【Bos Cantik×Pria idaman+Berjuang demi Keluarga+Cinta Manis】Sebelumnya mohon maaf jika karya ini ada kesamaan tokoh,tempat dan isi cerita.Karena ini adalah karya pertamaku. Cerita ini menggambarkan bagaimana seorang pelajar dengan segala kesibukannya,mengingat jarang sekali anak remaja sekarang memikirkan hal-hal positif untuk di kemudian hari,seperti bekerja paruh waktu atau diwaktu libur sekolah. Panggil saja Marga,remaja 17 tahun,yang memilih memulai menata masa depan dengan bekerja,lebih tepatnya membuka usaha sesuai hobynya,disela-sela kesibukan Marga sebagai pelajar tentu saja lelah letih selalu menyerang,tapi dengan tekat yang bulat serta selalu berfikir positif Marga tidak pernah menyerah.Meskipun banyak drama dalam perjuangannya kini Marga berhasil meraih apa yang diimpikan dan dia menjadi contoh para remaja masa kini untuk lebih berkarya.Dan mungkin akan bertemu dengan cinta sejatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laksa_Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Setelah Hajatan Di Rumah Tentangga
Setelah keluar dari ruang tamu tempat pengantin melangsungkan ijab kabul.Aku berencana pulang terlebih dahulu,karena jujur saja belum mandi karena cuaca subuh tadi sangat dingin.Hihi.
" Wah rame banget ternyata diluar.Bapak dan mamak aja udah rapi cantik dan ganteng.Lah aku kok masih kaya gembel begini.Ngga bisa dibiarkan,aku harus cepet keluar dari sini buat mandi lalu dandan Haha." batinku ngawur.
Sedang asik berjalan tanpa ada orang yang memperhatikan,karena mereka sedang antusias menunggu sang pengantin keluar dari dalam rumah.
Tiba- tiba.
Gedubraggg.
" Awwsshh ,ya Allah remuk badan sexy ku " ucapku meringis karena tertabrak seseorang dari samping hingga nyungsep tepat di sebelah meja penerima tamu.Saking kerasnya ada sebagian kursi yang terbalik,untung belum ada orang yang nempatin ,kalo sudah apa ngga ikut ambyar kejatuhan badanku.
mendengar teriakan ku semua langsung menoleh ke arahku yang tadi mereka sibuk menyambut kedatangan pengantin sekarang atensi mereka tertuju padaku.Haihh malunya.
" Duh sorry ya Mba ,saya ngga sengaja ,soalnya saya buru-buru." ucapnya yang berusaha membantuku berdiri namun aku abaikan karena ternyata dari suaranya dia seorang lelaki." Kok kaya kenal suara ini ya " batinku menerka.
" Haduuuh buru-buru ngga apa-apa Mas tapi ya mbok lihat situasi,ini lagi rame orang lalu lalang,untung saya yang ketabrak lah kalo mereka gimana ?,udah dandan cantik-cantik malah dibikin nyungsep " jawabku sedikit manyun sembari berdiri dan masih menunduk membersihkan sedikit tanah yang menempel pada pakaianku.
" Marga ,," panggilnya.
" Loh Mas nya kenal sa– " belum juga selesai mengucapkan kata saya ,aku kaget setelah melihat bahwa yang menabrakku adalah Nuga,loh kok bisa di sini fikirku.
" Lah loe ternyata,asem banget loe Nu ,hih dasar " jawabku sambil berlalu dengan perasaan dongkol.
" Ga tunggu weh ," ucapnya setengah berteriak karena aku sudah berlalu.
" Selesaiin aja urusanmu,ngga usah manggil-manggil " teriakku.
" Duuh sakit banget pinggangku " gumamku yang hanya terdengar diri sendiri.
Aku masuk rumah ,langsung ke kamar untuk mengambil handuk lanjut ke kamar mandi.Kali ini aku memakai pakaian yang sedikit bagus namun elegan karena memang ada acara ,Pashmina warna pink blush yang aku pakai dengan sentuhan ubet-ubet dan gamis polos warna yang masih senada namun sedikit gelap ditambah polesan make up sedikit agar terlihat lebih fresh.Tidak butuh waktu lama untuk bersiap,aku kembali ke rumah tetangga,karena aku penanggung jawab sebagai rias pengantin.
