laki-laki tampan itu tidak berhenti mengulas senyum bahagia di wajah tampannya.

"Tapi, tunggu dulu! Kenapa dia tidak marah pas aku gigit telinganya? Dia malah mencium keningku? Ah! Hatiku jangan meleyot, dong! Ah, hatiku payah kau!" Bao Jiali kembali bergumam sambil mengusap-usap dadanya.

Qin Yichen yang tengah tersenyum lebar sambil mengusap telinganya di bekas gigitannya Bao Jiali, sontak berdiri tegap.Dia dikejutkan dengan kemunculan permaisurinya di ruang tengah kamarnya. Untuk itulah dia memutuskan tidak masuk ke ruang ganti. Dia tidak ingin Rongjin mengikutinya ke ruang ganti dan mendandaninya. "Kenapa kamu ke sini?" Qin Yichen merapikan jubah mandinya karena dia tidak ingin perempuan lain selain Bao Jiali melihat tubuhnya.

Rongjin tersenyum dan berkata dengan penuh kelembutan, "Saya mengantarkan dua buah kain untuk Yang Mulia Kaisar dan selir sebagai kado pernikahan Anda. Kain ini adalah kain emas dan dibuat di toko kain nomer satu di kerajaan ini"

Qin Yichen duduk di balik meja kerjanya sambil berkata, "Letakan saja di meja dan terima kasih untuk perhatian kamu"

Alih-alih pergi keluar dari kamar itu, Rongjin duduk di depan meja kerja suaminya dengan senyum cantiknya.

"Kenapa masih di sini?"

"Saya ingin mendadani Anda, Yang Mulia Kaisar"

"Ini bukan di paviliun kamu. Jadi, yang bertugas mendandani aku hari ini adalah A Li"

Yang Mulia bahkan menyebut gadis itu dengan panggilan kesayangan. Yang Mulia tidak pernah memanggilku A Rong. Yang Mulia selalu memanggilku permaisuri, permaisuri, kalau nggak, ya, kamu, kamu, hei, hei, apa Yang Mulia sudah lupa namaku. Batin Rongjin sambil meremas kedua ujung bajunya.

"Kembalilah ke paviliun kamu dan bersiaplah nanti malam kamu mendampingi aku di pertemuan rutin dengan para bangsawan"

"Apakah nanti malam Yang Mulia Kaisar bersedia datang ke paviliun saya?" Rongjin menatap suaminya dengan sorot mata sayu dan wajah memohon.

Karena sudah lama sekali Qin Yichen tidak pernah ke paviliun permaisuri, melihat permaisurinya memasang wajah memelas seperti itu, dia merasa tidak tega dan akhirnya dia menganggukkan kepala.

Rongjin langsung bangkit berdiri dan dengan senyum ceria dia berkata, "Terima kasih, Yang Mulia. Saya akan segera kembali ke paviliun dan menyiapkan makanan kesukaan Anda, Yang Mulia"

Qin Yichen hanya menganggukkan kepala.

Sebelum meninggalkan kamar pengantin suaminya, Rongjin berkata, "Saya juga membawa sup ginseng dan teh madu lemon untuk Anda dan selir, Yang Mulia"

"Terima kasih" Sahut Yichen.

"Sama-sama. Semoga Yang Mulia Kaisar panjang umur" Rongjin membungkukkan badan lalu dia pergi meninggalkan kamar pengantin suaminya.

Sepeninggalnya Rongjin, dengan cepat Qin Yichen masuk ke kamar mandi untuk meletakkan baju gantinya Bao Jiali di atas rak lalu dia keluar kembali dari dalam kamar mandi dengan berjingkat dan tanpa mengeluarkan suara, sama seperti saat dia masuk tadi.

Qin Yichen melangkah menuju ke ruang ganti dengan wajah merona merah karena tadi dia sempat melihat punggung mulusnya Bao Jiali.

Bao Jiali tersenyum saat dia keluar dari dalam bak mandi dan melihat ada bajunya terlipat rapi di atas rak.

Dia manis juga, menyiapkan baju untukku. Batin Bao Jiali.

Bao Jiali sontak memukul pelipisnya dan berkata kesal kepada dirinya sendiri, "Eh! Ngapain aku senyum-senyum nggak jelas begini? Cuma masalah baju, nggak penting"

Bao Jiali bergegas memakai semua bajunya lalu berlari keluar dari dalam kamar mandi untuk menemui laki-laki yang menurutnya sangat menyebalkan.

