NovelToon NovelToon
Si Kembar La-Bin (Laras-Bintang)

Si Kembar La-Bin (Laras-Bintang)

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Genius / Keluarga / Chicklit
Popularitas:303.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nike Julianti

Karyaku yang ke 15, ga kerasa ya... Alhamdulillah

Lanjutan cerita Laras ma Bintang, menceritakan kedua anak kembarnya. Si ceriwis Zara dan tentunya si pendiam Zayd, tak lupa dengan anak-anak dari saudara dan para sahabat Laras dan Bintang.

Di cerita ini ga lepas peran orang tuanya ya, karena peran Laras tentunya sangat penting untuk dunia Mafia nya.

Semoga karya ini, diterima dengan baik. Aamiin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Zara Lagi... Zara Lagi...

Waktu pun berlalu, hari berganti menjadi pagi. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi, semua sudah sarapan tentunya. Laras masih anteng di balik selimut. Setelah tadi sarapan dan juga minum obat, kini ia masih terlelap. Bahkan Bintang dan pria lainnya di rumah tersebut, sudah berangkat ke perusahaan sejak pukul 07.30.

Laras tidak tau, bila Cia sudah membalas pesannya. Yang ia inginkan untuk beberapa hari ini, ia tidur sepuasnya. Bahkan saking nyenyak nya, Laras tidak tau bila mama Erina menjenguknya. Usapan lembut dari mama Erina si kepala Laras, tak terasa karena efek obat.

"Bagaimana bisa Laras jadi seperti ini kak?" tanya Erina pada Ajeng, mereka sedang duduk di samping ranjang

"Ahhh... emang dasar anaknya aja ga ada anggun-anggunnya. Ketawa sampe kelepasan, makanya rahangnya sampe geser. Untung otaknya mah udah geser dari lama, jadi ga terlalu kaget juga sih." jawab Ajeng, membuat Erina tak percaya dengan jawaban besannya tersebut.

"Kakak mah ngomongnya kok gitu ihh, gitu-gitu juga menantu aku ini baik banget loh. Mantu kesayangan aku loh ini, ishhh" antara ingin tertawa dan juga kesal, bisa-bisanya emak malah bilang gitu.

Ajeng memutar malas bola matanya, untung putrinya tidak mendengar pembelaan dari mertuanya. Kalo dengar, sudah di pastikan dia lebih memilih untuk pindah rumah ke sana.

"Sampai kapan di pasang kaya gituan?" tanya Erina

"Kata dokter 6-8 minggu, tapi kalo Laras diem ga bandel. Bisalah di korting jadi sebulan, gimana kelakuannya aja." jawab Ajeng, membuat Erina lagi-lagi menarik nafas dalam.

Akhirnya karena tidak mau mengganggu waktu istirahat menantunya, Erina mengajak Ajeng untuk keluar kamar. Mereka masuk ke kamar Raya, melihat kondisi Raya. Karena Erina juga membesuk menantu Ajeng, yang masih harus bed rest. Kamar yang memang sengaja tidak di tutup, membuat Ajeng dan Erina masuk setelah mengucapkan salam.

"Wa'alaikum salam, mama Ajeng.. mama Erina, masuk ma" jawab Raya

"Gimana kondisi kamu sayang?" tanya Erina, ia pun duduk di samping Raya seraya mengusap kepala Raya.

Sungguh.. Raya merasa benar-benar sangat bersyukur dan juga beruntung, karena masuk ke dalam keluarga yang luar biasa baiknya. Entah itu mertua sendiri, ataupun besan dari mertuanya yang satu ini. Ajeng duduk di sisi lain Raya, dan menggenggam tangan Raya.

Waaahhh... untung Laras ga liat ma, benar-benar definisi menantu lebih di sayang daripada anak kandung sendiri.

"Alhamdulillah, sudah lebih baik ma. Nyeri dan keram di perut, sudah berangsur hilang. Padahal Raya udah bisa jalan-jalan, mama sama bang Bima ngelarang." jawab Raya

"Bagus itu, artinya mereka sayang sama kamu Ray. Ga mau terjadi hal buruk lagi, sama kamu ma calon adeknya Leon." ucap Erina, Raya tersenyum dan mengangguk.

Raya menoleh pada mertuanya, lalu ia memeluk Ajeng dengan erat.

