Takdir benar-benar seolah bermain dengan hidup ku, bagaimana tidak? apa yang selama ini ku jaga dengan baik harus kulepas dengan satu alasan.
"Semua perempuan sama saja, sama sama matre. Tidak ada satupun yang tulus mencintai."
_Dave
"Semua laki laki sama saja, sama-sama buaya. Mereka hanya menginginkan kenikmatan, tanpa ingin memiliki ikatan."
_Jasmin Lutfhi Adam.
Bagaimana jadi nya jika ke dua manusia yang tidak percaya akan cinta di pertemukan? Akan kah kedua nya bersatu, atau masih tetap pada pendirian mereka masing masing?
Sambungan dari novel "MENIKAHI PRIA KEJAM".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
"Ryan Rezky." Gumam Rifqi lalu melangkah dan seketika langkahnya terhenti kala mengingat nama itu. "Bukan kah itu anaknya Jasmin." Gumam nya lalu menoleh ke arah tuan Dave dan Mika.
"Kenapa kau diam saja, cepat tanyakan di mana ruang inap teman Mika."
"Di sebelah sana tuan." Tunjuk Rifqi ke arah ruangan, yang jelas saja Rifqi tahu karna Rifqi lah yang mengatur segala kebutuhan Ryan saat Jasmin menyetujui permintaan tuan Dave nya.
"Baiklah kalau begitu." Dave melangkah sambil mengandeng tangan Mika, senyum terus saja tersemat di wajah Dave saat Mika tak henti-hentinya bercerita tetang sang teman yang begitu baik padanya.
'Ceklek' bunyi pintu kamar yang di buka oleh Dave. "Permisi" ucapnya, dengan sopan.
Faa yang berada di dalam kamar inap langsung menoleh saat mendengar seseorang berucap. "Misi, cari siapa?" tanya nya.
"Ryan." Panggil Mika lalu berjalan cepat ke arah Ryan.
"Mika .." Jawab Ryan,
Dan entah kenapa hati Dave bergetar saat melihat wajah Ryan dan mendengar suara Ryan. Seperti ada ikatan yang entah apa itu, Dave sendiri tidak tahu perasaan apa yang saat ini ia rasakan saat melihat wajah Ryan.
"Om silahkan duduk." ucap Faa yang melihat Dave terus saja berdiri memandang Ryan yang sedang bercerita dengan Mika
"Ya .." Jawab nya, lalu mendudukan dirinya di sofa.
Lagi-lagi mata Dave tak luput dari wajag Ryan. senyum Ryan suara Ryan, bahkan wajah Ryan mengingat kanpada dirinya di masa kecil. Dave lalu meraih ponselnya dan membuka galery. Di tatap nya foto dirinya semasa kecil, dan benar saja wajah nya dan Ryan terlihat jelas sama.
"Kenapa dengan perasaan ku." Batin nya.
Lalu Dave berdiri dan berjalan mendekat pada Mika dan Ryan, dan Dave duduk di kursi tepat di samping Ryan, dave memangku tubuh Mika. "Sayang, jangan banyak cerita, teman kamu sakit dia harus istirahat."
Mika memanyunkan bibirnya membuat wajah nya sedih, karna tidak terima jika di suruh diam.
"Tidak apa-apa uncle, aku baik-baik saja." Ucap Ryan menatap wajah Dave.
"Halo jagoan siapa namamu?" Dave basa-basi padahal sejujurnya tadi ia sudah tahu dari Mika.
"Ryan." Jawabnya sambil mengulurkan tangan nya.
"Nama yang sangat bagus." Ucap Dave sambil berjabat tangan dengan Ryan lalu setelah itu entah kenapa tangan Dave refleks mengusap pipi lembut milik Ryan. Dan lagi-lagi hati Dave bergetar.
"Itu nama pemberian ibuku. Ibuku adalah ibu yang sangat baik sedunia."
Dave tersenyum mendengar ucapan Ryan, lalu tiba-tiba suara pintu terbuka, terdengar langkah kaki masuk kedalam ruang inap Ryan.
"Sayang kau tidak tidur?" Tanya Tyas sambil menghampiri Ryan.
"Belum."
"Ouh ini ibunya." Batin Dave, "Berarti apa yang aku pikirkan barusan bahwa dia mungkin anak ku, ternyata salah." Dave kembali membatin.
"Hay Mika .." Sapa Tyas, pada Mika karna sudah mengenal Mika.
"Hay juga aunty. Ouh yah momy titip salam sama aunty."
"Salam balik yah sama momy kamu." Ucap Tyas serasa mengusap pipi lembut Mika.
...🍃🍃🍃🍃...
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Jasmin saat bertemu dengan Rifqi di apotik yang berada di rs.
Rifqi terdiam tak menyahut pertanyaan Jasmin.
"Jangan bilang kau ingin ...?"
"Aku datang hanya mengantar tuan ku untuk menjenguk teman keponakan nya." potong Rifqi pada ucapan Jasmin.
"Ouh" ucap Jasmin lalu melangkah menjauh dari Rifqi, namun langkah nya terhenti kala Rifqi memanggilnya.
"Nona Jasmin"
"Ya"
"Bolehkah saya berbicara dengan mu nona Jasmin?" tanya Rifqi.
"Tidak ada hal yang perlu kita bicara kan lagi. Semuanya telah selesai."
"Tapi nona .."
Jasmin terus saja berjalan tak menghiraukan Rifqi yang masih memanggilnya.
berhubungan yg gak halal tu sarang dosa,berzina tu sarang dosa