NovelToon NovelToon
Transmigrasi Gadis Pengacara

Transmigrasi Gadis Pengacara

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Time Travel / Cinta Beda Dunia / Iblis / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: zenun smith

Nara Stephana, pengacara cemerlang yang muak pada dunia nyata. Perjodohan yang memenjarakan kebebasannya hanya menambah luka di hatinya. Dia melarikan diri pada sebuah rumah tua—dan takdirnya berubah saat ia menemukan lemari antik yang menyimpan gaun bak milik seorang ratu.

Saat gaun itu membalut tubuhnya, dunia seakan berhenti bernafas, menyeretnya ke kerajaan bayangan yang berdiri di atas pijakan rahasia dan intrik. Sebagai penasihat, Nara tak gentar melawan hukum-hukum kuno yang bagaikan rantai berkarat mengekang rakyatnya. Namun, di tengah pertempuran logika, ia terseret dalam pusaran persaingan dua pangeran. Salah satu dari mereka, dengan identitas yang tersembunyi di balik topeng, menyalakan bara di hatinya yang dingin.

Di antara bayangan yang membisikkan keabadian dan cahaya yang menawarkan kebebasan, Nara harus memilih. Apakah ia akan kembali ke dunia nyata yang mengiris jiwanya, atau berjuang untuk cinta dan takhta yang menjadikannya utuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman Untuk Raze dan Baily

Arven dan Nara datang ke daratan yang disinyalir tempat peristirahatan terakhir Ratu Athera. Di sepanjang perjalanan, terasa seperti gerbang menuju dunia lain yang dikelilingi oleh pepohonan dengan bunga-bunga ungu yang bercahaya lembut. Cahaya kecil menyerupai kunang-kunang melayang di udara, menciptakan suasana magis yang menenangkan sekaligus membuat Nara terpukau.

Bayangan pepohonan memanjang di atas jalan, tampak seperti dilapisi cahaya. Udara di sekitarnya terasa sejuk dan segar, diiringi semerbak aroma wangi bunga peony. Suasana ini begitu memikat, namun Arven belum melihat tempat ini sebelumnya meskipun jaraknya dengan hutan terlarang tidak begitu jauh.

"Itu tempatnya." Tunjuk si penyusup pada sebuah bangunan besar seperti kuil. Nara dan Arven mendekat, memperhatikan bangunan yang ada di depan matanya.

Ketika masuk ke dalam, tersembunyi sebuah ruangan yang hanya dapat diakses oleh pihak musuh dan para pelayan terpilih. Ruangan ini dikenal dengan nama Sanctum of Eternal Grace, tempat di mana nama-nama yang telah tiada dihormati dengan penuh sakral. Di dindingnya, tergantung papan nama kayu yang terukir dengan indah, nama keluarga kerajaan dicatat dengan tinta emas, diiringi dupa yang selalu terbakar sebagai simbol penghormatan terhadap roh mereka. Sepanjang mata membaca, nama-nama tersebut adalah anggota kerajaan keluarga Ratu Athera.

Namun, ada yang ganjil tentang papan nama Ratu Athera. Di sana, tertulis dengan jelas namanya, tetapi aroma dupa terasa lebih berat, memanggil perasaan aneh yang menggelisahkan siapa saja yang masuk.

Sebagai bagian dari tradisi, setiap kali seorang anggota kerajaan meninggal, sepasang lilin akan dipasang di bawah papan nama mereka dan doa untuk jiwa yang pergi dibacakan. Namun, ketika Arven berkunjung ke Sanctum ini, ia merasakan adanya kekosongan.

Arven dan Nara saling berpandangan.

"Ayo kita pulang ke Istana," ujar Arven pelan, sorot matanya penuh ketegasan. "Setidaknya dengan menemukan keberadaan Ibu, itu sudah cukup bagiku. Sisanya... biarlah seseorang di Istana nanti mendapatkan hukuman yang setimpal."

Namun sebelum Nara sempat merespons, Arven melanjutkan dengan nada yang lebih berat. "Aku mendengar kabar dari Istana... Raze membunuh Elira."

