Maisya Fahira, gadis bar-bar dengan segala keunikan yang di miliki nya,rela hidup sebatang kara di ibu kota hingga sukses menyelesaikan kuliah nya berkat bantuan dari sang kakak serta kedua sahabat baik nya, hingga di terima bekerja di sebuah perusahaan besar milik suami dari sahabat terdekat nya,siapa sangka dalam turun naik nya kehidupan yang dia jalani,Maisya justru bertemu dengan seorang pria yang berhasil mencuri seluruh hati nya.
Akan kah perasaan Maisya berbalas sempurna atau malah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyesal
Pagi menjelang,kicau burung terdengar saling bersahut-sahutan membentuk sebuah irama yang merdu menerpa indra pendengaran semua orang yang mendengar nya.
Maisya mulai menggeliat kan tubuh yang terasa remuk redam, entah jam berapa dia tidur tadi malam sehingga membuat mata nya masih terasa berat untuk di buka kan.jika saja perut nya tidak berbunyi Maisya rasa nya enggan untuk beranjak dari kasur yang sangat empuk ini.
" Aww...Badan gue sakit - sakit semua! Kayak abis nguras kali aja ini badan." keluh Maisya seraya memaksa kedua mata nya untuk terbuka lebar.begitu netra nya sudah bisa menyesuaikan cahaya yang masuk,Maisya di buat kaget dengan kamar yang dia tempati sekarang.luas nya melebihi lebar rumah nya yang ada di kampung.
" Di mana ini? Perasaan tadi malam gue ikut Bima ke pesta deh?Ini bukan kamar gue juga bukan kamar nya Bima?" gumam Maisya tidak mampu melanjutkan ucapannya saat merasakan ada sesuatu yang besar sedang menimpa perut nya.
Dengan rasa takut Maisya menurunkan pandangan nya.ada sebuah tangan kekar yang sedang bertengger di antara perut serta pinggang nya.
Maisya terperangah kala mengetahui bahwa dia sudah tidur dengan seorang pria, meskipun ini bukan lah untuk yang pertama kali nya bagi dia,tapi sungguh dia tidak pernah rela membiarkan tubuh nya di nikmati oleh orang asing yang jelas-jelas bukan merupakan muhrim nya.
Air mata Maisya mulai bercucuran deras, cobaan apa lagi yang sedang menimpa nya sekarang, kemelut baru mulai menggerogoti ketenangan nya,usai bercerai dari Digo kini Maisya harus di hadapkan lagi dengan masalah baru.
Maisya merutuki nasib nya,andai saja tadi malam dia menolak tawaran dari Bima, pasti diri nya saat ini masih baik-baik saja tanpa harus di bayangi oleh dosa.udah tahu ada orang mabuk masih saja tetap diam di tempat itu.eh tunggu dulu, ngomong - ngomong kemana perginya Bima? Apa dia tahu kalau sahabat nya ini sudah di tiduri oleh seorang pria kaya raya.
Dengan menahan Isak tangis Maisya mencoba menjauhkan tangan itu dari tubuh nya , kemudian perlahan turun dari ranjang sambil meringis kala rasa perih yang teramat menyiksa pada bagian inti tubuh nya.
Seberapa ganas sih permainan pria ini semalam sampai membuat itu nya sakit? Tanpa sepengetahuan Maisya kalau dia sendiri lah yang sudah bermain sangat agresif dan beberapa kali mengendalikan permainan.jika saja ingatan nya tidak lemah pasti Maisya akan merasa malu dengan ulah nakal nya semalam.
" Astaga....Gue udah melakukan hal yang salah, hidup gue kembali hancur perkara masalah satu malam."lirih Maiysa sambil berjalan tertatih menuju ke kamar mandi.
Di bawah guyuran air shower yang dingin,Maisya terus menggosok tubuh nya untuk menghilangkan bekas olahraga semalam.ada banyak tanda merah di bagian tubuh nya membuat tangisan Maisya semakin pecah beradu dengan deras nya air shower.
" Auwwww." rintih Maisya kembali merasa perih pada bagian inti ketika hendak buang air kecil.