" Duh agak ribet ya kalo ngga pake heels,masak nyincing-nyincing rok gini ,ngga anggun blass " gumamku yang aku kira tidak ada yang mendengar.
" Pulang dulu ambil heels biar ngga susah jalan " sahut Nuga dari belakang.
" Apa pedulimu wahai Tuan " ucapku tanpa menghentikan langkah untuk menuju ke dalam rumah Bu Tini.
" Kalo ngga sakit nih pinggang yang menular ke kaki,udah aku pakai tuh heels di rumah.Hiss gara-gara Nuga nih ah ,amsyong " batinku ngedumel
" Ga ,loe dari mana ? " tanya Mahest setelah aku duduk cantik di dekat pelaminan.
" Dari rumah mandi sama dandan ,loe liat kan gue udah cantik wangi dan rapi." jawabku dengan jumawa.
" Halah prett "
" Ah loe gitu ngga mau ngakuin gue cantik,jahat banget."
Sedang asik berbincang,aku di panggil Mba Kinar untuk membantunya turun dari panggung.
" Ganti sekarang Mba gaunnya ? " tanyaku setelah masuk kamar.
" Iya Ga ,bagusan yang baby blue apa maroon ? " tanyanya menanyakan pendapatku.
" Maroon aja cantik ,biar terlihat tegas ,tadi kan udah soft banget." jawabku.
" Oke deh."
Kini si pengantin kembali ke luar untuk pengambilan foto.
" Ohh ya ,dia temanmu ya ? " tanya Mba Kinar menunjuk si Nuga.
" Ahh iya ,Mba ,kok tau ?."
" Itu photographer pilihan Mahest ,tadi sempet ngenalin diri,ganteng Ga ," jawabnya sambil melirik sang suami.
" Ya iyalah dompetnya aja ganteng Mba ,haha." jawabku kemudian kami terkikik bersama.
Sore pun tiba,akhirnya acara selesai dengan lancar.Capek ya jelas lah ,karena baru pertama ini aku menjadi perias pengantin.
...****************...
Setelah solat asar aku memang tidak keluar kamar lagi sampai waktu solat maghrib tiba.Baru akan beranjak keluar kamar,ponsel ku berdering.Mahest meneleponku.
" Tinggal masuk kamar kenapa telpon ?." ucapku langsung saat mengangkat telepon.
" Gue masih beresin tenda sama dekorasi,loe belum keluar kamar kan ? kalo keluar pake panjang Nuga barusan ke rumah,tenang bapak sama mamak udah tau kok,di rumah juga ngga ada orang ,cuma loe doang,."
" Lah kok bisa ,mamak sama bapak masih di situ juga ? "
" Iya ,masih bantu-bantu,loe kan udah sibuk banget dari subuh makanya ngga di suruh ke sini lagi abis solat asar."
" Ohh oke ,thank's infonya." jawabku kemudian mematikan ponsel.
Setelah itu aku langsung mengganti pakaian ku dengan yang panjang,mengikat rambut asal dan memakai hijab instan.Dahlah miri mamak kali aku.Haha.Aku keluar dari kamar untuk menemui Nuga di ruang tamu.
" Nu ,," panggilku.
" Hey ,sorry gue ganggu loe " jawabnya sambil menoleh ke arahku karena tadi dia sedang sibuk dengan ponselnya.
" Udah solat ? ,gue belum soalnya " tanyaku mengalihkan pembicaraan.
" Kebetulan belum,loe solat dulu sana."
" Oke ,gue tinggal bentar abis itu gantian." jawabku lalu berlalu dari hadapan Nuga.
Setelah aku selesai solat sekarang giliran Nuga.Sambil nunggu dia selesai aku membuat kopi dan teh,agar tidak salah memberi suguhan.Kan malas.