Bao Jiali berteriak, "Yang Mulia Kaisar, Anda di mana?!"

"Aku di ruang ganti. Buruan ke sini! Kita harus segera menemui Ibu suri dan setelah itu kita menemui adik kamu" Teriak Yichen.

Bao Jiali langsung berlari ke ruang ganti karena dia ingin segera bertemu dengan adiknya.

Bao Jiali berdiri di jarak satu setengah meter di depan Qin Yichen sambil berkata, "Ayo kita berangkat sekarang"

Qin Yichen mengernyit dan menyemburkan, "Kau suruh aku pergi dengan jubah mandi begini?"

"Hehehe! Oke aku akan balik badan dan kamu bisa berganti baju" Bao Jiali meringis dan sambil menggaruk kepalanya dia berbalik badan.

"Hei! Enak aja balik badan dan suruh aku ganti baju sendiri. Kamu sudah menusuk aku, sudah menggigit telingaku, dan sudah mengusir semua dayang, maka dandani aku sekarang juga"

Bao Jiali bergeming.

Qin Yichen menghela napas panjang lalu berkata, "Oke, aku hitung sampai tiga kalau kamu belum balik badan dan mendadani aku, maka selamanya nggak usah ketemu sama adik kamu"

Sreeetttt!!!! Bao Jiali berbalik badan dengan cepat lalu bergegas mengulas senyum yang dia buat semanis mungkin di saat hatinya sedang dongkol. "Darimana saya harus memulainya, Yang Mulia Kaisar? Saya bertanya karena saya belum pernah mendadani seorang pria sebelumnya apalagi mendandani seorang Kaisar"

"Mendekatlah! Kamu berdiri terlalu jauh dariku"

Bao Jiali langsung melangkah maju dan Qin Yichen berbalik badan lalu berkata, "Lepaskan jubah mandiku dan pakaikan semua baju yang ada di atas meja itu" Qin Yichen menunjuk dagu ke meja di sebelah kanannya

Bao Jiali menuruti perintah Qin Yichen dengan cepat sambil bergumam di dalam hatinya, banyak banget baju yang harus dia pakai. Mana berat semuanya, ish! Sungguh merepotkan.

"Kau jengkel?"

Hah?! Apa dia bisa mendengar suara hatiku? Nggak mungkin dia bisa mendengarnya.

"Kau jengkel A Li?"

"Tidak!" Sahut Bao Jiali dengan cepat dan tegas.

"Kalau kamu tidak jengkel, kenapa kamu mendengus terus sedari tadi? Apa kamu jengkel karena bajunya terlalu banyak dan semuanya berat?"

Bao Jiali membeliak kaget di depan punggung Qin Yichen sambil berkata di dalam hatinya, dia bisa tahu isi hatiku?

"Benar begitu, A Li?"

"Tidak!" Bao Jiali kembali menjawab dengan cepat dan tegas.

Setelah Bao Jiali selesai memakaikan semua bajunya, Qin Yichen berbalik badan lalu tersenyum kemudian dia berkata sambil membungkukkan badan karena dia jauh lebih tinggi dari Bao Jiali, tinggi Qin Yichen 190cm, sedangkan Bao Jiali hanya 165cm, "Kembalikan setengah dari bibirku dan tempelkan ke bibirku sekarang juga!"

Bao Jiali mundur selangkah ke belakang lalu dia membeliak kaget sambil menyemburkan, "Kau gila, ya?! Siapa yang mengambil setengah dari bibir kamu? Bibir kamu masih utuh di tempatnya, tuh" Gadis cantik itu menunjuk dagu ke bibirnya Bao Jiali.

Qin Yichen yang masih membungkukkan badan di depan Bao Jiali kembali berkata dengan wajah serius, "Aku tadi memagut bibir kamu, kan, nah di saat itulah bibirku tertinggal setengah di bibir kamu. Kembalikan sekarang juga! Tempelkan ke bibirku sekarang juga, A Li!"

Bao Jiali mendengus kesal lalu menyentak lantai dengan kaki kanan sambil menyemburkan, "Dasar gila! Mana ada seperti itu. Tidak mau!" Bao Jiali berbalik badan dengan cepat dan di saat gadis itu hendak pergi, Qin Yichen yang masih membungkukkan badan kembali berkata, "Itu adalah bibir yang bisa mengatakan di mana adik kamu berada. Kalau tidak kamu kembalikan, maka aku tidak bisa mengatakan di mana adik kamu berada"

Bao Jiali berbalik badan dengan cepat lalu menatap Qin Yichen dengan sorot mata tajam penuh dengan rasa kesal.

