NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Adinda Aisyah Zakirah adalah gadis berusia 19 tahun.

"Kakak Adinda menikahlah dengan papaku,"

tak ada angin tak ada hujan permintaan dari anak SMA yang kerapkali membeli barang jualannya membuatnya kebingungan sekaligus ingin tertawa karena menganggap itu adalah sebuah lelucon.

Tetapi, Kejadian yang tak terduga mengharuskannya mempertimbangkan permintaan Nadhira untuk menikah dengan papanya yang berusia 40 tahun.

Adinda dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit. Apakah Adinda menerima dengan mudah lamarannya ataukah Adinda akan menolak mentah-mentah keinginannya Nadhira untuk menikah dengan papanya yang seorang duda itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 10

Baruna pria dewasa yang sudah banyak pengalaman di dunia persilatan disuguhi pemandangan yang sungguh indah, menawan hati, nan elok dipandang mata.

Baruna berjalan beberapa langkah ke arah Adinda sedangkan Adinda yang menyadari hal tersebut reflek melilitkan kembali handuknya.

“Om Baruna mau apa?” Tanyanya Adinda yang mulai ketakutan.

Baruna tersenyum smirk,” saya cuma mau mengetes kembali apakah ukurannya besar apa kecil! Kamu kan ngomong tadi kalau ukurannya tidak kecil seperti anak TK jadi bagusnya kalau langsung dicek agar Kamu bisa tahu saya yang salah atau kamu yang keliru.”

Adinda semangkin memundurkan tubuhnya ke arah belakang hingga kakinya mentok di sofa.

Adinda reflek menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya,” iya yah, Om benar ukurannya kecil seperti punyanya anak TK.”

Adinda tidak mungkin mengijinkan Baruna memegangi aset terpenting dalam kehidupannya meski Baruna suaminya sendiri.

“Yang godain siapa yang takut siapa?” ejeknya Baruna.

Baruna semakin tersenyum nakal melihat ketakutan, kegugupan yang dirasakan oleh istri kecilnya. Hingga terlihat di pelipis dan keningnya keringat sebesar biji kacang.

Baruna tersenyum genit,” tadi kamu berani memperlihatkan kepadaku! Kenapa sekarang malah menutupinya, apa kamu sudah tidak mau menggodaku lagi? Apa kamu sudah takut?”

“Sa-ya ti-dak berniat untuk menggoda Om Baruna, saya hanya tidak menyukai kalau Om mengira kalau punyaku kecil, dada datar, dada tepos setipis triplek,” sanggahnya Adinda.

Tubuhnya Adinda sampai panas dingin tremor ketakutan jika suami tuanya melakukan hal yang tidak diinginkannya.

Baruna ingin tertawa terbahak-bahak melihat reaksinya Adinda yang sok berani.

“Dimana kepedean dan keberanian kamu tadi yang menantangku? Apa hanya sekedar ancaman saja!?”

Baru kali ini bertemu dengan gadis yang katanya berani tapi baru ditatap dengan tatapan genit sudah deg degan mencemaskan hal-hal buruk.

“Sa-ya ti-dak sengaja Om, sa-ya hanya tidak setuju kalau punyaku dibilang kecil,” Adinda sampai tergagap karena khawatir Baruna melakukan hal yang tidak diinginkan.

Baruna menyentil dahinya Adinda,” makanya jangan suka pamer seperti itu meskipun kita sudah menikah! Ingat jangan sekali-kali ulangi hal seperti ini! Apalagi di depan orang lain terutama di depan pria yang bukan mahram ataupun muhrimmu.”

Adinda mengusap dahinya yang disentil,” sakit Om!” Keluhnya Adinda.

“Sakit mana di sentil pakai jari atau pake senjata airku?” Tanyanya ambigu Baruna.

“Senjata air? Kalau itu mah saya bisa koid Om tinggal almarhumah namaku,” ujarnya.

Baruna geleng-geleng kepala mendengar perkataan dari istri kecilnya,” sini Om bantuin nyalakan showernya, kamu sudah bau acem,” candanya Baruna.

Adinda menciumi aroma tubuhnya sendiri ketika dikatakan bau asem,” ish Om harum begini dibilang bau asem! Katanya Pak Bisma itu parfum mahal langsung dari Paris, Om!”

Baruna terkekeh sambil berjalan ke arah lebih dalam kamar mandi.” Pantesan wangi banget ternyata anak itu yang hadiahkan parfum mahal rupanya.”

Sudah berubah saja nih sapaannya bukan lagi saya tapi pakai kata Om. Ada peningkatan rupanya kalau gini.

