NovelToon NovelToon
My Genius Triplet Son

My Genius Triplet Son

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar / Keluarga
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: matchaneedz

Started on Agustus 2024

Tinggal di kota membuatnya memiliki hubungan yang bebas dengan sang kekasih hingga akhirnya menghadirkan sesuatu dalam dirinya. Lantas bagaimana jika sang kekasih menolak untuk bertanggung jawab dan memintanya untuk menggugurkan kandungannya.

"Gugurkan kandungan itu dan kamu akan tetap menjadi pacarku." ucap Gavin Biantara Ryszard

"Tidak! Aku tak akan pernah menggugurkannya, cukup ia hadir karena kesalahan." lirih Arista Xaviera Exelyn

Entah Arista harus bersyukur atau justru sedih karena kesalahannya tersebut menghadirkan anugrah indah di dalam hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon matchaneedz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 3. Apartment

Arista menutup matanya begitu menyadari yang terjadi, dia membuka mulutnya memberikan Gavin akses untuk menjelajah lebih dalam. Mereka terus melanjutkan kegiatan tersebut tanpa memperdulikan jika ada orang yang memasuki lift tersebut.

Gavin semakin memperdalam ciumannya dengan menekan tengkuk Arista. Decapan lidah terdengar jelas didalam lift tersebut, sudah 5 menit berlalu tidak ada dari mereka yang terlihat hendak mengakhiri permainan tersebut.

Ting

Lift terbuka tepat di lantai dimana unit Gavin berada. Mereka bergegas keluar dari lift tanpa melepaskan lumatan mereka.

"Ehmm..." Arista memukul dada Gavin pelan, meminta pria itu untuk melepaskan ciumannya. Gadis itu merasa kehabisan nafas.

"Hah..huh..hah..huh.." Nafas Arista terdengar cepat dan tersenggal. Gadis itu berusaha mengatur nafasnya, lalu menatap tajam ke arah prianya. Tangannya terangkat memukul dada Gavin dengan sedikit keras.

Gavin tak menanggapi, tangan pria itu justru terangkat untuk mengusap bibir gadisnya. Dia membersihkan bekas liur mereka yang tertinggal di sudut bibit gadis itu. Mereka sama sekali tidak peduli dengan sekitar, toh ini merupakan kawasan apartemen elite. Penghuni disini jarang sekali keluar dan didominasi dengan pekerja kantoran. Mereka hanya akan berlalu lalang di waktu pagi atau sore hari, lagipula jika ada yang melihat mereka tidak akan peduli. Tinggal di lingkungan apartemen sangat terasa individualismenya, mereka tidak akan peduli dengan apa yang kita lakukan selama itu tidak mengganggu mereka.

"Ayo kita lanjutkan di dalam." Gavin tersenyum miring, diangkatnya tubuh Arista dengan bridal style. Pria itu segera melangkah ke dalam unit apartemennya.

Arista mengalungkan tangannya ke leher Gavin, kepala gadis itu terangkat untuk meraih bibir prianya itu. Merekapun kembali berciuman sembari berjalan menuju pintu unit Gavin.

Brak

Suara pintu yang tertutup akibat tendangan Gavin tak mengejutkan keduanya. Mereka tetap fokus pada kegiatan yang mereka lakukan. Tanpa menunggu lama Gavin segera membawa kekasihnya ke dalam kamar. Dia rebahan tubuh mungil itu dengan perlahan.

"Let's star the game babe." Lirih Gavin tepat di telinga Arista.

Kembali pria itu menyatukan bibirnya dengan milik sang kekasih. Mereka kembali saling ******* dan *********. Seakan tak pernah merasa puas akan rasa yang sudah menjadi candu. Tangannya bergerak menyusuri tubuh sang gadis sembari membuka setiap kancing kemeja yang dikenakannya.

"Ehmm...."

Suara khas memenuhi ruangan itu, menimbulkan sensasi membara diantara keduanya. Setelah cukup puas, ciuman pria itu turun ke area lehe gadis nya meninggalkan jejak merah keunguan disana.

"Ahhh By..." Erang Arista menahan rasa nikmat yang diberikan kekasihnya. Gadis itu mengangkat wajah Gavin agar berhenti bermain dilehernya. "Berhenti... Ehm.... Jangan tinggalkan tanda disitu... Ehmm..."

Gavin tersenyum melihat ekspresi Arista, dia kembali melanjutkan kegiatannya. Kali ini bermain dengan dua buah milih sang kekasih, dia mulai ******* salah satunya. Sedangkan satunya dia mainkan dengan tangannya.

"Kau milikku..." Lirih Gavin pelan, tidak terdengar.

"Cukup Gavin... Aku sudah tidak kuat lagi... Langsung saja... Ahhhh..." Arista memohon agar pria itu menghentikan kegiatannya.

Kegiatan pun berlanjut hingga mencapai titik kepuasan masing-masing. Tidak ada kata lelah diantara keduannya, mereka saling memuaskan hingga akhirnya tertidur karena lelah.

...----------------...

Arista membuka matanya yang terasa perih karena sinar matahari yang tertuju tepat ke wajahnya. Gadis itu tersentak begitu menyadari hari mulai siang, dia melihat ke samping dan masih mendapati Gavin berada di sebelahnya. Pria itu masih tertidur pulas dengan memeluknya erat, terlihat tubuhnya hanya berbalut selimut tanpa ada sehelai benang pun dibawah sana.

