"Kulihat-lihat, Om sudah menua, apakah Om masih sanggup untuk malam pertama?" ucap Haura menatap Kaisar dengan senyum sinis.
Kaisar berjalan ke arah Haura dan menekan gadis itu ke tembok. "Harusnya saya yang nanya, kamu sanggup berapa ronde?"
-
Karena batal menikah dengan William, cucu dari konglomerat terkenal akibat perselingkuhan William. Haura Laudya Zavira, harus menerima dijodohkan dengan anggota keluarga lain yaitu Om dari William, atas dasar kerjasama keluarganya dan keluarga William.
Tapi siapa sangka, laki-laki yang menggantikan William adalah Kaisar Zachary Zaffan—putra bungsu sang konglomerat, pria dewasa yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Tiga Puluh Empat
"Aku doakan wanita itu menderita lahir batin jika dia memang tau William sudah memiliki pasangan tapi masih mau tidur dengannya, semoga mukanya ditumbuhi jerawat batu, badannya bau terasi, dan tubuhnya dipenuhi bopeng!" seru Kayla.
Angel bergidik ngeri mendengar ucapan Kayla itu. William yang juga mendengar ucapan Kayla lalu berjalan mendekatinya.
"Kayla, jaga ucapanmu. Semua bukan salah wanita itu saja!" seru William.
"Kenapa? Kau takut sumpahku pada gundikmu jadi kenyataan?" tanya Kayla. "Tentu saja bukan salahnya sendiri, tapi kau juga ikut bersalah. Kau dan wanita itu sama-sama murahan dan pengkhianat!" balas Kayla selanjutnya.
William tertawa mendengar ucapan Kayla. Dia lalu menatap wajah istrinya itu dengan mata yang tajam.
"Kau seperti menyumpahi diri sendiri, Kay. Apa kau lupa jika dirimu sama saja. Kau lebih murahan, kau sengaja merayuku, menjebak'ku hanya agar bisa masuk ke keluarga Wijaya. Padahal kau tau aku adalah tunangan sahabatmu sendiri. Sebutan apa yang pantas untukmu?" tanya William.
Angel tertunduk dan tersenyum mendengar ucapan William yang membela dirinya. Sedangkan Kayla terdiam, menyadari kesalahannya.
Belum sempat Kayla menjawab lagi ucapan William terdengar langkah kaki memasuki ruangan. Ternyata yang datang kedua orang tua William, Mama Kartini dan Kaisar beserta Haura.
Seperti biasa, Kaisar berjalan dengan menggenggam tangan istrinya. Dia seperti takut Haura lepas dan diambil orang.
"Apa sebenarnya yang terjadi dan bagaimana keadaanmu?" tanya Mama Melli saat telah berada di dekat Kayla.
"Semua karena William, Ma. Aku harus kehilangan anakku, calon cucu Mama," ucap Kayla.
Kayla lalu menceritakan apa yang terjadi dengannya. Di mulai dari pertengkaran mereka setelah pesta.
Sedangkan Mama Kartini menghentikan langkahnya saat melihat Angel. Wajahnya langsung memerah, sepertinya menahan amarah. Dia lalu mendekati wanita itu yang duduk sambil menunduk.
"Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Mama Kartini dengan suara penuh penekanan.
"Kayla itu saudaraku, Tante," jawab Angel dengan suara pelan.
"Pantas ... ternyata kalian bersaudara. Sama-sama pengkhianat!" seru Mama Kartini.
"Aku tak pernah mengkhianati Kaisar. Aku menikah karena dijodohkan. Sebagai anak aku hanya ingin berbakti," jawab Angel.
"Dijodohkan atau memang kau telah menjalin hubungan dengan pria itu di belakang Kaisar? Kau kira aku tak tau!" ujar Mama Kartini dengan suara tegas.
"Apa maksud pertanyaan, Tante? Tentu saja aku dijodohkan. Aku terpaksa menikah. Lagi pula saat itu Kaisar belum melamar'ku," ucap Angel dengan suara pelan.
Kaisar yang berdiri tak jauh dari mamanya tersenyum mendengar jawaban dari wanita itu. Padahal saat Angel mau menikah, dia sempat meminta batalkan. Dia bersedia menggantikan posisi pria itu dan menikahinya. Namun, Angel menolak jika Kaisar tak bisa memberikan uang sebagai jaminan pada orang tuanya.
Alasan Angel menikah dengan suaminya dulu, karena pria itu membantu perusahaan papanya yang hampir bangkrut.
