NovelToon NovelToon
Suamiku Si OB Ganteng

Suamiku Si OB Ganteng

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / cintamanis / patahhati
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Dikhianati menjelang hari pernikahan membuat Zola Amaria meradang. Untuk menuntaskan rasa kecewanya, ia pun berakhir di sebuah club' malam bersama temannya. Hingga kejadian tak terduga pun terjadi, ia terlihat one night stand dengan seseorang yang tak terduga. Yang lebih parah, setelah kejadian itu, ia terus menerus dikejar pria itu untuk menuntut pertanggungjawaban.

Bagaimanakah kisah selanjutnya?

Jangan lupa tap love untuk mengikuti cerita selanjutnya, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.13 Menyelamatkan Zola

Brak ...

Terdengar suara pintu didobrak dari luar dengan kuat hingga handlenya terlihat renggang dan hampir lepas.

"****! Sial*n, siapa yang berani-beraninya mengganggu kesenangan ku!" umpat Regan kesal.

"Hmmmph ... hmph ..." Zola berusaha untuk berteriak minta tolong tapi mulutnya telah dibekap kembali dengan kuat oleh Regan. Ia tak mau sampai ketahuan orang lain, bagaimana pun niatnya harus ia wujudkan. Ia ingin memiliki Zola seutuhnya walau harus menjadi bajing*n sekalipun.

Setelah ia rasa tak mendengar suara lagi di luar, Regan kembali menyeringai sambil menatap Zola dengan tatapan mengerikan membuat Zola bergidik ngeri.

Lalu Regan melepas tangannya dari mulut Zola, dan melingkarkannya ke pinggang Zola agar mereka makin merapat.

"Lepaskan aku brengs*k!!! Jangan macam-macam kamu Re atau aku akan membenci kamu seumur hidupku. Lepasin nggak!" bentak Zola saat tangan Regan sudah tak lagi membekapnya.

"Terserah kau mau membenciku atau apapun itu yang penting kau harus jadi milikku, Zo! Hanya milikku!" bisik Regan dengan menyeringai. Matanya sudah ditutupi kabut hasr*t. Akal sehatnya telah dikuasai hawa n*fsu sehingga ia tak bisa lagi membedakan benar dan salah.

"Lep ..."

Brakkkk ....

Mata Regan melotot sebab pintu yang tadi tertutup telah terpelanting hingga terlepas dari tempatnya. Tak lama kemudian, muncul sesosok pria yang dengan tubuh tegap dan gagah dari sana. Regan makin membelalakkan matanya saat tahu orang itu adalah pria yang paling dibencinya.

"Brengs*k, apa-apaan kau, hah!" bentak Regan murka karena kegiatannya diganggu.

"Dasar bedeb*h!"

Bukkk ...

Bukkk ...

Bukkk ...

Ellard meninju rahang Regan hingga bibirnya pecah dan berdarah. Lalu ia menendang perutnya dan menerjang punggungnya membuat Regan terhempas ke lantai. Regan kembali mencoba bangkit lalu ia menyeka darah yang menetes dari ujung bibirnya.

"Jangan ikut campur urusanku, brengs*k! Dia itu calon istriku, jadi terserah aku mau melakukan apa!" Regan berteriak. Suasana yang sepi karena semua karyawan perusahaan sudah pulang membuatnya bisa berteriak dengan leluasa.

"Apa kau bilang? Jangan ikut campur? Kau mau memperkosa seorang perempuan di perusahaan ini, itu salah brengs*k. Dan apa katamu tadi? Calon istri? Semua karyawan di perusahaan ini juga sudah tau, kalian tak jadi menikah, jadi kau tak pantas memperlakukannya seperti itu. Bukankah kau sudah memiliki jal*ng sendiri untuk memuaskanmu, jadi mengapa kau masih berusaha memaksakan dirimu pada Zola?" balas Ellard.

"Aku bilang jangan ikut campur urusanku, brengs*k! Dasar OB tak tahu diri. Kau pikir kau hebat, hah!"

