Citra adalah seorang gadis culun yang dijodohkan oleh kakeknya pada pria tampan dan kaya raya.
Dan dia juga sengaja menyembunyikan identitasnya pada semua keluarganya, tidak terkecuali pada suaminya sendiri.
Karena dia ingin melihat, apakah suaminya benar-benar mencintainya atau tidak.
Apakah Citra dan Rifki bisa bersama lagi? setelah Citra mengetahui kalau Rifki dan Syasi sudah punya anak.
Sedangkan Syasi adalah adik tirinya Citra sendiri.
Bagaimana kisahnya? yuk intip terus perjalanan kisah cinta antara Rifki dan Citra di Rahasia Menantu Culun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riski iki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Menantu Culun Bab 13
Mendengar ucapan Rifki barusan membuat Citra melotot seketika. Sebab, dirinya tak percaya bahwa laki-laki yang dia anggap sebagai suami selama dua tahun, bisa berucap seperti itu.
"Maaf...!"
Citra terkekeh, saat mendengar kata itu. Lalu dia melihat kearah suaminya Rifki.
"Kata maaf memang sangat mudah di ucapkan Tuan Rifki, tapi apa kamu mampu memulihkan rasa sakit dan trauma yang aku alami selama dua tahun? belum lagi beberapa bulan yang lalu kau memberiku kejutan yang membuat diriku sangat terluka."
Kemudian Citra menjeda kalimatnya, lalu dia membuka tali yang masih melingkar di sebelah tangannya.
Rifki menoleh kearah Citra, dan Ia tau betul kemana arah pembicaraan Citra saat ini.
"Maafkan aku Citra," ucap Rifki sekali sekali lagi.
"Aku khilaf," ujar Rifki kemudian.
Citra berdecih, kala mendengar pengakuan Rifki.
"Khilaf, gampang banget kamu bilang khilaf mas, apa mungkin kamu bercumbu dengan adik tiriku Syasi dan bahkan sampai punya anak, Kamu sebut itu khilaf?" ujar Citra.
Rifki terdiam, dan tak mampu lagi berucap sepatah katapun. Bahkan saat ini dirinya sudah menundukkan kepala.
Citra yang melihat ekspresi wajah Rifki, kemudian dia kembali mengeluarkan uneg-unegnya.
"Kamu tau mas, selama dua tahun aku menunggumu jatuh cinta padaku, bahkan aku rela melakukan apapun demi untukmu. Tapi ternyata aku salah, kau malah memperlakukan aku dengan sangat buruk, bahkan melebihi hewan peliharaan sekalipun," ujar Citra kemudian dia meninggalkan Rifki dan hendak keluar dari dalam apartemen.
Rifki yang melihat Citra hendak keluar, kemudian dia berdiri dan berlari mengejar Citra.
"Mau kemana kamu Citra," ucap Rifki dengan sedikit berteriak, lalu dia menarik tangan Citra, dan membawanya kembali masuk ke dalam kamar.
"Apa-apaan sih kamu mas, aku mau pulang. Dan sekarang lepaskan tanganmu dariku," ujar Citra terdengar seperti perintah bagi Rifki.
Rifki tertawa terbahak-bahak, lalu dia kembali mengikat pergelangan tangan Citra.
"Tidak semudah itu Citra, dan kamu pikir aku akan melepaskan kamu begitu saja, setelah aku bersusah payah membawamu ke sini?"
Kemudian Rifki tersenyum menyeringai, lalu dia menatap istrinya itu dari atas sampai bawah. Bahkan air liurnya hampir menetes melihat kecantikan Citra saat ini.
"Apa maksudmu Tuan Rifki."
Rifki mengangkat sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman, lalu dia mendekat kearah Citra sambil berbisik di telinga Citra.
"Aku pikir tidak ada salahnya, jika aku menikmati tubuh indahmu, toh... kita ini masih sah sebagai suami istri di mata hukum dan agama," bisik Rifki.
Lalu dia menautkan bibirnya pada bibir tipis Citra.
Citra berontak, kala mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh itu dari suaminya. Kemudian dia menendang benda pusaka milik Rifki dengan kakinya.
Brak….
Rifki berteriak…
"Ah....! apa yang kamu lakukan Citra? apa kamu ingin membunuhku," bentak Rifki.
Citra menyunggingkan senyuman, sedangkan Rifki yang melihat senyum Citra membuat dirinya marah semakin menjadi-jadi.
Tanpa memperdulikan rasa sakit yang dia alami, kemudian Rifki mengangkat tubuh Citra ke atas ranjang, lalu dia mengikat kedua kaki Citra. Karena Rifki takut Citra kembali berulah dan menendang benda pusaka miliknya.
