" Menuduhku berselingkuh ??? padahal dia sendiri malah menikahi wamita lain ". Iza merasakan sesak dalam dadanya.
Pernikahan yang baru seumur jagung harus kandas hanya karena sang suami mengira ia berasal dari keluarga orang biasa.
Ini kisah Faiza , putri satu - satunya pasangan Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02.
" Kak , masih ingat dong sama Iza?". Ucap Yasmin.
" Hem ". Balas Zaki , lalu melewati kedua gadis yang mukanya di penuhi banyak pertanyaan.
Asem banget sih mukanya Kak Zaki , sok sok an enggak kenal.gitu , negur kek ..senyum kek...ini malah diem aja kayak patung pancoran . Gerutu Iza dalam hati.
" Enggak jelas banget , kakak gue bukan sih ".
" Benar Yas , apa Kakak elo ketuker kali waktu kuliah di luar negeri ". Sambung Iza...ia juga heran , dulu Kak Zaki sungguh hangat bahkan suka sekali mengajaknya untuk mengobrol.
" Mungkin Za , untung masih tampan , dah ah ayo masuk , biarkan saja.. Kak Zaki lagi banyak pikiran kali ".
Tampan ??? Iza tentu setuju dengan ucapan Yasmin.
Bukan tampan lagi Yas , gue aja sampai ngiler lihat dia tadi, jadi kepengen gigit deh....ihhhh gemesnya Kak Zaki...
" Za...hai Za, malah bengong , kenapa ?? Terpesona ya sama ketampanan Kak Zaki?
" Iya , Eh tidak....apaan sih Yas ".
" Ha...ha..ha...elo salah tingkah Za , jadi benar nih tebakan gue, tenang Za gue dukung kok kalau elo jadi kakak ipar gue ". Yasmin tersenyum meledek.
" Baik , gue pegang janji elo ya Yas , awas aja kalau kamu enggak bantu gue buat dapetin Kak Zaki ".
" Ha..ha..ha..iya iya , pasti gue bantu , tapi tidak gratis ya ".
" Dih ada udang di balik batu nih ternyata ". cibir Iza , ternyata Yasmin kurang ikhlas dalam membantunya .
" Jaman sekarang mana ada yang gratis sih Za , kencing aja bayar tadinya dua ribu sekarang malah naik jadi tiga ribu , heran gue padahal yang keluar sama , air kencing juga ". gerutu Yasmin tidak jelas.
" Idihhhh apa yang elo omongin sih Yas , malah bahas air kencing ".
" Eh iya ya....gara - gara elo nih Za ".
Dua gadis itu terus saja bercengkerama, tawa mereka pun terdengar sampai keluar kamar , karena Yasmin memang tidak menutup rapat pintu kamarnya.
Zaki yang baru saja kembali dari dapur pun hanya menggelengkan kepalanya. Yasmin itu rusuh dan berisik , dan sekarang akan di tambah satu orang lagi , bagaimana nanti jadinya rumah ini dengan adanya dua perusuh.
Zaki berhenti sebentar di depan kamar adiknya , dari celah pintu ia bisa melihat Iza yang tertawa lepas karena guyonan dari Yasmin yang terus saja nyerocos tak berhenti bicara.
Sejenak matanya tidak berkedip menatap gadis itu, gadis yang sudah bertahta di hatinya , tapi sayangnya ia hanya seorang pecundang yang tidak berani untuk mengungkapkan perasaannya.
Makin dewasa kamu makin cantik Za , dan aku benar - benar tidak bisa berpaling dari mu , akankah nanti jika aku ungkap perasaan ini kamu akan menerimanya, atau malah bertepuk sebelah tangan....aku takut Za..
Dengan memasang muka dingin Zaki berharap bisa menyamarkan kegugupannya kala berhadapan dengan Iza , jantungnya berdetak sangat cepat, ia pasti akan malu jika Iza mengetahuinya.
Tanpa di duga Iza menengok ke arah pintu yang terbuka , matanya dan mata Zaki pun bertemu , Iza pun tersenyum manis , tapi dengan cepat Zaki memutus pandangan itu dan dengan langkah cepat ia masuk ke dalam kamarnya.
" Gila , jantung ku kenapa begini, sial.....kalau begini terus bagaimana aku bisa menyatakan cinta pada Iza ....cemen kamu Zak ". Zaki memaki dirinya sendiri.
