Demi untuk membalaskan dendam kepada orang - orang yang telah menghancurkan kebahagiaannya, sehingga seorang remaja pria berpetualang untuk mencari sebuah sekte yang akan di jadikan tempatnya mendalami ilmu bela diri.
Akhirnya dia bertemu dengan seorang pendekar serta sekte untuk tempatnya bernaung.
Karena kejeniusannya, dia dengan cepat bisa menjadi seorang pendekar yang kuat.
Akhirnya dia mulai memburu setiap murid sekte yang telah menghancurkan desa dan keluarganya serta setiap murid sekte aliran hitam lainnya.
Hal itu pula yang membuat dirinya juga di buru oleh sekte aliran Hitam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Menjadi Murid Utama
Setelah beberapa saat kemudian, tetua Mu sudah kembali dengan wajah yang terlihat seperti biasanya.
" Tetua Mu, bagaimana....apa yang di katakan oleh Tetua Zhu Li...???." Tanya tetua Duan.
" Tetua Zhu mengatakan, pemuda ini bisa mendaftar sebagai murid sekte kita, akan tetapi dia tetap harus mengikuti ujian yang lebih berat dari ujian yang biasa kita lakukan." Ucap tetua Mu.
" Bagaimana menurutMu...???." Tanya tetua Duan kepada Ma Guang.
" Baiklah, aku akan mencoba dan berusaha untuk menyelesaikannya." Jawab Ma Guang.
" Apakah kamu sudah siap...???." Tanya tetua Duan.
" Iya, aku sudah siap." Jawab Ma Guang.
" Bagaimana Tetua Mu, apakah kita sudah bisa memulainya...???." Tanya tetua Duan.
" Mari, ikut aku." Ucap tetua Mu.
Akhirnya Ma Guang mengikuti tetua Mu dari belakang untuk menuju tempat ujian kelulusan murid sekte Bambu Kuning.
Sesampainya di tempat ujian untuk menjadi murid di sekte itu, Ma Guang mengedarkan pandangannya ke segala arah.
Ma Guang melihat setiap rintangan yang ada di tempat itu dengan hati yang gembira.
" Baiklah, kamu mulai dari rintangan yang itu," sambil menunjuk ke arah sebuah beban yang berbentuk seperti ransel.
Ma Guang langsung mendekat ke arah benda itu dan tetua Mu memerintahkan seorang murid senior untuk memandu Ma Guang.
" Berikan dia dua kali lebih berat bebannya." Perintah tetua Mu.
Murid itu pun mengikuti apa yang di perintahkan oleh tetua Mu.
Beban yang biasanya hanyalah sekitar 30 Kg, kini telah menjadi 60 Kg untuk di letakkan di punggung Ma Guang dan memanjat tebing dengan hanya menggunakan tali, tebing itu memiliki ketinggian sekitar 50 meter, dan juga harus membawanya turun kembali dengan melalui tali itu juga.
Rintangan itu mampu di lewati dengan mudah oleh Ma Guang. Sehingga langsung menuju ke tantangan selanjutnya.
Setiap tantangan yang berupa beban mampu di selesaikan dengan cepat oleh Ma Guang.
Dan penentuan akhir untuk menjadi murid adalah harus bertarung melawan dua orang murid dalam secara bersama - sama.
Ma Guang sudah tidak lagi merasa kaku dengan pertarungan, karena dia sudah melalui pertarungan antara hidup dan mati serta dia juga sudah pernah membunuh beberapa orang murid dari sekte 1000 Racun.
Pertarungan pun di mulai, karena di tempat ujian tidak banyak murid atau pun tetua yang hadir, sehingga hanya sekitar 3 orang murid serta tetua Duan Dazhong dan tetua Mu Yi yang menyaksikan pertarungan itu.
Kedua murid dalam itu langsung mengambil inisitif terlebih dahulu untuk menyerang Ma Guang.
Tinju dan cakar dari kedua murid dalam tersebut dengan cepat menyerang ke tempat masing - masing yang mereka tuju, dan tentunya tempat - tempat itu adalah titik - titik vital yang terdapat di tubuh manusia.