Nara membekap mulutnya saat menerima kabar tersebut. Sebagian dirinya shock, karena momentnya sangat tepat dengan terbukanya nama Elira sebagai pesuruh, dimana penyusup bilang akan ada nyawa melayang jika bocor sedikit saja. Dan sekarang... Elira terbunuh oleh Raze. Aneh, kenapa Raze harus menghabisi pelayan pribadi sang ibu.

Tapi... Raze? Kenapa dia, dari semua orang, harus menghabisi Elira? Bukankah dia seharusnya melindungi orang-orang yang dekat dengan ibunya? Apakah ini benar-benar perintahnya, atau ada tangan lain yang menggerakkan?

Nara menatap Arven, wajahnya tak dapat menyembunyikan gejolak rasa curiga dan cemas. "Kenapa Raze...?" tanyanya ragu.

"Bukankah sudah jelas apa yang dikatakan dia," matanya menunjuk ke penyusup. "Bocor sedikit saja, maka akan jatuh korban. Nama Elira sudah disebut, dan kita telah mengetahuinya. Baily dan Raze sudah pasti mencari pengamanan. Dia pikir Raja dan juga kita tidak mengetahui kalau mereka adalah dalangnya." Ujar Arven berapi-api.

Nara menggenggam erat tangannya sendiri, mencoba membaca raut wajah Arven yang tersirat keseriusan. Padahal tadi saat Nara menangkap kejanggalan, ia saling bersitatap dengan Arven dengan sorot mata mengatakan kalau mereka satu pemikiran. Namun sekarang, Arven bersikap begitu berbeda.

Semakin dilirik mata Arven dalam-dalam, Nara merasa Arven sedang bicara lewat sorot matanya begini: udah lo iya iya aja, jangan ngomong macam-macam disini. Begitu katanya, kalau Nara tidak salah mengartikan.

...***...

Setelah diobati oleh tabib istana, kondisi Raja perlahan-lahan membaik. Wajahnya yang sebelumnya pucat mulai kembali berwarna meskipun tubuhnya masih lemah. Para pelayan dan Kasim membantu Raja duduk di kursi kebesarannya yang berada di dalam kamar, sementara tabib memeriksa denyut nadinya untuk memastikan keadaannya stabil. Ratu Baily berdiri tak jauh, sorot matanya penuh kekosongan sekaligus rasa bersalah yang samar. Separuh jiwanya memikirkan Raze, separuhnya memikirkan sang suami.

"Baily," Raja memanggilnya, suaranya lemah tetapi tetap penuh wibawa. "Kita perlu melanjutkan pembicaraan yang tertunda."

Baily mengangguk perlahan. Para pelayan dan Kasim pamit undur diri, menyisakan dua manusia yang masih ada urusan.

"Dalang di balik semua ini sudah jelas," ujar Veghour dengan nada dingin yang penuh intimidasi. "Baily, semua bukti mengarah padamu. Kau yang menyebabkan Ratu Athera menghilang. Kau ingin menyingkirkannya untuk menguasai diriku, bukan? Apakah segitu cintanya dirimu padaku sehingga membutakan mata hati?"

Baily terperangah.

"Yang Mulia, bukti apakah yang mengarah kepadaku?"

"Energimu menjadi yang terakhir terasa disekitar Junto. Apakah benar kau telah menemuinya secara diam-diam saat sebelum ia tewas?"

Bibir Baily bergetar, "Be-nar Yang Mulia, tapi sungguh bukan aku yang telah membunuhnya. Aku hanya menanyakan siapa yang telah mengajarinya sehingga berlaku membuat kecurangan. Aku juga bertanya-tanya apakah dia yang sudah memberikan pengaruh buruk pada anak kita, Raze. Hanya itu saja maksud kedatangan ku kesana."

"Kenapa harus diam-diam tanpa seijinku? Kenapa kau tidak gali hal tersebut kepada Raze? Kenapa gelagat mu seperti orang yang cemas, kenapa ada penyusup bilang kepada Arven bahwa ia menguntit di Istana karena disuruh oleh Elira? Kenapa saat aku berperang, seseorang bilang padaku seolah-olah bahwa kau adalah dalangnya? Dan banyak lagi 'kenapa' yang ingin aku lontarkan. Apakah kau punya bukti bahwa apa yang kau bicarakan barusan adalah kebenarannya?"

