🙏 Novel ini dalam revisi
Follow Ig Author: cinta terindah217c
Melihat sang pacar berselingkuh dengan keponakannya, membuat Alice gadis berusia 20 tahun berniat mengambil surat mobil pemberiannya di rumah sang pacar.
Namun, siapa sangka dia di fitnah berbuat mesum bersama calon mertuanya yang membuat mereka harus menikah.
Siapakah yang memfitnah mereka? Kenapa mereka di fitnah? Yuk simak kisahnya!
Selamat membaca.
Jangan lupa untuk dukung Author.
Caranya Like,Vote,Favorit,Komen,dan beri hadiah sebanyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cinta Terindah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13 > Kali pertama
Kenan dan Alice saling menikmati permainan mereka hingga Kenan sudah tidak tahan lagi.
"Apa kamu sudah siap sayang?" bisik lembut Kenan di telinga Alice.
"Om, bisakah pelan-pelan? Ini kali pertama buat Alice," ucap Alice pelan sambil menatap wajah Kenan yang tampak bahagia.
Kenan sangat bahagia mendengarnya karena dulu, saat ia menikahi mamanya Bastian dia sedang hamil dan sudah tidak virgin lagi.
"Benarkah sayang? Om menyayangi mu," sahut Kenan yang melanjutkan kembali kegiatan panasnya, hingga ia dapat menerobos jalan yang sangat sempit.
"Aaahhh hiks ... hiks, sakit sekali Om," rintihan Alice.
Gadis itu menjerit dan menangis sejadi-jadinya, karena sakit luar biasa yang ia rasakan untuk pertama kalinya.
Kenan mempercepat laju hingga ia dan Alice berolahraga panas selama dua jam lamanya, dan pria itu teleh sampai puncak , menjatuhkan tubuhnya di samping tubuh sang istri.
Alice masih saja menangis sakit yang teramat dan lamanya Kenan berolahraga dengannya membuat Alice sangat lelah.
"Hiks ... hiks ... hiks, sakit sekali ha, banyak sekali darah," ucap Alice, sambil melihat seprai putih yang ternoda darah kesuciannya.
"Sayang, sudahlah jangan menangis lagi maafkan om," ucap Kenan, sambil memeluk Alice dengan sangat erat agar ia berhenti menangis.
"Kenapa banyak sekali darahnya Om? Alice takut," sahut Alice.
Gadis itu sangat takut, di dalam pikirannya, akan terjadi sesuatu dengan dirinya karena banyaknya darah.
"Ini memang seperti ini sayang, karena baru pertama kalinya buat mu," jelas Kenan, mencoba menenangkan Alice hingga gadis itu bisa tenang.
Rasa bersalah Kenan mulai muncul ia sungguh tidak menyangka akan seperti ini. Kalau bukan obat perangsang tadi pasti dia tidak akan melukai Alice.
"Om, apa setelah ini Om akan meninggalkan Alice?" tanya Alice.
Alice sangat takut Kenan akan meninggalkan dirinya, setelah apa yang sudah ia berikan karena gadis itu mengingat kedekatan Kenan dan Saras.
Kenan bingung hendak menjawab apa di satu sisi dia berpikir untuk terus bersama Alice, di satu sisi ia berpikir dirinya yang terlalu tua tidak cocok untuk Alice.
"Maaf," ucap Kenan dan raut wajah Alice langsung berubah.
"Apa ini Om, mengapa berkata Maaf?" tanya Alice yang bersedih mendengar ucapan Kenan.
"Maafkan om Alice," ucap Kenan lirih.
Alice langsung bangkit dari tidurnya ia langsung memukuli Kenan.
"Dasar laki-laki brengsek, tega kamu Om!" Alice tak henti-hentinya, memukuli Kenan ia sangatlah sedih dengan apa yang di katakan Kenan barusan.
"Om mengapa kamu tega Om!" seru Alice dengan sangat kesal.
Alice ingin berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Namun, saat dia hendak melangkahkan kakinya, di area sensitifnya terasa sangat sakit sehingga ia berteriak.
"Aww, sakit sekali hiks ... hiks ... hiks!"
