NovelToon NovelToon
Dendam Berbalas Madu

Dendam Berbalas Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Minami Itsuki

Sinopsis

Caca, adik ipar Dina, merasa sangat benci terhadap kakak iparnya dan berusaha menghancurkan rumah tangga Dina dengan memperkenalkan temannya, Laras.

Hanya karena Caca tidak bisa meminta uang lagi kepada kakaknya sendiri bernama Bayu.


Caca berharap hubungan Bayu dan Laras bisa menggoyahkan pernikahan Dina. Namun, Dina mengetahui niat jahat Caca dan memutuskan untuk balas dendam. Dengan kecerdikan dan keberanian, Dina mengungkap rahasia gelap Caca, menunjukkan bahwa kebencian dan pengkhianatan hanya membawa kehancuran. Dia juga tak segan memberikan madu untuk Caca agar bisa merasakan apa yang dirasakan Dina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minami Itsuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 1 NIAT BUSUK CACA (POV CACA)

Aku duduk di sofa, menyesap kopi dingin sambil memandang kakakku, Bayu, yang tampak lelah setelah pulang kerja. Dia duduk di depan televisi, memijat pelipisnya seolah dunia ini terlalu berat untuk ditanggung. Aku tersenyum tipis. Ini momen yang tepat.

Aku tahu Bayu selalu mendengarkan aku. Dia mungkin keras kepala di depan orang lain, tapi kalau aku yang ngomong, pasti masuk ke otaknya.

Aku adiknya satu-satunya, dan aku tahu bagaimana cara membujuknya. Apalagi sekarang, setelah istrinya, Dina, mulai mengatur segalanya. Terlalu banyak aturan sampai-sampai uang buat gaya aku pun dihentikan. Gila, kan? Mana bisa aku diam saja?

“Mas,” panggilku pelan, memecah keheningan.

Mas Bayu menoleh, matanya lelah tapi penuh perhatian. “Apa, Ca?”

Aku menghela napas, memasang ekspresi sedikit sedih. “Aku cuma mau ngomong, tapi kamu jangan marah, ya.”

Dia mendengus pelan. “Kamu ini, ngomong aja kayak takut dimarahi. Ada apa?”

Aku berpindah duduk lebih dekat, menyentuh lengannya seolah memastikan dia benar-benar mendengarkan. “Mas capek, ya? Aku lihat Mas akhir-akhir ini kelihatan nggak bahagia. Mbak Dina... bukannya bikin Mas senang, malah kayak bikin beban tambah berat.”

Dia menatapku dengan kening berkerut. “Maksud kamu apa?”

Aku pura-pura ragu sejenak, lalu berkata pelan, “Mas tahu nggak, istri yang baik itu harusnya mendukung suaminya, termasuk... mendukung keluarga suaminya juga. Mbak Dina itu... aku nggak bilang dia nggak baik, tapi kayaknya dia nggak ngerti cara bikin Mas bahagia. Kadang aku mikir, mungkin Mas lebih cocok sama orang lain.”

Wajah Bayu berubah, tapi aku nggak berhenti. Aku tahu aku harus menanamkan ide ini perlahan. “Aku nggak bilang Mas harus apa-apa sekarang. Cuma... coba pikirin, Mas. Mas Bayu layak dapat yang lebih baik. Yang bisa bikin Mas bahagia.”

Dia terdiam, memikirkan ucapanku. Aku tahu ini nggak akan langsung berhasil, tapi aku yakin bibit idenya sudah tertanam. Kalau mbak Dina nggak mau berubah, mungkin sudah waktunya dia diberi pelajaran. Aku cuma ingin yang terbaik untuk, Mas Bayu—dan untuk aku juga, tentunya.

Aku menatap kembali Mas Bayu yang masih duduk di sofa, matanya menatap layar televisi, tapi aku tahu pikirannya pasti melayang entah ke mana.

"Mas," panggilku pelan, memastikan suaraku cukup lembut tapi menusuk.

Dia menoleh lagi, alisnya sedikit terangkat. "Kenapa, Ca?"

"Mas Bayu dengar aku kan, soal Mbak Dina. Maksudku, dia baik sih, tapi… apa Mas nggak pengen punya istri yang lebih... cantik? Lebih serasi sama Mas?"

Reaksinya nggak langsung keluar, tapi aku bisa lihat dia terdiam sejenak. Itu pertanda baik.

"Dina itu istri aku, Ca," akhirnya dia menjawab, suaranya terdengar tegas tapi nggak terlalu yakin.

Aku mendekat sedikit, mencoba menatap matanya. "Aku tahu, Mas. Tapi coba pikir deh. Mas itu sukses, mapan, ganteng lagi. Mas bisa dapat istri yang lebih dari Mbak Dina. Nggak salah kan kalau aku cuma pengen Mas punya pasangan yang sepadan?"