Ingatan Maisya mulai berputar mengenai kejadian tadi malam,semula berawal dari tubuh nya yang terasa panas setelah menghabis kan satu gelas orange jus.Maisya yakin ada seseorang yang sudah sengaja menjebak nya.selebih nya Maisya sudah tidak ingat lagi.
Setelah cukup lama membersihkan tubuh nya yang sudah kotor,Maisya kembali ke kamar dengan menggunakan sehelai handuk sebagai penutup tubuh nya.
Maisya terperangah melihat kondisi gaun yang dia kenakan semalam,gaun itu sudah tidak bisa di kenakan lagi karena sudah robek parah.
Tidak mungkin dia keluar dari sini tanpa sehelai benangpun,dari pada semakin pusing memikirkan nya,Maisya meraih asal kemeja milik pria itu yang tergeletak di atas lantai lalu mengenakan nya tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik nya.
Kemeja itu hanya sebatas paha nya sehingga membuat tubuh Maisya tampak seksi.
Sebelum keluar dari kamar yang menjadi saksi bisu kekeliruan nya,Maisya melirik sejenak ke arah ranjang,pria itu masih tertidur pulas dengan posisi tertelungkup dengan satu tangan yang masih memeluk bantal guling, mungkin pria itu masih mengira kalau Maisya masih tidur di samping nya hingga tak sadar sudah memeluk erat sebuah guling.
Masa bodoh dengan pria yang sudah menjadi teman tidur nya semalam,Maiysa yang tidak ingin berlama-lama di tempat terkutuk ini langsung berjalan cepat keluar dari sini .tujuan nya adalah ruko yang menjadi tempat tinggal nya selama ini.
Sepanjang jalan Maisya terus mencoba mengingat apa yang sudah dia lakukan semalam bersama pria itu namun sayang nya nihil, pengaruh obat setan itu sangat luar biasa dan Maisya berulang kali mendesah gusar memikirkan hidup nya ke depan.
" Ahhh...Jangan sampai gue hamil anak dia,kasihan anak gue kalau nggak punya bapak." batin Maisya dengan wajah sendu.
" Tapi nggak mungkin langsung hamil juga kan,masa baru satu kali melakukan langsung jadi? Semoga aja gue nggak hamil." monolog Maisya lagi sambil menggigit bibir bawahnya.
Sedang kan Bima yang tidak tahu apa-apa tentang kejadian yang baru saja menimpa Sahabat nya itu tampak masih terlelap dalam buai mimpi di temani dengan selimut tebal.
Dingin nya cuaca membuat tidur pria gemulai ini menjadi semakin nyenyak,rasa pusing akibat kebanyakan minum masih terasa di kepala nya membuat Bima semakin enggan untuk membuka mata nya.
" Kebo banget nih orang, pasti dia nggak tahu kalau sahabat nya udah menjadi milik Al seutuhnya." kata Samy yang sudah berpakaian rapi ala kantoran.
" Jangan Lo kasih tahu juga bego! Nanti kalau dia ngamuk sama kita bagaimana? Lo kan tahu sendiri gimana gila nya Bima kalau sudah marah." sahut Bayu yang tidak ingin mencari masalah dengan Bima.
Selain karena mereka sudah lama saling mengenal, mulut Bima sangat pedas dan tajam mengalah rentenir penagih hutang.
Bisa - bisa pecah indra pendengaran mereka mendengar ucapan Bima yang tidak akan bisa berhenti.
" Lo pikir gue segila itu,udah lah gue mau cabut dulu,gue ada meeting penting pagi ini." Samy keluar dari kamar tersebut meninggal kan Bayu yang masih duduk bersandar di atas sofa ,pria ini mulai merasa kasihan kepada Maiysa yang sudah di jebak oleh sahabat nya demi bisa mendapatkan wanita itu seutuhnya, Padahal dengan cara baik-baik bisa di lakukan untuk mendapatkan hati wanita itu tapi sayang nya Al lebih memilih memakai cara ekstrim.