Lalu Regan mengangkat sebuah kursi yang tergeletak di sana kemudian ia lemparkan ke arah Ellard. Ellard mencoba menghindar, namun kursi tersebut sedikit mengenai punggungnya.

Brakkk ...

"Aaargh ... sial*n!"

"Ell ..." teriak Zola panik melihat benturan kursi yang begitu keras mengenai punggung Ellard.

"Rasakan kau!" Regan tertawa bahagia.

"Regan, kau sungguh brengs*k!" pekik Zola dengan kedua tangan berusaha menarik kemejanya agar menutupi area depan tubuhnya yang terekspose.

Ellard tersenyum saat mendengarkan nada khawatir dari Zola, "Tenanglah Zo, aku tidak semudah itu ditumbangkan." ucap Ellard menenangkan Zola.

Lalu Ellard kembali berdiri dengan tegak menghadap Regan. Dengan langkah pasti, ia kembali melayangkan kepalannya tepat di area hidung hingga membuat Regan terhuyung ke belakang membentur dinding.

"Ell, kau tidak apa-apa?" tanya Zola panik. Tangannya ingin memeriksa punggung Ellard tapi tak bisa karena tangannya sedang berusaha menahan kemejanya agar tidak terbuka.

Ellard tersenyum dengan tenang lalu mengusap sisa-sisa air mata di wajah Zola dan merapikan rambutnya yang berantakan.

"Aku tidak apa-apa." jawabnya tenang.

Lalu Ellard melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada Zola. Ia tarik resleting depannya agar tertutup sempurna.

Kembali tangannya membelai pipi Zola, "Ayo, aku antar kamu pulang!" ucap Ellard sambil memapah tubuh Zola yang masih tampak bergetar.

Diliriknya Regan yang sedang berusaha berdiri namun gagal. Ia berkali-kali jatuh ke lantai membuatnya menyeringai.

'Ini belum apa-apa. Tapi bila kau mengulanginya lagi, maka aku akan membuatmu lebih dari ini.'

"Brengs*k, sial*n, argh ..." teriak Regan frustasi saat Zola dan Ellard telah menjauh.

...***...

"Ayo, naiklah! Aku antar kau pulang!" ajak Ellard setelah ia duduk di atas moge tuanya.

"Kau yakin pakai ini? Ah, bukan maksudku mengatakan motormu tak bagus tapi ... lihat joknya ... sempit." ujar Zola dengan sedikit meringis. "Aku pulang sendiri aja deh, Ell. Aku kan bawa motor sendiri." sambungnya.

"Hmm .. baiklah, aku akan mengiringi mu dari belakang." ujar Ellard singkat membuat alis Zola bertaut.

Lalu Zola berjalan menuju motornya dan mulai menjalankannya dengan kecepatan tidak terlalu tinggi.

Selama perjalanan, pikiran Zola tidak tenang, bukan karena memikirkan keadaan Regan, tapi khawatir Regan akan mengulangi perbuatannya.

Ciittt ...

"Zola." pekik Regan karena hampir saja Zola menabrak pembatas jalan.

Bersyukur Zola segera mengerem laju motornya bila tidak ia bisa benar-benar menabrak.

Ellard segera memarkir asal motornya dan menghampiri Zola.

"Kamu tidak apa-apa, Zo?" tanya Ellard panik.

Zola menggeleng lalu menghela nafas panjang.

"Ya udah, kita lanjut lagi, ya! Masih lama nggak?" tanya Ellard.

"Nggak kok. Tinggal satu tikungan lagi terus sampai di apartemenku." ujar Zola.

"Jangan banyak pikiran dulu, nanti kamu bisa celaka! Jangan sampai lepas dari mulut buaya, malah masuk rumah sakit." canda Ellard mencoba menghibur Zola agar lebih tenang.

Zola terkekeh mendengarnya, "Oke, thanks ya!"

Mereka pun kembali melanjutkan perjalanannya.

