Naga Emas Sang Pembantai

"Nak didalamnya adalah semua hartaku, dan dapat kulihat bahwa kau sudah mendapatkan Pedang Pusaka Es, keluarkanlah pedangmu" ucap Jiang Bing

Jiang Li kemudian mengeluarkan pedang Pusaka Es dan menyerahkannya kepada Leluhur Jiang Bing.

Jiang Bing yang menerima Pedang Pusaka Es kemudian mengalirkan Qi Es nya kepedang pusaka es dan kemudian orang tersebut berdengung dan bersinar putih terang. Tiba tiba sosok pria tua keluar dari dalam pedang pusaka Es dan sosok tersebut bersujud di depan Jiang Bing.

"Salam kepada dewa Jiang Bing dan dewa Ling Xi" ucap sosok tersebut.

"Jiang Xin, tugasmu sekarang adala membantu penerusku Jiang Li" ucap Jiang Bing.

"Baik" ucap Jiang Xin dan langsung kembali ke dalam pedang pusaka es, karena dia baru terbangun dan kekuatannya belum kembali maksimal

"Jiang li, simpan kembali pedang pusaka es ini, dan gunakan di jalan mu untuk melayani tuan Muda Long Tian" ucap Jiang Bing sambil menyerahkan kembali pedang pusaka es kepada Jiang Li, dan diterima jiang Li dan disimpannya di dalam cincin dimensi.

"Kau duduklah ambil sikap meditasi" ucap Jiang Bing kepada Jiang Li, dan di ikuti oleh Jiang Li yang langsung duduk mengambil sikap duduk lotus.

Jiang Bing kemudian berubah menjadi bola cahaya warna putih dan masuk kedalam tubuh Jiang Li, dan Jiang li kemudian menutup Matanya dan mulai merasakan sakit.

Long Xi kemudian berubah kembali menjadi cahaya dan masuk kembali ke lautan jiwa Long Tian.

Long Tian yang melihat Jiang Li sedang menerima warisan dari Jiang Bing kemudian mengeluarkan ratusan ini siluman unsur es dan menyimpannya di sekeliling Jiang Li dia kemudian membuat array waktu dimana waktu di dalam array dibuat lebih lambat, sebulan di dalam array sama dengan satu jam di dunia nyata   dan dia juga membuat array pertahanan bentuk kotak di sekitar jiang li agar jiang li tidak mendapat gangguan di saat yang kritis ini. 

Long Tian kemudian melangkah keluar gua, di luar Gua Long Tian kemudian menciptakan Array Ilusi dan array pertahanan serta array penyerangan agar tidak ada seorangpun yang bisa menemukan Gua ini dan jka sampai ada yang berhasil maka akan mendapatkan kematian oleh array penyerang yang dia buat.

Array pertahanan yang dia buat agar gua ini tidak mengalami kerusakan apapun apabila ada yang menyerangnya atau pun apabila ada bencana alam.

Setelah selesai dia kemudian kembali masuk kedalam gua dan duduk tidak jauh dari Jiang Li. Dia melihat jiang Li yang masih bermeditasi dan mengeluarkan aura Dingin. Dia kemudian ikut berkultivasi sambil menunggu Jiang Li selesai dengan prosesnya.

Waktu terus berlalu dan sudah satu bulan berlalu atau sudah 30 tahun di dalam array waktu jiang li membuka matanya dan dia melihat array di sekelilingnya, dia tau bahwa array ini di buat oleh Lon Tian, dan dia melihat banyak inti siluman unsur Es yang diletakkan di sekelilingnya. Dia kemudian menyerap inti siluman unsur es tersebut.

Long Tian membuka matanya dan melihat Jiang li telah selesai dalam proses menerima warisannya dan kemudian menghilangkan array waktu dan array pertahanan di sekeliling Jiang Li.

Tiga hari kemudian jiang Li pun bangun dan langsung kembali menutup penutup makam leluhurnya.

Long Tian yang menyadari Jiang Li telah selesai kemudian bangun dan berdiri dan mempelajari altar yang ada di dekat makam.

"Tuan Muda, maaf sudah membuat anda menunggu" ucap Jiang Li 

"Tidak apa apa, selamat kau sudah menjadi dewa emas" ucap Long Tian dengan masih fokus melihat ke Altar

Dia mulai memahami altar ini adalah gerbang antar dimensi dan altar ini diaktifkan dengan segel waktu dan sembilan batu roh tingkat tinggi sekali digunakan.

Long tian kemudian mengambil sembilan batu roh tingkat tinggi dan menyimpan di sembilan titik yang menjadi tanda tempat menyimpan batu roh tingkat tinggi tersebut dan altar tersebut kemudian bercahaya putih

"Jiang Li naik lah kesini" ucap long Tian yang sudah berdiri di altar. Dan jiang li pun segera naik dan berdiri di samping Long Tian.

