NovelToon NovelToon
Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: indah Mayaddah f

Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Kembali dan Meluruskan kesalahpahaman

Terhitung 3 minggu dari lamaran yang diajukan keluarga Farid, membuat keluarga itu memutuskan tali pertemanan dengan keluarga Aba Rasyid. Tetapi hari terus berganti, sekarang Mukhta dan teman-temannya diterima di salah satu perbangkan syariah di kota Bandung sedangkan Adzkia memilih melanjutkan usaha kedua orang tuanya yaitu di bagian baju syar’i dan peralatan sekolah.

Setiap pagi kediaman keluarga Rasyid akan dihebohkan oleh uma Rahma untuk sarapan pagi.

“Mukhta, aba cepat sarapan nanti terlambat masuk kerjanya” Teriak Uma Rahma

“Iya, uma sabar” Jawab Mukhta

“Sabar gimana itu jam udah hampir pukul tujuh” Ucap Uma Rahma

“Wah, nasi goreng kencur kesukaan aba” Ujar Aba Rasyid baru datang

“Ini makanan kesukaan aba dan kak Yufraj, kalau dia masih di rumah ini pasih rebutan dengan aba menghabiskannya” Jawab Uma Rahma sedih

“Udah uma jangan sedih, kakak sudah bahagia dengan keluarganya sekarang uma masih bisa menelpon dan berkujung ke sana” Ucap Mukta agar umanya tidak bersedih

“Iya uma, kita bisa datang ke rumahnya. Mimggu depan kita berkunjung ke sana yah” Ajar Aba Rasyid

“Beneran yah aba ?” Tanya Uma Rahma

“Iya, aba janji. Ayo kita sarapan nanti keburu dingin” Jawab Aba Rasyid

Setelah sarapan bersama Mukhta da aba Rasyid pamit untuk berangkat bekerja.

“Uma aba dan Mukhta pamit ya, assalamu’alaikum” Ucap mereka

“Iya, sebentar lagi uma juga akan berangkat. Wa’alaikumsalam” Jawab Uma Rahma

Sesampai di kantor Mukta dan renkan-rekannya, berkumpul di ruang meeting untuk membahas penggantian kepala bansos dan pengkreditan baru. Karena Mukhta di bank bagian bansos dan pengkreditan.

“Assalamu’alaikum” Ucap Kepala Cabang

“Wa’alaikumsalam” Jawab Pegawai lain

“Saya di sini mengumpulkan kalian untuk memberi tahukan kepala bagian bansos dan pengkreditan baru kepada kalian. Dikarenakan bapa Rusdi sudah pensiun. Dipersilahkn kepada bapak Satria untuk masuk” Ujar Kepala Cabang

Tak lama Satria masuk membuat Mukhta, Lina dan Dinda kaget. Ya, mereka satu kantor karena yang pertama mendapatkan informasi loowongan kerja di bank itu dari Lina dan merekan memutuskan untuk melamarnya serta berhasil diterima.

“Aku gak salah lihatkan ?, itu kak Satria ?” Tanya Lina

“Iya, itu kak Satria” Jawab Dinda

Setelah itu Satria memperkenalkan dirinya, dan dia kaget karena dia melihat Mukhta disana.

“Assalamu’alaiku. Perkenalkan saya Satria Putra Jeason, di sini saya diberi kepercayaan untuk memegang bagian kepala bansos dan pengkreditan. Mohon kerja samanya, karena tidak akan berhasil suatu perusahaan kalau kita tidak kerja sama” Ucap Satria

“Wa’alaikumsalam, baik pak” Jawab mereka

“Disini saya sudah memperkenalkan diri sekarang bagian kalian mempekenalkan diri masing-masih, serta serta setatus kalian. Apakah sudah menikah, masih lajang, atau mohon maaf sudah janda atau duda” Ujar Satria

Mereka pun memperkenalan diri mereka masing-masing, dan terahir kini bagian Mukhta yang memperkenalkan diri.

“Perkenalkan nama saya Mukhta Putri Rasyid dan setatus saya masih lajang” Ucap Mukhta

Ucapan Mukhta membuat Satria kaget, karena dia pikir Mukhta akan mejawab bahwa dirinya sudah menikah. Setelah semuanya memperkenalkan diri, mereka kembali ke tempatnya masing-masing.

