Bukan Diriku

Mereka semua langsung keluar melihat secara langsung Misya pergi keluar dari rumahnya,mereka tampak kebingungan melihat kejadian itu.

  "Darimana anak itu mendapatkan Fasilitas mewah itu,papa lihat kan mobil yang dipakai Misya tadi?" Tanya nyonya Andini yang melihat secara langsung anak tirinya pergi dengan membawa mobil rolls royce.

  "Misya begitu terlihat berbeda ma,apalagi sekarang nampak begitu menonjol dengan kemewahan yang dia miliki." Ucap Tiara yang diam-diam penasaran dari mana wanita itu mendapatkan itu semuanya.

  "Aku penasaran dari mana Misya mendapatkan itu semuanya." Ucap Fendi yang ikut mencurigai dari mana Misya mendapatkan kemewahan itu.

  "Papa juga tidak tahu,selama ini dia biasa-biasa saja,tapi kenapa tiba-tiba dia memiliki semuanya itu." Ucap tuan Mahendra yang diam-diam merasakan sedih setelah putrinya pergi meninggalkan dirinya,Dalam hati kecilnya ,dia mengakui kesalahan dirinya pada putrinya.Bahkan kejadian itu makin membutakan hati dan selalu menyalahkan putri dalam tragedi itu.

  " Tapi sebelum Misya keluar ,Misya bilang sesuatu tentang rumah ini.Maksudnya apa pa?" Tanya nyonya Andini yang diliputi rasa kebingungan.

  Tuan Mahendra menghembuskan napas pelan-pelan."Sebelum istriku meninggal,istriku berpesan rumah ini akan menjadi milik Misya dengan Beberapa perusahaan.Maka dari itu semua ini milik Misya ."

  Sontak saja mereka kaget dengan informasi itu."Papa sedang berbohong kan?"

  "Papa tidak bohong,apalagi umur Misya sudah melewati batas umur 19 tahun jadi dia sah miliki semua peninggalan mendiang istriku." Ucap tuan Mahendra dengan lesu.

  Nyonya Andini hampir saja jatuh, untungnya putranya memegang mamanya."Tidak mungkin pa,jadi kita tak dapat apa-apa dari itu semuanya." Ucap lirih nyonya Andini yang masih syok.

  "Tidak ada yang tersisa ,papa hanya menjalankan Itu semuanya .Tetap Misya yang berhak memiliki ini semua." Ucap tuan Mahendra yang ekspresi sedikit lemas setelah menceritakan apa yang sebenarnya.

  "Tapi kan Misya sudah pergi dari tempat ini,apa dia masih berhak memiliki itu semuanya pa?" Tanya Tiara yang sedikit kaget dengan kenyataan yang sebenarnya.

  "Masih berhak selama dia masih hidup,bahkan jika terjadi sesuatu pada Misya semuanya akan diberikan oleh yayasan.Jadi tetap saja semuanya milik Misya." Jawab tuan Mahendra yang tak bisa berbuat apa-apa.

  Mendengar pernyataan itu,mereka semua hanya bisa terdiam dan syok tentang kebenaran itu semuanya.Nyonya Andini terlihat syok sekali apalagi kedua anaknya hanya bisa terdiam mendengar penjelasan dari papanya .

  "Semuanya gagal ,bukannya dia pergi aku bahagia tapi malah semua berantakan karena ulah wanita .kenapa harus jadi begini." Batin Tiara yang kesal kenapa harus dia yang mendapatkan mendapatkan keuntungan itu.

  Ditempat lain

  Misya duduk santai didalam mobil, sembari mengecek handphone miliknya. Setelah satu jam perjalanan, akhirnya dia sampai juga ditempat tinggal barunya.Mulai hari ini dia akan tinggal di villa miliknya.

  Diluar sudah ada beberapa orang menunggu kedatangan dirinya, tidak lupa juga Arya asistennya berada ditempat itu juga. Misya langsung keluar dari mobil ,dan Asistennya menyambutnya.

  "Selamat datang nona."

  Misya hanya terdiam dengan membalas anggukkan kepala kearah Arya asistennya.Misya langsung masuk kedalam villa miliknya.

  Ia pun langsung duduk diruang tamu sembari melirik kearah Arya Asistennya.

  "Masukkan semua barang ku ke dalam kamar ." Perintah Misya pada asistennya.

  "Baik nona." Jawab Arya yang mulai memberikan kode pada mereka berdua untuk segera melaksanakan tugasnya.Orang dibelakang Arya langsung tanggap dan langsung mengerjakan tugas mereka.