Kenan ingin membantu Alice, akan tetapi gadis itu sama sekali tidak mau di bantu olehnya.
"Biar Om bantu kemar mandi sayang," ucap Kenan dengan sangat lembut.
Alice menolak sekuat tenaga ia berjalan menahan rasa sakitnya.
Ada apa dengan Alice, aku hanya ingin mengatakan maaf sudah menyakitinya tadi di ranjang. Batin Kenan.
Sesampainya Alice di dalam kamar mandi, ia menangis sejadi-jadinya. Sebab, sangat sedih karena Kenan bersikap seperti tadi padanya.
"Mengapa om Kenan berkata seperti itu, hiks ... hiks." Alice magis sejadi-jadinya.
Alice perlahan mulai ritual mandinya dengan menangis ia berpikir ingin pulang ke rumah orang tuanya.
Dasar anak sama papanya sama saja, sama-sama brengsek. gerutu Alice di dalam hati.
Setelah Alice selesai mandi ia bergegas ke luar kamar mandi, terlihat Kenan telah tertidur pulas. Gadis itu segera bersiap-siap ingin pulang ke lota A ia tidak berpamitan pada Kenan.
"Lihat saja Om, sampai Om meninggalkan Alice, aku akan balas dendam Om." Alice mulai memasukan baju-bajunya ke dalam koper dan ia segera meninggalkan Kenan.
Alice memesan tiket pesawat dengan penerbangan tercepat. Ia dapat penerbangan sekarang ia langsung berangkat setelah dua jam penerbangan ia telah sampai kota A.
"Sebaiknya aku pulang saja ke rumah ayah, aku sungguh sangat kecewa pada om Ken, setelah aku memberikannya mahkota berharga ku, dia seenaknya saja bilang maaf," ucap Alice tak henti-hentinya mengumpat Kenan.
Alice menaiki taksi menuju rumah Azi
sesampai ia langsung masuk untuk mencari ayahnya. Namun, sang ayah sudah berada di kantor.
"Di mana ayah? ayah, ayah!" Alice berteriak-teriak di dalam rumah pembantu pun menghampirinya.
"Non, bapak sudah pergi ke kantor tadi pagi Non," ucap pembantu di rumah Azi.
"Oh ya, Alice lupa maaf ya Alice pergi ke kamar dulu ya mbok," ucap Alice bergegas masuk kamarnya ia sangat lelah.
Di Kota B Hotel.
Kenan yang baru terbangun ia melihat seluruh kamar tidak ada Alice.
"Kemana Alice, sayang di mana kamu?"
Kenan bangun ia mencari Alice di kamar mandi. Namun, tidak ada, ia melihat dalam lemari sudah tidak ada satupun lagi baju sang istri.
"Tidak, Alice ya ampun, apa yang aku lakukan, Alice maafkan om." Kenan bergegas mandi ia langsung memesan tiket pesawat dan penerbangan tercepat. Namun, sayangnya kosong hingga ia harus menunggu malam hari.
Kenan menelfon Alice yang tak kunjung di angkat, membuat Kenan cemas, panik menjadi satu, kini ia sudah ada di bandara menunggu jadwal penerbangannya.
Di rumah Azi Prananda.
Azi yang baru pulang kerja di kejutkan oleh keberadaan putrinya, dan Alice menunggu ayahnya di depan rumah.
"Ayah, hiks ... hiks ... hiks!" Alice berlari memeluk ayahnya dan menangis di pelukan pria itu.
"Kenapa putri ayah menangis? Apa yang terjadi sayang, coba jelaskan pada ayah Nak?" tanya Azi, sambil memeluk putrinya ia sangat tidak bisa jika melihat putrinya menangis.
"Ayah hiks ... hiks, om Ken hiks, hiks!" Alice terus menangis tersedu-sedu, dan ia tidak bisa bercerita kepada ayahnya karena ia terus-menerus menangis.
"Apa Kenan, ayo sayang kita bicara di dalam saja," ucap Azi.
Pria itu terlihat sangat marah, karena ia tahu jika Alice datang dengan sendirinya pasti apa yang terjadi di antara mereka.
Sesampainya mereka di ruang tamu Alice mulai menceritakan kejadian tadi, dan Azi sangat marah mendengar cerita dari putrinya.