Dia menghela napas, mengalihkan pandangannya. "Aku nggak pernah mikir kayak gitu."

Aku tersenyum kecil, pura-pura lembut. "Ya, karena Mas terlalu baik. Tapi coba deh Mas lihat, bandingin Mbak Dina sama istri-istri temen Mas. Mbak Dina tuh biasa aja, Mas. Aku cuma nggak mau Mas... ya, nyesel nantinya."

Aku tahu, kata-kataku mulai mengena. Dia nggak langsung membantah, malah diam lebih lama dari sebelumnya. Aku nggak perlu desakan berlebihan. Cukup tanam benih ini, sisanya biar waktu yang bekerja.

...****************...

Aku duduk di kamar sambil menggulir layar ponsel, mencari sesuatu yang bisa meyakinkan rencana ini berhasil. Perempuan. Cantik, menarik, dan yang penting, jauh lebih memukau daripada Mbak Dina. Aku nggak peduli lagi. Sejak Mbak Dina mulai ikut campur urusan keluarga, aku merasa hidupku jadi terkekang.

Dulu, aku bebas minta apa saja dari Mas Bayu. Tapi sekarang? Mbak Dina selalu pasang muka sok bijak setiap kali aku minta uang. “Caca, nggak semua hal bisa diselesaikan dengan uang,” katanya, dengan senyum manis yang selalu bikin aku ingin muntah.

Hari ini cukup. Kalau Mbak Dina bisa masuk ke dalam keluarga ini, maka dia juga bisa digantikan. Dan aku tahu Mas Bayu sebenarnya pantas dapat yang lebih baik.

Sambil membuka media sosial, aku menemukan profil perempuan yang sempurna. Namanya Laras, seorang model freelance dengan wajah seperti bidadari. Foto-fotonya memamerkan senyum manis, tubuh semampai, dan aura yang jauh lebih memikat daripada Mbak Dina. Aku segera mengirim pesan singkat, menawarkan perkenalan.

“Mas Bayu pasti bakal suka sama dia,” pikirku sambil tersenyum puas.

Aku mulai menyusun langkah berikutnya. Laras harus bertemu Mas Bayu. Aku mengatur semuanya dengan hati-hati, memastikan seolah-olah pertemuan itu kebetulan.

Hari berikutnya aku datang lagi ke rumah kakakku, terlihat mbak Dina sedang menyiram tanaman. Tapi aku tidak peduli kepadanya dan masuk begitu saja untuk bertemu kakakku.

“Mas, ada teman aku yang baru balik dari luar kota, dia bilang pengen ketemu orang sukses kayak Mas,” kataku pada Mas Bayu, menanamkan ide itu dengan nada ringan.

Mas Bayu menatapku sekilas, sepertinya sedikit curiga. “Teman? Maksud kamu apa, Ca?”

Aku tersenyum, memasang wajah polos. “Cuma pertemanan, Mas. Siapa tahu dia bisa kasih inspirasi buat bisnis Mas. Lagian, nggak salah kan punya kenalan baru?”

Dia akhirnya mengangguk, meskipun kelihatannya ragu. Bagiku, itu sudah cukup.

Di belakang layar, aku menunggu semuanya berjalan seperti yang aku rencanakan. Kalau Laras bisa merebut perhatian Mas Bayu, Mbak Dina nggak akan punya ruang lagi di keluarga ini. Dan aku? Aku akan kembali mendapatkan apa yang seharusnya jadi milikku.

Walaupun aku sudah punya segalanya—suami yang mapan, pekerjaan di perusahaan besar, rumah megah di kawasan elit. Orang lain mungkin berpikir hidupku sempurna.

Tapi aku tahu, itu belum cukup. Di lingkaran sosialku, status bukan hanya tentang apa yang kau miliki, tapi juga seberapa besar kau bisa menunjukkan kekuasaanmu, seberapa bebas kau hidup tanpa batasan.

Dan di situlah masalahku. Suamiku memang kaya, tapi uangnya bukan sepenuhnya milikku. Aku tetap harus “minta izin” kalau ingin membeli sesuatu yang lebih mahal. Itu menjengkelkan. Apalagi sejak Mbak Dina masuk ke keluarga kami, aku kehilangan satu-satunya kebebasan yang tersisa—Mas Bayu.

Dulu, Mas Bayu selalu ada untukku. Apapun yang aku minta, dia pasti berikan tanpa banyak tanya. Tapi sejak menikah dengan Mbak Dina, segalanya berubah.

Mbak Dina selalu mengontrol uangnya, membuat alasan soal pengeluaran keluarga. Dan itu membuatku merasa kecil di depan teman-temanku yang selalu pamer belanja barang-barang mahal tanpa perlu mikir dua kali.