Setelah Jiang Li ada di sampingnya Long Tian kemudian mengikat  Jiang Li dengan tali Jiwa untuk mengantisipasi mereka berpisah saat tiba di dunia es.

Long Tian kemudian membuat segel tangan dan dia mengarahkan segel tersebut ke salah satu titik, cahaya putih makin jelas dan semakin silau dan Long Tian serta Jiang Li menutup Matanya, tidak lama kemudian cahaya menyilaukan menghilang dan mereka membuka matanya, mereka kini berada di atas Altar yang mirip tapi tidak didalam Gua, melainkan di sebuah Ruangan Es.

"Sepertinya kita berhasil tiba di dunia Es milik leluhurmu" ucap Long Tian sambil melepas tali jiwa dan turun dari altar yang diikuti oleh Jiang Li.

Suhu udara yang sangat dingin terasa oleh Long Tian dan tidak oleh Jiang Li karena Jiang Li memang berelement Es bawaan. Jiang Li kemudian mengeluarkan dua buah pakaian yang tebal dari cincin dimensi peninggalan leluhurnya dan memberikan satu kepada Long Tian.

"Terimakasih Jiang Li, apakah kau tau kita ada dimana saat ini?" Ucap Long Tian.

"Jika berdasarkan ingatan dari leluhur Jiang Bing, saat ini kita berada di bekas istana leluhur Jiang Bing, kita ada di pulau kecil yang mempunyai array ilusi dan pertahanan, array ini dibuat oleh leluhur Jiang Bing sendiri agar tidak ada yang dapat menemukan pulau ini dan menggunakan Alat Teleportasi ini" ucap Jiang Li.

"Baiklah, karena kau mempunyai ingatan leluhur Jiang Bing maka sebaiknya kau yang memimpin jalan untuk keluar dari sini ucap Long Tian.

"Baik tuan muda" ucap Jiang Li sambil melangkah keluar dan di ikuti oleh Long Tian.

Mereka berjalan keluar dan ternyata Ruang Altar Teleportasi berada di ruang bawah tanah di sebuah istana es.

Mereka tidak melihat seorangpun di istana ini. Jiang li dan Long Tian kini duduk di sebuah kursi panjang di taman belakang istana dan melihat semua yang ada disana adalah Es. Tetapi kolam di depan mereka justru mengeluarkan hawa panas dan uap yang cukup menghangatkan badan Long Tian.

"Istana ini tetap bersih setelah jutaan tahun dan sangat terawat, pasti ada yg merawat istana ini" ucap long tian.

"Benar Tuan Muda, tapi kenapa di Istana Es ini tidak kita temukan seorang pun" jawab Jiang Li.

Tiba tiba datang seorang pria paruh baya mendekati mereka.

"Siapa kalian, kenapa kalian memasuki istana Es ini, bukankah sudah kularang bahwa tidak ada yang boleh memasuki istana ini selain dari pada aku dan para pelayan istana ini" ucap pria tersebut dengan aura yang mendominasi.

Long Tian dan Jiang Li yang laget akan kedatangan pria tersebut kemudian berdiri.

Jiang Li yang merasakan aura mendominasi milik pria tersebut kemudian mengeluarkan sebuah medali dari cincin dimensinya, medali tersebut dibuat dari emas yang berbentuk hexagon dan berukir Harimau Putih.

Pria Tersebut yang mengenali medali tersebut kemudian mengalirkan Qi es ke medali tersebut dan medali tersebut bercahaya putih terang dan cahaya putih itu menyebar keseluruh bagian istana. Dan membuat istana jadi semakin hidup dan pohon pohon yang tertutup oleh es kini kembali menjadi pohon yang normal seperti pohon lainnya, begitu juga bunga bunga ditaman juga kembali seperti semula memperlihatkan keindahan dari taman istana ini.

Pria tersebut kemudian berlutut dan bersujud tiga kali memberikan penghormatan kepada Jiang Li "salam untuk Yang mulia raja Istana Es" ucap pria tersebut. "Perkenalkan nama hamba Jiang Mo, hamba adalah kepala pelayan di istana ini, sudah jutaan tahun hamba menunggu Yang mulia sejak kepergian Yang Mulia Dewa Jiang Bing dari istana ini" ucap pria tersebut menambahkan.

"Saya Jiang Li, penerus terakhir dari leluhur Jiang Bing" ucap Jiang li sambil meminta Jiang Mo untuk bangun.

Jiang Mo kemudian meminta Jiang Li dan Long Tian untuk mengikutinya untuk mengenalkan ruangan ruangan di istana tersebut.

Jiang Mo juga menjelaskan jika sejak Jiang Bing dan keluarganya meninggalkan Istana Untuk mencari Dewa Long Xi semua abdi istana mengisi desa desa di luar Istana Es, dan hanya dirinya yang tetap datang untuk mengurus Istana Es.