NovelToon NovelToon
Menikahi Sepupuku

Menikahi Sepupuku

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / CEO / Cinta setelah menikah
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Izzmi yuwandira

Bagaimana perasaan kalian jika orang yang kalian cintai, yang selalu kalian jaga malah berjodoh dengan orang lain?
Ini kisah tentang Jean Arsa Anggasta seorang calon CEO muda yang ditinggal nikah oleh kekasihnya. Ia menjadi depresi dan memutuskan untuk tidak mau menikah namun karena budaya keluarganya apabila seorang anak laki-laki sudah berumur 25 tahun maka mereka harus segera menikah. Maka mau tidak mau ia harus menikahi Ashana Daryan Fazaira sepupunya. Seorang gadis yang juga telah dibohongi oleh kekasihnya yang telah berselingkuh dengan sahabatnya.
Lalu apa yang terjadi jika pernikahan tanpa cinta ini dilakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzmi yuwandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Di ruang makan keluarga Anggasta yang megah, suasana awalnya dipenuhi canda tawa ringan. Meja panjang di tengah ruangan itu dipenuhi berbagai hidangan lezat. Jean duduk di kursi tengah, berhadapan dengan Raniya, yang terlihat sedikit canggung di antara keramaian keluarga besar Jean.

Jean, yang biasanya pendiam, terlihat lebih tenang dari biasanya, meski ada kilatan tekad di matanya. Sesaat setelah suapan terakhirnya, Jean meletakkan sendok dan garpu di atas piring dengan gerakan mantap. Dia menegakkan tubuh, lalu memandang langsung ke arah Raniya.

"Raniya," panggil Jean dengan suara tegas namun lembut, memecah keriuhan meja makan. Semua mata segera tertuju padanya.

Raniya, yang tengah sibuk memotong ayam di piringnya, mendongak dengan bingung. "Ya, Jean?" jawabnya, sedikit bingung dengan nada serius Jean.

Jean menghela napas, Masih duduk santai di kursinya. Dia memandang Raniya dengan sorot mata yang penuh keyakinan, lalu berbicara dengan nada yang menggema di ruangan, "Raniya Ayo kita menikah."

Seolah waktu berhenti, suasana makan malam yang semula penuh kehangatan berubah menjadi keheningan yang memekakkan telinga. Semua orang di ruangan itu terpaku, mata mereka membelalak kaget. Ada yang menatap Jean dengan ekspresi tak percaya, ada pula yang melirik Raniya, menunggu reaksinya.

Raniya sendiri terpaku, tangannya yang memegang pisau dan garpu sedikit gemetar. Pipinya memerah, tidak tahu harus menjawab apa.

Jean semakin menatapnya dengan lekat. Mengabaikan tatapan heran dari ayah dan ibunya. Dengan tenang, dia berkata lagi, "Ran, ayo kita menikah"

"Kamu??"

Reaksi keluarga Jean mulai muncul. Ibu Jean menutup mulutnya, hampir menjatuhkan sendok yang dipegangnya. Salah satu sepupu Jean berbisik, "Dia benar-benar serius?" Ayah Jean mengerutkan dahi, menatap putranya dengan tajam.

Namun Jean tidak gentar. Dia tetap duduk dengan senyum manisnya yang selalu membuat Raniya terhipnotis. Ia menunggu jawaban dari Raniya yang masih berusaha mencerna situasi. Jantung Raniya berdebar keras. Dalam kebingungannya, ia menatap Jean, mencoba mencari kepastian di mata pria itu.

"Jean kamu bilang apa barusan?" Tanya Amira.

"Aku mau nikah" ucap Jean menatap ibunya dengan yakin.

"Sama Raniya" sambung Jean.

Terlihat anggota keluarga sangat senang mendengar keputusan Jean. Namun tidak dengan Sena dan Luna.

"Jean kamu serius? Kamu mau nikah sama aku?" Tanya Raniya tidak percaya.

"Memang wajah gue keliatan bercanda?"

Raniya menggeleng ragu.

"Gue serius..." ucap Jean dengan mantap.

"Jean kamu tau, ayah seneng banget denger keputusan kamu" Wira sangat bahagia.

"Aku udah memikirkan ini cukup lama, aku mau mencoba kehidupan yang baru. Aku harap raniya bisa jadi pendamping yang baik buat aku"

Raniya sangat bahagia ia melirik Zarina yang juga ikut bahagia mendengar perkataan Jean.

"Jadi gimana??" Tanya Jean.

"Kak Jean apa-apaan sih?? Aku gak setuju!!!! Aku gak mau punya kakak ipar kaya dia"

"Sena tenang" ucap Amira.

"Gak bisa ma, aku gak setuju!!"

"Sena kita lagi makan, nanti kita bicarakan lagi"

"Gak mau, aku udah kenyang"

Sena melontarkan tatapan sinis pada Raniya.

"Hiraukan Sena, jawab pertanyaan gue"

"Kak Jean!!" Sena sangat kesal.

