Cerita Novel Penjaga Kuil Naga.
Selamat Datang kepada Para Pembaca.. Kali ini saya menulis Cerita tentang seorang anak yang sangat Miskin, Kuliah disalah satu Universitas ternama dikota Gowe, Namun dia selalu diremehkan dan tidak dianggap oleh Mahasiswa lain anak-anak orang kaya. Pemuda Miskin dan kurus yang diperankan oleh Pemeran utama adalah Lemon. Ada banyak Wanita yang mengagumi Lemon keprinadiannya, karna dia memiliki kemampuan yang luar biasa.
Dewi merupakan salah satu pengagum Lemon, bahkan bukan hanya Dewi. Tiwi Song dan beberapa gadis cantik yang lain, mengagumi keprinadian Lemon.
Penasaran dengan Alur Ceritanya...??
Silahkan ikuti terus Ceritanya...!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeprism4n Laia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Memurnikan Pil Obat
Setelah mendengar Lea berkata dari ujung telepon, Dewi seketika terkejut dan berkata:
"Oh iya, maaf saya lupa! Tunggu saya disana, saya berangkat sekarang!".
Dewi baru teringat bahwa pada jam ini, dia ada pertemuan kerja kelompok bersama teman-teman kuliahnya, terkecuali Lemon yang sangat sibuk, dia tidak lagi fokus pada kuliahnya sehingga dia sekarang banyak Absen.
Dosen dan teman-temannya yang lain, terus bertanya-tanya dengan sikap Lemon yang sekarang tidak peduli kuliah dan sering Absen.
Setelah menutup teleponnya Dewi bergegas menyalakan mesin mobilnya, kemudian dia berlalu pergi menginggalkan rumahnya.
Di dalam kamar, kabut putih perlahan hilang, dan Lemon juga membuka matanya.
Kabut putih yang menyelimuti ruangan itu telah berubah menjadi 3 buah Pil yang sangat cerah, Lemon merasakan Hawa Energi yang sangat besar dari Ketiga Pil itu, kemudian dia mengangkat sedikit sudur bibirnya, dia tersenyum puas.
"Akhirnya.. Saya berhasil memurnikan pil obat yang sangat bagus, semoga dengan meminum pil ini, kepala keluarga chandra merasakan khasiatnya, dan penyakit yang dideritanya selama ini sembuh..." Lemon berkata dalam hati.
Bahan obat yang diletakan dihadapannya tadi tidak lagi tersisa sama sekali, semuanya sudah berubah dimurnikan menjadi Pil yang sangat berkhasiat.
Merasa semuanya telah beres, Lemon berjalan keluar dari dalam kamar.
Diluar kamar Kenji yang sudah menunggu beberapa Jam, terkejut ketika Pintu Kamar terbuka.
"Eh.. Ternyata Tuan Lemon!" Kenji berkata sambil tersenyum menyapa Lemon.
"Sudah berapa Jam waktu yang saya gunakan dalam memurnikan bahan Obat ini?" Lemon bertanya kepada Kenji.
"Sudah 4 jam lebih Tuan" Kenji menjawab.
"Oh.. Ayo kita temui kepala keluarga chandra" lemon langsung pergi berjalan menemui Kepala Keluarga Chandra, setelah berkata oh.
Kenji hanya bisa mengikuti Lemon berjalan dari belakang Menuju Manor tempat Restu Chandra berada.
Sesampainya disana Restu Chandra yang sangat penasaran menyambut Lemon dengan berkata: "Tuan Lemon, Apakah Tuan sudah selesai memurnikan semua bahan Obatnya?.
Lemon mengangguk sambil mengeluarkan Pil Yang sangat Cerah dari Genggamannya.
"Ini Tuan, silahkan diminum, Tuan hanya bisa meminum 1 buah pil dalam 2 hari, setelah Tuan menghabiskan Pil ini, saya pastikan Penyakit Tuan sepenuhnya sembuh total".
Lemon mengulurkan tangannya memberikan Pil kepada Restu Chandra.
Restu Chandra mengambil Pil obat yang sangat cerah itu dari tangan Lemon sambil berkata:
"Baik, Baik Tuan.. Saya pasti mengikuti arahan Tuan Lemo!".
Setelah mengambil Pil itu, Restu Chandra langsung melemparkan satu buah Pil kedalam Mulutnya.