"Mama Erina benar, mama Ajeng memang terrrrbaiiikkk. Sayang banget sama mama, meski cerewet banyak ngomel." Erina tertawa, Ajeng menepuk pelan mulut Raya. Dan mereka pun tertawa bersama, Ajeng juga mengeratkan pelukannya.

"Ishhh... jangan bikin iri orang, menantuku sedang sakit." tawa Ajeng dan Raya, malah makin keras. Membuat Erina mengerucutkan bibirnya, karena merasa kesal.

"NENEEEEEEEKKKK" terdengar lengkingan khas, siapa lagi kalo bukan biang dari segala biang.

"NENEK" teriak Zara, anak ajaib itu pun masuk ke kamar. Membuat pelukan Ajeng dan Raya terlepas, kini ketiga wanita itu menatap Zara. Menunggu apa yang akan ia ucapkan..

"Nenek Ajen... nenek Ajen... nenek Ajen...." ucap Zara, seraya naik ke atas ranjang dibantu oleh Erina. Erina tersenyum sumringah, ia pun memangku Zara dan memeluknya.

'Haishhh' Ajeng memejamkan matanya sebentar

"Iya cucu nenek yang paling cantik" jawab Ajeng, membuat Zara tersenyum dan berhenti memanggil namanya.

Ada apa sayang? Hmm?" tanya Erina, Ajeng menatap malas besannya. Tapi anehnya, Zara tidak pernah berbuat ulah bila tinggal dan menginap di rumah Erina. Justru akan terlihat manis, apa sebenarnya mau cucunya ini. Sudah seperti dewa Brahma aja, memiliki banyak wajah.

"Nek, di depan ada tamu. Katana cali olan dewasana, inda nau noblol tama anat tecil." ucap Zara, menjawab neneknya yang lemah lembut

"Di depan mana?" tanya Ajeng

"Depan delbang, inda nau masuk olanna." jawab Zara

"Emangnya kakek Nurman kemana?" tanya Ajeng lagi, ia menanyakan keberadaan penjaga rumahnya

"Tate Nulman ladih te tamal mandi, tatana syatit pulutna." jawab Zara

"Terus ade sama kakak sepupu kamu pada kemana?" tanya Ajeng

"Ada di depan, ladih nontlong." Ajeng mengerutkan dahinya, agak-agak mencium bau-bau mencurigakan ini

"Ya udah nenek ke depan" ucap Ajeng seraya berdiri, Raya menyipitkan matanya pada Zara

"Tenapa onty lihatna syepelti itu?" tanya Zara yang ikut menyipitkan matanya

"Kamu tuh kaya Laras, mencurigakan." jawab Raya terkikik, Zara mencebik. Ia memilih turun dai ranjang, menyusul neneknya. Erina pun berpamitan pada Raya, ia ingin melihat siapa yang mencari.

.

.

"Nurman" panggil Ajeng

"Iya bu, ada yang bisa saya bantu?" tanya Nurman, ia belum lama ini kembali dari kamar mandi

"Kata Zara, ada yang cariin saya. Siapa?" Nurman mengerutkan dahinya, lalu berpikir

"Nggak ada bu, saya belum lama kembali dari kamar mandi. Tapi begitu kembali, tak ada siapa-siapa." jawab Nurman, Ajeng mengingat ucapan Zara. Bila orang itu, menunggunya di luar gerbang.

'Adduuhh... bukan mantan kan ya, pake acara di luar gerbang segala. Eh... tapi, kapan aku punya mantan? Pacar aja baru kakanda Arjuna, terus nikah juga sampa kakak Arjuna.' ucap Ajeng dalam hati

Setelah ia di luar gerbang, ia celingukan mencari orang yang di maksud. Ia juga mencari keberadaan Zayd, Satriya dan Leon.

'Si Zara emang ngajak sparing, tapi aku pasti kalah sih. Mana yang nyariin?'

"Jeng, lagi apa?" tanya bu Romlah, ia malah ikut celingukan seperti mama Ajeng.

"Anu jeng, liat ada orang yang cariin saya ga? Terus anak-anak juga pada ga ada, kemana ya?" tanya Ajeng balik

"Nyariin jeng? Ga ada deh, tapi kalo Zayd sama yang lain. Saya liat di deket warung bu Samirah, lagi pada anteng makan batagor." jawab bu Romlah

Ajeng langsung menatap Romlah, kini ia tau maksud Zara.