Di ruang tamu ,Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah pub berpamitan , mereka menitipkan putrinya pada Papa Bagas dan Mama Vivi.
" Kenapa tidak menginap di sini saja sih jeng ".
" Maaf ya , kami sudah pesan kamar di hotel , biar Iza saja yang bermalam di sini , pasti Yasmin tidak akan membiarkan Iza keluar dari kamarnya ".
" Benar itu jeng ". dua orang Mama yang masih terlihat cantik itu pun terkekeh bersama.
" Aku nitip Iza ya Gas ".
" Tenang saja Bi , Iza sudah seperti putriku sendiri ". jawab Papa Bagas.
" Terima kasih, Baiklah kami pamit ya , besok tolong bilang pada Iza untuk menemui kami di hotel karena kami akan langsung pulang dan tidak mampir lagi ke sini ".
" Kenapa buru - buru sekali sih ?".
" Kasihan Dzaki kalau di tinggal , istrinya baru saja melahirkan anak ke dua mereka , jadi aku harus ikut turun tangan mengurus perusahaan ".
" Baiklah kalau begitu hati - hati , sering- seringlah main ke sini Bi ".
" Gantian dong Gas , jangan aku saja ,kalian juga harus main ke kota , akan aku kenalkan dengan cucu- cucu ku ".
" Aku jadi iri , entah kapan Zaki mau menikah dan memberikan kami cucu seperti kamu Bi ".
" Jangan terlalu di paksa, pasti akan tiba waktunya nanti ".
Setelah berpelukan , Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah langsung pergi dari rumah Papa Bagas.
Paginya ....
Suasana meja makan kini terlihat makin rame di tambah adanya Iza di sana.
" Ayo nambah Za !".
" Tidak Tan , terima kasih....bisa gemuk aku nanti ". tolak Iza ketika Mama Vivi akan menambahkan lagi makanan ke dalam piring Iza.
Sedang Zaki makan dalam diam , ia fokus menatap makanannya .
" Kalian mau berangkat dengan Papa apa dengan Zaki , Yas ...Za ?". tanya Papa Bagas.
" Kami berangkat sendiri Pa , kalau berangkat sama Papa , seluruh karyawan kantor akan tau kalau aku anak Papa , kami kan dalam misi penyamaran, Kak Zaki kan juga begitu ".
Zaki memang ikut bekerja di perusahaan Papa Bagas , tapi ia juga tidak memperkenalkan dirinya pada karyawan kantor bahwa dia adalah putra dari Papa Bagas.
Sebagai pewaris perusahaan nantinya, ia ingin menjadi pimpinan yang benar - benar bisa di andalkan , bukan hanya karena menyandang nama besar sang Papa.
Bahkan Zaki rela bekerja dengan posisi dari bagian yang rendah , dan itu pun atas kemauannya...hanya orang- orang kepercayaan Papa Bagas yang tau bahwa Zaki adalah putranya.
" Baik , tapi ingat ...jangan kecewakan Papa ya Yas , awas kalau kamu buat onar di sana ".
" Enggaklah Pa , di sana kan Yas mau bekerja bukan mau main ".
" Sudah sana berangkat , hati - hati ya ". pesan Mama Vivi.
" Kami pergi dulu Pa Ma ". pamit Yasmin.
" Om...Tante..". pamit Iza.
" Panggil Papa dan Mama kalau kamu sedang berada di rumah ya Za ". pinta Mama Vivi.
" Baik Tan...eh Ma ". Mama Vivi pun tersenyum manis , ia bahkan sampai memeluk Iza
Semoga kamu benar- benar jadi anak menantuku...berjodoh dengan Zaki...aamiin. do'a Mama Vivi dalam hati.
" Mama , anaknya sendiri malaah tidak di peluk ". rengek Yasmin.
" Kemarilah !". Mama Yasmin membuka tangannya , lalu Yasmin masuk ke dalam pelukannya, alhasil ketiga perempuan itu berpelukan di dekat meja makan.
" Kapan sampai kantormya kalau kalian terus berpelukan seperti itu, berangkat sana Yas , Za....sekarang giliran Papa buat pamitan dan peluk Mama , kamu enggak usah ikut - ikutan ya Zak ". ucap Papa Bagas , membuat ketiga perempuan itu tertawa geli.
Bersambung...
Semoga ceritanya bisa menghibur kalian.
Jempol dan Comment nya ya....Othor tunggu...