  "Arya."

  "Iya nona." Jawab Arya pada nonanya.

  "Bagaimana permasalahan di perusahaan apa sudah tuntas?" tanya Misya pada Arya yang diberikan tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalah itu.

  "Belum nona,tapi sepertinya kecurigaan saya mulai mengarah pada seseorang yang selama ini bermain dibelakang kita." Mendengar perkataan itu,tatapan Misya tajam kearah Arya.

  "Maksud kamu siapa?" Tanya Misya yang penasaran siapa orang yang dimaksud oleh asistennya.

  "Kecurigaan saya mengarah pada tuan Aldo nona,karena tuan Aldo orang yang bertanggung jawab dalam bidang keuangan di perusahaan bahkan saya mendengar dari sekretarisnya langsung bahwa beliau sempat ada melakukan manipulasi data ."

   Mendengar laporan itu, Misya nampak marah dan mulai menggenggam erat tangannya."Jadi dia orangnya,berani juga dia melakukan hal itu." Ucap Misya dengan nada dingin.

  "Lalu langkah apa yang harus saya lakukan nona?" Tanya Arya yang paham situasi hati nonanya sedang tidak baik-baik saja.

  "Sepertinya kamu harus menyelidiki pria itu dan cari informasi yang selama dia sembunyikan.Jika seperti ini aku tak akan tinggal diam dan perintahkan beberapa orang untuk mengawasi gerak-gerik orang itu." Perintah Misya yang terlihat kesal dengan ulah satu orang ini.

  "Baik nona saya mengerti." Jawab Arya yang langsung pergi, Misya langsung naik kelantai atas menuju kamar miliknya yang selama ini jarang dia tempati.

  Misya langsung ganti baju tidur ,tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam,bukannya dia tidur malahan duduk didepan jendela kamarnya.

  "Sekarang akan ku buat hidupmu lebih bahagia Misya." Tiba-tiba saja dia mengingatkan pesan apa yang diberikan Misya pada dirinya.

 Misya pun langsung menuju tempat tidurnya dengan melepas semua rasa lelah yang dia rasakan.

  Pagi hari

  Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi,Misya masih nyaman dengan tidur paginya . Selimutnya masih menutupi tubuhnya dengan hangat seolah rasa lelahnya menghilang.Perlahan-lahan Misya membuka matanya melirik kearah samping yang melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 6 pagi.

  Misya langsung bangun dari tidurnya sembari melemaskan otot badan,setelah itu barulah dia ke kamar mandi untuk mencuci muka.Setelah selesai dengan rutinitas di kamar mandi barulah dia turun dari lantai atas ke bawah.Dia langsung menuju ruang meja makan yang saat itu sudah tersedia sarapan pagi untuknya.

  Seperti biasanya Misya langsung duduk ditempat duduknya,dan menikmati teh yang masih hangat didepan meja makannya.Baru saja menikmati sarapan paginya sudah ada seseorang yang menghampiri dirinya.

  "Selamat pagi Nona." Sapa pria itu yang berdiri disamping Misya.

  Misya melirik tajam kearah pria yang ada di samping dirinya."kamu siapa?" Tanya Misya yang menatap dengan pandangan curiga.

  "Perkenalkan nama saya Mario,saya asisten baru untuk nona Misya." Ucap pria itu yang memperkenalkan diri.

  "Lalu di mana Arya?" Tanya Misya pada pria itu.

  "Kebetulan tuan Arya sedang sibuk dengan pekerjaan di kantornya ,mulai sekarang saya yang akan menggantikan posisi tuan Arya .Jika mana nona butuh sesuatu silakan anda bicara dengan saya." Ucap Mario yang begitu menghormati nonanya.

  Misya yang mendengarnya hanya bisa terdiam, Misya pun sadar diri jika posisi Arya saat ini sedang sibuk.Bahkan pekerjaan Arya bertambah semakin banyak setelah kepergian dirinya.

  "Baiklah,jika bisa jam 9 kamu siapkan mobil dan antar kan aku ke kampus." Perintah Misya pada asistennya yang baru.

  "Baik nona." Jawab Mario yang segera pergi dari tempat itu,kini hanya ada Misya yang masih menikmati sarapan paginya.Setelah selesai sarapan pagi ,Misya menuju kolam renang untuk berolahraga berenang,sudah lama dia tidak melakukan rutinitas olahraga berenang.