"Ya udah jeng, makasih ya. Saya ke dalam dulu, nyamperin biang lala. Ehh... maksudnya Zara" bu Romlah mengangguk

"Ada-ada aja bu Ajeng, masa Zara dibilang biang lala." bu Romlah pun segera pergi, lanjut ke tujuan awalnya.

.

.

"ZARAAAAAAAA"

"Lali nek, nene syihil datan." ucap Zara ketakutan, mendengar Ajeng semakin dekat. Zara memilih untuk menyembunyikan tubuhnya, di balik Erina. Erina yang mendengar Ajeng, di panggil nenek sihir. Hanya biasa tertawa, ga nenek ga cucu. 11 12...

"Mana cucumu?" tanya Ajeng

"Cucumu juga kak"

"Oh iya, hampir aja lupa kalo dia cucuku juga. Kemana dia?" Erina sedikit menolehkan kepalanya ke belakang. Ajeng yang paham, melangkahkan kakinya mendekati Erina.

'Ya Allah, tolonin Jala. Janan syampe nene sihilna nangkep Jala, Jala takut di lubah dadih sendal.' doa Zara berbisik

"Nenek sihir... nenek sihir...."

DEG

GLEK

Zara menoleh kan kepalanya secara perlahan, sudah seperti mau melihat hantu.

"Nenek Ajen, tenapa?" tanya Zara dengan wajah polosnya, seraya tersenyum.

"Halahhh... ga usah pengalihan isu kamu. Kamu nyariin nenek nyuruh bayar batagor kan? Ngaku!!!" Zara menggaruk kepalanya

"Itu tan di syuluh syama tiga bocil yan masyih matan di sana." ucap Zara pelan

Erina pun tertawa, ia benar-benar merasa sangat terhibur setiap kali ke rumah ini.

...****************...

Jangan lupa like, komen, gift dan vote nya❤️❤️

...Happy Reading All...

1
Nita Anita
cek...cek...cek ....satu kata buat Bimantara ketua Mapia tapi Ogeb istri nya hampir di bunuh dia ga tau ..anak ny d siksa juga ga tau .aturan kamu udah tau klo jadi mafia itu pasti banyak musuhnya , harus nya kamu lebih bisa ngelindungi anak dan istrimu bahkan dari orang yg terdekat sekalipun...masa ketua klan mafia kalah sama Zara anak SD
Dewi inaya
selamat ya ci atas kehamilannya
Dede Ratnasari
Maaakk aku padamu,,ceritanya tidak membosankan jujur semua novel karya emak 👍 sehat2 ya maak
ule_keke (IG: ule_keke26): makasih kak🥰
total 1 replies
Wahyu Suriawati
jangan sampai Kanaya kalau Uda besar seperti ibunya yg jadi pelakor
Ambu Rinddiany Thea
wah waah seru kayanya nih maak ..
sasa adzka
wauuww ada horor nya Thor..
saya suka saya suka.. yukkss thorr ta kasih kopi biar begadang malam ne up lagi 🥰🥰🥰
Sidiq Isnan
mantap Mak di tunggu
Noey Aprilia
Hhiiiyyyy.....
kbyang dong d bwah ada buaya yg nungguin????mngkn tu blsn yg stmpal buat orng jht ky dia....mskpn hkumannya d gnti,mniml dia udh tkut dluan....
Qory Wulandari
kaya nya judul baru lg mbak
Atik Kiswati
suka bgt bikin kt2 penasaran nih....
nisa
gpp mak
lanjutttt,,,,
Putri Laely
lanjut Thor
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Syeruu mak
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy💜°𝐒⃟: ✿࿐
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/ aku sedih makkk
Dewi kunti
sak karepmu Mak yg ptg up,jangan lupa zandra jg di up
Retno Harningsih
up
muhammad ibnuarfan
suka seneng kalau ada gabungan nya gini....walau sedikit2...mantab lah teh....lanjooootttt....
Tri Lestari
selamat cia
Atik R@hma
kayaknya dlu cerita laras gk ada si cia 🤔🤔🤔
ule_keke (IG: ule_keke26): emang ga ada
total 1 replies
🟡 𝐀⃝🥀MEI_HMMMᴸᶠܔ➻ℛᵉˣ
kok mewek/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!