Baily hanya tediam. Memang ia tidak bisa menunjukkan bukti apapun karena tidak memilikinya.

"Apa yang kau perintahkan kepada Elira setelah kau kembali ke ruanganmu dalam keadaan ketakutan?"

Baily kembali terperangah, "Yang Mulia, aku hanya memerintahkannya untuk melaporkan jika ada gelagat orang mencurigakan. Aku ingin dia mencari prajurit terkuat untuk berjaga-jaga di sekitar kamar Raze."

"Buktinya apa jika kau benar?"

Lagi-lagi Baily tidak bisa menunjukkan bukti.

"Raze akan dieksekusi di hadapan seluruh penghuni istana dan rakyat. Hukuman itu akan menjadi pelajaran bagi siapa saja yang mencoba bertindak di luar batas." Raja membocorkan hukuman bahkan sebelum sidang umum di mulai.

"Kau, Baily, tidak akan dijebloskan ke penjara bawah tanah. Sebagai gantinya, kau akan dikurung di dalam kamarmu hingga pengadilan selesai. Setelah itu, kau akan diberi racun sebagai hukuman atas tindakanmu. Pelayan akan mengantarkannya padamu. Minumlah, aku akan datang ketika racun itu sudah membuatmu tertidur untuk selamanya."

Baily meluruh ke lantai. Tatapannya nanar, lalu ia berkata, "Yang Mulia, aku memang tidak bisa memberikan bukti pembelaan sekarang karena aku memang berasal dari kalangan bawah, yang kurang paham dengan intrik orang-orang berkuasa. Sebagai seorang Raja, memang seharusnya tegas tanpa pandang bulu, dan apa engkau lakukan sudah benar. Tetapi.. tidak ada sedikit kah, pandangan itu dari hati seorang suami? Apakah kamu sebagai suami, percaya bahwa aku bisa melakukan hal sebesar itu?"

"Apakah aku bisa menghancurkan sebuah kerajaan meskipun kerajaan kecil?" Yang Mulia, aku sedang bertanya pada suamiku, apakah arti kepercayaan baginya?"

Namun Veghour tak menjawab pertanyaan tersebut. Ia justru memerintahkan Baily agar pergi dari hadapannya.

.

.

Bersambung.

1
F.T Zira
kena sekarang/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zenun: xixixixi
total 1 replies
F.T Zira
mau mancing lagi kyknya si Nara🤭
Zenun: iya emang
total 1 replies
RE💜
udah ngaku kirain mau ganti kata panggilan jadi saya kamu lagi eh msh lu gue/Facepalm/ dasar Arven
Dewi Payang
Ngaku, apa memang beneran ini?
Dewi Payang: Uto bisa seganteng ituhhhh😍😍
Zenun: 😁😁😁😁😁
total 4 replies
F.T Zira
hayoloooo🤭🤭
F.T Zira
nah iya.. ini🤭
F.T Zira
😳😳😳 uto banget gak sih
F.T Zira
pancing aja biar jujur🤭🤭
Ikan
Wkwkwk
Zenun: xixixixi
total 1 replies
Ikan
Tidak sopan masuk-masuk ke kamar gadis 😡
Zenun: wkwkwk, disuruh mamake tu
total 1 replies
Dewi Payang
Ayo Arion, lo bakal terima apa kagak, Nara jadi dilema kalo lo bukan Arven
Zenun: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Dewi Payang
Jebakan batman😁
Zenun: iyees
total 1 replies
RE💜
pdhl yg di video kan ada aktor Chinese nya dek 🤭
Zenun: Iya, video iklannya Chinese, visual karakternya cindo😄
total 1 replies
RE💜
nah loh😎
RE💜
kasih waktu dong beb/Facepalm/
F.T Zira
aku kangen utoooo
F.T Zira
oii oiii.. mau dibawa kemana tuh nara?/Facepalm/
Ikan
Deskripsi latarnya kece parahhh, wajib baca bintang seribu 👍👍
RE💜
maybe jiwa Arven blm dtg/Facepalm/ entahlah
Zenun: hahahahaha
total 1 replies
RE💜
pura pura nih, maybe Arion ada mimpi panjang wkkwk
Zenun: jangan-jangan Arven itu perwujudan Arion yang ngimpi 😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!