"Buruan! Aku sudah pegal dan hari keburu siang"

Bao Jiali terpaksa berjalan mendekati Qin Yichen lalu dia mencium cepat bibirnya Qin Yichen. "Sudah aku kembalikan"

"Baru balik seperempat"

"Mana ada seperti itu!" Bao Jiali kembali menyentak lantai dengan kaki kanan dan cemberut.

"Ayo cepat! Lebih lama nempelnya. Emm, tadi sepertinya aku memagut bibir kamu cukup lama"

"Huffftttt! Oke, hitung sampai sepuluh. Aku rasa kamu tadi memagut bibirku cuma sebentar, jadi hitung sampai sepuluh"

Qin Yichen tersenyum lalu manggut-manggut.

Bao Jiali kembali menempelkan bibirnya ke bibir Qin Yichen dan gadis itu menghitung sendiri satu sampai sepuluh. Namun, saat Bao Jiali sudah selesai menghitung sampai sepuluh dan hendak menarik bibirnya, Qin Yichen bergumam, aku akan ajari cara menempelkan bibir yang benar, lalu pria tampan itu menarik tengkuk Bao Jiali.

Hati keduanya berdesir hebat dan jantung keduanya berdegup kencang saat bibir Bao Jiali merekah dan lidah Qin Yichen menyusup masuk. Keduanya kemudian hanyut dalam ciuman panas itu.

Suara berisik yang datang dari perut Bao Jiali membuat Qin Yichen menghentikan ciumannya. Pria tampan itu kemudian menempelkan keningnya di kening Bao Jiali lalu dia tersenyum dan berkata, "Baiklah kita sudahi sampai di sini. Kita sarapan dulu"

Bao Jiali berjalan dan hampir jatuh. Kakinya masih terasa lemas karena ciuman panas tadi. Dengan sigap Qin Yichen membopong Bao Jiali dan gadis cantik itu menyusupkan wajah malunya di dada bidang suaminya. Qin Yichen mengulum bibir menahan geli melihat tingkah polosnya Bao Jiali.

Bao Jiali duduk di meja makan berhadapan dengan Qin Yichen dan gadis itu terus menundukkan wajahnya yang memerah malu karena di saat Qin Yichen menciumnya di ruang ganti tadi, dia tanpa sadar melenguh dan merekahkan bibirnya.

Qin Yichen menatap Bao Jiali dengan senyum lebar karena dia telah menang banyak. Dia berhasil mengajak Bao Jiali berciuman meskipun gadis cantik itu belum begitu pandai berciuman.

Aku akan mengajari kamu mencintai aku, A Li. Aku tidak akan menyerah. Batin Qin Yichen.

1
🌟~Emp🌾
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ demi cinta terpaksa ku telan /Facepalm/
🌟~Emp🌾
cakue mirip terong gak ? /Chuckle/
🌟~Emp🌾
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ tuh terong 🍆
🌟~Emp🌾
akhir nya kamu sadar /Sleep/
🌟~Emp🌾
yuuk terbang, sayap mana sayap /Facepalm//Chuckle/
🌟~Emp🌾
tak bisa menuntut 😆
anggita
like👍☝iklan buat A Li
Delita bae
💪💪💪💪👍👍🙏
F.T Zira
🌹 dulu buat ka author
F.T Zira
langsung di kacangin🤣🤣
🌟~Emp🌾
mampir 3 iklan untuk mu thor 🙏
🌟~Emp🌾
sabar, sabar, sabar 😥
🌟~Emp🌾
aduuh 🤦🤦🤦
🌟~Emp🌾
tenang cup,, masih sakit itu /Chuckle/
🌟~Emp🌾
maafkan dia Bao jiali 😭 itu karna dia sangat mencintai mu ... huaaaaa /Sob//Sob//Sob/
🌟~Emp🌾
OH No ! yg mulia kamu kesambet jin /Facepalm/
🌟~Emp🌾
teruskan perjuangan mu yang mulia. 💪
🌟~Emp🌾
yang mulia anda benar-benar dahsyat /Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🌟~Emp🌾
ciee,, cemburu 🤭
anggita
iklan☝👍like
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!