Tidak kalah juga serangan - serangan tendangan mengarah ke tubuh Ma Guang, namun semua serangan itu tidak berarti apa - apa bagi Ma Guang.
Dan hanya dengan satu kali melakukan serangan saja, kedua murid dalam tersebut langsung terlempar keluar dari panggung pertarungan.
Setelah melihat hal itu, tetua Mu dan juga tetua Duan tidak henti - hentinya di buat terkejut oleh Ma Guang.
" Berapa usia anak muda ini...???." Tanya tetua Mu kepada tetua Duan.
" Usianya baru 15 tahun memasuki 16 tahun." Jawab tetua Duan.
" Apa...!!!??? Mana mungkin...apakah aku tidak salah mendengarnya...!!!???."
Tanggapan dari tetua Mu dengan wajah terkejut atas jawaban yang di berikan oleh tetua Duan.
" Anak ini adalah anak yang jenius, sekte kita sangat beruntung memiliki seorang jenius muda seperti dirinya." Ucap tetua Mu.
Tetua Duan juga menganggukkan kepalanya saat mendengar apa yang tetua Mu katakan yang mengartikan bahwa menyetujui kata - kata yang di ucapkan oleh tetua Duan.
Namun bukan hanya ke 2 tetua dan ke 5 murid saja yang dibuat terkagum - kagum oleh Ma Guang, melainkan Ketua Sekte atau Patriak, Wakil Ketua Sekte atau tetua Agung serta Tetua Penegak Hukum merasa kagum dan seakan tidak bisa untuk percaya dengan kemampuan yang Ma Guang miliki.
" Kamu lulus dan sudah resmi menjadi murid dalam Sekte Bambu Kuning." Ucap tetua Mu.
" Ayo, ikuti aku." Ucap tetua Mu.
" Baik Tetua." Ucap Ma Guang menanggapi perintah dari tetua Mu.
Ma Guang bersama tetua Duan mengikuti tetua Mu dari belakang hingga tiba di tempat awal mereka bertemu.
" Siapa namaMu anak muda...??? Tanya tetua Mu.
" nama saya Ma Guang tetua." Jawabnya.
" berapa usiaMu saat ini." Tetua Mu bertanya seakan belum mengetahui umur dari Ma Guang.
" UmurKu saat ini 15 tahun dan tidak lama lagi akan berumur 16 tahun." Jawab Ma Guang.
" Baiklah, tunggu sebentar." Ucap tetua Mu.
Tidak lama kemudian tetua Mu sudah kembali dengan membawa sebuah lencana Perak untuk murid dalam sekte Bambu Kuning.
" Untuk saat ini, kamu gunakan lencana ini dulu." Ucap tetua Mu.
" Terima kasih Tetua Mu." Ucap Ma Guang sambil membungkuk dengan kepala tertunduk serta menangkupkan tangannya.
Setelah sudah memohon ijin untuk pamit kepada tetua Mu, Ma Guang dan tetua Duan langsung bergegas untuk meninggalkan tempat itu.
Namun baru beberapa langkah berjalan, muncul 3 orang pria paru baya seakan menghalangi jalan yang akan dilalui oleh mereka berdua.
Sontak saja tetua Duan dan tetua Mu langsung membungkuk dan menundukkan kepala serta menangkupkan tangannya sambil berkata.
" Hormat kepada Patriak...!!!
" Hormat kepada Tetua Agung...!!!
" Hormat kepada Tetua Penegak Hukum...!!!
Ucap tetua Duan dan tetua Mu secara serentak.
Melihat serta mendengar hal itu, Ma Guang langsung juga memberi hormat kepada ketiga pria paru baya itu.
" Murid memberi hormat kepada Patriak, Tetua Agung dan Tetua Penegak Hukum." Ucapnya.
" Hormat kalian kami terima." Jawab Ketua Sekte.
" Siapa namaMu dan berapa usiaMu anak muda...???
Ketua sekte bertanya kepada Ma Guang.
Ma Guang pun menjawab seperti apa yang di sampaikannya kepada tetua Mu.