Raniya menatap mata Jean, ia melihat tidak ada kebohongan Dimata itu. Dengan malu-malu Raniya menganggukkan kepalanya.

"Iya Jean"

"Iya apa?"

"Aku mau menikah sama kamu" jawab Raniya.

Semua orang bertepuk tangan bahagia mendengar jawaban Raniya.

Sena memukul meja dan pergi meninggalkan meja makan.

"Senaaa!" Panggil Luna.

"Biarin aja" ucap Wira.

Luna sangat kesal, ia mengepalkan tangannya. Ia melihat Jean yang masih tidak peka dengan tatapannya.

Setelah selesai makan Jean mengajak Raniya jalan-jalan dan mendapat izin dari Wira dan Amira. Zarina sangat bahagia melihat Raniya yang digandeng oleh Jean.

"Kalian mau kemana?" Tanya Zarina.

"Mama Zarin, Jean izin ya ajak keponakan mama jalan-jalan"

"Ya ampun Jean, mama izinin kok. Jaga Raniya yah"

Jean hanya tersenyum, mereka pun berpamitan dan pergi.

Jean membukakan pintu mobil untuk Raniya.

"Oh iya bentar ya hp gue ketinggalan di kamar" ucap Jean.

"Iya Jean"

Jean pun masuk kembali ke dalam rumah. Melihat Jean naik ke lantai dua Luna mengikutinya dari belakang.

Jean masuk ke dalam kamar dan mencari handphone nya.

"Perasaan gue letak sini deh handphone nya"

Tak lama kemudian handphone nya berdering dan Jean mencari ke sumber suara. Ia menoleh kebelakang dan melihat Luna memegang handphone nya.

Jean menghela nafas. Tanpa berbicara, Jean mendekati Luna dan mencoba merampas handphone nya. Namun Luna dengan sigap menariknya.

"Kamu mau kemana?" Tanya Luna.

"Bukan urusan Lo"

"Jangan pergi" ucap Luna.

"Mau Lo apa sih?"

"Mau aku, ya kamu"

Luna mulai menggoda Jean.

"Cukup lun, please!!"

"Malam ini aja"

Jean berusaha untuk menahan hawa nafsunya, Luna terlihat seperti perempuan yang murahan, Jean kesal dan mendorongnya ke dinding.

"Aww kamu kasar"

"Jangan kelewatan ya lun"

"Jean... Kelewatan juga gapapa kok, aku tau kamu mau kan?"

"Gak usah bohongin diri kamu Jean, aku tau kamu masih cinta kan sama aku?? Kamu masih sayang kan sama aku? Kita bisa lanjutin hubungan kita secara sembunyi-sembunyi, itu gak masalah Jean"

"Cukupp" Jean memegang kedua bahu Luna dan mencengkeram nya dengan kuat, Luna tersenyum dan menangkup kedua pipi Jean. Wajah mereka sangat dekat. Jean terlihat lemah ketika menatap wajah gadis itu. Perlahan ia melepaskan cengkraman tangannya pada bahu Luna. Gadis itu mengusap lembut wajahnya.

"Kenapa lun?? Kenapa??"

"Aku cinta banget sama kamu, tolong percaya bahwa ini semua kecelakaan"

Luna memeluk Jean dengan sangat erat dan mencium kening pria itu.

Jean melepaskan pelukan Luna.

"Nggak lun, ini nggak bener"

"Kamu nggak cinta sama dia, jangan menikah sama dia"

Jean mengusap wajahnya kasar, ia mengambil handphone itu dengan cepat dari tangan Luna lalu pergi.

"Jeann!!!" Panggil Luna namun Jean menghiraukannya.

"Kenapa sih dia?? Tinggal sedikit lagi"

***

"Maaf nunggu lama" ucap Jean.

"Gapapa Jean"

"Kita pergi sekarang?" Tanya Jean.

Raniya hanya mengangguk.

Di perjalanan suasana terasa hening, Jean fokus menyetir mobil dengan santai namun tidak dengan isi kepalanya. Wajah Luna selalu terlintas di pikiran nya. Ia lalu menoleh ke samping dan memperhatikan Raniya sedang melihat lampu-lampu jalan.

"Mau makan apa?" Tanya Jean.

"Emm aku udah kenyang"

"Mau ke taman?"

"Boleh"

Mereka pun berhenti di salah satu tempat yang cukup ramai. Mungkin karena malam weekend, banyak sepasang kekasih bermesraan disana. Mereka duduk di kursi coklat dengan jarak 30 cm.

"Ramai banget ya Jean"

"Iya memang ramai"

"Kamu udah pernah kesini sebelumnya?"

Jean tersenyum getir.

"Satu tahun yang lalu cukup sering"

"Sama mantan pacar kamu ya?" Tanya Raniya.

Raniya menatap Jean yang duduk disampingnya.

"Iya"

"Tapi itu udah lama, udah lah gak usah dibahas"

"Jean..." Panggil Raniya.