Baruna berjalan ke arah kamar mandi sedangkan Adinda selalu mengekori kemanapun perginya Baruna seperti anak itik saja.

Baruna dengan telaten dan sabar menjelaskan dan mempraktekkan cara pemakaian shower air panas maupun air dingin.

“Semoga kamu paham, Om keluar dulu. Jangan lama-lama om belum mandi mau shalat isya soalnya,” Baruna gegas pergi dari dalam kamar mandi.

“Makasih banyak Om sudah dibantuin,” cicitnya Adinda kemudian mulai melakukan seperti yang dicontohkan oleh Baruna.

Dia tidak ingin berlama-lama di dalam kamar mandi apalagi berduaan dengan gadis yang membuatnya pusing kepala atas kepala bawah.

Baruna menghela nafasnya dengan gusar,” sial! Kenapa tubuhnya membuatku terbayang-bayang terus! Kalau seperti ini bisa-bisa aku lepas kontrol.” rutuknya Baruna.

Setelah beberapa menit kemudian, Adinda kembali dibuat pusing setengah hidup melihat pakaian yang ada di dalam paper bag.

Adinda mengangkat pakaian yang minim bahan tepat di depan wajahnya,” astaga dragon! ini sih bukan baju namanya! Emangnya aku ini ikan lele yang mau dijaring apa!” gerutunya Adinda.

Adinda melempar jauh lingerie seksi berwarna merah itu ke atas lantai,” Ogah banget pake baju ginian! Kalau aku pake sama saja aku tidak pakai baju! Jadi percuma saja dong aku pakai sekalian pakai handuk kimono saja daripada pakai baju yang kekurangan bahan kayak gini!”

Baruna sudah gelisah karena tubuhnya sudah gerah apalagi tubuhnya Adinda yang selalu terbayang-bayang di pelupuk matanya yang semakin membuatnya kepanasan padahal suhu pendingin ruangannya berfungsi normal.

“Apa yang dikerjakan oleh bocah itu di dalam sana!? Kenapa sudah setengah jam lebih tapi belum nongol juga!” Kesalnya sambil mondar mandir di depan pintu masuk kamar mandi.

Baruna akhirnya mengetuk pintu itu,” apa yang kamu lakukan di dalam sana!? Kamu baik-baik saja kan? Jangan-jangan kamu ketiduran lagi di atas closed!?”

Adinda akhirnya membuka pintu sebagian saja karena dia malu-malu hanya memakai handuk pendek yang tadi dipakainya.

“Om, apa ada pakaian selain baju jaring-jaring laba-labanya?” Tanyanya Adinda.

Baruna yang mendengar perkataan dari istrinya itu dahinya berkerut,” baju jaring laba-laba?”

Adinda menunduk sedikit untuk memungut baju dinas malam yang teronggok di atas lantai. Dia seperti jijik memegangnya sampai hanya menjinjing lingerie itu di depan Baruna.

“Om kok bajunya semuanya modelnya kayak gini? Apa nggak ada lagi baju yang sudah beres dijahit! Ini mah bajunya belum selesai sudah dijual,” ketus Adinda.

Baruna mengangkat ke atas baju itu,” ini pasti ulahnya Briana dengan Nadhira,” tebaknya Baruna.

“Jadi saya harus pakai pakaian apa dong? Masa harus pakai handuk sampai pagi! Bisa-bisa saya masuk angin,” sungutnya Adinda.

“Kamu pakai bajunya Om saja, tunggu Om ambilkan,” pintanya Baruna.

Adinda akhirnya hanya memakai baju kemeja kelonggaran dan celana bahan dril hitam.

Baruna tertawa terbahak-bahak melihat penampilan terbaru Adinda.” Kamu kayak manekin pakaian saja.”

“Tidak apa-apa Om kayak manekin yang paling penting tetap cantik,” ujarnya Adinda yang kemudian berjalan ke arah sofa untuk tidur.

“Kenapa kamu ambil bantal kepala? Kamu mau kemana?” Tanyanya.

“Mau tidurlah masa mau main bola sih Om!”

“Kamu tidurnya di sini, Om tidak menerima penolakan ataupun bantahan dari kamu!” tegasnya Baruna.

“Tapi, tangannya harus tenang yah Om, jangan sampai pegang sana pegang sini lagi,” ulti Adinda.

“Om sudah janji gak bakalan pernah melakukan hal itu kalau Om belum mencintaimu, jadi kamu tidak perlu takut. Sini tidur di sampingnya Om,” pintanya Baruna sambil menepuk-nepuk kasur kosong di sampingnya.