Dan sontak saja ke - 3 pria paruh baya itu secara bersama - sama langsung memunculkan ekspresi yang sangat terkejut dari wajah mereka masing - masing saat mendengar apa yang di sampaikan oleh Ma Guang.
Awalnya mereka menduga, usia dari Ma Guang sekitar 19 atau 20 tahun, sebab bentuk tubuhnya sudah seperti seorang pria yang sudah berusia demikian.
Dan bisa menerimanya menjadi murid inti di sekte tersebut, karena bisa mengalahkan kedua murid dalam hanya dalam satu gerakan saja.
" Anak ini benar - benar adalah jenius muda dan sangat sulit untuk dapat di temukan di seluruh wilayah kekaisaran Zhou ini selain dirinya." Gumam Ketua Sekte.
" Sekte kita sangat beruntung memiliki murid seperti diriMu." Ucap Ketua sekte.
Keempat orang tetua lainnya langsung menganggukkan kepala tanda menyetujui juga apa yang Ketua Sekte baru katakan.
" Ambillah ini dan kembalikan lagi lencana itu." Ucap Ketua Sekte sambil memberikan lencana giok yang berarti dia telah menjadi murid utama.
Murid utama adalah murid yang akan di latih oleh Leluhur Sekte, Ketua Sekte serta tetua - tetua sekte yang ada, secara langsung dan juga mendapatkan sumber daya dan fasilitas yang berbeda dari murid - murid yang lain.
Salah satu yang pernah menjadi murid utama di sekte itu adalah Ketua Sekte sandiri dan Ma Guang adalah orang yang kedua.
Tetapi perbedaan mereka berdua, Ketua Sekte menjadi murid utama di usia 17 tahun dan pada saat itu dia sudah mencapai pendekar tahap awal tingkat ke - 7.
Dan seorang yang sudah mencapai tingkat ke - 7 pendekar tahap awal, bisa mengalahkan dua orang pendekar tahap awal tingkat ke - 4 tetapi bukan hanya dengan sekali serangan saja.
Sedangkan kemampuan yang Ma Guang tunjukkan adalah hal yang tidak bisa Ketua Sekte lakukan di usia yang sama dengan Ma Guang saat ini.
Sebab Ma Guang sudah bisa mengalahkan dua orang murid dalam yang berada di tingkat ke - 4 pendekar tahap awal dan usia mereka juga sudah 18 tahun.
Memang seperti biasa, untuk bisa menjadi murid sekte tersebut, harus menunggu terlebih dahulu waktu penerimaan murid baru.
Setelah lulus ujian, barulah menjadi murid luar sekte tersebut.
Dan ujian yang di lakukan oleh Ma Guang, adalah ujian untuk masuk menjadi murid dalam.
Orang itu setidaknya harus memiliki kemampuan bela diri yang setara dengan pendekar tahap awal tingkat ke - 4.
Sedangkan untuk usia 15 tahun, baru ada beberapa murid yang bisa mencapai tingkat ke - 4 pendekar tahap awal.
Salah satunya adalah Duan Meng, putri dari tetua Duan.
Namun Duan Meng sendiri belum bisa mengalahkan sekaligus dua orang pendekar tahap awal yang setingkat dengannya.
Itulah yang membuat Ma Guang menjadi istimewa.
" Mulai saat ini, kamu akan menempati bangunan yang ada di atas sana." Ucap ketua sekte sambil menunjuk sebuah bangunan yang terlihat megah yang berdekatan dengan rumah - rumah Tetua tingkat tinggi.
" Kamu bebas menggunakan semua fasilitas maupun sumber daya yang ada di sekte ini untuk meningkatkan kemampuanMu." Lanjut ketua sekte.
" Tetapi ada aturan - aturan sekte juga yang tidak boleh kamu langgar." Sambung Tetua Penegak Hukum sambil memberitahukan serta menjelaskan semua itu.
" Baiklah, kalau begitu kami pamit dulu." Sambil berbalik dan melesat dengan ilmu meringankan tubuh mereka.
~Bersambung~