Di ruangan Satria, dia berfikir mengapa Mukhta mengatakan bahwa dia masih lajang bukankah dia sudah menikah, karena pada saat dia akan menemui rumah Mukhta waktu itu dia melihat mukhta sedang dilamar oleh seorang laki-laki.

Falsh Back On

Pagi-pagi sekali Satria sudah rapi, karena ingin menemui aba Rasyid sesuai janjinya karena dia sudah mualaf.

“Mudah-mudah diperlancar, bismillah” Ucap Satria sambil melajukan mobilnya

Sesampai di rumah Mukhta dia dikagetkan dengan adanya sebuah mobil dan ada tamu di rumah Mukhta. Sebelum mengetuk pintu dia mendengar pembicaraan dua keluarga tersebut membuat hatinya merasa sakit.

“Mungkin kita tidak di takdirkan berjodoh, semoga kamu bahagia dengannya. Aku takan mengganggu kalian, aku mengharapkan kehabagiaanmu, aku akan menyembuhkan hatiku” Ucap Satria dalam hati

Flash Back Off

Karena merasa bingung Satria memanggil sekertarisnya untuk memanggil Mukhta untuk keruangannya, tak berselang lama pintu ruangan di ketuk.

“Maaf pa, apa bapa memanggil saya ?” Tanya Mukhta gugup

“Iya, masuklah” Jawab Mukhta memasuki ruangan Satria

“Silahkan duduk” Satria mempersilahkan duduk

“ada apa ya, bapa memanggil saya ?, apa saya ada salah ?” Tanya Mukhta berutun karena penasaran

“Saya ingin membahas sesuatu denganmu” Jawab Satria santai

“Tentang apa ya pak ?” Tanya Mukhta

“Beneran kamu masih lajang ?” Tanya Satria to the point

“Memangnya kenapa ?” Tanya Mukhta merasa bingung

“Jawab saja, kenapa balik tanya” Ucap Satria kesal

“Iya, aku belum menikah. Kemana saja kamu selama ini ?” Tanya Mukhta

“Aku ke Arab Saudi, aku disana mempelajari agama islam dan menjadi mualaf” Jawab Satria

“Kenapa tidak memberitahuku, aku menunggumu salama ini” Ucap Muhkta tak terasa menitikan air mata

“Karena waktu itu kamu masih dalam keadaan koma, aku pamit padamu untuk pergi ke Arab Saudi menemui kakek dari ibuku yang beragama islam karena dulu ibuku seorang muslim, karena menikah dengan ayahku dia pindah agama. Aku meminta izin abamu untuk menikahimu tetapi dia memberikan syarat agar aku masuk islam dulu, lalu aku meminta izin kepada orang tuaku mamiku memberi izin tetapi papiku dia menentangku untuk keluar dari agama Nasrani. Karena keyakinanku kuat aku pergi kesana memperdalan islam selama 3 tahun, dan kembali kesini. Saat aku Kembali ke sini dan berkunjung ke rumahmu aku melihat kamu sedang dilamar oleh orang lain. Aku tak kuat untuk mendengar jawabanmu untuk menerimanya, jadi aku meninggalkanmu dan aku berpikir bahwa kamu sudah menikah dengannya” Jawab Satria sambil menangis

“Iya, waktu itu anak teman aba ingin mengkhitbahku dia bernama Farid. Dia juga teman kak Yufraj di kampusnya dulu, tetapi aku menolaknya karena aku tidak memiliki perasaan kepadanya” Ujar Mukhta masih mengis

“Jadi, kamu menolaknya ?” Tanya Satria masih tidak percaya apa yang di dengar

“Iya, dan kenapa kamu dulu tidak masuk dan melanjutkan niatmu itu ?” Ucap Mukhta

“Aku tak sanggup saat kamu menjawab akan menerima lamaran itu” Jawab Satria

“Ini sudah jelaskan, bahwa kita itu salah paham” Ucap Mukhta

“Maafkan aku ya, yang dulu larut dalam kesalahpahaman ini. Harusnya aku meluruskannya” Ujar Satria

“Iya gak papa” Jawab Mukhta sambil tersenyum

“Aku ingin ke rumahmu dan berniat melamarmu” Ucap Satria

“Datanglah” Jawab Mukhta

*****

Apa yang di katakana di kantor, keesokan harinya Satria menemui orang tua Mukhta untuk melamarnya. Uma Rahma yang sedang menyiram bunga melihat ada mobil asing yang memasuki halaman rumahnya.