Citra kembali berontak, dengan menghentakkan tangan dan kakinya. Namun sayang, ikatan tali itu terlalu kuat hingga menyebabkan pergelangan tangan Citra merasakan perih yang teramat sangat.
Rifki yang melihat ketidak berdayaan Citra membuat dirinya tersenyum lalu dia mendekat kearah Citra, kemudian dia kembali menautkan bibirnya pada ***** tipis Citra.
Citra memutar kepalanya ke arah samping, hingga membuat ***** Rifki terlepas dari ***** Citra. Dan kesempatan itupun Ia gunakan untuk kembali memohon pada Rifki.
Sambil berlinang air mata, Citra pun kembali meminta agar segera melepaskan dirinya.
"Tidak bisa Citra, dengan cara seperti inilah aku akan kembali memiliki dirimu, dan aku tidak ingin orang lain memiliki dirimu, apalagi seperti Angga itu," ucap Rifki.
"Apa maksud dari perkataan mu Rifki, bukankah selama ini kau tidak menginginkan diriku, dan apa kau ingat dengan perkataan mu dulu yang mengatakan bahwa aku ini sangat menjijikkan," sarkas Citra.
Rifki menarik nafas dalam, dia ingat betul dengan ucapannya sendiri. Namun dia tidak menyangka bahwa istrinya yang dulu dia hina dan caci maki akan berubah menjadi cantik bak bidadari dari khayangan.
"Maafkan aku Citra, lupakanlah semua yang terjadi di masa lalu, biarkan kita membina hubungan yang baru dengan sekali lagi kita akan mengikat janji suci," ujar Rifki.
Citra tersentak dengan penuturan Rifki tersebut. Lalu dia melihat manik mata suaminya yang memancarkan aura ketulusan di sana.
Namun, walaupun demikian Citra tetap pada pendiriannya, dia tidak ingin lagi bersama dengan Rifki. Dan akan mengajukan gugatan perceraian setelah ini.
"Bagaimana dengan tawaranku, apakah kau bersedia menerima diriku kembali dalam kehidupan mu?" tanya Rifki.
Citra gelagapan mendengar pertanyaan Rifki, dan dia cukup bingung. Haruskah dia setuju dengan tawaran Rifki?
Cukup lama Citra terdiam memikirkan apa yang harus dia katakan pada Rifki, hingga terbesit di dalam pikirannya bahwa dia harus setuju, kalau Citra ingin terlepas dari jeratan Rifki sekarang.
"Bagaimana?" tanya Rifki kembali.
Setelah berpikir cukup panjang, akhirnya Citra hendak menerima tawaran Rifki. Namun sedetik kemudian Citra mengingat adik tirinya Syasi yang saat ini memiliki anak dari suaminya.
"Jika kau menikah dengan aku, bagaimana dengan nasib bayimu dan Syasi. Apa kamu akan menelantarkan mereka seperti kamu menelantarkan aku dulu?" tanya Citra yang membuat Rifki terhenyak seketika.
Namun sedetik kemudian, Rifki tersenyum.
"Akan kembali seperti semula," ucap Rifki.
"M-maksudmu?" tanya Citra terbata.
"Iya maksudku sudah jelas, kau akan kembali menjadi istri pertama ku, sedangkan Syasi akan kembali pada posisinya semula yaitu, menjadi istri simpanan ku," ujar Rifki enteng.
Citra terbelalak mendengar ucapan Rifki barusan.
"Tidak bisa, dan aku juga tidak mau, jika aku menjadi penghalang hubungan di antara kalian berdua. Dan ingat, kau sudah mempunyai anak dari Syasi, sedangkan aku belum, dan aku minta lebih baik kamu lepaskan aku sekarang, mungkin saat ini kita berdua tidak berjodoh," jelas Citra.
Mendengar ucapan Citra barusan, membuat Rifki kembali tersulut emosi. Pasalnya, selama ini tidak ada yang mampu menolak karisma yang dia miliki. Dan Citra! apa yang dia katakan barusan, aku dan dirinya tidak berjodoh.
Rifki seketika kembali membuat ancang-ancang, dan sejurus kemudian dia mencium leher jenjang Citra dengan sangat rakus.
"Apa yang kamu lakukan Rifki, cepat lepaskan aku," teriak Citra.
Rifki hanya tersenyum menanggapi ucapan Citra barusan. Lalu dia kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Rifki... lepaskan aku, lepaskan….!" teriak Citra kembali.
"Sudah aku katakan, bahwa aku tidak ingin mengambil resiko, dan aku takut jika aku melepaskanmu sekarang kamu akan pergi jauh dariku," ucap Rifki.
Kemudian Rifki melakukan hubungan panas antara suami dan istri dengan Citra.
aneh
hnya dlm novel perempuan itu bego dlm cinta.tp dlm nyata perempuan itu rooaarrr