Di ruang tamu ternyata Nuga sudah duduk santai kaya di rumah sendiri dengan mengangkat 1 kakinya ke sofa.Santuy bener dah ah.Aku menaruh nampan berisi kopi,teh dan satu toples keripik singkong.Udah itu saja karena tidak ada yang lain lagi,sepertinya jiwa kreatifitas keluarga ku sedang merosot karena sibuk kerja.Haih bahasa kalbu banget.
" Sorry di rumah adanya cuma ini,silahkan di minum " ucapku menawarkan hidangan sembari menoleh menatap pintu yang terbuka.
" Sorry gue buka tadi pintunya,udah selesai juga maghrib nya,gue takut jadi fitnah apalagi ngga ada orang di rumah." ucapnya tiba-tiba kerena melihatku menatap ke arah pintu.
" Ohh iya ,malah bagus. " jawabku sambil duduk.
" Yang kemarin ? ." tanya Nuga.
" Postingan ? ." tanyaku balik yang di angguki oleh Nuga.
" Ngga ada ,cuma adek kelas dan kebetulan temen Mahest,percaya apa ngga itu pilihan loe."
" Kenapa beda kalo ke gue ? "
" Lebih ke aman aja sih, kenapa nanya gitu ? ".
" Udah deh ngga usah bahas yang belum penting gue masih 17 tahun dan loe berapa sih ? 19 tahun kan kalo ngga salah ,kuliah dulu,gapai mimpi dulu baru deh mikir masalah yang lebih serius." Lanjutku tanpa jeda.
" Gue ngga maksa ,tapi beneran gue cemburu kalo loe tau." ungkapnya terlihat jujur.
" Cemburu ? buat apa ,nyakitin diri sendiri malah,kalo loe udah kepikiran buat serius cari orang lain yang mau loe seriusin ,jangan nunggu orang yang jelas ngga mau loe tungguin dan ya satu lagi kalo udah ada niatan kek gitu mending di segerakan dari pada ntar loe nya malah meleng." jawabku sekaligus menasihati.Kalian tau kan umur baligh udah rawan dalam pergaulan ? nah itu masalah nya lebih baik disegerakan kalo memang udah ada calon dan finansial cukup.Nah Nuga kan udah spek pria idaman udah ganteng,baik,sopan,ngga neko-neko,kaya dan udah ada penghasilan sendiri.kalian mau ngga ? .Hehe.
" Ngga tau gue." jawabnya terasa ambigu.
" are you okey ,ngapa jadi melempem sih ?."
" Aman." jawabnya setengah tersenyum.
" Hadeeeh please pertolongan datang ,ngga sanggup aku kalo situasi ini ngga segera berakhir.Kecut." batinku ketar ketir takut Nuga mewek.Haha.
Kami saling diam,terlihat Nuga merebahkan kepalanya di sandaran sofa sembari memejamkan mata.
" Apa dia beneran sakit sampai segitunya ? " batinku.
" Ga ,gue boleh rebahan bentar ?." tanya dia meminta ijin.
" Ohh boleh ,silahkan " jawabku sembari beranjak dari duduk.
" Loe mau kemana ? " ucap Nuga setelah merebahkan tubuhnya di sofa.
" Hmm keluar bentar,loe lapar ngga ,biar gue cari sesuatu dulu buat kita makan." jawabku.
" Ohh oke,ambil nih " ucapnya sembari melempar dompetnya yang tadi tergeletak di meja ke arahku.
Hap
Sekali terlempar langsung tertangkap oleh kedua tanganku.
" Apa nih ? "
" Bawa aja siapa tau loe butuh " ucapnya dan lalu kembali memejamkan mata dengan tangan kiri menutupi.
" Yakin ,ngga takut gue rampok ".
" Hmm ,gue tau loe ngga gitu "
" Oke," jawbaku yang langsung berlari keluar rumah.
Baru diluar aku terkejut oleh ucapan orang-orang yang masih beberes sisa hajatan di rumah Bu Tini.
" Cie Bentar lagi punya mantu nih Pak Endro."
" Ganteng amat calonya Ga ,"
" Kan main dah Marga malah pacaran mulu yang lain sibuk "
" Inget batasan Ga "
Dan masih banyak lagi ucapan-ucapan yang menurutku nyeleneh.
Haih dasar.