" Dia wanita yang unik,baru kali ini gue ketemu sama wanita yang sama sekali nggak terpesona sama kami berlima." ucap Bayu sambil mengingat kembali bagaimana datar nya ekspresi Maisya ketika duduk satu meja bersama dia dan juga sahabat nya yang lain.
Kembali ke kamar yang di tempati oleh Maisya tadi,tepat pada pukul sepuluh siang,Al menggeliat kan tubuh nya saat bunyi suara ponsel menggema memenuhi kamar ini.
Dengan rasa malas Al meraih ponsel yang semalam di simpan di atas meja samping tempat tidur.
" Halo ! Di mana? Cepat turun ,setengah jam lagi kita ada meeting dengan klien penting." ucap Bili yang sudah lelah menunggu kedatangan Al di lobby bawah namun orang yang di tunggu-tunggu malah asyik tidur menikmati sisa olahraga semalam.
Mendengar nada tegas yang Bili berikan kepada nya,Al langsung menatap jam yang tergantung pada dinding kamar mewah ini,mata nya membulat besar sangking tak percaya nya dengan apa yang dia lihat.baru kali ini dia bangun kesiangan sama sekali tidak ingat waktu.
" Iya..Iya sepuluh menit lagi gue turun." balas Al langsung mematikan sambungan telepon secara sepihak.
Al melempar ponsel secara asal ke atas tempat tidur.mata nya masih saja menatap jarum panjang jam seolah-olah mencari kesalahan dari jam tersebut.
" Kok bisa?" tanya Al pada diri nya sendiri sambil meraup kasar wajah nya.
Al hendak turun dari tempat tidur,gaun milik Maisya menghentikan langkahnya.
" Wanita gue." batin Al menelisik seluruh ruangan yang tampak sepi, seperti nya Maiysa sudah pergi dari kamar ini.
" Sebentar lagi Lo jadi milik gue." Al tersenyum penuh kemenangan.
Al lalu menghubungi manager hotel untuk meminta rekaman Cctv yang ada di dalam kamar pribadi nya.tidak butuh waktu lama sebuah pesan kembali masuk ke layar ponsel Al dan pria ini langsung tersenyum saat melihat Maisya yang pergi dengan mengenakan kemeja abu-abu milik nya.air mata kesedihan yang jatuh di pipi Maiysa malah di abaikan oleh pria ini sangking bahagia nya dia karena sudah berhasil menyentuh wanita nya.
" Sangat cantik dan seksi." lirih Al masih betah menatap gambar Maisya tanpa sadar jika dirinya sedang di buru oleh waktu.
Bili kembali menghubungi Al ketika pria ini tidak menepati janji nya,Al yang masih sibuk menatap wajah Maisya di buat kesal oleh asisten pribadi nya itu.
Dengan langkah lebar Al masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya dari sisa-sisa pergulatan nya dengan wanita yang mampu menyentuh Palung hati terdalam.
Mengingat kegiatan panas nya semalam bersama Maisya, membuat milik Al kembali bangun mencari sarang manis nya.
" Akhh Sial! Belum apa-apa Lo udah bangun aja, sabar kenapa,tunggu dia resmi jadi milik gue baru Lo bisa sepuasnya bermain di sarang Lo." kata Al sambil menatap tajam milik nya sendiri.
Usai bersiap - siap,Al langsung masuk ke dalam mobil yang sejak tadi sudah standby menyambut kedatangan nya.wajah masam Bili sama sekali tidak di hiraukan oleh pria arogan ini.
"Bil,minta anak buah kita untuk mengikuti kemana pun Maisya pergi." titah Al tanpa menatap wajah sahabat nya.
" Oke." balas Bili singkat yang sudah hapal seperti apa sifat Al selama ini.
Apa yang sudah menjadi milik Al tidak boleh di sentuh oleh orang lain.semua yang dia inginkan harus bisa di dapatkan apapun cara nya akan di hadapi dan tidak bisa di bantah lagi.
Bersambung..
Sebelum lanjut bab selanjutnya,jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar terus bantu rate ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ nya ya guys.