Jean menoleh kesamping dan melihat Raniya menatapnya dengan tatapan sendu.

"Kenapa?"

"Aku boleh duduk lebih dekat sama kamu?" Tanya Raniya

Jean menaikkan satu alisnya, lalu mengangguk perlahan.

"Sini deketan"

Raniya pun mendekat

"ini apa gak terlalu dekat ya ran?" Tanya Jean, yang sepertinya sudah mulai gelisah dan gugup.

"Wait... Gue kan cowok, kok merinding dideketin cewek? Lo gak transgender kan ran? Sumpah gue grogi banget gak tau mau ngomong apa" batin Jean.

"Gak ini tuh masih dalam batas yang normal" ucap Raniya.

"Oke"

Jean kembali diam, namun ia semakin tak nyaman karena Raniya terus tersenyum menatapnya.

"Ran, Lo gak bisa lihat kearah lain?" Tanya Jean.

"Bisa" Raniya cengar-cengir.

Ia pun melihat pemandangan dihadapannya.

"Jean..." Panggil Raniya lagi.

"Kenapa?"

"Boleh gak aku bersandar di bahu kamu?" Tanya Raniya.

"Boleh"

Jean menepuk bahunya dan Raniya bersandar di bahu lebar Jean.

Melihat anak kecil yang bermain skuter Jean tertawa geli, Raniya menoleh kearah Jean yang sedang tertawa kecil.

"Ganteng banget" batinnya.

1 kecupan mendarat di pipi kanan Jean.

"Pulang yuk"

Raniya berdiri.

Jean masih shock dan memegang pipi yang barusan di kecup Raniya.

"kenapa Lo cium gue?" Tanya Jean.

"Kenapa ya? Yah pengen aja" jawab Raniya asal.

Raniya lalu tertawa kecil.

"Gue boleh jujur?"

"Itu lebih baik"

"Setiap ngeliat Lo gue gak bisa menahan diri buat gak ngelakuin itu, jadi ketika ada kesempatan gue cium Lo"

Sepertinya Jean salah memilih calon istri, berada di dekat Raniya sepertinya harus benar-benar dalam keadaan sadar. Mungkin jika dirinya pingsan sesuatu yang tidak di inginkan akan terjadi.

"Gue baru tau kalau Lo punya maksud tersembunyi setiap ngeliat gue" Jean bergidik ngerih.

"Iya itu beneran, aku jadi gak sabar loh Jean. Kalau kita menikah nanti..."

"Aduhh gue lupa" Jean memotong pembicaraan dengan alasan yang ia buat.

"Kenapa Je?" Tanya Raniya.

"Gue ada tugas kuliah, kita pulang sekarang ya? Atau Lo masih mau disini?"

"Ihh ngapain aku sendirian disini? Ya ikut kamu pulang lah"

"Yaudah buruan"

Jean bergegas pergi dan berjalan mendahului Raniya. Ia merasa geli mendengar Raniya berbicara seperti itu.

"Ini gue beneran nikah sama Lo ran?" Batin Jean.

***

1
Erchapram
Luar biasa
minwoo
Wahhh akhirnya sampai juga ke ending /Sly/ tapi endingnya lucuuuu /Chuckle//Chuckle/ gemes gemes gimana gitu
Moon Syifaardila
Gak nyangka udah ending aja, cepet banget Thor 😭😭😭😭😭😭
Rossa
Hahh demi apa udah ending aja nih??? gak bisa di perpanjang lagi kah thor? hiks mewek ihhh
Nurul Fitria
cepet banget Thor /Cry/
Nurul Fitria
Beneran udah ending nih? /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Sasya
Endingnya sweet banget, bakal ada season 2 kah Thor??
Sasya
yahhhh udah ending 😭😭😭😭😭😭
audyasfiya
Udah ending ajaaa, perasaan baru kemarin publis Thor wkwk, lagi ngejar setoran kah Thor? 😂😂😂
Endingnya kayak terlalu maksa sih Thor, harus nya buat Ampe ratusan episode Thor... sayang banget Thor 😭 bakal kangen Ama jean and Shan huhuhu /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Lorenza82
Tamat sudah ceritanya 😭😭 mantapp Thor 👍 ending nya bikin baper 😘❤️❤️❤️❤️
Lorenza82
Si Sabila nih pick me banget
Rossa
wkwk ada yg panas nihhh
Moon Syifaardila
Yaelah si Jean kayak gak pernah kenal cwek aja luuuu 🤣🤣🤣🤣🤣
Moon Syifaardila
nyinyir banget sih si Ruri, kesel banget sumpah
Rossa
Si Luna gatellllllllllll bangettttttt
Nurul Fitria
lanjut Thor jgn lama-lama /Angry/
Nurul Fitria
Kesel banget kalau punya mertua kayak si Ruri nih
Sasya
kayaknya kalau si Jean nikah sama si Rani bakal hancur banget sih keluarga mereka
audyasfiya
Lanjut thor, semangat 🤭❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Lorenza82
Thor cepetin update nya dong 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!