Setelah tiba di depan apartemen Zola, Zola langsung pamit ingin masuk ke basemen. Ia tidak mengantar Zola sampai ke depan pintu apartemennya. Yang penting bagi Ellard, ia sudah tau dimana Zola tinggal sekarang.

"Ell, sekali lagi makasih banyak ya! Aku jadi hutang budi sama kamu. Kamu udah selamatkan aku dari Regan. Andai kamu nggak ada mungkin aku akan ..."

"Ssst ... sudah, nggak usah bahas itu lagi." ujar Ellard seraya menempelkan jari telunjuknya ke depan bibir Zola. "Aku ikhlas kok bantu kamu. Kalau dia berani macam-macam lagi sama kamu kasih tahu aku aja. Pasti aku akan bantu." ucap Ellard tulus memotong ucapan Zola.

Mata Zola berkaca-kaca. Bagaimana Ellard yang notabene adalah orang lain, orang yang baru dikenalnya malah berbuat baik padanya dan menyelamatkan dirinya, tapi Regan yang adalah calon suaminya sendiri malah mengkhianatinya dan hari ini lebih parah, ia mencoba menodai dirinya. Hal itu tentu memperkuat keputusannya bahwa membatalkan pernikahan itu adalah yang terbaik untuk kebahagiaannya. Bukankah menikah itu untuk bahagia. Bila ia memaksakan diri tetap menikah dengan Regan, maka tak ada jaminan ia akan bahagia. Justru sebaliknya, pasti ia akan menderita dan selalu dibayangi rasa takut akan pengkhianatan yang mungkin saja terjadi lagi.

Tak lama kemudian, Ellard pun pergi dari hadapan Zola. Setelah bayangan Ellard sudah benar-benar menghilang dari hadapannya, Zola segera menuju ke basemen untuk menyimpan motornya.

...***...

...**Makasih banyak buat para pembaca yg udah kasi voting dan lindungan ke karyaku Pesona Mantan Istri yang Disakiti di ajang battle popularitas karya. Insya Allah, di akhir periode event, akan ada hadiah pulsa utk 3 besar pemberi voting tertinggi sebagai ungkapan terima kasih othor. 🥰...

...***...

...Happy Reading 🥰😘😘**...

1
Susi Akbarini
kejutan jga buat readers..
😀😀😀❤❤❤
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
hahahaha
mudah???? sakit tau.... tp asal kau Tau... kecewa... itu... ingat dia bukan gadis lemah.... dan bukan bodoh kek kamu
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
kamu pinter.... dan sungguh penuh sabaran
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
dihhhh.... km pria di cafe itu Kan.... hmmmm.... mau bintilan ya... intip Zola...
yusuf raya
bagus ceritanya ngak bertele2 semangat tor💪💪
yusuf raya
penasaran kemana zola ya tor?.
yusuf raya
cerita yg bagus
Prahesti Vita masita
Luar biasa
aroem
bagus
yusuf raya
Bagus kayaknya alur ceritanya 👍
Esih Mulyasih
wuihhhh... keren si El..👍🏼🥰 dpt menahan hasratnya waktu Zola butuh pelampiasan.. bener bener menjaga Zola, si El 😊😍😘
Esih Mulyasih
membuang yg kurang bagus, penggantinya lebih baik dari yang lama
Esih Mulyasih
Luar biasa
Martha Amelia Susanti
Suka karya ringan author ini.
NAJ L
luar biasa
Pisces97
pisan 2x kali menyusahkan orang² 🤭🤣
Pisces97
hahaha jatungan gk tuh 🤭🤣🤣
Pisces97
ceritamu ini merakyat banget Thor persis dunia nyata dimana² banyak gosip berterbangan 🤭🤣🤣
Pisces97
zolla mencintai el
aku lebih padamu Thor 🤭
Pisces97
makanya kalau sudah cinta jujur lah apalagi sudah menikah sama saja kamu buat Zola kecewa pasti dia berpikir kamu menilai dia wanita matrekk...
makanya mengawali hubungan itu dari kejujuran bukan dari kebohongan jadi terima saja resikonya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!