Keduanya sudah berbaring di atas ranjang yang awalnya dipenuhi kelopak bunga mawar merah.

“Kenapa sulit banget sih tidurnya! Aku sudah bayangin hal-hal indah belum juga tidur, aku juga bayangin hal-hal yang menakutkan malah semakin tidak bisa tidur juga,” kesalnya dalam hati.

Adinda tidur menyamping ke kiri awalnya tapi karena kesulitan untuk memejamkan matanya sehingga dia bolak-balik kanan kiri tapi, matanya tidak terpejam juga.

“Kalau kamu nggak bisa tidur jangan dipaksakan,”

"Gimana caranya aku mau tidur bisa-bisa Om ngegerayangi tubuhku ketika aku sudah tertidur pulas," monolognya.

Adinda menghadap ke atas melihat ke arah langit-langit kamar president suit hotel mewah itu.

“Saya tidak pernah tidur dengan orang lain, dengan almarhumah ibuku juga dulu kami pisah kamar. Jadi, maaf kalau gara-gara saya Om terganggu,” lirihnya Adinda.

“Mulai detik ini kamu harus biasakan tidur denganku karena meskipun kita belum melakukan hubungan suami istri tapi, Om tidak ingin seperti pernikahan kontrak Kita ini ketahuan oleh orang lain,” Baruna menumpukan salah satu lengannya ke atas keningnya.

“Iya juga sih bisa-bisa Nadhira tau kalau kita pisah kamar, rahasia besar kita bisa kebongkar, pasti dia bakalan sedih,” sahutnya Adinda.

Adinda masih betah memperhatikan plafon kamar itu yang sungguh aesthetic modelnya.

Baruna menghela nafasnya perlahan,” Om juga tidak ingin seperti tetangga sebelah yang nikah kontrak tanpa cinta malah tidurnya pisah kamar atau pisah ranjang. Kita satu kamar tapi tetap jaga batasannya.”

“Om, kapan saya bisa daftar kuliah?” Tanyanya Adinda yang berharap gara-gara berbincang-bincang dengan Baruna rasa kantuknya datang juga.

“Kamu memang mau pilih jurusan apa?”

Adinda memainkan tangannya seperti dia menyentuh langit-langit kamarnya itu, “Saya pengen jadi guru saja Om karena sedari kecil saya ingin bercita-cita jadi guru agar anak-anak kurang mampu di kampungku bisa pintar tanpa mengeluarkan banyak biaya.”

“Kenapa bukan dokter pilihanmu! Apa karena otakmu yang kecil itu tidak sanggup jadi milih jurusan keguruan yang mudah-mudah saja,” terka Baruna.

“Enggak lah Om, gini-gini nilaiku waktu SMA dulu masuk 5 besar loh, hanya saja saya takut dengan darah, takut melihat luka Om, saya phobia dengan darah soalnya,” jelasnya Adinda.

Keduanya tanpa terasa akhirnya terlelap juga ketika jarum jam menunjukkan pukul satu dini hari.

1
Ai srk
gak pernah asi kali yah Om 🤣🤫😂
Ai srk
manis banget si Om
Amiera Ismail
aku yakin dia itu mantan kekasih adinda
Amiera Ismail
romantisnya Om Baruna
Amiera Ismail
ya Allah ampun deh Om pikirannya ke sono mulu
Amiera Ismail
hahaha diolok-olok
Amiera Ismail
perlu beli kayaknya alat ginian
Amiera Ismail
ceritanya sangat menghibur
Chaca Lee💗
apakah dia Azriel???
Chaca Lee💗
cor juga 😂🤭
Chaca Lee💗
sudah terang-terangan mengungkapkan perasaannya
Yuliana Tunru
apa pak.pol mantan x adinda dulu ya..smoga nadhira benar2 dicintai ya bkn krn apa2 x..lanjutttt
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: nanti akan terjawab Akak 😚🥰🙏🏻

insha Allah besok lanjut nya 🥰🥰
total 1 replies
Abz
jangan bilang yg sekampung sama adinda , lupa nama nya 🤭
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: kakak pinter banget Aah nebak nya 😂🤭
total 1 replies
Fadila Bakri
Alhamdulillah mereka sudah bahagia
Masitha Hamrud💗
bahagia selalu pasutri
Farhana
lanjut kakak
Farhana
oh tentu bakal hati-hati
Masitha Hamrud💗
dasar pelakor gak punya akhlak
Farhana
semoga kapok
Farhana
dilawan memang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!