Orang Jelek Tidak Pantas Jatuh Cinta

Setelah ujian selesai kini tiba saatnya menanti pengumuman kelulusan.

Semua siswa berkerumun didepan papan pengumuman untuk melihat hasil ulangan.

Terlihat jelas dikertas pengembunan itu, peringkat 1234 dan seterusnya

1.dito putra Hermawan

2.aldy Mahendra

3.nia putri Cantika

4indah permata lestari

Ada sedikit kekecewaan diraut muka indah,iya percaya kemampuannya bisa lebih daripada sekedar menduduki peringkat 4,dia fikir dia bisa diposisi 3 atau bahkan 2 tapi kenyataannya berbeda dengan ekspektasi nya.

FLASHBACK

" Pak Ridwan yakin kalau yang diperingkat itu Nia,tolong coba periksa baik baik pak mungkin bapak keliru karna menurut saya jawaban indah itu semuanya tepat dan kongkrit sedangkan jawaban Nia dibeberapa soal ada yang sedikit kurang" ucap ibu Dewi meyakinkan pak Ridwan agar berhati-hati mengambil keputusan dan tidak memihak salah satu siswa.

" Mereka itu anak wali saya Bu, saya tau kemampuan mereka,mungkin indah unggul Dimata pelajaran ibu Dewi,tapi Dimata pelajaran saya,mati matika, biologi indah itu kurang"

" Begini pak disekolah kita kan ada beasiswa untuk lulusan berprestasi dengan syarat siswa harus masuk peringkat 3 besar.indah kan termasuk siswa yang pintar tapi kurang mampu

Bisalah kita bantu murid kita itu pak,saya rasa jika yang masuk 3 besar itu Dito,Ardy dan Nia saya fikir beasiswa itu tidak ada gunanya untuk mereka, mereka itu anak orang kaya"

" Oh tidak bisa begitu Bu,saya tidak ingin memanipulasi nilai saya untuk kepentingan satu orang saja"

" Menurut saya kita tidak memanipulasi pak nilai indah bagus bahkan lebih daripada Nia" ucap ibu Dewi datar namun tegas dan penuh penekanan.

" Sudahlah Bu saya tidak punya banyak waktu untuk berdebat"

Sebenarnya pak Ridwan sudah berjanji untuk memasukan Nia kedaftar 3besar karna ia ingin disebut siswa terpintar dan lulusan terbaik apalagi dia ingin melanjutkan studi diluar negeri tentu dengan bekal nilai bagus yang didapatkanya berguna untuk pendidikannya lebih lanjut.

Bagi Nia membujuk pak Ridwan untuk melakukan apa yang ia inginkan cukup gampang,dia hanya mengiming gimingih pak Ridwan sebuah jabatan kepala sekolah karna sebentar lagi kepala sekolah yang lama akan pensiun.

Dan dengan sedikit gombalan maut maka dia akan berhasil membuat pak Ridwan melakukan apa yang ia inginkan.

FLASH ON

" Kamu kok kayak ngak senang dah dengan nilai kamu" ujar Anna yang melihat kekecewaan diraut wajah sahabatnya.

"Entahlah Anna tapi aku merasa kemampuan aku bisa lebih dari pada diposisi 4"

" Iya sih aku juga rasa ada yang aneh kalau aku lihat nilai kamu secara keseluruhan dibandingkan nilai Nia"

"Tau sendiri kan pak Ridwan dari dulu selalu mengesepecialkan Nia,aku hanya memikirkan beasiswa itu nna kalau aku bisa duduk diposisi 3 atau 2 aku kan bisa melanjutkan kuliah aku dengan beasiswa itu jadi aku tidak akan merepotkan ayahnya Dito dan aku bisa membuktikan kepada Dito apa yang dituduhkan sama aku itu keliru" ucap indah dengan suara parau.

" Sabar ya indah dibalik semua bini semoga ada sesuatu yang indah menghampiri mu" ucap Anna mengusap punggung bsahabatnya dengan tulus

" Ngomong ngomong kamu sudah ngomong sama bapak kamu kamu mau kuliah,"

" Sudah dan bapak mengizinkan kata bapak dia habis jual sawah dikampung hanya untuk membiayai kuliah aku makanya kemarin bapak kesurabya untuk mengurus surat suratnya dan pokoknya kita harus kuliah disatu kampus yang sama"

" Tapi kayaknya aku tidak bisa deh lanjut kuliah mungkin aku akan kerja dulu"

" Lo kok gitu sih indah bukanya setelah kamu menikah dengan Dito pak Hermawan berjanji akan membiayai kuliah kamu"

" Seperti nya aku tidak akan menerima tawaran itu aku tidak mau dituduh yang enggak enggak sAma Dito"

Anna yang mendengar penuturan sahabatnya berdecak kesal

" Ya ampun na kamu jangan dengarkan omongan Dito,anggap saja membiayai kuliah kamu itu kompensasi karna anaknya sudah melecehkan kamu, Dito itu memang brengsek dia yang manodai kamu malah dia yang fitnah kamu aku benar benar tidak habis fikir sama laki laki itu"

" Tapi.........."

Indah menghentikan bicaranya ketika didepannya berdiri sesosok yang menatapnya dengan tajam,sesosok itu adalah Nia.

Nia menatap indah dan anna dengan sinis entah kali ini apa yang akan diperbuatnya, iya perlahan berjalan mendekati Nia dan Anna

indah merasa tegang pipinya masih merah bekas tamparan Nia kemarin sedangkan Anna mengambil ancang-ancang seakan sudah siap menghalau serangan dari musuh.

Nia terus berjalan hingga melewati mereka disusul Ardy dari belakang yang terus berusaha mendekati Nia.

Indah dan Anna saling menatap merasa lega sambil melempar senyuman satu sama lain

" Tumben tuh orang ngak bikin masalah sama kita,biasanya kan mereka belum puas jika belum ngebully kita"ujar indah

" Dia udah tobat kali,aku dengar dia melanjutkan studinya ke LA"

Nia memutuskan melanjutkan kuliahnya diluar negeri agar bisa melupakan Dito yang sebentar lagi akan menikah dengan indah.

" Baguslah semoga dengan pendidikanya yang tinggi dia bisa berubah sikap dan prilakunya yang sering kali tidak berpendidikan"

amiinn

" semoga saja begitu dia disana belajar etika dengan bagus supaya tidak selalu ngebully dan ngejudge fisiknya orang lain"

disisi lain indah dan Anna merasa lega dengan perginya Nia keluar negri itu berarti untuk sementara waktu tidak ada yang menggangu ketenangan hidup mereka.