“Siapa ya ?, yang datang pagi-pagi gini ?” Tanya Uma Rahma penasaran karena harini adalah hari sabtu sekolah dan kantor libur

Saat pintu mobil dibuka, keluarlah Satria dan kakaknya serta kakak iparnya. Mereka mendekati uma Rahma yang sedang menyiram tanaman.

“Assalamu’alaikum tante” Ucap Satria

“Wa’alaikumsalam, kamu Satria bukan ?” Tanya Uma Rahma

“Iya, saya Satria. Saya ke sini beserta kakak saya ingin bersilaturahmi dengan tante beserta keluarga” Jawab Satria

“Silahkan masuk” Uma Rahma mempersilahkan tamunya masuk

Mendengar uma Rahma berbicara dengan orang lain, membuat aba Rasyid penasaran dan keluar dari kamarnya.

“Ada siapa uma ?” Tanya Aba Rasyid

“Ada Satria, aba” Jawab Uma Rahma

“Satria ?” Tanya Aba sekali lagi karena bingung

“Iya, Satria yang dulu ingin melamar putri kita” Jawab uma

“Mau apa ke sini ?” Tanya Aba Rasyid

“Mungkin ingin menepati janjinya aba” Jawab Uma Rahma

Aba Rasyid menemui tamunya, Satria menyalami Aba Rasyid dan menanyakan kabar dan begitu pun sebaliknya.

“Assalamu’alaikum” Ucap Satria

“Wa’alaikumsalam. Kamu mengucapkan salam ?” Tanya Aba Rasyid terkejut

“Iya, om. Karena sesama muslim kita harus mengucapkan salam karena untuk mendoakan keselamatan” Jawab Satria

“Kamu sekarang sudah menjadi muslim ?” Tanya Aba Rasyid masih terkejut

“Iya om, alhamdulillah. Selama 3 tahun ini saya pergi ke Arab Saudi menemui kakek saya, yang dulu pernah memberitahu aba bahwa saya memiliki kakek seorang muslim di sana dan saya ingin memperdalam agama islam” Jawab Satria

“Oh iya, kenapa kamu baru datang sekarang ?. Apa kamu lupa akan janjimu dulu ?” Tanya Aba Rasyid

“Saya tidak lupa om, tetapi waktu saya ingin kesini untuk kedua kalinya saya melihat ada tamu yang akan melamar Mukhta niat saya menjadi urung dan membiarkan Mukhta memilih pilihannya. Dan saya kira dia adalah pilihan Mukhta, dan saat kami dipertemukan lagi di kantor kesalahpahaman kita di luruskan” Jawab Satria

“Maafkan om, karena om pernah memberikan pilihan kepadamu dulu yang membuat kamu terpisah dengan keluargamu disini selama 3 tahun. Dan saat disini kamu mengalami kesalahpamahan dengan Mukhta putri om, tapi Mukhta tidak menerimanya dia masih ingin menunggumu” Ucap Aba Rasyid merasa bersalah

“Tidak papa om, mungkin ini udah takdir saya untuk masuk islam dan melalui jalan dari om. Karena dulu saya juga hampir masuk islam karena dulu saya umur 7 sampai 13 tahun sering bermain dengan kakek di Arab, sedikit-sedikit kakek mengajariku tentang agama islam tetapi saat saya memasuki umur 14 tahun saya mengikuti agama kedua orang tua saya karena dari umur 14 tahun saya jarang bertemu kakek jadi saya mengikuti agama orang tua saya” Jawab Satria

“Jadi kami sebagai keluarga Satria ingin melamar Mukhta menjadi istrinya” Ucap Kakak Ipar Satria

“Apakah Mukhta ada di rumah ?” Tanya Kakak Satria melihat ke sekitar ruang tamu dia tidak melihat sang pujaan hatinya