"Kurang ajar kau Ken, tenang saja sayang
ayah akan memberi pelajaran padanya," ucap Azi, dengan sangat kesal karena putrinya sudah di sakiti.
"Ayah Alice masuk kamar dulu, Alice ingin istirahat," ucap Alice pelan dan ia mulai bangun dari duduknya.
"Makanlah dulu sayang," sahut Azi. Namun, Alice menolak.
"Alice sudah makan, Ayah makanlah Alice masuk kamar dulu ya," sambung Alice dan ia bergegas masuk ke dalam kamarnya.
Kurang ajar kau Ken, lihat saja nanti kalau kau sudah kembali aku akan menghajar mu habis-habisan. Batin Azi.
Azi masuk kamar ia ingin membersikan diri. Namun, saat ia ingin berjalan pacarnya datang.
"Sayang, ayo kita ke kamar aku sudah merindukan mu sayang," ucap pacar Azi dengan suara yang sangat menggoda.
"Kau ini sangat nakal ya, ayo masuk kamar ku eh, tunggu sayang, putriku ada di sini," ucap cemas Azi, pria itu tidak ingin Alice melihat kenakalannya.
"Tenang saja sayang, dia tidak akan masuk kamar mu bukan, kamar di rumah ini semua kedap suara jadi tidak apa,' kan?" tanya pacar Azi, dengan sangat menggoda imannya.
"Baiklah sayang, tapi jangan salahkan aku tidak ingin berhenti bermain." Azi menarik tangan pacarnya masuk ke dalam kamar miliknya.
Sesampainya mereka di dalam kamar tidak tunggu lama-lama lagi. Azi langsung merobek baju pacarnya sehingga pacarnya tidak menggunakan sehelai benangpun.
Azi langsung mendorong tubuh pacarnya ke tempat tidur dan ia melepaskan semua pakainya hingga ia sama seperti pacarnya.
Azi langsung melahap gunung kembar milik pacarnya.
Azi semakin menjadi-jadi ia langsung menerobos masuk ke dalam nona milik pacarnya hingga lupa waktu.
Hari semakin larut malam. Namun, Azi dan pacarnya, masih saja berolahraga mereka sampai lupa waktu.
Kenan sudah sampai Kota A kini sudah pukul sepuluh Kenan dan ia menaik taksi menuju rumah Azi, sesampainya Kenan ia ingin menjelaskan kepada Azi semuanya.
Kenan masuk rumah Azi tampak sepi ia melihat pembantu di dapur lalu ia bertanya di mana mertuanya.
"Bik, di mana Azi? Kenapa rumah ini sepi sekali?" tanya Kenan sambil celingak-celinguk.
"Oh iya, tuan Azi ada di kamarnya Tuan, sedangkan nona Alice dia juga berada di kamarnya," jawab pembantu Azi.
"Oh, terima kasih Bik." Kenan langsung menuju kamar Azi.
Pria ingin bicara pada Azi. Namum, saat ia di depan pintu kamar mertuanya dia mendengar suara d e sahan.
"Ayo sayang lagi aku sudah mau keluar, aaahhh!"
Desah mereka terdengar jelas oleh Kenan.
"Iya sayang kita ke luar bersama Eump ... "Azi pun m e n d e s a h.
Kenan langsung pergi menuju kamar Alice ia sangat tau sifat temannya tersebut.
"Dasar Azi dia belum juga berubah," ucap Kenan langsung masuk kamar Alice terlihat, sang istri sudah tertidur. Kenan pun mengunci pintu terlebih dahulu.
Perlahan Kenan menghampiri Alice dan ia langsung memeluk gadis itu.
"Sayang Maafkan om," bisik Kenan di telinga Alice.
Alice tersadar dan dia melihat Kenan, ada di hadapannya sambil memeluk dirinya.
"Pergi! dari sini dasar pria brengsek ke luar! " teriak Alice.
.
.
.
...****************...
Bersambung.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, Author sangat berterimakasih atas dukungan dari kalian semua.
Like Vote Favorit Komen sebanyaknya.
Salam manis untuk kalian semua.😘