"Tampan..." Ucap Arista, tangannya terulur membuat garis, menyusuri wajah sempurna itu.

Gadis itu tersenyum, di lepaskan pelukan Gavin dan segera bangkit dari tempat tidur. Dia mulai memunguti pakaian mereka yang berserakan di lantai dan segera membersihkan diri. Hari mulai siang, jam kantor akan di mulai sebentar lagi.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, dia bergegas untuk memasak sarapan untuk mereka. Pagi ini dia hanya membuat pancake dengan taburan buah dan madu diatasnya, selain itu dia juga menyiapkan susu untuk asupan tambahan. Setelah siap, dia mulai mengenakan pakaian kerjanya dan membangunkan Gavin.

"By... Bangunlah... Sudah pagi, kita harus ke kantor..." Arista mengusap pelan kepala pria itu.

"Ehm..." Gumam Gavin dengan mata yang setia tertutup. Sepertinya pria itu benar-benar merasa lelah, ya bagaimana tidak mereka saja baru selesai dengan kegiatan mereka sekitar pukul 3 pagi.

"By bangunlah... Bukankah hari ini kau ada meeting penting..." Ucap Arista kembali, tangannya masih mengusap kepala pria itu dengan lembut.

Terlihat Gavin mulai mengerjabkan matanya perlahan, tidurnya mulai terusik hingga akhirnya terbuka sempurna.

"Selamat pagi..." Sapa Arista lembut dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

Gavin hanya berdehem singkat untuk menanggapi sapaan Arista. Pria itu mulai bangkit dan duduk di kasurnya. "Jam berapa sekarang."

"07.30. Segeralah mandi, bajumu sudah aku siapkan. Makanan juga sudah ada di meja, aku akan menunggu disana." Ucap Arista segera bangkit dan hendak keluar menuju meja makan, tetapi tangannya ditahan oleh Gavin.

"Tidak perlu menunggu, berangkatlah lebih dulu." Perintah Gavin datar.

Arista menatap tak percaya pada Gavin, bagaimana bisa pria itu memintanya untuk berangkat lebih dulu setelah apa yang mereka lakukan semalam. Berangkat lebih dulu maka pria itu memintanya untuk berangkat sendiri dengan transportasi umum atau taksi.

"Kenapa tidak bersama saja? Kau bisa turunkan aku tak jauh dari perusahaan."

Gavin menggeleng, "Terlalu beresiko. Ikuti saja." Ucap Gavin lagi dengan tegas tak ingin di bantah. Pria itu segera bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Meninggalkan Arista yang masih diam di tempatnya dengan tatapan tak percayanya.

Akhir-akhir ini dia merasa sikap Gavin mulai berubah, pria itu jadi semakin dingin padanya. Dulu pria itu masih sering bersikap hangat tetapi sekarang dia hanya melakukan itu ketika di ranjang. Sebenarnya Arista sudah lelah dengan hubungan ini, mereka sudah lama berhubungan layaknya suami istri seperti ini tetapi belum ada tanda-tanda Gavin akan meresmikan hubungan mereka.

Arista menatap lama pintu kamar mandi yang tertutup rapat, dia menghembuskan nafas kasar beberapa kali sebelum akhirnya bangkit. Dia menuju dapur untuk mengambil tempat makan miliknya, dia akan sarapan di jalan saja. Gadis itu meminum susunya dan segera keluar dari unit tersebut menuju lobi.

...----------------...

To be Continued

Mohon dukungannya guyss, tinggalkan jejak dibawah yaa🥰

Terima kasih sudah membaca, semoga hari kalian menyenangkan🌹

1
Tuty Tuty
kamu aja terlalu bodoh
Tuty Tuty
Luar biasa
Tuty Tuty
cinta boleh bodoh jangan Gavin gx patut di perjuangkan
Tuty Tuty
gila hubungan macam apa baru pacaran udah seperti suami istri rugi kamu sebagai perempuan
Tuty Tuty
aku nyimak yaaa thor 😁😁
Tarwanto Wanto
/Coffee//Coffee//Rose/
Dian Amelia
mangkanya....jadi wanita hrs pandai jaga diri jangan terlena dg rayuan lelaki yg hanya ingin kesenangan saja minus tanggung jawab
Dian Amelia
mangkanya jangan di kasi dp duluan.....lelaki kan banyak yg anjrit.
tia
up yg lancar biar gk lupu cerita ny thor
Anonymous
double up dong thorr
Anonymous
mantapp sering up dong kak
Anonymous
ayoo up lg thorr
Padriyah Balqis
seh... waktu akan kembali dengan penuh kebahagiaan....
q mah ogah balik sama cowok plin-plan tinggal enak y aj...
maaf Thor kllo bisa jng balik lagi sama cowok itu
Rohana
lah dikit amat thorrr
Krislin Meeilin
up lagi ceritanya Klau boleh doubel up ya
Senjaaaa
lanjut lagi dong kak
Rohana
lanjut thorrr
xzyfaa
bagus, aku suka lanjut dong torrrr
Aty
Bagus banget nasehatnya, semangat Arista
Anonymous
Next thorr, lanjutt cpat aku penasarann😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!