Aku benci itu. Aku nggak mau jadi yang nomor dua. Aku harus merebut kembali posisi teratasku.

Maka aku putuskan, Mbak Dina harus disingkirkan. Dia adalah penghalang terbesar dalam hidupku sekarang. Kalau aku bisa menemukan perempuan yang lebih cantik dan menarik untuk Mas Bayu, dia pasti akan mulai melihat Mbak Dina sebagai beban, bukan pasangan.

Aku tidak peduli apa kata orang nanti. Yang penting, aku mendapatkan kendali atas Mas Bayu lagi. Aku bisa meminta apapun yang aku mau, kapanpun aku mau. Karena pada akhirnya, aku lah yang seharusnya menjadi pusat perhatian, bukan Mbak Dina, bukan siapa pun.

Aku mungkin terlihat seperti perempuan yang hidupnya sempurna—punya suami kaya raya dengan jabatan tinggi di perusahaan besar, rumah mewah, dan akses ke segala hal yang aku inginkan.

Tapi apa artinya semua itu kalau hidupku di dalam rumah tangga terasa seperti perang dingin setiap hari?

Mertuaku, sejak awal, memang tidak pernah benar-benar menyukaiku. Mereka selalu memandangku sebelah mata, seolah aku hanya perempuan manja yang nggak pantas menikah dengan anak mereka.

Aku tahu mereka menganggapku boros. Ya, aku memang suka memanjakan diri. Tapi salahkah aku ingin menikmati hidupku sendiri? Bukankah uang suamiku juga untuk kebahagiaan keluarganya?

1
Erni Nofiyanti
nah kan Caca emang biangnya,skg mana Bayu Ama selingkuhannya
bantu ngga.
mudah2an mereka bertiga dpt balesanya
Yana Phung
astaga belum sadar juga ca??
Erni Nofiyanti
makannya JD manusia jgn iri.
blm sadar jga y,ngga minta maaf Ama Dina.
tuh mantan suami Dina kpn dapet karmanya.
Innara Maulida
kasian juga si klo smpe kaya gitu Caca,,tapi sudah bagus kamu pergi ca,,dari keluarga si Danu ehh malah balik lagi....nikmati karma kamu Caca ..
Innara Maulida
Dina kejam juga karna ulah kalian,,rasin Karama buat kalian,,si caca juga gak sadar2 jadi orang,,dia yg udh buat rumh tangga Kaka nya hancur...
gaby
Gantian dong Pov nya, jgn pov nya Caca mulu Smua tokoh dbuat Pov nya, atau utk meminimalisir babnya Pake Pov othornya. Gimana nasib rmh tangga Laras, Dina , & Bayu. Apakah Bayu ga dpt karma??? Aq sih berharap smua tokoh jahatnya dpt karma. Di mulai dr Laras, Bayu, Caca, Danu, & terakhir Belinda. Danu & Belinda jg salah dah slingkuh sblm nikah. Seburuk apapun istri, kalo ga bisa di nasihatin mending di cerai drpd d slingkuhin. Intinya apapun masalah dlm rmh tangga, selingkuh adalah kesalahan fatal yg ga bisa d maafkan
Erni Nofiyanti
adakah campur tangan Dina.
kadang kasian Ama Caca, tp kenapa dia ngga mikir y gimana perasaan Dina. yg skg dia alami.
Erni Nofiyanti
disini kenapa kesan nya si Caca Ama Laras yg di zolim y.
apa Caca ngga sadar ini ulahnya.
Yana Phung
ternyata makin dibaca makin seru
makin merasa terzolimi padahal dia sendiri pelakunya
Sinni AhmaDi
lah kocak x kalian....org licik menghancurkn RT org lain.....malah macak jadi korban🤣🤣
stela aza
si Caca bisanya cuma ngadu domba doank ,, Thor sudahin j rumah tangga si Dina biar dia lepas dari keluarga suaminya ,,
Sinni AhmaDi
Thor q ko penasaran.....kira2 suami Dina dapet karma gak ya
gaby: Ga bakalan dpt karma, berkaca dr novel sblmnya yg judulnya kembalinya mantan. Sang pria yg slingkuh sama mantan, endingnya bahagia dpt istri baru yg nerima dia apa adanya. Kalo feelingku endingnya jg sama, cm pelakor yg hancur, tp suami pengkhianat malah dpt istri baru
total 1 replies
stela aza
kapok kamu Caca,, bilang g merusak rumah tangga orang lain padahal rumah tangga kakanya sendiri di rusak sama dia ,,, Thor nunggu kelanjutan cerita si Dina sama suaminya ,, semoga Dina tau kalau suaminya udh nikah lagi Ama laras
Sinni AhmaDi
mengapa ya Dina mempertahankan mati2an lakinya...padahal lakinya pria plin plan
stela aza
keluarin j kartu AS di Caca biar kapok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!