Demi menyekolahkan dang adik ke jenjang yang lebih tinggi, Cahaya rela merantau ke kota menjadi pembantu sekaligus pengasuh untuk seorang anak kecil yang memiliki luka batin. Untuk menaklukkan anak kecil yang keras kepala sekaligus nakal, Cahaya harus ekstra sabar dan memutar otak untuk mendapatkan hatinya.
Namun, siapa sangka. Sang majikan menaruh hati padanya, akan tetapi tidak mudah bagi mereka berdua bila ingin bersatu, ada tembok penghalang yang tinggi dan juga jalanan terjal serta berliku yang harus mereka lewati.
akankah majikannya berhasil mewujudkan cintanya dan membangunnya? ataukah pupus karena begitu besar rintangannya? simak yuk, guys ceritanya... !
Happy reading 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nonton
Melihat Rachel sudah keluar dari dalam rumahnya, Bima segera turun dari lantai atas di susul oleh Cahaya. Sagara yang melihat kedatangan Bima pun langsung menundukkan tubuhnya seraya merentangkan tangannya.
Greeppp...
Bima masuk ke dalam pelukan Sagara, keresahan hatinya seketika lenyap berganti dengan kehangatan yang menciptakan ketenangan jiwanya.
"Makasih, Papa." Ucap Bima.
Sagara menganggukkan kepalanya seraya mengusap punggung Bima, ada hal yang membuatnya heran akan ucapan terimakasih Bima, dia tak bisa menahannya dan Sagara pun langsung menanyakannya pada sang Putra.
"Em, Bima. Papa mau tanya sesuatu sama kamu, kenapa sekarang kamu gak suka lihat Bibi Rachel? Bukannya dulu kamu seneng banget kalo ketemu Bibi Rachel ya?" Tanya Sagara beruntun.
"Dulu kan Bima masih kecil, sekarang Bima sudah besar jadinya Bima tahu mana yang baik attitudenya sama yang gak baik. Masuk rumah orang kok seenaknya ngatur, kan Bima gak suka lihatnya." Jawab Bima beralasan, padahal bukan itu yang sebenarnya.
"Oh, gitu ya. Bima, Papa hari ini pulang cepet dan gak balik lagi ke kantor. Gimana kalo kita nonton bareng? Ultraman, atau superhero yang kamu suka." Ajak Sagara yang malas kembali ke kantor, pekerjaannya juga tidak terlalu banyak dan masih bisa di handle oleh Aliando.
"Ayok! Bima mau nonton Ultraman, tapi nanti sore Bumi ngajak Bima main futsal, boleh gak Pa?"Seru Bima bersemangat.
"Boleh dong, nanti Papa temenin." Ucap Sagara sambil mengelus rambut Bima.
"Kalau begitu, biar Mbak Yaya buatkan cemilan ya." Ucap Cahaya.
" Apa tuan butuh sesuatu? Biar saya siapkan sekalian?" Tambah Cahaya menatap Sagara.
"Tolong buatkan saya jus jeruk, sekalian masak cumi ring yang garing." Jawab Sagara.
"Siap, Tuan." Balas Cahaya.
Sagara dan Bima pergi menaiki tangga, mereka berdua berjalan menuju kamar Sagara yang jaraknya tak jauh dari kamar Bima. Sementara Cahaya membuat bolu brownies kesukaan dua pria beda usia di rumah itu.
Bi Nur menghampiri Cahaya dan membantunya, mereka hanya berdua sebagai pembantu karena Sagara belum mendapatkan pembantu baru yang akan bertugas menggantikan Lela karena tak mungkin juga Cahaya harus terus mengurus Bima sekaligus mengurus daerah perdapuran. Sayangnya, Sagara sudah cocok dengan masakan apapun yang di sajikan oleh Cahaya, pesan dari luar pun ia hanya mencicipi saja, mungkin karena sudah terbiasa makan masakan rumah.
Bima menolak les yang di tawarkan kembali oleh ayahnya, bagi Bima dia tak perlu les karena merasa nyaman belajar otodidak, hingga akhirnya Sagara pun menuruti ucapan Bima selama itu nyaman untuk putranya.
Sambil menyiapkan adonan untuk membuat brownies kukus, Cahaya juga menyiapkan bahan masakan sesuai permintaan Sagara. Kalau Bima, menu makannya pasti ia serahkan pada Cahaya karena Cahaya lebih mengerti apa yang ia sukai.
*
*
Rachel sudah sampai di hotel untuk sementara waktu, pria yang ia hubungi juga sudah menunggu kedatangannya. Rachel turun dari mobil yang di tumpanginya, seorang pria yang memakai penutup wajah menyambut kedatangannya, keduanya pun masuk sambil bergandengan tangan.
Beberapa saat kemudian.
Rachel dan pria yang masih menggandeng tangannya sudah sampai di kamar, ia duduk di pangkuan pria tersebut yang tak lain adalah Akbar- ayah Sagara. Keduanya menjalin hubungan sudah lama, sejak Bima berusia 4 tahun. Hubungan keduanya sangat tertutup rapi dan tak ada satupun yang mengetahuinya, mereka tak tahu saja kalau Sagara sudah mengantongi banyak bukti yang akan ia gunakan untuk kehancuran ayahnya sendiri.