“Ada” Ucap Uma Rahma

“Silahkan diminum dulu” Ucap Aba Rasyid

“Terima kasih om” Jawab satria

“Uma tolong panggil Mukhta ke sini” Ujar Aba Rasyid

“Iya, aba” Jawab Uma Rahma

Uma Rahma langsung ke kamar Mukhta dan menyuruhnya ruang tamu karena aba memanggilnya, saat Mukhta bertanya Uma berbohong tidak tahu. Setelah sampai di ruang tamu, Mukhta di kejutkan dengan kedatangan Satria di rumahnya. Karena yang diucapkan kemarin di kantor itu tidak bohong.

“Sini nak” Ucap Aba membuyarkan lamunan Mukhta

“Eh iya aba” Jawab Mukhta lalu mendekati abanya dan menangkubkan tangannya kepada tamunya

“Ini kita kedatangan Satria dan keluarganya, ingin melanjutkan niatnya yang dulu ingin melamarmu. Apakah kamu menerimanya ?” Tanya Aba

“Menuruta aba dan uma, bagaimana ?” Ucap Mukhta sambil melihat kedua orang tuanya

“Kenapa tanya aba balik, itu keputusanmu, nak. Aba dan uma ikut keputusanmu saja, kamu bahagia aba dan uma juga akan bahagia” Jawab Aba Rasyid tersenyum

“Bismillahirohmanirohim atas nama Allah serta restu uma dan aba aku menerimanya” Ucap Mukhta dan semua orang yang ada di sana mengucapkan hamdalah.

“Sekarang aku ingin bertanya. Kamu ingin mahar berapa ?” Tanya Satria

“Saya menginginkan mahar yang tidak memberatkan calon suamiku dan tidak merendahkan harga diriku” Jawab Mukhta

“Baiklah, saya akan mempersiapka. Dan untuk acara pernikahan kamu ingin seperti apa ?” Tanya Satria

“Saya ingin di rumah ini, di saksikan oleh kedua keluarga kita” Jawab Mukhta

“Baiklah kalau gitu. Tapi mohon maaf kalau papi saya tidak akan datang karena saya sudah tidak berhubungan lagi dengannya” Ucap Satria

“memangnya kenapa ?” Tanya Aba Rasyid penasaran

“Saya sudah tidak dianggap lagi anak olehnya karena memutuskan untuk menjadi seorang muslim” Jawab Satria menunduk

“Kalau ibumu ?” Tanya Aba Rasyid

“Insyallah kalau mami akan datang ke acara pernikahan saya, dan mohon maaf jika hari ini mami tidak datang karena ada sedang ada acara yang akan di selenggarakan di gereja. Kami juga tidak akan lama karena kedua kakak saya beragama nasrani, akan mengikuti acara tersebut” Jawab Satria sedih karena sang papi tidak akan datang ke acara spesialnya itu

“Kalau gita tidak papa, semoga kamu dan papimu akan Kembali Bersatu lagi. Dan sama-sama menjalin tali persaudaraan, meskipun kita hanya berbeda agama saja” Ucap Aba Rasyid sambil menenangkan calon menantunya itu

“Kalau begitu kami tidak bisa lama. Untuk persiapan pernikahan kami akan membahasnya dilain waktu. Kalu begitu saya permisi” Ujar Kakak Satria

“Iya om, saya pamit. Assalamu’alaikum” Ucap Satria sambil mencium tangan Aba Rasyid

“Wa’alaikumsalam” Jawab Aba dan keluarga

1
Iqlima Al Jazira
di tunggu karya selanjutnya thor👍🏻👍🏻
indah Mayaddah f: Sudah ada ya kak novel terbaru jadul "Santri Badung Pemikat Hati" semoga kakak suka ya /Pray//Smile/
indah Mayaddah f: Terima kasih, atas dukungannya 🙏. Ditunggu ya /Smile/
total 2 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
indah Mayaddah f: Mohon di tunggu yah kak 🙏
total 1 replies
robleis_XD
Gak bisa berhenti membaca nih, keep it up thor!
Maria Elizabeth Pereira
Senang membaca ceritamu, thor.
indah Mayaddah f: Terima Kasih /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!