Sesampai didalam Mulutnya, Pil itu langsung mencair seketika, pil itu merengsek langsung menyerbu keseluruh Tubuh Restu Chandra.
Wajah Restu Chandra berubah memerah karena keterkejutannya, dia merasakan seluruh tubuhnya bagaikan terangkat dilangit ketujuh.
Restu chandra merasakan seluruh pori-porinya, mengeluarkan keringat yang kehitam-hitaman, setelah keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya, dia merasakan Rasa sakit yang selama ini membuatnya menderita sudah tidak terasa lagi.
"Luar biasa! Tubuhku sepertinya terlahir kembali, dadaku sudah tidak terasa sesak lagi, dan... dan sepertinya rasa sakit selama ini.. Sudah menghilang..!!".
Wajah Restu chandra terlihat sangat berseri-seri karena bahagia, kemudian dia langsung berlutut dihadapan Lemon dengan suara gedebuk.
"Terimakasih.. Terimakasih Tuan Lemon, anda sudah menyelamatkan Hidup saya".
Lemon yang melihat tingkah laku Patriak Keluarga Chandra berlutut dihadapannya, wajahnya tercengang tak percaya.
Kenji dan tetua keluarga lain juga ikutan tercengang melihat Restu Chandra, berlutut dihadapan Anak Bocah yang masih berusia 20 tahunan.
Terbangun dari alam sadarnya, Lemon langsung mengangkat Restu Chandra untuk bangkit berdiri sambil berkata:
"Tuan jangan bersikap seperti ini! Tuan jangan terlalu sungkan kepada saya, anggap saja ini hanya bantuan kecil yang saya berikan kepada Tuan, silahkan Tuan duduk dan beristirahat".
Lemon memapah Restu Chandra untuk duduk kembali dikursinya.
Tak berselang lama ketika Restu sudah duduk dengan tenang, Lemon mengisap Tehnya yang sudah dituangkan oleh Kenji.
Kemudian dia melirik perempuan yang berada tepat disamping kepala keluarga Chandra, sedang duduk dikursi Roda. Wajahnya sedikit pucat dan roh jahat menyintari seluruh tubuhnya.
"Maaf Tuan Patriak, bolehkah saya bertanya?".
"Silahkan Tuan, tidak perlu sungkan untuk bertanya, apakah tuan butuh sesuatu?" Restu Chandra berkata dengan penasaran.
"Tidak, saya tidak membutuhkan apa-apa!" Sambil mengibaskan tangannya.
"Saya hanya bertanya? Siapa wanita yang berada disamping Tuan!".
Sambil melihat kearah Lili, istrinya Restu Chandra.
"Oh.. Mohon maaf Tuan Lemon, saya belum sempatkan memperkenalkannya kepada Tuan, karna Tuan terlalu sibuk ketika datang".
Restu Chandra berkata meminta maaf sambil berjalan kearah istrinya.
"Ini Istri saya Tuan.. namanya Lili, saya juga hendak meminta bantuan Tuan Lemon untuk memeriksa penyakitnya ini, sudah beberapa Tahun istri saya sakit seperti ini" Restu Chandra menundukan kepalanya sambil menghela nafas panjang.
Kemudian dia melanjutkan "Dokter juga mengatakan bahwa istri saya, terkena penyakit struk stadium terakhir yang tidak bisa lagi diobati" Restu berkata dengan wajah serius dan memohon.
Lemon meletakan Gelas Tehnya, dan mengaktifkan kekuatan Buku Mata Dewanya.
Seketika Lemon mengernyitkan keningnya dan berkata:
"Tuan.. Penyakit Istrimu ini bukan penyakit biasa, istri anda bukan Struk".
Mendengar perkataan Lemon, seketika semua orang yang berada ditempat itu penasaran, tidak terkecuali Restu Chandra.
"Tuan! Apa maksud anda, istri saya bukan terkena penyakit Struk!" Restu Chandra berkata dengan sungguh-sungguh.
Wajah Restu Chandra sangat terlihat serius.
tp yg gratis.. dijakarta g ada susah nyarinya?
ko kalo naek ke langit terus kalo d tempat terbuka boleh lah kalo naek ke atas langit 😂😂😂
tanpa mengotori tanGAN mc
kadang2 author ini