Sikap Akbar terhadap Mahya tidak memancing kecurigaan apapun, Akbar benar-benar terlihat seperti suami yang romantis dan perhatian seperti biasanya. Bosan dengan pernikahannya yang banyak tuntutan dari Mahya, semua terasa monoton dan untuk itu Akbar mencari sesuatu yang baru. Siapa sangka, Rachel yang memiliki postur tubuh yang aduhai mengundang hasratnya dan keduanya pun menjalin hubungan sampai Akbar rela bolak-balik ke luar negeri demi menemui kekasih gelapnya.
Inilah alasan Sagara menolak turun ranjang, dia tahu kalau Akbar dan Rachel memanfaatkan statusnya demi menutupi kebusukan mereka. Akbar memanfaatkan kedekatan Mahya dan Rachel untuk mendorong Sagara menikahi Mahya, Akbar dan Rachel ingin memiliki anak yang hadir dari hasi hubungan keduanya, akan tetapi Akbar bisa memberikan keturunan pada Rachel, namun tak bisa memberikan status walaupun siri karena perusahaan miliknya lah yang menjadi taruhannya. Rachel pun tak mau menjadi perempuan miskin, dia memang mencintai Akbar akan tetapi ia tak mau segala kemewahan yang dia dapatkan itu hilang begitu saja. Dengan Rachel dan Sagara menikah, Akbar bisa lebih dekat dengan keturunannya dan juga Rachel nantinya.
"Honey, bagaimana ini? Anak aibmu itu malahh mendorongku dan mengusirku, apa batalkan saja rencana pernikahan konyol ini." Rajuk Rachel.
"Tidak bisa sayang, kalau kita membatalkannya itu sama saja kita harus berjarak lagi, lama-lama Mahya akan curiga. Kalau Mahya sampai curiga pasti dia usut ke ranah hukum, perusahaanku pasti akan jatuh." Ucap Akbar sambil meremas mainan kesukaannya.
Rachel memejamkan matanya, dia menikmati sentuhan dari Akbar dan sekarang dia tak bisa berpikir dengan jernih karena isi kepalanya sedang bersebrangan.
Aahhhh.... Clappp... Clappp...
Rachel membalikkan tubuhnya yang tengah duduk membelakangi Akbar, reaksi Rachel tentu sangat di sukai oleh Akbar yang mudah terpancing hasratnya. Rachel menyambar b**** Akbar dengan brutal, pasalnya hari ini dia sangat kesal dan butuh tempat untuk menyalurkan kemarahannya dengan sebuah kenikmatan. Akhirnya keduanya pun memulai apa yang sudah menjadi kebiasaan mereka ketika bertemu, saat Rachel tiba di tanah air Mahya memintanya untuk berkunjung ke rumah Sagara. Tapi siapa sangka, Sagara justru tidak menyukai kehadirannya.
Salah seorang pria meminta pihak hotel untuk bekerja sama, sedikit ancaman membuat pihak hotel terpaksa menyetujui apa yang pria itu minta.
*
*
Sagara mendapat panggilan dari seseorang, tetapi ia tak sempat menjawabnya karena tengah asyik menonton televisi bersama Bima. Tetapi pesan masuk membuat senyumnya terbit, bukti-bukti semakin memperjelas bagaimana kelakuan seorang Akbar.
Tok.. Tok... Tok
Cahaya mengetuk pintu. Dia membuka sedikit pintu kamar Sagara, terlihat Bima menengok kearahnya.
"Masuk, mbak!" Ucap Bima.
Cahaya pun masuk ke dalam kamar Sagara, Bima bangun dari duduknya dan menghampiri Cahaya.
"Yeaaayyy, brownies!!" Sorak Bima.
Cahaya menyimpan nampan yang di bawanya keatas meja yang sengaja Sagara simpan di depan kasurnya, bukan hanya menonton televisi saja, ternyata mereka berdua bermain games.
"Dimakan ya, Den." Ucap Cahaya.
"Cahaya, boleh minta tolong sampaikan pada Nur, untuk menyiapkan pakaian kerja saya yang masih di laundry soalnya besok saya mau meeting dengan klien penting." Ucap Sagara.
"Baik, Tuan." Jawab Cahaya.
"Sebentar, saya belum kasih uang bulanan sekalian sama keperluan yang lainnya." Ucap Sagara berbalik menuju walk in closet dimana ia menyimpan uang yang akan dia berikan.
Sambil menunggu Sagara datang, Cahaya berdiri menatap layar berukuran besar di depannya. Baru kali ini Cahaya melihat Gambar yang begitu terpampang besar di depan, dia juga suka Ultraman karena dulu Erik sering mengajaknya menonton di rumahnya.
Saat Sagara datang, Cahaya berbalik karena mendengar suara pintu terbuka. Sagara tak melihat langkah kakinya saat berjalan, kakinya terpeleset karena ada air yang tumpah oleh Bima dan belum di bersihkan oleh Sagara sendiri.
Cahaya yang melihat Sagara hampir terjatuh pun segera meraih tangannya, tapi bukannya Sagara tertolong malah Cahaya yang ikut jatuh sampai menimpa tubuh majikannya sendiri.
Bruukkk....
Maaf up nya satu, bener-bener gak bisa konsen soalnya ada yang hajatan sampe tidur pun keganggu sangking ramenya 😭🙏
lampu hijau nich lngsng akrab aja ma camer🥰🥰🥰❤️
ganteng2 biar gak patah hati+dpt yg baik jg Sholehah 🥰🥰
kalau gara tau dia ditipu selama ini gimana rasanya ya. gara masih tulus mengingat relia , menyimpan namanya penuh kasih dihatinya, ngga tau aja dia 😄, dia sudah di tipu
relia sekeluarga relia bahagia dengan suami barunya.