"Aku sudah tau siapa kau dan apa yang kau lakukan dibelakang Kaisar. Aku tak mengatakan pada putraku agar dia bisa melihat dengan matanya sendiri apa yang kamu lakukan. Tapi ternyata dia selalu saja tertipu denganmu. Bersyukur dia tak jadi menikahi'mu!" seru Mama Kartini.
Haura melihat wajah Kaisar yang mulai berubah. Dia lalu mendekati mertuanya. Ingin menghentikan perdebatan keduanya. Takut suaminya terbawa emosi jika Mama Kartini terus membuka suara. Yang terpenting baginya saat ini adalah sang suami lebih memilih dia dari sang mantan.
"Ma, sudahlah. Ini rumah sakit. Tak usah bahas itu dulu," bisik Haura. Mama Kartini tersenyum dan mengangguk.
"Kau harus berterima kasih dengan menantuku Haura. Jika bukan karena dia yang melarang'ku untuk membuka kedokmu, pasti sudah aku lakukan!" seru Mama Kartini.
Haura lalu mendekati suaminya dan mengajaknya mendekati ranjang Kayla. Wanita itu hanya diam memandangi sahabatnya yang sedang berjalan mendekati.
"Kayla, aku ikut berduka atas kehilangan calon bayiku," ucap Haura saat telah berada di dekat Kayla.
Wajah wanita itu tampak berubah mendengar ucapan dari mantan sahabatnya itu. Dia merasa ucapan itu seperti sengaja Haura lontarkan untuk mengejek dirinya.
"Kau pasti ingin tertawa melihat penderitaanku saat ini. Tertawa lah, biar kamu merasa puas!" seru Kayla.
"Kenapa kamu berkata begitu, Kay? Aku benar-benar ikut berduka atas kepergian calon bayimu," ucap Haura.
"Jangan pura-pura baik. Tak ada orang lain di sini. Semua juga tahu bagaimana hubungan kita selama ini. Kau pasti senang dan bahagia karena melihat aku menderita begini," balas Kayla.
Dahi Haura berkerut mendengar ucapan Kayla. Walau dia membenci mantan sahabatnya itu, tapi tak ada rasa bahagia saat mendengar dia kehilangan calon bayinya. Baginya bayi itu tak bersalah dan tak berdosa.
"Terserah saja kamu berpikir apa. Tapi, aku benar-benar tulus mengucapkan itu."
"Jangan samakan pikiranmu dengan orang lain, Kayla!" seru Kaisar.
Setelah itu Oma Kartini yang maju. Sementara itu Haura dan Kaisar telah pamit. Mereka menunggu mamanya di taman. Pria itu tak mau lama-lama di kamar rawat inap Kayla, karena muak melihat wajah Angel yang sok suci.
"Semoga dengan kehilangan calon bayimu ini bisa membuat kalian berdua introspeksi diri dan menyadari kesalahan yang kalian lakukan selama ini. Dan mau William, kau seharusnya sadar. Jangan berkhianat lagi. Kau bina rumah tanggamu dengan Kayla secara benar. Bukankah dia telah menjadi pilihanmu. Oma harap kalian berdua bisa akur!" seru Oma Kartini.
Kayla tak banyak bicara saat berhadapan dengan Oma Kartini. Dia hanya mendengar semua ucapan wanita itu tanpa berani membantahnya. Dari William, dia pernah dengar jika Omanya orang yang cukup keras.
Oma Kartini pamit setelah cukup memberikan nasehat pada William dan Kayla. Tadi dia sempat mendengar tentang apa yang William lakukan tadi malam. Walau dia tak suka Kayla, tapi dia tak membenarkan apa yang William lakukan.
Setelah semua pergi, Angel juga pamit pada Kayla. Dari tadi dia sudah menahan emosinya sejak kedatangan Mama Kartini.
"Kay, aku pamit. Semoga kamu cepat sembuh," ucap Angel. Dia seperti orang tak bersalah saja.
"Terima kasih, Kak. Aku masih akan mencari tau siapa wanita yang tidur dengan William," ucap Kayla.
Angel tak menjawab. Dia hanya tersenyum. Lalu kembali pamit dan segera melangkah keluar.
"Aku keluar sebentar!" seru William.
Tanpa menunggu jawaban dari Kayla dia lalu keluar dan mengejar Angel. Dia mau bicara dengan wanita itu.
"Kenapa kamu menemui'ku?" tanya Angel saat William telah sampai di hadapannya.
"Aku hanya ingin mengatakan, jangan sampai ada orang tau hubungan kita. Berikan alamat apartemen kamu, aku datang nanti malam. Tunggu aku!" seru William. Sepertinya dia tetap tak merasa bersalah karena telah mengkhianati istrinya Kayla.